KAMPUNG TUYUL
Oleh, Hariyanto
Orang-orang
percaya saja ketika aku dikabarkan memelihara tuyul. Makhluk yang dipercayai
masyarakat kampung berwujud anak kecil yang bisa membantu memberikan kekeyaan
pemiliknya. Tentu saja dengan mengambil uang dari warga lainnya. Berita heboh
itu seperti api tersiram minyak berkobar tanpa ampun. Sekelompok orang
mengepung rumah kakekku yang memang menjadi tempatku selama ini.
“Tangkap
Toni, adili di Balai Kampung.” Teriakan banyak orang seperti angin topan hendak
menerjang. Bergemuruh hendak merobohkan rumah kakekku.
Kakekku
menengahi mereka dan mengajak beberapa tohoh di antara mereka bicara untuk
melihat fakta sebenarnya. Kejadian itulah yang tidak pernah aku lupakan. Saat
ini aku didapuk menjadi kepala “tuyul” beneran di kampung itu. Tak kenal maka
tak sayang begitulah aku menyimpulkan sebuah kesalahpahaman itu. Kini hampir
seluruh pemuda sudah ikut jejakku sebagai
“tuyul di mbah Google” Berpenghasilan dolar setelah belajar design dariku.Hampir
setiap hari warga panen dollar. Kampungku menjadi makmur dan terkenal dengan
julukan Kampung Tuyul.
*) didapuk = diposisikan seseorang (kbbi)
Blitar, 17 Februari 2022
Cerita menarik
BalasHapusTuyul dumay🤭🙏
BalasHapusDasar tuyul! Mainannya dollar. Mantap, Pak.
BalasHapusLuar biasa...hi...ngeri kalau mendengar kata tuyul.Kalau emak mau dong uangnya.Ttp memelihara tuyul ogah hi...
BalasHapusIih.. ngeri...
BalasHapusKeren ceritanya. Jadi terinspirasi pengin belajar nulis pentigraf nih....
BalasHapus