Minggu, 06 Juli 2025

Pentigraf : Bayiku Diambil


 

Oleh: Hariyanto

 

Aku melahirkan di klinik kecil di pinggir kota, sendirian. Tak ada suami, tak ada keluarga. Bidan Rasti menyambutku dengan senyum manis dan suara lembut. Tapi setelah rasa sakit itu reda, aku tak pernah melihat bayiku. “Maaf, bayimu tak selamat,” katanya singkat. Aku menangis, tapi tak diberi kesempatan memeluknya. Bahkan jenazahnya pun tak kutemukan. Hanya selembar surat kematian yang terasa dingin di tangan.

 

Aku mencoba melupakan, tapi mimpi buruk terus datang. Lalu aku bertemu seorang relawan LSM yang mendengarkan ceritaku. Ia bilang aku bukan satu-satunya. Ada banyak ibu muda lain yang mengalami hal serupa. Kami sedang menyelidikinya dan mencari bukti-bukti kuatnya. Menyusun potongan-potongan kasus yang selama ini tersembunyi di balik senyum manis Bidan Rasti.

 

Sampai suatu hari, kami menemukan seorang bayi di kota lain. Wajahnya… seperti cermin kecil dari wajahku. Tes DNA membuktikan: dia anakku. Bidan Rasti ditangkap. Di pengadilan, ia hanya menatapku dan berkata, “Kau bahkan tak tahu cara merawatnya. Aku memberinya kehidupan  yang lebih baik padanya .” Tapi bagiku,….itu pencurian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar