Selasa, 31 Agustus 2021

PENTIGRAF KISAH VAKSINASI

 

gbr. antaramews.com



KISAH VAKSINASI

Oleh : Hariyanto

 

Parto pun maju menuju meja 1 untuk didaftar dan dicek tekanan darahnya. Rupanya di meja 1  semua berjalan lancar, Parto lolos. Ada 3 meja lagi pos pelayanan vaksinasi C19 hari ini. Setelah melalui antrean akhirnya  lolos meja 3 suntik. Saat ini sudah beristirahat santai duduk diantrean meja 4, menunggu surat bukti sudah divaksid.

Parto menjadi tenang karena artinya sudah selesai semua tahapan. Namun belum sampai 20 menit tiba-tiba mata Parto berkunang-kunang. Tak lama kemudia Parto jatuh pingsan. Terjadi kepanikan diantara sesama peserta yang sedang antre. Petugas kesehatan tanggap dan langsung mengevakuasi Parto untuk dibawa ke bilik perawatan. 

Ketika nama Parto dipanggil, dia sudah tidak mendengar lagi. Dia sedang tertidur pulas di bilik perawatan nan sejuk. Dia baru saja mendapat tindakan yang tepat. Sebungkus nasi Rames telah memenuhi perutnya, karena belum sarapan sejak pagi. Jarum jam menunjukkan ke arah angka 1 siang.

Blitar, 31 Agustus 2021

#edisiC19

Senin, 30 Agustus 2021

PENTIGRAF KOK BERUBAH


 gbr. indonesiakaya.com

KOK BERUBAH

Oleh ; Hariyanto_pentigraf

 

Siang itu Parto seperti biasa duduk di lincak teras rumahnya. Diiringi segelas kopi dan beberapa potong singkong rebus. Isterinya biasanya menjadi teman ngobrol terbaiknya.

Setelah mencicipi beberapa singkong rebus Parto menuangkan kopinya yang masih panas di atas ‘lepek’ agar cepat dingin. Diseruputnya air hitam itu dalam keadaan masih berasap. Hmmm enaknya.....Parto  menikmati suasana sore itu dengan sangat bahagia. Dia merasa bersyukur, dan capek kerja seharian di sawah serasa hilang. Kesadarannya muncul ketika Parti isterinya tidak muncul menemani duduk di dekatnya. Ada apa ya ?

Ketika Parto memanggil sebuah nama seketika muncullah isterinya di balik pintu. Parto pun segera menyuruhnya duduk di dekatnya sambil menikmati hidangannya. Namun Parti tidak bergeming di depan pintu. Parto semakin heran melihat isterinya tidak seperti biasanya banyak bicara dan sering bercerita. Kali ini berubah seperti seorang pemain pantomim. Menggeleng kepala dan tersenyum saja. Parto pun memaksa  isterinya bicara. “ Begini Mas, mulai hari ini kita tidur terpisah ya. Lidahku seperti tidak merasakan apa-apa. Kepala agak pusing.....aku kuatir positip.” Parto pun tersedak, sepenggal singkong rebus tertinggal di lehernya.

 

Blitar, 30 Agustus 2021

Hariyanto

#edisicovid19

 

Minggu, 29 Agustus 2021

PENTIGRAF KISAH PELARIAN

 


PENTIGRAF KISAH PELARIAN

Oleh : Hariyanto

 

Sungguh situasi Pandemi Covid 19 yang diawali Maret 2020 lalu telah membawa ketakutan bagi banyak warga. Terlebih lagi pada diri Parto yang saat ini merasa dikejar-kejar oleh Satgas Covid di Kampungnya. Dia merasa tidak aman dan tetap ingin berlari dan berlari menghindari pengejaran itu.

Entah sudah sampai daerah mana dia berlari. Satu tujuannya dia tidak mau ditangkap Satgas untuk diisolasi. Kabar terakhir dirinya disebut-sebut sebagai warga yang terkonfirmasi reaktif. Dia harus diisolasi. Dia harus dibawa ke tempat khusus bersama orang-orang lainnya yang menderita. Susah sedih dan sepi demikian gambaran buruk tentang isolasi itu. Karenanya dia memilih meninggalkan rumah dan kampungnya.

Dalam  kisah perjalanannya kali ini dia merasa sampai di sebuah tempat yang asing. Di hadapannya ada sebuah rumah joglo model kuno, dengan halaman luas dan pintu lebar. Parto merasakan capek luar biasa dan bermaksud menginap di rumah itu. Seseorang mengaku tuan rumahnya berpakaian adat Jawa memakai blangkon menyambutnya dengan ramah. Parto pun disambut dengan sajian makanan. Perutnya yang lapar memaksanya untuk langsung menyantapnya. Perutnya terisi dia pun tersenyum. “Syukurlah sudah sadar,” terdengar suara isterinya. Parto membuka matanya perlahan  dan dilihatnya selang infus menancap di tangannya. Dua hari lalu warga menemukan Parto pingsan di cungkup makam kampung sebelah.

