Senin, 31 Januari 2022

BERSAMA CUCU DAN DOANYA



Oleh. Hariyanto


Tawa canda memecah

Ruangan pun meriah

Penuh dengan letupan kata

Lucu dan manja

Seribu ekspresi tercipta

Dalam seribu liuk

Antara tubuh dan suara

Berceloteh tentang dirinya

Menjadi manusia hebat

Penyanyi hebat

Petinju kuat

Hakim bijak

Ulama dan guru bernasihat

Orangtua bertutur kata

Tangisnya menghias pintanya

Yang harus dipenuhi

Untuk menggaris nasib

Di kemudian hari

Kosa katanya dihambur

Di tengah lunglai menjelang tidur

Sambil merengek berumbak

Di atas pundak Bapak

Atau dibelaian Ibu

Sambil menunjuk waktu

Saat terlelap

Menyambut mimpi.

Tidur katamu

Tutup pintu

Daaaa....

Ada mimpi indah

Di selimut hangat

Terimakasih Bapak Ibu

Dan semua saja

Yang mengantar firman-Nya

Di antara bermainnya hari ini

Puji syukur ya Rabbi

Aku menjadi buah hati

Yang sangat disayangi

Lindungilah tidurku malam ini

Rabbi.....

Sang Cucu tertelap

Malaikut pun tersenyum

Diberinya selimut mimpi

Menemani lelapnya

Tidur malam ini. 


(Blitar, 31 01 2022)

 

 


Sabtu, 29 Januari 2022

P A N A S (PUISI 2.0)

Oleh Hariyanto

sumber ; Tribunnews


Melingkup kuat pengap

Panas

Menyergap angin

dan

Menahannya sebentar

Menunggu kepastian

Harapan demi harapan

Yang terlanjur digantung

Di awan ketidakpastian.

 

Blitar, 29 Januari 2022 

Kamis, 27 Januari 2022

MENGENAL PUISI 2.0 YANG SEDERHANA PENUH MAKNA (bagian 1)

 


Oleh. Hariyanto

Saya mengenal puisi 2.0 ini di pertengahan tahun 2021. Sebelumnya tidak tahu sama sekali. Hanya berbekal ajakan menulis antologi puisi dengan ciri khusus jumlah kata yang minim dan bertemakan : kematian. (mengingat kematian). Seram kedengarannya, tetapi ini kita diajak merenung tentang diri kita sambil mengingatkan bahwa kita akan kembali pada-Nya. Deadline pengumpulan naskah tinggal 3 hari saja, saya pun mencoba menuliskannya.

Alhamdulillah dalam waktu sekitar 2 bulan buku pun terbit dengan judul Di Ujung Jalan dengan sampul hitam pekat......

Sekitar September akhir saya dimasukkan oleh kurator naskah dalam satu grup khusus membahas Puisi 2.0 bersama pengagasnya Endang Kasupardi.  Di dalam grup kita dipacu untuk bisa berkarya setiap hari. Targetnya 3 bulan harus bisa menghasilkan sejumlah karya puisi 2.0 dan bisa diterbitkan sebagai buku solo di tahun 2022. Secara tidak langsung anggota grup yang kurang dari 20 peserta terpacu menulisnya. Saya sendiri dengan jatuh bangun menulis dan menulis. ( terakhir Januari 2022 ini saya sudah mengumpulkan 200 lebih puisi 2.0 dan saya siapkan untuk calon buku solo saya).

Puisi 2.0  yang mensyaratkan tidak lebih dari 20 kata ini begitu ringkas. Bentuknya sederhana karena hanya melihat satu obyek untuk satu judul puisi.....motto PUISI 2.0 adalah

ü  SATU PUISI

ü  SATU OBYEK

ü  SATU SUDUT PANDANG

Puisi 2.0 ini  digagas oleh Dr. Endang Kasupardi saat menyelesaikan studi S3 di UPI 2010. 

Puisi ini lahir sebagai antisipasi jawaban atas perkembangan zaman yang serba cepat dan digital dengan tingkat kesibukan orang yang luar biasa. Dengan  kondisi ini ke depan tidak ada lagi waktu untuk menulis atau membaca dan menikmati puisi yang panjang. Bagamana caranya dalam waktu terbatas orang masih sempat menikmati puisi, maka solusinya harus dibuat puisi yang hemat kata tapi bermakna. Atas dasar itulah lahir puisi yang hanya maksimal 20 kata tapi bermakna.

