Jumat, 08 November 2024

MENARA JAM PENGIRING AZAN, Puisi 2.0

 Oleh. Hariyanto

Menulis Puisi dari gambar


MENARA ZAMZAM

Oleh. Hariyanto


di dekat Masjidil Haram yang suci,

menara Abraj Al-Bait menjulang

megah penuh arti,

gagah di sana,

saksi masa merenda makna


Bagu  5 Nov 2024

P.2.0  = 07


JAM BERDENTANG

oleh. Hariyanto


jarumnya berdentang

di bawah langit Mekkah,

menghitung detik suci, 

tiada jeda,

ribuan umat

datang berserah,

dalam doa dan cinta


Bagu, 5 Nov 2024

P.2.0 = 08



KERLIPAN AZAN GEMILANG

oleh. Hariyanto


saat  azan merdu berkumandang,

kerlipan lampu menyala 

terang gemilang berulang-ulang

menara Abraj Al-Bait bercahaya 

menerangl hati yang rindu 

pada-Nya



Bagu, 5 Nov 2024

P.2.0 = 09

Kamis, 07 November 2024

TARIAN AIR dalam Puisi 2.0


Oleh. Hariyanto


NYANYIAN AIR

Oleh. Hariyanto


ketika nyanyian air mengalunkan nada sunyi

air menari mengikuti

liuk-liuk irama bening

sebening kristal tubuhnya

selembut sutra

pesan alam semesta


Bagu, 1 Nov. 2024

P. 2.0

#01


TARIAN AIR MENARI

Oleh. Hariyanto


di bawah sinar surya 

gemulai bagai tarian bidadari. 

dalam riak lembut debur yang tenang

menggoyang jiwa 

dalam alunan indah 

mimpi 


Bagu, 5 Nov. 2024

P. 2.0

#02


CAHAYA AIR MENARI

Oleh. Hariyanto


cahaya bulan jadi panggungnya

lembut liuknya 

pada gelombang 

menyibak langkah nan anggun. 

dalam tarian malam yang abadi, 

sungguh… menenangkan hati.


Bagu, 5 Nov. 2024

P. 2.0

#03


KILAUAN AIR MEMUKAU

Oleh. Hariyanto


kilauan air memukau 

seperti permata di atas hamparan luas 

sinarnya 

membangkitkan asa

bagai pelangi di permukaan sungai

air yang maneri


Bagu, 5 Nov. 2024

P. 2.0

#04



PESONA AIR MELIUK SENJA

Oleh. Hariyanto


pesona air meliuk 

di  senja itu

merajut cahaya jingga 

di ufuk barat.

di setiap liukannya 

semesta seakan terjaga

memeluknya 


Bagu, 5  Nov 2024

@P.2.0

#05



TARIAN AIR SENJA 

Oleh. Hariyanto


senja tenggelam

dalam tenang air, 

membawa cerita hari 

yang telah berlalu. 

dalam pesonanya

air meliuk 

meninggalkan jejak rindu.


Bagu, 5 Nov. 2024

P. 2.0

#06%



Kamis, 31 Oktober 2024

Puisiku di Balik Bulan Bahasa 2024

 


PUISI 2.0 Menyambut Bulan Bahasa 2024

 

RAHASIA KATA

@Hariyanto

 

di balik tiap kata tersimpan,

rahasia yang tak terlukiskan.

di balik jeda

berselimutkan

makna dalam,

mengungkap rasa

yang terpendam.

 

Bagu, 31 Oktober 2024

P. 2.0

 

 

PESONA KATA DI SENJA HARI

@Hariyanto

 

kata-kata menari dalam senja,

pantulkan sajak merah jingga

membawa pesona di langit irama

menyulam cerita bermajas

diksinya mengantar mimpi

 

Bagu, 31 Oktober 2024

P. 2.0

 

 

KEKUATAN KATA

@Hariyanto

 

kata-kata bagaikan pedang tajam,

menghancurkan makna dan harapan

tak terjamah.

dalam bisikan,

dan

dalam lantang,

kekuatan kata selalu menghunjam.

 

Bagu, 31 Oktober 2024

P. 2.0

 

 

 

BAHASA

@Hariyanto

 

bahasa adalah jembatan rasa,

menghubungkan hati dalam sukma.

dari sabang sampai merauke,

bahasa menyatukan kita semua

dalam dunia baru

bermakna

 

Bagu, 31 Oktober 2024

P. 2.0

 

 

 

PERADABAN MANUSIA

@Hariyanto

 

 

dengan bahasa, peradaban mekar terjaga

saksi sejarah di ukiran kata.

menuliskan kisah,

mengabadikan langkah,

peradaban

mengasupi makna

di sela-sela zaman

 

Bagu, 31 Oktober 2024

P. 2.0

 

 

Senin, 30 September 2024

PUTIBAR: Seni Menulis Puisi Tiga Baris



Oleh Hariyanto

PUTIBAR ?

Ya, itulah akronim dari puisi tiga baris, sejenis PUTIBA, yang akronim dari puisi tiga bait. Siapa lagi penggagasnya kalau bukan Tengsoe Tjahjono, dosen di Universitas Negeri Surabaya. Selain model puisi yang serba tiga juga ada model Pentigraf yaitu cerpen tiga paragraf.

Malam ini saya mencoba menjawab tantangan ikut menulis Putibar, yaitu puisi yang mungil dan penuh teka-teki ini. Mengapa demikian? Karena dalam tiga baris saja ada tantangan menuliskan puisi yang syarat makna dengan tetap mempertimbangan adanya unsur diksi, irama dan suasana serta tema tertentu. Kali ini saya mengikuti tantangan menuliskan dengan tema Merah Putih. Sebuah tema yang masih bernuansa peringatan hari kemerdekaan RI tahun 2024 ini. 

Bagaimana ciri putibar ?

Berikut saya kutipkan dari buku " Berumah dalam Sastra 3" karya Tengsoe Tjahjono ciri putibar adalah :

1. Terdiri 3baris

2. Jumlah kata dala setiap baris maksimal 7 kata, Lebih dari 7 kata pada umumnya akan bergeser ke baris baru

3. Unsur diksi, irama dan bentuk harus hadir secara padu.

Format pendek yang serba 3 itu menurut Tengsoe diusung demi menjawab tantangan zaman yang serba bergegas, sibuk dan disesaki banyak persoalan. Hal itu memungkinan penulis mampu menulis sastra di tengah-tengah kesibukannya. Sebaliknya pembaca pun memiliki kesempatan melakukan refleksi karya yang dibacanya dalam tempo cepat di tengah-tengah aktivitas hariannya. 

Berikut contoh puisi tiga baris yang  telah saya ikutkan tantangan. Harapannya bisa lolos kurasi dan akan diterbitkan khusus dalam sebuah antologi. Semoga bisa lolos, mohon doa pembaca nggih.,


# Selamat menikmati

1.                    BENDERAKU

Oleh: Hariyanto

 

Merah Putih berkelebat di langit bebas

Setelah melewati lembah ngarai pergulatan

Di lautan lepas menyelami nurani negriku

 

 

Bagu Lombok Tengah, 30 September 2024

 

 

 

 

2.               PAWAI 17 AGUSTUSAN

Oleh : Hariyanto

 

Refleksi perjuangan tiada henti

Bahkan di jalanan merah putih di selempang garuda

Mengular alur irama detak heroik mengalun gempita

 

 

Bagu Lombok Tengah, 30 September 2024

 

 

 

3.               MENDENGARLAH GARUDAKU

Oleh : Hariyanto

 

Tangisan bayi kurang gizi menyayat hati

Tubuh kecilnya berat menolehkan kepalanya

Garuda pun merunduk terbang rendah teteskan airmata

 

Bagu Lombok Tengah, 30 September 2024

 

 

4.               MERAIH MIMPI

Oleh : Hariyanto

 

Ada bundelan kecil disudut bendera tua

Merah putihnya telah memudar mimpikan gantinya

Bundelan itu  merengkuh erat menahan usia

 

Bagu Lombok Tengah, 30 September 2024

 

 

5.               DWIWARNA

Oleh : Hariyanto

 

Merah darahku, putih tulangku di dadaku

Asa pun menyatukan satu negeri Nusantara

Darat dan laut berombak mutiara beratap langit biru permata

 

Bagu Lombok Tengah, 30 September 2024

 

 

\



Sabtu, 31 Agustus 2024

Puisi 2.0 Kemerdekaan


 



MERDEKA  !

Oleh. Hariyanto

 

merdeka !!

kata bertuah

mengukir impian

mengubur harapan penjarah

badik dan bambu runcing meronta

berhambur musuh tinggalkan asap dan mesiunya

 

 

Bagu, 310824

@Puisi 2.0

 

 

KIBARAN MERAH PUTIHKU

Oleh. Hariyanto

 

merah, warna darah yang membara,
putih, pejuang sejati

nadinya berkibar mengabarkan
prestasi demi prestasi di setiap masa

di semua penjuru

 

Bagu, 310824

@Puisi 2.0

 

 

BARISAN

Oleh. Hariyanto

 

pada langkah-langkah tegap

maju, pantang berputus asa

barisan itu sambung menyambung

merajut semangat

derunya kemerdekaan

 

Bagu, 310824

@Puisi 2.0

 

 

DRUM  BAND

Oleh Hariyanto

 

dentuman drum

menghentak langkah, color guard meliukkan bendera

melambai-lambai

semangat menyala

semua pemuda bersatu dan

merdeka…teriaknya tanpa ragu

 

Bagu, 310824

@Puisi 2.0

 

  

MERDEKA  

Oleh : Hariyanto

 

Kemerdekaan bukan hanya tanggal di kalender,
Ia adalah janji

untuk generasi yang akan datang,
untuk tanah air tercinta

 

 

Bagu Lombok Tengah, 31 Agustus 2024

@Puisi 2.0

 

Minggu, 30 Juni 2024

Seni Menulis Pentigraf, Mengubah Fakta Menjadi Cerita “UNIK”




 Oleh: Hariyanto

Proyek menulis pentigraf di KPI ( Kampung Pentigraf Indonesia) menjadikan saya senang menulis cerpen 3 paragraf. Namun untuk mencatatkan diri sebagai yang terpilih dalam buku antologinya tidak mudah. Setidaknya pada tahun 2022 di proyek akhir tahun dengan tema pentigraf ruang saya belum berhasil lolos. Pada pengumuman 10 Januari 2023, karya saya tertanggal 27 September 2022 belum lolos. Itu artinya saya harus belajar lebih cermat lagi. Ada beberapa hal yang bisa menjadikan karya pentigraf tidak lolos kurasi. Tengsoe Tjahjono sang penemu pentigraf menyebutkan antara lain :

 

1. Pada umumnya karya pentigraf sudah bagus karena:

a. Sudah memenuhi format pentigraf.

       b. Materi 'ruang' sudah dihadirkan secara memadai sebagai latar konflik, sebagai pemicu lahirnya persoalan, dan sebagai bagian yang tidak bisa dipisahkan dari alur.

 

2. Terdapat pula pentigraf yang tidak berhasil sebagai karya sastra karena: a. Hanya bercerita (ada alur, tokoh, latar, dan tema) tetapi tidak mampu melukiskan/ menggambarkan/ mengekspresikan secara artistik/ estetik, b. Tidak ada konflik yang terungkap jelas, c. Tidak ada ketakterdugaan pada ending, dan d. Alur digarap secara datar, dan e. Persoalan yang diangkat masih sangat sederhana.

 

Semoga catatan ini bermanfaat untuk pembelajaran.

 

Terima ksh.

Salam 3 Jari



PENTIGRAF BUKAN SEKADAR CERITA


Pentigraf adalah karya sastra. Oleh karena itu bahan pentigraf bukan hanya cerita. Seorang pentigrafis tidak cukup bermodalkan alur, tokoh, latar, tema, dan sudut pandang saat menulis pentigraf. Jika hanya bermodalkan unsur-unsur itu dapat dipastikan pentigrafnya akan monoton dan membosankan.

Apa yang mesti dimiliki oleh seorang pentigrafis? Selain unsur-unsur narasi itu, seorang pentigrafis harus lihai mengemas, mengonstruksi, atau mengaransemen bahan-bahan itu.
Saya ambil contoh pentigraf Ken Agnibaya berikut ini.

KATAK YANG MEMECAHKAN TEMPURUNG


Ibarat katak dalam tempurung, begitulah aku selama ini. Kupuja suamiku seolah surgaku di telapak kakinya. Kulayani sepenuh hati saat pulang kerja, kusiapkan hidangan pagi pun kecupan mesra sebelum memulai harinya. Cukup sudah semesta bagiku menjadi ibu rumah tangga. Tak ingin aku bekerja demi menuruti pinta belahan jiwa.

Sayang disayang, hari ini semua berbeda. Di tengah malam buta aku ditelpon. Suamiku mengalami kecelakaan. Lukanya tak parah, lecet-lecet saja. Namun deritaku yang tak terkira karena ada perempuan lain bersamanya. Terungkap sudah. Aku sang katak memecah tempurungku, memelototi dunia.

Tanpa banyak berucap, kutinggalkan suamiku yang diam gagu. Tak ada pembelaan darinya karena semua terlalu nyata. Aku pulang ke rumah, kukemas barang sekenanya. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Kebahagiaanku masih bisa diselamatkan. "Mas, akhirnya kutemukan alasan cerai," suara telponku memecah derai tawa lelaki di seberang sana. Bujang abadi itu masih menungguku, setelah terpisahkan perjodohan bertahun-tahun lalu.

Kampung, November 2021.


Sebenarnya bahan pentigraf itu sederhana: seorang lelaki kecelakaan saat dengan perempuan lain yang tentu saja bukan istrinya. Berita seperti sering kita baca di medsos atau kita tonton di televisi.

Jika pentigraf disusun seperti cerita yang terbaca di medsos tentu tidak akan menarik sebagai sebuah karya sastra. Ken Agnibaya telah mengaransemennya sedemikian rupa. Paragraf pertama tentang istri yang berbakti kepada suami. Terkesan sebagai istri yang sangat baik. Paragraf kedua sang suami kecelakaan saat sedang dengan perempuan lain. Nah, yang menarik terletak di paragraf ketiga. Kecelakaan itu memuluskan jalan istri untuk bercerai, apalagi mantan pacar yang masih membujang setia menunggu. Akhir yang tak terduga.

Nah, beberapa pentigraf yang dikirim ke Proyek Pentigraf Ruang banyak yang hanya memiliki cerita namun lemah dalam mengemasnya. Karena itu betapa pentingnya kita untuk terus membaca karya pentigraf dari para pentigrafis lain. Dengan cara itu kita diam-diam belajar.

Selamat menunggu pengumuman Pentigraf Ruang malam ini.

Salam 3 Jari
Tengsoe Tjahjono

 

Nah belajar dari catatan itu saya mencoba merevisi karya saya yang tidak lolos, karena ada harapan dari Tengsoe Tjahjono bahwa karyanya boleh dikirim kembali setelah direvisi dan dikurasi ulang. Kesempatan emas inilah saya gunakan saat itu (Januari 2023) untuk merevisi ulang. Hasilnya adalah saya menghubungi seorang pentigrafis senior, berkonsultasi dan diskusi tentang beberapa kelemahan yang ada dan cara merubahnya. Jrenggg... jadilah karya saya dengan berbagai sentuhan. Saya berharap ketiga karya ini lolos semua mendampingi 100 pentigrafis yang sudah lolos sebelumnya. Semoga , aamiin.

 

Dan dalam tulisan kali ini dengan penuh rasa syukur saya memberitahukan bahwa semua karya saya revisi bisa lolos ketiga-tiganya, Ini hal yang luar biasa dan Sejarah dalam hidup saya karena biasanya dari 3 karya yang dikirim saya baru bisa lolos 1 atau 2 saja selama ini.

 

Kisah inilah yang ingin saya tuliskan ulang di sini agar bisa untuk pembelajaran, bahwa dalam kesempitan selalu ada peluang jika kita berusaha.  Semoga tulisan ini bisa menggugah calon pentigrafis di Grup Penulis RVL maupun di mana saja berada. Aamiin.

 

 

 

Berikut karya revisi saya  yang telah lolos ketiganya.