 

Blitar, 29 Agustus 2021

#edisi_ pandemicovid19

 

Sabtu, 28 Agustus 2021

PENTIGRAF KLASTER BICARA

 


PENTIGRAF KLASTER BICARA

Oleh : Hariyanto _pentigraf

 

Nurdin seorang pemuda yang sering menggerakkan masyarakat untuk hal-hal baru. Namun sayang sekali gerakannya sering pula berlawanan dengan situasi saat ini. Disaat Pandemi Conid 19 merebak di berbagai wilayah negeri ini, Nurdin justru menggalang gerakan “jaya covid” akronim dari “Jangan Percaya Covid.”

Bagi sebagian orang gerakan itu dianggap benar, maka Nurdin pun banyak pengikutnya. Kampung Nurdin pun menjadi sangat terkenal karena sikapnya tersebut. Tindakan Nurdin mendapat perhatian khusus satgas Covid tingkat Kabupaten bahkan Provinsi, Nurdin dipanggil untuk dimintai penjelasan dan diingatkan bahwa tindakannya salah. Nurdin tidak bergeming dan tetap aktif dengan gerakannya.

Puncaknya ketika satu jenazah dengan status positif tiba di kampungnya. Nurdin dan sekelompok orang menghadang mobil jenazah dan memaksa menurunkan jenazah. Petugas yang ada tidak bisa berbuat banyak dan jenazah diambil alih untuk dipemulasarakan ulang. Kejadian itu berlangsung sangat cepat. Belum ada seminggu kemudian Nurdin dan rombongannya dinyatakan  positip Covid setelah mereka menyerah karena badannya lemah. Berita ini menyebar di seluruh kampungnya dan mulai mempersalahkan Nurdin.

 

Blitar, 28 Agustus 2021

Haiyanto

#edisiprihatincovid

Jumat, 27 Agustus 2021

Pentigraf : ISOMAN TERPADU

 

gbr. medanbisnisdaily.com

ISOMAN TERPADU

0leh: Hariyanto_pentigraf

 

Meledaknya kasus terpapar harian Covid 19 di negeri kita terjadi di pertengah Juli 2021. Jumlah yang melipat 20 kali lebih dalam bulan yang sama di tahun lalu dari 2000 jiwa perhari menjadi 40 ribu bahkan lebih. Bagi analis pandemi angka ini dianggap menggembirakan jika menjadi puncaknya karena ada harapan melandai turun pada akhirnya. Tetapi rupanya puncaknya adalah angka itu semakin tinggi dan menghilang. Bagai angka dalam alat ukur timbangan yang rusak, tidak terlihat lagi.

Di kampung kami kasus kematian menjadi tidak lazim lagi, karena hampir setiap hari ada bisa lebih dari satu jiwa. Beberapa warga kampung yang tidak bergejala namun terpapar harus menjalani isolasi mandiri terpadu. Disanalah mereka berkumpul dari berbagai kampung. Berpadu dalam satu kegiatan yang diawasi petugas.

            Beberapa ibu-ibu menjadi gembira disana karena mendapati temannya senasib dan senam, banyak istirahat. Makan 3 kali sehari, obat dan vitamin lengkap, minuman bergizi dan buah-buahan sangat lengkap. Begitu mereka dinyatakan sembuh, mereka merasakan seperti baru berwisata. Para ibu banyak tersenyum tersipu, melihat wajahnya dicermin berubah menjadi besar termasuk BB yang meningkat tajam. Sungguh pemandangan yang amat berbeda di Rumah Sakit sana.

 

Blitar, 27  Agustus 2021

#edisicovid19....selamat jalan MasPram.

Kamis, 26 Agustus 2021

KLASTER MONSTER



KLASTER MONSTER

0leh: Hariyanto_pentigraf

 

Pembatasan Pergerakan Kegiatan Manusia dikenal dengan istilah PPKM telah diberlakukan sejak awal Juli 2021 menimbulkan berbagai dampak dan reaksi. Dampak ekonomi memicu reaksi demo baik dengan baliho, mural atau bendera putih setengah tiang. Situasi menjadi sulit bagi banyak pihak. Rasa opitimis menjadi tergerus keadaan dalam ketidak pastian.

