MOMENT
MENGENAL KEUNIKAN PUISI 2.0 DALAM SEBUAH LOMBA
Oleh. HARIYANTO
Puisi 2.0 digagas oleh Dr. Engdang Kasupardi, bercirikan
jumlah kata yang ada dalam bait puisi tidak boleh lebih 20 kata. Diharapkan pas
20 kata, tetapi diperbolehkan kurang dari itu. Puisi ini dibangun dengan dasar
menggambarkan satu obyek tertentu secara fokus, terutama pada benda konkrit.
Misalnya, Batu, gunung, pantai, meja ,pensil, buku, pen, bola, dsb. Karenanya
jika dilihat dan didalami sebagian besar puisi ini dibangun secara sederhana
penggabaran tentang satu obyek, namun kekuatannya justeru ada di diksi, rima
dan penggunaan majas, serta pemenggalan kalimat.
Puisi ini bukan adopsi dari HAIKU yang berasal dari Jepang
dengan pola jumlah suku kata setiap bait 575.....jika ada 2 bait maka akan
terbentuk pola 5-7-5 dan 5-7-5 .
Puisi 2.0 yang digagas oleh Endang Kasupardi hanya memberikan pedoman pada
jumlah kata tidak lebih 20 kata dalam satu puisi. Karena itu dapat digambarkan
bahwa puisi ini pendek sekali bentuknya. Disinilah kekuatannya, sekaligus
tantangannya. Ibarat tesis maka puisi 2.0 adalah abstraksinya, ringkasannya,
walau pun pendek namun bersifat menyeluruh.
Berikut untuk membedakan puisi HAIKU dengan PUISI 2.0 penulis
berikan contoh puisinya.
1)
Puisi HAIKU
HAIKU
by: Lina
TENTANG ALAM
------------
sinar rembulan
angin berbisik syahdu
hening menyapa
dingin menusuk
rinai makin menderas
hatiku syahdu
tingginya bukit
cakrawala menyapa
aku terpana
awan berarak
burung melayang indah
semangat pagi
ombak lautan
purnama senyum indah
jiwa bersyukur
🌹🌹🌹🌹🌹
#Cibitung, 09.11.2021
#08.47
2)
PUISI 2.0 Karya Cak Inin ( Mukminin – Lamongan)
HUJAN
DERAS
mengguyur pertiwi
bongkahan tanah tersenyum
airnya membasuh
melunturkan debu-debu
kecongkaan
melemparkannya
ke sungai-sungai
Rumah Syiar Tlanak, 10112021.15.53
Cak Inin Mukminin
3) PUISI 2.0
PAHLAWAN 10 NOVEMBER
Oleh. Hariyanto
pekik merdeka
masih tersisia
di sela rerumputan
kering
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar !
merdeka !!!
Bung Tomo hidup kembali
10.11.2021
Nah untuk melengkapi pemahaman puisi 2.0 maka grup WA Penulis Puisi 2.0 dilomba dalam beberapa hari ini. Tepat pada 10 November hasilnya diumumkan seperti berikut
LAPORAN dari Ketua Panitia sekalgus mentor kami di grup Endang Kasupardi
Jumlah puisi Lomba ada 112
Dari sejumlah 112 ini, nama penulisnya sangat dirahasiakan. Agar benar bemar objektif.
Dari 112 ini akan dipilih untuk tahap 1 sebanyak 20 puisi
Tahap 2 sebanyak 10 puisi
Tahap 3 sebanyak 5 puisi
Tahap 4 sebanyak 3 puisi
Tahap 5 hanya 1 puisi
Pada tahap akhr sebelum dipilih satu puisi terbaiknya, maka disajikan 2 hasil akhirnya puisi 2.0. (walau akhirnya ditetapkan 1 saja yaitu berjudul TERBANGUN)
Inilah wujudnya dan dengan segala analisanya terhadap 2 puisi tersebut.
2 besar PUISI
LOMBA
1. CERITA HUJAN
dan
awan pun menitik
menjadi butir-butir air
yang menggelincir dari ujung
genting
lalu
mengalir menuju hilir
2. TERBANGUN
cahaya menyelinap
melalui celah jendela
lalu
melepaskan lelap
yang terkuncidalam
mimpi
Inilah analisa juri tunggalnya Prof. Dr. Endang Kasupardi.
CERITA HUJANdanawan pun menitikmenjadi butir-butir airyang menggelincir dari ujung gentinglalumengalir menuju hilir
DIKSI
Pilihan kata sederhana. Tidak ada kata kata yang elit dan neko neko.
Penggunaan kata sambung DAN memberi makna dalam pada pilihan kata berikutnya. DAN seolah olah menyambungkan pengalaman sebelumnya pada proyeksi pengalaman berikutnya.
MAKNA
Cerita hujan adalah kisahan tentang hujan. Merupakan, urutan yang secara alamiah terjadinya cerita hujan dimulai dari awan yang mencair, jatuh berupa titik titik hujan.
Terus diceritakan perjalanannya sampai akhir.
GAYA BAHASA
Gaya bahasa simplicity menjadi daya tarik kisahan puisi ini.
PENOKOHAN
Tokoh dari peristiwa cerita hujan adalah air yang berproses menjadi air dan berkumpul dilautan
KELEMAHAN
jika saja judulnya bukan ceria hujan, maka puisi ini akan terlihat jelas menggunakan gaya bahasa metonimia.
CERITA HUJAN kurang menarik untuk dibaca walau pun isinya sangat bagus.
2. KISAHAN
Kisahan pada puisi ini datar. Menceritakan dari awal sampai akhir.
3. AMANAT
Masih terasa lemah, sebab hanya kisahan tentang perjalanan air saja.
Dll.
TERBANGUN
cahaya menyelinap
melalui celah jendela
lalu
melepaskan lelap
yang terkuncidalam
mimpi
2. Bahasan tentang puisi TERBANGUN
DIKSI
Pilihan kata TERBANGUN sebenarnya bagi saya adalah kepenasaranan. Apa yang sebenarnya diinginkam penulis
TERBANGUN menjadi salah satu penggunaan kata yang tidak baku. Dengan maksud bangun karena ada sesuatu hal yang menyebabkan bangun.
Kata yang dipilihnya sederhana namun sudah dapat menggambarkan isi hati penulis
MAKNA
Makna puisi ini
Sebenarnya menceritakan keterkejutan, ianharus bangun karena ara cahaya yang masuk, ia terpaksa bangun, bangit. Dengan terpaksa bangun, padahal ia masih ngantuk. Masih bermimpi dan terpotong harus bangun karena ada cahaya yang masuk.
GAYA BAHASA
Sudah menggunakan metonimia, walau masih tipis. Sehingga kisahan yang dibangun mengalir lancar.
PENOKOHAN
Puisi ini menggunakan tyfe 1 walau dibungkus menggunakan pemikiran yang objektif
KELEMAHAN
Kelemahan masih sekita pemenggalan kata. Hentakan kalimat masih lemah, namun makna yang disuguhkan cukup dalam.
Jila sudah disuguhkan dengan pemenggakan kata akan terasa nikmat.
SALAM LITERASI
#selamat hari Pahlawan 2021
Blitar, 10 November 2021
HARIYANTO
Semakin banyak membaca puisi 2.0 saya semakin bingung. Dan Yg terbaik adalah yang TERBANGUN
BalasHapusPenasaran dengan puisi 2.0. Singkat tapi bikin seru.
BalasHapusTernyata, baru tahu ada puisi 2.0. Wah, benar-benar kaya literasi kita ya!
BalasHapusHebat nih semakin bertambah ilmunya.
BalasHapusSiap belajar, Pak Har.
BalasHapusSiap menyimak
BalasHapusDibintangi dulu agar tidak terlupa