SALAM LITERASI,
Sebenarnya simpel dan mudah menulis puisi 2.0 jika sudah tahu resepnya. Tetapi proses mengenal lalu mengerti itu menjadi tidak mudah untuk mendapatkan resepnya.
Puisi yang digagas oleh Prof. Dr. Endang Kasupardi ini mensyaratkan satu bait puisinya hanya ada 20 kata saja, tidak boleh lebih, namiun jika kurang 20 kata diperbolehkan.
Isi puisi adalah tentang obyek benda nyata, yang ditulis dengan fokus. Penulisan fokus ini membuat seseorang menjadi lebih "teliti" agar tidak salah menjadi menggambarkan dirinya sendiri. Boleh menggambarkan sikapnya terhadap benda tersebut, namun biasanya ada di akhir baitnya. Itu pun dapat dibenarkan karena menyangkut aspek "rasa" Dengan perbandingan 60 : 40 rasio penggambaran obyek dengan logika dan ilmiah sebanyak 60 % dan 40 % aspek rasa.
Fokus pada obyek tertentu tentu membuat puisi seperti kelihatan "sederhana" baik dalam kata dan bahasanya, dan juga isinya. Namun puisi sederhana ini yang diibaratkan sebuah tesis ini adalah Abstraknya; harus tetap mampu menggambarkan obyek atau peristiwa menyeluruh. Sehingga kata dan bahasa sederhana harus diberi kelebihan dengan memunculkan majas, atau diksi dan rima. Tidak lupa pada pemenggalan kalimat secara tepat. Dengan cara itulah puisi kecil dan sederhana ini menjadi lebih bernilai, berbobot dan "berjiwa"
Bagaimana bentuk sebenarnya ?
Inilah 28 Puisi pemenang di tahap pertama yang dilombakan dalam grup WA Puisi 2.0. Puisi ini disaring dari 112 puisi yang ikut lomba. Sengaja dipilih di tanggal 10 November bertepatan hari Pahlawan, pemenangnya diumumkan. Pememnang tunggalnya setela melalui 5 tahapan seleksi. Tahap 1 menjadi 28 puisi,( Alhamdulillah penulis berhasil meloloskan 5 karyanya di tahap ini); tahap ke2 yaitu seleksi menjadi 15 puisi ( bersyukur, dengan hati berdebar puisi saya tinggal 1 saja yang lolos), di tahap ke 3 seleksi menjadi 5 puisi ( clear puisi saya hilang alias tidak lolos semua), hingga akhirnya menyisakan 2 besar dan akhirnya ditetapkan 1 pemenangnya.
Inilah 2 besar puisi itu 1) CERITA HUJAN 2) TERBANGUN yang akhirnya dimenangkan puisi TERBANGUN Karya Rasopset.
2 besar PUISI
LOMBA
1. CERITA HUJAN
Oleh , Lestari
dan
awan pun menitik
menjadi butir-butir air
yang menggelincir dari ujung
genting
lalu
mengalir menuju hilir
2. TERBANGUN
Oleh. Rasopset
cahaya menyelinap
melalui celah jendela
lalu
melepaskan lelap
yang terkuncidalam
mimpi
Walau tidak lolos saya tetap bangga dan bahagia karena setelah belajar menulis Puisi 2.0 ini lebih dari 1 bulan akhirnya mampu membuat puisi setidaknya lolos di tahap 1 dan 2 yang masuk katogori puisi baik.
Berikut 5 Puisi saya yang lolos di tahap 1 dan 2
LEGENDA SINGASARI
keris sakti itu
ada wajah
mpu gandring
dan ken arok
membangun tahta baru
di atas batu hitam
berlumur darah
balas dendam
R O B
genangan perlahanmenyapu bibir pantaimembasuh mata kakihingga berhari-harimenitip salampara nelayanRUMAH
Istana megah ituKini menggigil sepiMenyambut dinginnya malamSendirianSatu-satu putra mahkotnyaBerkuda jauhMembangun mahligai.
MAKANAN POKOK
Oleh Hariyantodigulat dalam cengkramanderetan gerahamtercabik taringleburbetapasetiap hariberulang sebelumsampaipembuangan.
KIDUNG MALAM
derik belalangdi daun nangkagangsir di bawahnyakatak di sawahmenyatukan gelapdalam simphoni terangmendenging di telingamalam ini.