            Di perkantoran ada aturan 25 % kerja di kantor dan 75 % dari rumah.. Parto  protes keras  ketika atasannya memerintahkannya masuk setiap hari. Dia tidak dimasukkan dalam kerja shift hanya karena kasubag. Ini menyalahai aturan protesnya.  “Ini sudah aturan  disini.”  Jawaban atasannya. sambil matanya sedikit melotot.

            Satu bulan diberlakukan PPKM, ada berita kantor A ditutup karena seluruh karyawannya terpapar virus.  Parto dan kawan-kawannya  terkapar. Kantor menjadi klaster baru tempat penyebaran virus. Kantor menjadi klaster monster. Parto tergolek lemah di ranjang Ramah Sakit tiba-tiba melihat wajah atasannya berubah menjadi monster monyet yang hendak mencekiknya. Dadanya menjadi sesak, sulit bernafas.

 

Blitar, 26 Agustus 2021

#edisicovid19

 

 

 

Rabu, 25 Agustus 2021

Pentigraf : PELARIAN

 

gbr. ayocirebon.com

Pelarian

Oleh : Hariyanto_pentigraf

 

Seminggu lalu mereka ikut memulasara jenazah warga kampung yang kemudian diketahui jenazah terpapar virus Covid 19. Kejadian selanjutnya Parto, Parmin dan Paijo harus ditracing. Contact tracing atau pelacakan kontak erat pasien COVID-19 adalah bagian dari 3T (testing, tracing, treatment) dalam upaya memutus rantai penyebaran COVID-19. Ketiganya dinyatakan positip dan bahkan mulai merasakan badan  lemah dan sakit. Ketiganya di opname ke Rumah Sakit khusus.

Sudah lebih seminggu setelahnya  terjadi simpangsiur kabar tentang mereka bertiga. Mereka tidak boleh dijenguk. Bahkan kabar terakhir mereka kritis. Parto menjadi heran mendapati sahabatnya Parmin dan Paijo dalam keadaan segar bugar. Mungkin salah lihat, tetapi ketika diusap matanya memang dihadapannya adalah sahabatnya. Tersenyum dan menyapanya seperti biasa, berpesan tidak bisa mengajak Parto , lantaran Parto dibilang belum ikhlas hatinya.

Parto terhenyak seketika. Disibaknya selimut, bergegas dia bangkit dari tempat tidur. Tekadnya telah bulat, melarikan diri sebisa mungkin dari kegelapan malam itu. Dia menghindari mimpi buruk selanjutnya. Pagi-pagi Rumah Sakit geger, seorang petugas cleaning service menemukan satu kamar pasien kosong. Petugas juga menemukan banyak  butir pil dan obat di balik kasurnya. Sementara di kampung jenazah Parmin dan Paijo dikebumikan hari ini dengan protokol kesehatan.

 

Blitar, 25  Agustus 2021

#edisicovid19

Selasa, 24 Agustus 2021

Pentigraf : Kisah Sebuah Peti Putih

 

gbr. detik.com

Kisah Sebuah Peti Putih

Oleh : Hariyanto

 

Kampung Tiga ini memang agak jauh dari kota. Penduduknya juga masih jarang, karenanya rumah saling berjauhan. Pandemi covid 19 ini benar-benar membuat warga kampung itu trauma. Hampir setiap hari warganya meninggal dunia, terkadang 2 – 3 sehari bersamaan. Seperti biasanya warga dimakamkan dengan protokol kesehatan. Jenazah sudah ada di peti putih dan langsung di makamkan oleh petugas khusus. Warga dilarang mendekat. Maka kampung yang sepi itu menjadi semakin sepi di pemakaman.

Sore ini  sebuah ambulans datang dan pergi seperti tergesa-gesa karena mengaku dari luar kota. Entah siapa yang telah diserahi untuk memulasara jenazah  dalam peti putih itu, tidak ada yang tahu. Warga terlanjur trauma karenanya tidak ada yang berani  mendekat apalagi menjamahnya. Alhasil peti itu tergolek sendirian di atas onggokan tanah liat dan di tepi lubang kubur menganga. Sesekali warga hanya melihat dari kejauhan peti putih tersebut.

Malam gelap pun tiba,  peti putih itu masih tergolek di atas tanah pekuburan, tanpa ada yang mengurusnya. Tidak ada warga berjalan melewati area itu.  Apalagi suasana pepohonan bambu masih lebat menambah seramnya suasana.  Warga pun tertidur melupakannya. Keesokan harinya kehebohan terjadi. Seorang petani pagi-pagi sekali mendapati peti putih itu terbuka dan kosong isinya. Hanya ada secariik kertas tertinggal  bertuliskan ,” Mengapa aku dicovidkan?”