Isi puisi adalah tentang obyek benda nyata, yang ditulis dengan fokus. Penulisan fokus ini membuat seseorang menjadi lebih “teliti” agar tidak salah menjadi menggambarkan dirinya sendiri. Boleh menggambarkan sikapnya terhadap benda tersebut, namun biasanya ada di akhir baitnya. Itu pun dapat dibenarkan karena menyangkut aspek “rasa” Dengan perbandingan 60 : 40 rasio penggambaran obyek dengan logika dan ilmiah sebanyak 60 % dan 40 % aspek rasa.

Fokus pada obyek tertentu tentu membuat puisi seperti kelihatan “sederhana” baik dalam kata dan bahasanya, dan juga isinya. Namun puisi sederhana ini yang diibaratkan sebuah tesis ini adalah abstraknya; harus tetap mampu menggambarkan obyek atau peristiwa menyeluruh. Sehingga kata dan bahasa sederhana harus diberi kelebihan dengan memunculkan majas, atau diksi dan rima. Tidak lupa pada pemenggalan kalimat secara tepat. Dengan cara itulah puisi kecil dan sederhana ini menjadi lebih bernilai, berbobot dan “berjiwa.”

Menurut pengalaman penulis sebagai guru di SD, puisi 2.0 ini cocok dan sesuai diajarkan pada siswa SD kelas tinggi , 4 5 6. Bentuknya yang sederhana dengan pembatasan jumlah kata tidak lebih 20 kata maka siswa menjadi tidak terbebani. Apalagi tidak dituntut harus langsung bagus dengan menggunakan majas dan irama, dan diksi. Prinsipnya mengenalkan puisi sederhana kepada siswa adalah menyuruh siswa tidak takut menuliskan. Pokok ditulis saja, dalam kasus puisi 2.0 ini asal tidak melebihi 20 kata. Prinsip ini akan membuat siswa percaya diri dan pada akhirnya mempu menulis puisi secara lebih baik lagi.

Begitu pula Dr. Endang Kasupardi….selalu menekankan kepada yang berminat dengan puisi 2.0 agar tulis saja sebanyak-banyaknya. Pada saatnya nanti akan menemukan formulanya dan bentuk puisi yang indah. Bukan sekedar indah namun sudah bernilai sastra dengan diksi kuat dan majas serta irama tertentu.

Maka prinsip tulis-tulis-tulis  menjadi model motivasi dengan sedikit merubah redaksi menjadi: kuantitas-kuantitas-kuantitas baru KUALITAS. Itulah rangkaian kata yang sering diberikan oleh Dr. Endang Kasupari penggagas Puis 2.0.

Lalu malam ini untuk ikut serta dalam penulisan bertema menelisik hal positip dari sebuah keburukan dalam grup menulis LAGERUNAL, maka saya beri bocoran....bahwa situasi sulit masa pandemi disebut bencana global. Itu juga hal menyakitkan dan buruk dari satu sisi dan dari sini  justeru melahirkan banyak kreasi....inilah sisi baiknya. Contohnya saya pribadi justeru bisa mewujudkan impian yang lama bisa menerbitkan buku solo lebih dari 1 di tahun 2021.

Lalu kesulitan lain yang membawa berkah adalah ketika menjelaskan puisi ke siswa, kita sering seperti berdiri di kelas seorang diri. Tidak ada dukungan dari sesama guru, atau bahkan mereka rerata tidak punya hoby menulis puisi. Maka dengan puisi 2.0 ini saya menemukan kekuatan dan kepercayaan bahwa kesederhanaan puisi ini mempunyai dampak baik pada siswa jika diajarkannya. Antara lain siswa menjadi terbiasa “fokus” pada satu obyek. Melatih siswa lebih teliti terhadap ciri satu benda. Nah......itulah manfaat  yang selalu memotivasi diri. Secara perlahan,,....ya perlahan guru lain pun mulai “melirik” bahwa puisi ini mempunyai nilai fungsi baik bagi siswa. Bagi guru jelas memacu menerbitkan buku sendiri atau antologi bersama siswanya dan diterbitkan ber ISBN.

Berikut ini ada beberapa contoh puisi 2.0 dari tulisan beberapa sahabat yang bisa dijadikan panuan dan referensi penulisan puisi 2.0.

 

CERITA HUJAN

Oleh , Lestari

dan

awan pun menitik

menjadi butir-butir air

yang menggelincir dari ujung genting

lalu

mengalir menuju hilir

 

TERBANGUN

Oleh. Rasopset

cahaya menyelinap

melalui celah jendela

lalu

melepaskan lelap

yang terkuncidalam

mimpi

LEGENDA SINGASARI

Oleh. Hariyanto

keris sakti itu

ada wajah

mpu gandring

dan ken arok

membangun tahta baru

di atas batu hitam

berlumur darah

balas dendam

 

Sekian dan semoga bermanfaat.