 

1.     Dari Sebuah Laci dan Parfum Istriku

 Oleh ; Hariyanto

 

Udara AC terasa lebih dingin dari biasanya. Badanku menggigil. Ini pertama kalinya aku memasuki ruangan serba kaca. Baru aku ketahui belakangan bahwa kaca itu tembus pandang dari sebuah sisinya. “ Bapak santai dulu di sini, jika ingin minum teh atau kopi panas ada di meja sudut. Kami akan tinggalkan Bapak untuk sementara waktu ....,” ucapan ramah itu sedikit menghangatkan suasana.

            “Ya Allah, kuatkanlah hatiku, sabarku, dan bebaskan dari segala kesulitan .” Seluruh ucapan dan doa sudah aku habiskan di ruangan penyidik KPK barusan. Ucapan-ucapan untuk menjelaskan kebenaran sambil melawan dinginnya udara ruangan.

            Kupakai baju orange dengan segunung malu dan sesal. Membiasakan diri dengan ruangan sempit dan kumuh. Panas tanpa AC seperti rumah dan kantorku dulu. Rekaman percakapan korupsi dana mega proyek di daerah tak lagi dapat kulawan. Kuakhiri catatan harianku malam ini tentang peristiwa sepuluh tahun lalu itu. Aku memandang langit-langit kamar sel, merindukan bau wangi parfum mahal istriku yang selalu dimintanya, yang membuatku melakukan semuanya.  Dia, tak pernah menjengukku sedari awal dulu, 10 tahun lamanya.

Blitar, 11 Januari 2023

 

2.     Sebuah Episode di Ruang Kelas 

Oleh : Hariyanto

    Sejarah pemberontakan Sudanco Supriyadi terhadap Jepang menggema di kelasku . Anak-anak memperhatikan dengan serius seolah ikut di dalamnya. “Peristiwa itu terjadi di sini anak-anak!” ucapku tegas dengan telunjuk tangan mengarah ke lantai kelas.

    Suasana kelas hening sejenak saat kuambil kapur di meja. Tiba-tiba kesenyapan itu terpecah., “ Tidaaaak, lariii....” teriak Jupri sambil tangannya menunjukkan ke atas. Ia pingsan.

      Di ruang UKS Jupri menceritakan melihat pasukan Jepang sedang mengejar pemberontak. Bunyi senapan dan mesiu Jepang membuatnya histeris. Kejadian hari ini adalah kesekian kalinya, di dalam kelas berbentuk bangsal rumah sakit, berplafon baja, berjendela kayu jati, dan berjeruji besi. Di atas pintu tertulis 'Dibangun pada tahun 1911’ dalam bahasa Belanda.

Blitar, 11 Januari 2023

--===o0o===--

 

3. Sesudut Senyum

Oleh : Hariyanto

 

        “Sumi, keputusanku sudah bulat!” kalimat-kalimatnya membuatku limbung dan hampir tak sadarkan diri. Talak adalah sebuah kata menyakitkan yang membuatku kehilangan harga diri. Aku ditalak tanpa kesalahan, hanya karena menikahi seorang gadis yang baru dikenalnya.

 

        Puluhan tahun setelah peristiwa itu, kuinjakkan lagi kaki ke lantai keramik yang kupilih dulu. Beberapa orang pelayat memandangiku dan bersalaman. Sebagian lainnya berbisik-bisik.  Aku berusaha sedikit tersenyum sekedar menunjukkan muka ramah. Ya, mereka tahu akulah ratu di rumah ini dulu.

 

        "Maafkan dia ya, Sum," ucap mantan kakak iparku sambil berurai air mata. Dia menyilahkanku duduk di samping jenazah yang tertutup kain putih. Aku diam. Masih tak kusangka ia mengakhiri hidupnya dengan gantung diri setelah ditinggalkan istri mudanya. Kisahnya tak seantik bisnis barang antik yang kami bangun bersama sebelum akhirnya ia membuangku. Kupandang jenazah itu dengan sedikit tersenyum. Senyum yang hanya Tuhan dan aku yang tahu maknanya.

 

Blitar, 11 Januari 2023

 

*) Artikel ini ditulis ulang pada 30 Juni 2023

 *)  Tiga karya pentigraf saya di atas adalah based on true story, tetapi sudah saya rubah menjadi narasi berkisah baru.