 

Blitar, 24 Agustus 2021

#pentigrafikutprihatin pandemicovid19

Senin, 23 Agustus 2021

MURAL HALAL

 

 


Mural Halal

Oleh; Hariyanto_pentigraf

 

Pengertian mural berasal dari bahasa latin dari kata “Murus” yang berarti dinding. Secara luas pengertian mural adalah menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau media luas lainnya yang bersifat permanen. Itu yang terjadi di kota kecilku. Persis di dinding toko tua yang tidak pernah dipakai lagi, sebuah mural melukiskan wajah pemuda bertopi miring dengan tersenyum. Tampak giginya menyeringai tidak pakai masker.

Bagi warga kami mural itu kami anggap hiburan, Tidak menimbulkan heboh seperti di kota lain. Setiap orang berhenti di lampu merah perempatan meliriknya. Kadang tersenyum seperti menyapa muralnya.

Satu hari ada seorang tua marah-marah di depan mural itu. Sambil teriak-teriak tidak setuju menunjuk gambar dengan tongkatnya. Tepatnya gambar tangan pemuda itu yang memegang sebatang rokok. “ Haram, haram, haram.” Esok harinya orang tua itu memandang mural itu sambil bergumam.” Ini baru halal !” Rupanya tangan mural sudah diubah menjadi gambar singkong goreng.

 

Blitar, 23 Agustus 2021

#edisi heboh mural 2021, Tuhan aku lapar.....


Minggu, 22 Agustus 2021

Pentigraf KACANG LUPA KULITNYA

 


Kacang Lupa Kulitnya.

@pentigraf_ hariyanto

 

Takdir Sang Maha Kuasa tidak bisa ditolak dalam keadaan apa pun. Kita sebagai hamba-Nya sering tidak bisa menduga kejadian akhir seseorang. Apa yang kita anggap buruk bisa jadi baik baginya, atau sebaliknya.

Kali ini menyangkut 3 anak yang hidup dalam keluarga yang “broken.” Sang ayah menikah lagi dan kini mempunyai  anak masih kecill. Problem terjadi karena ketiga anaknya harus tinggal bersama dalam satu rumah kecil. Untuk mengurangi beban keluarga akhirnya ke 2 anaknya ditiipkan kepada Saudara ayahnya. Satu lainnya masih tinggal bersama sang ayah dan keluarga barunya.

Dua anak peremouan diikutkan bibinya yang hidupnya bertani. Dalam keluarga petani maka pekerjaan sehari-hari adalah ke sawah. Ikut menanam padi, menyiangi, sampai masa panen tiba, menjemur padi dan menggiling padi. Akhir cerita sang Bibi tidak terlalu memperhatikan pendidikan keponakannya. Lulus SD selesai dan berbanding terbalik dengan saudara lakinya sempat lulus SPG dan menjadi Guru PNS di kampungnya. Maka di saat dewasa anak perempuan yang belum bisa membaca, bernasib baik bersuamikan orang terpandang dalam arti ekonomi cukup. Mereka semua tampak bahagia. Hanya ibu tirinya merasa kecewa merasakan anak asuhnya sebagai kacang lupa kulitnya. 

Blitar, 22 Agustus 2021

Hariyanto

Sabtu, 21 Agustus 2021

Pentigraf Maaf Ya Dik !

 

Maaf Ya Dik !

Oleh. Hariyanto

 

Pagi ini dia datang memenuhi panggilan Kepala Sekolahnya yang baru saja dikenalnya. Sebagai calon guru di sekolah swasta elite dia harus menunjukkan disiplin, kali ini harus tepat waktu memenuhi  undangan jam 9 tepat.

Kantor Kepala Sekolah masih sepi ketika dia datang, 10 menit sebelum jamnya. Dia pun mencoba melihat pintu terbuka di sebelahnya sebuah ruangan guru. Beberapa guru tampak duduk menulis sesuatu. Banyak kursi terlihat kosong. Sepi. Karena kegiatan pembelajaran Tatap Muka masih belum diperbolehkan karena Pandemi Covid 19 ini. Tidak terlihat satu siswa pun di sana.

Tiba-tiba dari arah belakang muncul suara khas mempesilakan masuk kantornya. Setelah duduk dia melihat keheningan itu seperti belum selesai. Ada beberapa detik yang menyelinap di balik senyum Kepala Sekolah. Setelah berbicara mengenai beberapa hal situasi kondisi sekolah. Ada sedikit keraguan diucapan Kepala Sekolah  berikutnya, “Maaf Ya Dik! “ Ternyata kalimat itu adalah kalimat pemberhentiannya sebagai calon guru yang belum sempat tampil di depan kelas. Dengan alasan kuliah atau berhenti dan sebaliknya. Dia pun maklum telah ada calon guru baru yang datang titipan Yayasan. Tetapi ketika keluar pintu tidak bisa lagi menahan derasnya air mata, sabar hatinya menghibur. Pikirannya menyusun kembali asa yang baru jatuh beterbaran.