SALAM LITERASI

Blitar, 27 Januari 2022

Hariyanto


Cover Calon buku bersama siswa, Sedang dipersiapkan terbit. Mohon doa restunya,

Rabu, 26 Januari 2022

MENGENAL PUISI 2.0 FASE CEREBRUM




Oleh Hariyanto

SALAM LITERASI

Kali ini penulis mengajak pembaca mengenal satu lagi fase dalam puisi 2.0 yang langsung dari gurunya Dr. Endang Kasupardi. Ada beberapa fase dalam puisi 2.0 ini dan salah satunya adalah fase cerebrum. Apa dan bagaimana puisi ini mari kita sama-sama menyimak uraian singkat di bawah ini.

 

PUISI cerebrum adalah puisi yang mendokumentasikan berbagai peristiwa sekarang dan masa lampau. Puisi ini disusun merujuk pada hal-hal kecil yang tidak diperhatikan orang lain  ( catatan penulis....masih konsisten bicara fokus pada satu hal....bahkan bagian terkecil dari satu obyek)

 

Namun walaupun memperhatikan hal kecil penulis harus mampu mengungkapkan dengan detil atas sesuatu yang disusunnya. ( catatan penulis. Disinilah letak pentingnya untuk pembelajaran ke siswa, yaitu belajar menguraikan satu hal secara lebih detail, dari satu obyek yang dilihatnya. Ini akan mengasah siswa pada sisi belajar “pemahaman”)

 

P2.0 pada Fase Cerebrum menggunakan bahasa sebagai ungkapan untuk memperlihatkan daya nalar dan menunjukkan sikap bahwa yang dilihatnya itu memiliki pengaruh besar pada dirinya.

 

Ciri utama P2.0 fase cerbeum, ditunjukkan dengan dua paragraf yang seolah olah berbeda namun saling melengkapi. (catatan penulis, jelas ada hubungan erat antara 2 paragraf tersebut....tidak harus sebab akibat....tetapi bisa sinkron)

 

Contoh puisi fase cerebrum

 

REFORMASI

Oleh. Endang Kasupardi

 

atari oranye

ikan koi di aquarium

hanya mengecap tak dapat teriak

keruh

 

tahun itu 1998

pohon beringin

depan rumah

roboh

 

----

 

BULAN TETAP SEMBUNYI

Oleh, Endang Kasupardi

 

selepas hujan

hanya

menyisakan tetes air jatuh

pada kardus

aku hanya mendengar suara popcorn dipasak

saat semua warung sudah

tutup

 

 

dan malam ini penulis juga mencoba membuatnya. Terlepas betul tidaknya itu urusan nanti. Karena yang penting saat ini membuat sebanyak-banyaknya dulu puisinya......baru nanti bicara kualitasnya....demikian secuil pesan sang guru puisi 2,0  Dr. Endang Kasupardi.

 

Inilah karya penulis malam ini (campuran...ada yang 2 paragraf ada yang masih tunggal)

 

HUJAN MALAM

Oleh. Hariyanto

 

rintisnya membasah

dingin

tetes hujan berselimut kabut

memecah cahaya

 

semalaman

tanah padas runtuh

menyisakan duka

di balik gemuruh

 

26.01.22

 

 

DUKA SIANG INI

Oleh. Hariyanto

 

matahari meredup

berlindung

di balik mendung

 

bisikan angin

mengabarkan duka

banjir rendam jiwa

menggigil meruntuhkan

rumah dan pepohonan

 

26.01.22

 

 

 

SALATLAH

Oleh. Hariyanto

 

salat

salatlah

jangan ditunda

 

tatkala tubuh kaku

terbujur

hening

jiwa merintih

penuh sesal

di sela shaf

salat peziarah

 

26.01.22

 

KERUPUK

Oleh. Hariyanto

 

renyah

getas

bergemeretak

lebur di gilas gigi

 

saat api

melalap bangunan

asap hitam

berhambur

remuk

puing di tengah abu

 

18.11.2021

 

LIPATAN LIDAH

Oleh. Hariyanto

 

Pencuri !

pencuri !

berduyun orang menjadi

garang

 

kakek tak berdaya

meregang nyawa sia-sia

lidah melipat serapah

menjadi

sebilah pedang tajam

 

26.01.22

 

PENCURI

Oleh. Hariyanto

 

sebuah barang

pemberian

seorang dermawan

 

ada tangsan

di balik jeruji besi kpk

termiskinkan tujuh turunan

didenda negara

 

Blitar, 26.01.22

SEMOGA BERMANFAAT

SALAM LITERASI

Hariyanto

  

Minggu, 23 Januari 2022

THAWAF





Oleh. Hariyanto

Tujuh kali putaran
Hajar Aswad bermula
Asma-Mu dalam rengkuhan
Menggema di langit ke tujuh
Seribu doa terlantun
Di antara ribuan jiwa
Yang memutar doa
Lewat butiran tasbih
Membasah bibir
Mengaliri pipi
Air mata hatl
Dalam genggam-Nya


Blitar, 23 Januari 2022

#manasik hari ini, semoga haji Indonesia  tahun 2022 dapat berangkat. Aamiin. 