UNTUK MELIHAT SELENGKAPNYA 28 PUISI HASIL SELEKSI TAHAP 1 ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
Menjadi 29. Semata karena memang bagus. Ini hasilnya. ( ada yang dobel 1 menjadi 28)
1. CERITA HUJANdanawanpun menitikmenjadi butir-butir airyang menggelincir dari ujung gentinglalumengalir menuju hilir
2. PEMIMPIN
di balik rintihan hujanada gemuruhdendamdalam petiryang khawatirsuaranya tak didengar3.LEGENDA SINGASARIkeris sakti ituada wajahmpu gandringdan ken arokmembangun tahta barudi atas batu hitamberlumur darahbalas dendam
4. GARIS WAKTU
berdiripada muka cerminmenatap gurat-gurat waktuyang tergarisdi atas lengkung alis5. R O Bgenangan perlahanmenyapu bibir pantaimembasuh mata kakihingga berhari-harimenitip salampara nelayan6. RUMAHIstana megah ituKini menggigil sepiMenyambut dinginnya malamSendirianSatu-satu putra mahkotnyaBerkuda jauhMembangun mahligai.
7. KASURA
serpih duriterselip pada kulit ariujung jariperih
8. WAYANGdari balik kelirbayang-bayangmuncul dan hilangsesuai lakonyang diperankandalang
9. KANDAS
malam semakinmemuncaksementara bulanhanya sendiriantatapnya sendusebablangit mencumbuhujan
10. TENTANG BUKU ITUbuku itukubukapelan-pelanbaris-baris puisimemandangkudari ujung jalanyang semakin samarditelan kegelapan malam
11. LEAVEBerpaling mundurMenyisih dari barisanBerseberanganAtau.....BergandenganAtau....LenyapTanpa sinyal
12. TERBANGUN
cahaya menyelinap
melalui celah jendela
lalu
melepaskan lelap
yang terkunci
dalam mimpi
13. ZIKIR
Allah
Allah
ya Allah
aku
tak ingin lelah
memanggil nama-Mu
setiap waktu
sebelum
Engkau
memanggilku
pada suatu waktu
14. MALAM PERTAMA
ragaku
di rebah kaku
merah menyelimut
hilir suara
mulai meredup
lenyap
di tujuh langkah
mencekam
15 KANGEN
dalam genangan air
hujan
rindu melukis indah
wajahmu
16. PAKET
sebatas singgah
cemas menanti
menumpu harap
lekas berlabuh
penghantar
bingkisan kepuasan
17. NGANTUK
saat raga sudah tak kuat
mata terasa berat
lelah mendera
jenuh
18. BUMI
bola berputar
di ujung jari
tuhan
tanpa sorak
dan
tepuk tangan
19. SASAK RAWAYAN
setiap kaki melangkah
tubuh mengayun
bergetar
menjatuhkan
rasa takut
pada bilah-bilah
pijakan
20. JATUH TEMPO
seteguk kopi
hitamkan
hari-hari
seiring
mendekatnya angka
yang telah ditandai
21. PERJALANAN HIDUP
menatap wajah
di cermin
terlihat
garis-garis waktu
memutih di kepala
mewarnai
perjalanan usia
22. KIDUNG MALAM
derik belalang
di daun nangka
gangsir di bawahnya
katak di sawah
menyatukan gelap
dalam simphoni terang
mendenging di telinga
malam ini.
23. MAKANAN POKOK
digulat dalam cengkraman
deretan geraham
tercabik taring
lebur
betapa
setiap hari
berulang sebelum
sampai
pembuangan.
24. KINARA
telah lahir
dambaan jiwa
sembilan bulan lamanya
kini dilepas
terasing
meninggalkan sejuta kisah
25. SEBATANG KARA
dipeluk kesunyian
diantara
hiruk dunia
hanya tetes air mata
menjadi kawan
dan
sendu
mencengkeram
26. KONSPIRASI RAYAP
perlahan
pasti
dalam diam
membangun koloni
negeri
dalam negeri
sedia
merobohkan kekuatan
terkecoh
sebuah ukuran
27. TERSESAT
kemudian
semut pun gundah
setelah manisnya gula
berpindah
merayap tanpa harap
seperti
kehilangan arah
28. TRITIS
darinya
bau ampo
menari di teras penciuman
segar
darinya
pekat langit
berlarian awan
dihalau angin
darinya
rindang daun
bergoyang
Saya berharap sekali, pembaca memperoleh besar dari hasil membaca 28 puisi 2.0 ini. Saya juga berdoa agar dengan hanya membaca 28 puisi ini pembaca mampu memahami dan sekaligus praktik membuatnya dengan baik. Aamiin. Anggaplah 28 puisi ini PAKET PRAKTIS PINTAR PUISI 2.0.
SALAM LITERASI
BLITAR, 10.11.2021
HARIYANTO
Bolehkah ortu wali ikut leterasi
BalasHapusBoleh.....monggo dan silakan berkarya Pak atau Bu. Karena literasi itu sebenarnya dikatakan sukses jika semua bergerak Guru, Siswa, dan Wali orangtua. Karena semua itu disenbut WARGA SEKOLAH. Silakan Pak ditunggu karyanya. Bahkan jika sudah terkumpul nanti dibukukan bersama
BalasHapusLuar biasa maren Cak Har. Aku ingin
BalasHapusSemoga bermanfaat dan berhasil Cak Inin
Hapus