 

 


Jumat, 31 Mei 2024

Menikmati Keindahan Pantai Kuta Mandalika Lombok NTB





Oleh Hariyanto

 

Berkunjung ke Pulau Lombok belum lengkap jika belum sampai di Pantai Kuta Mandalika. Ya , nama Pantai Kuta yang selama ini identik dengan Pantai terkenal di Pulau Bali. Seiring adanya pembangunan sirkuit Internasional Mandalika, maka penamaan Pantai Kuta di Lombok menjadi semakin lengkap dan jelas lagi yaitu Pantai Kuta Mandalika. Pantai ini terus dikembangkan menjadi Kawasan wisata yang ditandai dengan adanya fasilitas hotel berbintang dan tempat perbelanjaan, disamping usaha mikro dikawasan pinggiran pantai, serta terpelihara kebersihannya, dengan adanya armada truck pengangkut sampah setiap harinya. Indikator lainnya adanya fasilitas parkir kendaraan yang cukup luas dengan biaya parkir dikisaran 5000 untuk sepeda motor dan 10.000 sampai 15.000 rupiah, untuk kendaraan roda 4.

 

Pantai yang indah penuh legenda, begitulah sebutan untuk Pantai Kuta Mandalika ini. Panorama indah pantainya yang landai, pasirnya putih terhampar sepanjang 7 km, dan sesekali pantainya terlihat ada warna pink. Butiran pasir yang besar dan pantai yang landai juga disanding dengan deburan ombak yang lembut. Ombak yang tidak begitu besar namun juga menimbulkan buih dan suara deburan nyaring. Sungguh pemandangan ini sangat memesona, apalagi jika dinikmati bersama keluarga.  

Dari segi legenda, maka keindahan Pantai Kuta Mandalika mempunyai cerita dan kisah yang sangat masyhur . Kisah itu juga dijadikan  event tahunannya yang dikenal di seluruh dunia yaitu Bau Nyale.

Bau Nyale sudah menjadi tradisi tahunan bagi Suku Sasak, yang berarti Bau = menangkap, Nyale = Cacing. Tradisi ini dilaksanakan antara bulan Februari sampai Maret setiap tahunnya. Tradisi bau nyale biasanya digelar setiap tanggal 20 bulan 10 dalam penanggalan tradisional Sasak (pranata mangsa) atau tepat 5 hari setelah bulan purnama. Tradisi ini tetap dipertahankan sampai saat ini. Tradisi ini dilaksanakan di kawasan Pantai ini tepatnya di Pantai Seger yang juga terdapat bukit Mandalika di sana.

Cacing yang ditangkap atau dikumpulkan yang biasanya juga dikonsumsi adalah jenis cacing laut , oligochaeta, yang aman dikonsumsi. "Nyale termasuk cacing oligochaeta yang edible atau aman dikonsumsi," penjelasan  drh. Slamet Raharjo dosen Fakultas Kedokteran Hewan UGM.

Hewan cacing yang berwarna-warni ini diyakini keluar setahun sekali dipercaya berhubungan dengan  kisah legenda Putri Mandalika.

Begini kisah singkatnya, dahulu kala ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh raja dan ratu yang bijaksana. Kemudian lahirlah seorang putri berparas jelita yang diberi nama Putri Mandalika. 

Seiring waktu, Putri Mandalika tumbuh menjadi sosok gadis pujaan dan dirinya pun menerima banyak lamaran, hingga kewalahan. Karena tidak ingin menciptakan perpecahan di antara orang-orang yang ingin mempersuntingnya, akhirnya Putri Mandalika bersemadi demi meminta petunjuk. Akhirnya, pada suatu hari Putri Mandalika mengumpulkan seluruh orang yang menyukainya di Bukit Seger dan memberi tahu keputusannya. Namun,sungguh di luar dugaan  Putri Mandalika,  justru terjun ke bawah Pantai Seger dan menghilang terbawa ombak. Semua orang yang hadir menyaksikan langsung ikut terjun berusaha menyelamatkan Putri Mandalika, tapi Putri Mandalika telah menghilang dan tidak bisa ditemukan. Bau Nyale sendiri merupakan ritual mencari cacing laut yang diyakini sebagai jelmaan Putri Mandalika yang menghilang setelah terjun dari atas Bukit Seger ke Pantai Seger.