Kamis, 20 Januari 2022

CANVA UNTUK COVER BUKU




Oleh ; Hariyanto

Walau tertatih-tatih, proses pembuatan sampul buku bisa selesai. Pernyataan selesai itu artinya masih “umum.” Kenyataannya semakin hari jika kita melihatnya lagi seperti ada saja hal yang ingin diperbaiki di sana. Tetapi sekali lagi alhamdulillah, kita bersyukur bisa merasa senang melihat hasil karya sendiri.

Mengapa saya ingin sekali belajar aplikasi Canva khususnya desian sampul buku ? Jika dirinci mungkin menjadi panjang. Namun sebagai guru maka mempelajari cover buku akan menjadi sangat relevan jika dihubungkan kegiatan berliterasi. Bagi guru yang rajin menulis buku, sebaiknya bisa juga membuat sampul, walau ini bukan kewajiban. Untuk kepentingan siswa, maka portofolio siswa, baik berupa gambar atau tulisan bisa selalu dibuat buku, ini memerlukan desain cover menarik. Setidaknya untuk dijilidkan seperti buku akan menaikkan nilai bukunya. Walaupun bukunya tidak dilabeli ISBN, justeru inilah yang sangat diperbolehkan ( oleh BOS) dicopy untuk dijilid manis dengan cover menarik. Ya cover buku untuk semua siswa, jika jumlah siswa 100 ya sejumlah itu idealnya.

Alasan di atas sudah sangat cukup dimaklumi. Karena buku bervover cantik selanjutnya dipamerkan dalam acara “BAZAR LITERASI”....wah tentu lebih kereen lagi. Semua jadi bersemangat, gurunya, siswanya, orangtuanya,....tentu saja Kepala Dinas Pendidikannya jika hadir di sana. Saya percaya sudah ada sekolah yang melakukannya, atau sudah memrogramkannya. Jika belum dimulai saja, Anggaplah semua itu adalah sebuah INOVASI. Lebih hebatnya INOVASI itu diawali dari hal kecil membuat cover buku dengan aplikasi CANVA. 

Dari karya ini saya ingin berbagi pengalaman sedikit. Bagaimana tindakan awal sampai akhir untuk sampai pada tahap final.

Proses membuat sampul buku seperti di atas adalah sebagai berikut:

1. Bukalah Canva dan buka pilihlah dokumen A 4 kosong

2. Ukuran itu dibalik alias diputar 180 derajat.

3. Setelah terbuka pilihlah gambar, kalau di atas pilihan “pantai”

4. Setelah cocok diambillah gambar itu copy paste ke dalamnya bingkai tadi.

5. Setelah gambar muncul diatur dengan cara memainkan tanda garis digambar agar ukuran fix menyesuaikan ruangan. Lalu geser ke setengahnya sebagai cover bagian depan.


Sementara ini hasilnya :





6. Perhatikan gambar ini.....aslinya hanya pantai kosong dengan tumpukan kayu. Lalu perlahan kita tambah tulisan judul, dengan cara tekan tombol T artinya Teks......kita pilih bentuk huruf yang sesuai karakter judul dan isi buku. Ada ratusan bahkan mungkin lebih jenis font disana. Karena itu penampakan gambar ini juga sementara, Bandingkan dengan font gambar di atas sudah berbeda. Karena dalam melihat kesesuaian gambar dan font memang melalui proses, yang terkadang harus dirombak lagi dan lagi. 

7. Perhatikan kembali gambar aslinya belum ada perahu dan aktivitas orang bermain dayung......Ya betul. Kedua gambar itu adalah “comotan” dari gambar yang diperoleh di luar aplikasi CANVA. Kita masukkan untuk memperkaya gambarnya, Caranya tentu saja harus diolah. Gambar perahu dihilangkan backgroundnya dulu dengan aplikasi penghapus BG di Canva.......muncul setelah kita tekan “edit gambar” Kita tempelkan kedua gambar itu. Ini adalah proses kreatif dan inovasi. Karena sesunggnguhnya cover buku menjadi bernilai "lebih" jika sudah divariasikan dengan gambar lain dan tulisan lain secara serasi. Di tahap inilah kita mempunyai ruang kebebasan mengekspresikan karya kita. 

