Senin, 30 September 2024

PUTIBAR: Seni Menulis Puisi Tiga Baris



Oleh Hariyanto

PUTIBAR ?

Ya, itulah akronim dari puisi tiga baris, sejenis PUTIBA, yang akronim dari puisi tiga bait. Siapa lagi penggagasnya kalau bukan Tengsoe Tjahjono, dosen di Universitas Negeri Surabaya. Selain model puisi yang serba tiga juga ada model Pentigraf yaitu cerpen tiga paragraf.

Malam ini saya mencoba menjawab tantangan ikut menulis Putibar, yaitu puisi yang mungil dan penuh teka-teki ini. Mengapa demikian? Karena dalam tiga baris saja ada tantangan menuliskan puisi yang syarat makna dengan tetap mempertimbangan adanya unsur diksi, irama dan suasana serta tema tertentu. Kali ini saya mengikuti tantangan menuliskan dengan tema Merah Putih. Sebuah tema yang masih bernuansa peringatan hari kemerdekaan RI tahun 2024 ini. 

Bagaimana ciri putibar ?

Berikut saya kutipkan dari buku " Berumah dalam Sastra 3" karya Tengsoe Tjahjono ciri putibar adalah :

1. Terdiri 3baris

2. Jumlah kata dala setiap baris maksimal 7 kata, Lebih dari 7 kata pada umumnya akan bergeser ke baris baru

3. Unsur diksi, irama dan bentuk harus hadir secara padu.

Format pendek yang serba 3 itu menurut Tengsoe diusung demi menjawab tantangan zaman yang serba bergegas, sibuk dan disesaki banyak persoalan. Hal itu memungkinan penulis mampu menulis sastra di tengah-tengah kesibukannya. Sebaliknya pembaca pun memiliki kesempatan melakukan refleksi karya yang dibacanya dalam tempo cepat di tengah-tengah aktivitas hariannya. 

Berikut contoh puisi tiga baris yang  telah saya ikutkan tantangan. Harapannya bisa lolos kurasi dan akan diterbitkan khusus dalam sebuah antologi. Semoga bisa lolos, mohon doa pembaca nggih.,


# Selamat menikmati

1.                    BENDERAKU

Oleh: Hariyanto

 

Merah Putih berkelebat di langit bebas

Setelah melewati lembah ngarai pergulatan

Di lautan lepas menyelami nurani negriku

 

 

Bagu Lombok Tengah, 30 September 2024

 

 

 

 

2.               PAWAI 17 AGUSTUSAN

Oleh : Hariyanto

 

Refleksi perjuangan tiada henti

Bahkan di jalanan merah putih di selempang garuda

Mengular alur irama detak heroik mengalun gempita

 

 

Bagu Lombok Tengah, 30 September 2024

 

 

 

3.               MENDENGARLAH GARUDAKU

Oleh : Hariyanto

 

Tangisan bayi kurang gizi menyayat hati

Tubuh kecilnya berat menolehkan kepalanya

Garuda pun merunduk terbang rendah teteskan airmata

 

Bagu Lombok Tengah, 30 September 2024

 

 

4.               MERAIH MIMPI

Oleh : Hariyanto

 

Ada bundelan kecil disudut bendera tua

Merah putihnya telah memudar mimpikan gantinya

Bundelan itu  merengkuh erat menahan usia

 

Bagu Lombok Tengah, 30 September 2024

 

 

5.               DWIWARNA

Oleh : Hariyanto

 

Merah darahku, putih tulangku di dadaku

Asa pun menyatukan satu negeri Nusantara

Darat dan laut berombak mutiara beratap langit biru permata

 

Bagu Lombok Tengah, 30 September 2024

 

 

\