Objek wisata ini terletak di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Lokasinya dekat dengan Bandara Internasional Lombok, sehingga sangat mudah untuk dijangkau. Lokasinya juga berdekatan dengan Sirkuit Mandalika,Pantai Seger dan Tanjung Aan. Perjalanan dari Mataram akan selalu mengarah ke bagian Selatan Pulau Lombok dan melalui Bandara International Lombok dan Sirkuit Mandalika. Perjalanan dari Mataram bisa ditempuh sekitar 1 jam menggunakan mobil. Jalanan menuju Pantai itu sangat bagus, apalagi jika melalui by pass melalui Sirkuit Mandalika, seperti melewati jalanan Tol.

Pantai Kuta Mandalika merupakan objek wisata yang cocok untuk seluruh keluarga. Keadaan alam yang nyaman menjadikan lokasi ini aman untuk mengajak anak-anak bermain di daerah pantai. Di sekitar pantai juga sudah banyak pepohonan teduh dan pedagang kecil, seperti kopi dan minuman es degan dengan fasilitas tikar untuk duduk di bawah pohon teduh diiringi semilir angin lautnya. Pantainya juga tidak terlalu dalam di tepinya sehingga cukup aman untuk bermain bersama anak-anak. Saya sempat mendampingi cucu mandi di pantainya yang relative tidak dalam dengan ombak yang ramah.

Pantai Kuta Mandalika Lombok juga menyajikan pesona hamparan pasir yang bersih dan putih membentang luas sepanjang 7,2 kilometer. Di sebelah barat, terdapat Bukit Mandalika dengan keindahan yang tak kalah menarik untuk dieksplorasi. Pemandangan yang disajikan dari ketinggian memiliki nuansa tersendiri, sehingga menjadi tempat yang tepat untuk menikmati keindahan Pantai Kuta.

Pantai Kuta Lombok Mandalika mempunyai berbagai atraksi yang ditawarkan sebagai penunjang wisata, seperti banana boat, windsurfer hingga olahraga ekstrem yaitu paralayang. Namun, jika tak berminat main basah-basahan atau olahraga ekstrem, kamu juga bisa menikmati pantai ini sembari bersepeda listrik.

Banyak tempat penyewaan sepeda Listrik  yang tersedia di sini. Harganya juga cukup murah, sekitar Rp 25 ribu untuk satu waktu tertentu. Bersepeda sembari melihat birunya air laut dan menikmati udara yang sejuk tentunya akan membuat liburan semakin berkesan.

Jika di pantainya terdapat pedagang kecil dengan berbagai dagangannya,dari pernak-pernik mainan anak-anak, balon,  layang-layang , juga berbagai makanan dan minuman anak-anak. Tentu saja kopi panas “ciri khas” di Lombok selalu ada, disamping makanan plecing ayam dan kangkong, jagung bakar, sampai pedagang keliling ice cream. Sebaliknya tidak jauh dari Pantai terdapat MiniMarket, dan juga pusat perdagangan yang berjajar di tepian jalan.

Pantai Kuta Mandalik ini memang sangat cocok untuk wisata keluarga. Faktanya memang tempat parkir kendaraan terlihat cukup padat berisi kendaraan baik roda dua maupun roda empat sampai Bus Pariwisata. Keberadaan wisata mancanegara cukup banyak bisa dilihat disana, tentu saja wisata lokal tetap menjadi pengunjung terbanyak. Karena mereka dating dari berbagai wilayah di Lombok bahkan sering terlihat menggunakan pick up terbuka. Dan mereka terlihat sangat bahagia. Berkunjung di Pantai ini selama 2 – 3 jam rasanya sangat menyegarkan jiwa.

Pembaca juga bisa menikmatinya keindahan Pantai Kuta Mandalika ini dari atas yang diambil gambarnya dari drone, sehingga sangat jelas Kawasan Pantai yang sebenarnya sudah dirancang untuk destinasi wisata International, dengan bangunan hotel dan pusat pembelajaan yang cukup memadai. Pantainya benar-benar terlihat eksotis bisa dinikmati dari You Tube yang saya lampirkan di sini. Semoga terhibur.

 

Bagu, 31 Mei 2024