8. Sebagai variasi lagi kita tambahkan layarnya dengan warna gradient. Kita bikin seukuran bidang cover itu dengan pulihan warna tertentu lalu kita tutupkan pada gambar tersebut. Hasilnya gambar itu tampak kebiruan, karena sudah dilapisi dengan “layar baru” berwarna biru gradient. Mungkin di aplikasi photoshop disebut layer ( untuk menambahkan gambar pada tumpukan atas atau bawahnya).

9. Langkah berikutnya juga melapisi sampul belakang dengan layar baru biru. Lalu disetel dengan menekan tombol “titik tiga” pojok kanan atas.  Dari tombol titik tiga lalu  tekan tombol “transparansi: untuk membuat tampilan layar pekat sampai tranparan.

10. Jangan bosan berlatih, dan selalu optimis bisa. Maka menjadi bisa, Insya Allah.

11. SELAMAT MENCOBA. SALAM LITERASI.



Blitar. 20 Januari 2022

Hariyanto









Sabtu, 15 Januari 2022

MEMBUAT COVER BUKU DARI CANVA



Olehi. Hariyanto 


Bukan bermaksud membanggakan diri, namun hanya ingin berbagi pengalaman. Pada kesempatan ini adalah pengalaman membuat cover buku dengan bantuan aplikasi CANVA. Urutan umumnya sudah saya tuliskan pada edisi kemarin. Hari ini saya akan membagikan materi dalam bentuk pdf dengan linK yang bisa di download. Harapannya pembaca bisa mempelajarinya dan berl;atih sendiri di rumah.

Membuat cover buku sendiri sesuatu yang sangat menyenangkan. Apalagi bagi seorang penulis yang produktif, tentu akan puas dengan cover buku buatannya sendiri. Saya merasakan hal ini walau pun bukunya masih berbentuk draf, namun cover berupa rancangan ini berkali-kali saya pandangi dengan hati gembira. Ada perasaan puas dan seperti tidak percaya bahwa itu buatan sendiri.

Awalnya memang harus belajar. Setidaknya mengenal aplikasi CANVA.

Tingkat keberhasilan membuat cover buku dengan CANVA adalah sama dengan menggunakan aplikasi lain pada umumnya. Seperti dengan word, powerpoint, photoshop dll. Ada satu hal penting yang mesti dilakukan yaitu RAJIN BERLATIH. Istilah sehari-harinya adalah rajin otak-atik.

Dari hasil berlatih, pertama menghasilkan karya 1 cover buku bisa jadi memakan waktu berjam-jam. Namun seiring pemahaman dan ketrampilan yang diperoleh kecepatan itu semakin cepat dam durasi pengerjaannya semakin singkat.

Saya belajar dari sang Guru Bapak Ajinatha, seorang pembuat cover yang sangat berpengalaman menggunakan bantuan aplikasi CANVA. Sudah ratusan bahkan mungkin ribuan karyanya hasil desain covernya. Karena beliau sangat dikenal sebagai pembuat cover bagi penulis yang mencetak bukunya di penerbitan YPTD (Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan) di Jakarta.

Saya bersyukur berkesempatan belajar dari beliau melalui pelatihan khusus yang idadakan oleh YPTD beberapa waktu lalu. Saya memperoleh kesimpulan yang sangat mengena adalah BERLATIH TERUS. Rajin mengatak-atik. Itulah kunci keberhasilannya.l

Berikut saya lampirkan salah satu materi dari beliau : di sini.

https://drive.google.com/file/d/1opKLiG8fC3jq5DBaBn81YyXAFeSvGZhx/view?usp=sharing

Ringkasan materi di atas sebagai berikut:

Selanjutnya menggunakan aplikasi CANVA, bisa diterapkan melalui HP Android atau pun di Latop. Aturan penggunaan di kedua perangkat itu hampir sama, jadi penguasaan di salah satunya dapat mempermudah pekerjaan.

Langkah pertama mendesain cover buku ukuran A 5 melalui aplikasi  Canva :

1. Pilih template "cover book"

2. Pilih bank alias polos warna putih. karena yang tersedia biasanya ukuran untuk e book.

3, Sesuaikan ukuran desain blank tadi dengan ukuran baru A 5..... dengan cara memberi ukuran baru yang berformat cm....dengan lebar : 14,8 cm dan panjang atau tingginya 21 cm.

4. Setelah terbentuk pola dengan ukuran A 5 tersebut, maka kita tinggal memasukkan background atau gambar yang sesuai untuk judul bukunya

5. Pemilihan warna background juga penting untuk ditambahkan jika ukuran sampul dilengkapi dengan cara menambar ukuran sampul keseluruhan, 29.7 cm x 21 cm.

6. Pemilihan font judul buku juga perlu disesuaikan dengan isi buku dan temanya.

7. Pengaturan gambar dan komposisi cover mengikuti aturan umum, yaitu bagian sinopsi di sampul belakang, lalu gambar dan font judul di depan, lalu judul dan pengarang serta nama peerbit ada di bahu buku, yaitu di tengah bagian sampul berbentuk tulisan vertikal.

8, Pengaturan selanjutnya agar sampul terlihat cantik harus tetap mempertimbangkan beberapa faktor : estetik, visual karakter buku, jenis buku dll.

Dengan bekal sedikit ini saya berharap pembaca dapat menyerap ilmunya dan segera mempratikannya. Semoga berhasil Aamiin

SALAM LITERASI,



Blitar, 15 Januari 2022

HARIYANTO



Rabu, 12 Januari 2022

SEBILAH BELATI

gbr. suara.com


Oleh: Hariyanto


Sebilah Belati

melukai hati

karena ditusukkan paksa

sepenuh decak lesan berbisa

.

tajamnya  menebas aral melintang

membuka jalan terang ke depan

langkah pun lenggang nyaman

belati di tangan.

.

di saat yang sama

sebilah belati bermerk YT

telah mengiris menyayat nurani

hingga hilang pedih perinya.

.

Kini belati itu menjadi idaman

setiap tangan memegangnya

tanpa takut tusukan di ulu hati

atau membutakan tatapnya.

.

Sungguh diantara belati itu

benar-benar membelah nurani

mencabut obsesi jiwa

ke liang kebinasaan.

.

Kilauan belati begitu mempesona

ada rona begitu menggoda

sebuah generasi terancam mati

oleh tusukan seribu belati, tanpa disadari


Blitar, 12 Januari 2022


 

Senin, 10 Januari 2022

TRIK MEMBUAT SERTIFIKAT LOMBA







Oleh . Hariyanto

Salam Literasi

Dalam sebuah lomba biasanya dibagikan sertifikat untuk para pemenangnya. Disamping hadiah sertifikat ini sangat diperlukan untuk menjadi kenangan bagi para pemenang, dan untuk motivasi bagi yang lainnya yang belum berkesempatan menjadi juara.

Dalam satu sekolah yang rajin mengadakan event kegiatan , termasuk lomba rasanya menjadi kurang lengkap jika tidak dibuatkan sertifikat untuk  para pemenangnya. Bahkan jika ada kegiatan penting lainnya seperti seminar, tentu akan dibutuhkan lebih banyak lagi sertifikat ini. 

Meski hanya selembar kertas saja, sertifikat seperti halnya ijazah sekolah bisa merupakan hal yang sangat penting. Bisa bisa menjadi bukti penting untuk mengikuti berbagai lomba sebagai penunjuk prestasi seseorang baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Bahkan terkadang sangat diperlukan untuk menjadi faktor penentu diterima tidaknya menjadi siswa baru di satu sekolah. Bahkan menjadi syarat penting menjadi pegawai baru suatu instansi..

Karena itu ketrampilan membuat sendiri desain atau template suatu sertifikat atau piagam sangat dibutuhkan. Di zaman saat .ini mencari desain yang bisa didownload banyak ditemukan di berbagai situs internet. Diperluikan ketrampilan mengambil beberapa yang diperlukan saja. Karena pada kenyataannya men"download"  disain tersebut seringkali menjadi tidak mudah karena sudah dibumbui dengan berbagai kepentingan pemilik situs. Biasanya ada persyartan harus masuk link ini itu bahkan untuk subscribe channel youtubenya terlebih dahulu baru bisa. Itu pun terkadang tidak sesuai dengan yang kita harapkan.

Pada kesempatan ini saya ingin memberikan 1 contoh saja disain atau template sertifikat yang bisa dimodifikasi dan ditambah dengan logo sendiri. Saya sudah membuatnya dengan memodifikasi untuk siswa saya pemenang lomba  puisi 2.0 bertema GURU pada saat memperingat Hari Guru Nasional 2021 baru-baru ini. Alhamdulillah sertifikatnya cukup cantik dan memadai, walau diprint pada kertas sedikit tebal.

Beriktu template berbentuk word yang bisa di download.

Semoga bermanfaat. 


Salam Literasi,


Blitar, 10 Januari 2021

Hariyanto


atau link disini







Minggu, 09 Januari 2022

Di GERBANG LOJI KEMENANGAN

 


Oleh;. Hariyanto

seribu kisah

terukir di sepanjang jalan

tertambat di sini

gerbang kemenangan

arah puncak Kelud

60 tahun  bercerita

di balik dedaunan Pinus

hijaukan rerumputan.


Blitar, 9 Januari 2022

# Selamat Memasuki Purnatugas Bu Sri Utami

#  Salam kenang untuk Bu Atik

















Kamis, 06 Januari 2022

OPTIMIS

 




OPTIMIS

Oleh. Hariyanto

 

Lihatlah burung terbang

Kembali ceria sore hari

Mentari cerah memanasi

Bumi menikmati

Semut berderet bernyanyi

Ayo maju ayo maju

Pantang mundur

 

Blitar, 6 Januari 2022

 

 

NYANYIAN ANGIN

Oleh. Hariyanto

 

Desir lembut mengusir panas

Datangkan hasrat kuat

Nyanyian penuh semangat

 

Blitar, 6 Januari 2022

Rabu, 05 Januari 2022

BELAJAR DARING DAN UPAYA MENUMBUHKAN KREATIVITAS SISWA



Oleh. Hariyanto


Di Pertengahan Maret 2020 adalah awal pembelajaran yang dilakukan secara daring (dalam jaringan) dan Luring (luar Jaringan). Ini merupakan   sejarah baru bagi bangsa Indonesia. Bukan karena kita sudah menjadi bangsa yang mapan dalam penguasaan“high tech” tetapi kita dipaksa masuk dalam situasi darurat yang ditimbulkan oleh Pandemi virus Corona-19 yang melanda di banyak negara. Sehingga dunia pendidikan memberlakukan belajar secara daring ini.

             Salah satu ciri pembelajaran daring adalah menggunakan HP Android dan menggunakan bantuan listrik dan akses internet. Model pembelajaran daring ini adalah hal baru untuk sebagian besar guru dan siswa. Di awal masa Pandemi model daring ini dipadukan dengan model luring ( belajar di luar jaringan) seperti melalui TV atau radio, atau membaca buku. Keadaan ini memaksa guru dan siswa untuk mempelajari banyak hal baru, sekitar pemakaian tehnologi, aplikasi dan berbagai metode pembelajaran terpadu. Kondisi ini juga turut membuat orangtua menjadi “kebingungan” karena mendadak berperan menjadi “guru” di rumah menemani putra-putrnya belajar.

            Dalam praktiknya model pembelajaran daring banyak menemui hambatan di lapangan seperti keterbatasan kepemilikan HP Android. Keterbatasan pulsa dan listrik serta keterbatasan jaringan internet. Pemerintah pun memberikan bantuan pulsa bagi guru dan siswa. Keterbatasan penguasaan tehnologi pembelajaran pun akhirnya banyak dibantu dengan adanya webinar dari berbagai instansi untuk membantu guru dan orangtua.

            Masalah lainnya muncul adalah kebosanan dalam belajar yang dialami oleh para siswa. Penggunaan HP Android yang kurang terkontrol ,menyebabkan siswa menjadi lebih banyak bermain game, banyak melihat tayangan you tube atau menjadi tidak fokus belajar. Permasalahan ini tentu memerlukan pemecahan bersama terutama oleh orangtua dan guru.

            Bagi sebagian besar guru di sekolah kami pembelajaran daring masih menggunakan aplikasi WA sebagai alat utama berkomunikasi. Dengan berbagai cara para guru mencari model yang paling sesuai untuk pembelajaran bersama siswa, Pada tataran sederhana melalui WA grup para guru bisa menyampaikan pembelajaran melalui panggilan video (Video Call). Halini efektif untuk mengetahui perkembangan membaca siswa atau belajar mengaji untuk guru Pendidikan Agama Islam.

            Bagi beberapa guru juga memanfaatkan tehnologi HP untuk praktik membuat video pembelajaran, misalnya membuat video tutorial, atau menjelasakan sejarah virus Covid-19. Beberapa siswa ternyata sudah mampu membuat video. Di sekolah kami hal ini masih bisa dilakukan untuk kelas atas terutama di kelas 6. Dalam hal penggunaan aplikasi form untuk evaluasi, serta aplikasi zoom ini juga telah dilakukan terutama oleh guru-guru yang masuh muda.

            Semua model daring tersebut masih juga menemui masalah seperti siswa yang tidak mempunyai HP Android karena dipakai oleh orangtuanya bekerja. Masalah lainnya adalah kecenderungan siswa yang semakin “bosan” dalam belajar. Kondisi ini menjadi tantangan terutama bagi guru untuk menjadi  lebih kreatif. Sebagian guru pun akhirnya berkenalan dengan berbagai aplikasi seperti form, quizzy, zoom.

     Guru zaman Now (bukan Neng Omah Wae) harus banyak berkreasi dengan teknologi. Semua itu diharapkan  agar siswa dan orangtua menjadi ikut  kreatif. Disamping itu siswa juga bisa dilatih berbagai karakter selama stay at home dan belajar di rumah antara lain: dengan mengisi survei karakter, untuk mengetahui life skill yang dilaksanakan siswa selama di rumah. Aspek karakter yang bisa dinilai dan diberikan dalam bentuk tugas di rumah antara lain: karakter religius yaitu keaktifan beribadah di rumah dan aspek sosial yaitu menjaga jarak, memakai masker serta kepatuhan akan himbauan pemerintah; tolerasi, disiplin , kerja keras, kreatif, mandiri , demokratis, peduli lingkungan dan lain-lain.

Kenyataannya siswa yang selalu rutin dan patuh mengerjakan tugas Bapak Ibu Gurunya adalah siswa yang mendapat perhatian secara baik dari kedua orang tuanya. Sedangkan siswa yang tidak mempunyai orangtua dalam hal ini ikut paman atau nenek kakeknya, termasuk orangtua yang sibuk bekerja siang hari, sering abai terhadap pendidikan anaknya. Hal ini sangat memengaruhi keberhasilan Pembelajaran daring seperti saat ini.

Perhatian orang tua terhadap anaknya, termasuk dalam hal nilai kejujuran juga sangat berpengaruh. Karena masih banyak ditemukan kasus tugas dan pekerjaan tulis dikerjakan orang tua. Sementara banyak juga siswa yang membuat alasan palsu mengatas namakan orangtua, termasuk akibat lalainya orang tua mengawasi sang anak.

            Tatkala kondisi dan kebijakan Pemerintah menghadapi pandemi Covid 19 ini berubah, maka muncullah kebijakan seperti PPKM ( Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang bertujuan memberikan pembatasan orang agar tetap menggunakan protokol kesehatan, Kebijakan baru pun memunculkan istilah PTM terbatas yaitu Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dengan menggunakan protokol kesehatan secara ketat. Ada istilah belajar dengan kapasitas 50 % adan 100 % tergantung level PPKM suatu wilayah. Jam pembelajaran pun masih sangat kondisional.

            Dalam kondisi PTM terbatas 50 % dengan keterbatasan waktu pertemuan kami pernah memberikan pembelajaran literasi di sekolah. Ada tahapan pembiasaan yaitu membangkitkan minat baca. Pada tahap ini kami erhasil melakukannya secara daring, yaitu membaca buku cerita anak secara digital, dan melaporkannya melalui form. Ini kami lakukan pada awal tahun 2021 sampai Juli 2021 dengan sangat baik. Praktik ini kami lakukan setiap hari Senin sampai Kamis secara on line. Siswa disediakan lebih 100 buku carita anak digital, dan siswa pun membaca serta melaporkannya jumlah halaman yang telah dibaca. Pada tahap pengembaangan siswa diberi tugas menuliskan hal baik disisi form rekap baca.

Pada tahap pengembangan berikutnya  siswa diarahkan untuk membuat pantun atau puisi pendek. Pembimbingan penulisan puisi pendek ini kami lakukan disela-sela PTM terbatas, selanjutnya siswa berkarya ditulis dibuku literasinya, dan ada saatnya dikkumpul jadi satu di form.

            Hasilnya beberapa karya tercipta, dan dengan berbagai arahan termasuk tidak menjiplak karya orang lain. Karya yang tercipta dari puisi pendek  seperti Puisi 2.0 { yang hanya mensyaratkan maksimal 20 kata) cenderung menjadi karya orisinil siswa, karena sulit mencari contoh di internet. Beberapa redaksi kita berikan arahan untuk membetulkannya. Dari kegiatan ini siswa selain belajar menciptakan puisi, juga langsung belajar memperkaya kosakata. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah menerbitkan karya siswa dalam bentuk buku ber ISBN terutama untuk kelas atas 4, 5, dan 6.  Saat ini sedang dalam proses editing naskah dan persiapan penerbitan bukunya.

            Keberhasilan  pembelajaran daring untuk menumbuhkan kreativitas siswa sesungguhnya akan tercipta jika ada kreativitas guru dan kerjasama yang baik bersama orangtua, Karena kreativitas guru dan orangtua sangat mempengaruhi munculnya kreativitas siswa.

 

Blitar, 4 Januari 2022