 

Blitar, 21 Agustus 2021

#pentigraf pengalaman pahit honorer

Jumat, 20 Agustus 2021

KUBURAN MALAM

 

Gbr. Liputan6.com

KUBURAN MALAM

Oleh : Hariyanto

 

Memang hati sedih

Pada sebungkah  pedih

Ada Jiwa-jiwa yang letih.

 

Dua tahun bersama Corona

Di simpang jalan ke arah merana

Tak tahu kapan berakhirnya dan di mana

Kecuali hari-hari penuh duka bergundah gulana.

 

Corona membuat rasa di hati campur aduk satu

Menahan sesak mata menatap lemah alat bantu

Tanpa senyum dan dada berdetak tak menentu

Tergolek  pasrah menunggu di batas waktu

Mata tertutup lemah menahan sesuatu.

 

Tapi akankah semua berakhir sirna

Kini ancaman nyata itu Corona

Bersanding perang berpelana

Hari-hari  penuh duka di sana

Di langit Timur ada gerhana

Raksasa merebut pesona.

 

Hari-hari jadi bercerita

Corona hadir jadi merata

Ambulans meraung berkata

Sahabat dan orang tercinta

Mereka pun tinggalkan kita.

 

Satu-satu bersamaan

Jenazah dikebumikan

Penuh di perasaan

Saat tubuh dimiringkan.

 

Cerita duka di kuburan malam

Jenazah ditanam di lubang dalam

Hari ini 5 jenazah telah di makam.

 

-==o0o==-

 

Blitar, 20 Juli 2021

@hariyanto_puisi telelet

#revisi 20 Agustus 2021

 

#edisi kampung berduka

 

Kamis, 19 Agustus 2021

Tiga Tempat Wisata The Best Sejarah Bung Karno di Kota Blitar

 

Tiga Tempat Wisata The Best Sejarah Bung Karno di Kota Blitar

Oleh : Drs. Hariyanto

 

Gambar 1. Istana Gebang, Makam Bung Karno dan Perpustakaan Proklamator Bung Karno merupakan satu kesatuan tempat wisata sejarah yang menarik di kota Blitar.

 

            Ada tiga tempat yang “hebat” sebagai tujuan  tempat wisata di kota Blitar, yang berhubungan erat dengan sejarah Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia. Disamping nilai historisnya tinggi  dari sisi pengunjung 3 tempat wisata ini tergolong  3 besar yang dikunjungi wisawatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.yaitu: 1) Makam Bung Karno, 2) Perpustakaan Proklamator Bung Karno dan 3) Istana Gebang, tempat tinggal Bung Karno.

            Sekarang mari kita mulai dengan 3  wisata the best di Kota Blitar

1)      Makam Bung Karno

            Tidak terlalu sulit jalan menuju Makam Bung karno, karena memang letaknya strategis dalam wilayah kota kecil Blitar (hanya 3 kecamatan saja) Sementara Bus Pariwisata atau mobil pribadi biasanya parkir di kompleks parkiran resmi PIPP ( Pusat Informasai Pariwisata dan Perdagangan) , Dari sana penumpang bus akan disambung angkutan becak, atau jalan kaki sekitar 1 km.

            Jam buka dari Makam Bung Karno adalah mulai dari pagi pukul 07.00 wib hingga sore pukul 17.00 wib, dibuka setiap hari termasuk akhir pekan dan hari libur nasional. Di tempat ini pengunjung tidak akan dikenakan biaya tiket masuk sama sekali alias gratis, namun hanya perlu membayar biaya parkir saja. Kompleks Makam Bung Karno seluas 1,8 ha ini berada sekitar 4 km ke arah utara dari Pusat Kota, tepatnya di Jl. Ir Soekarno di Kelurahan Bendogerit 49 Kecamatan Sananwetan dan berada persis di sisi jalan raya. Lokasinya mudah diakses baik dari stasiun Kereta Api Blitar maupun Terminal Bus.

            Bangunan utama yang berupa cungkup makam Bung Karno, dilengkapi dengan bangunan-bangunan pendukung yaitu; Gapura Agung, Masjid dan Bangsal.  Ada juga bangunan pelengkap yang terdiri rumah pengurus makam, tempat peristirahatan umum, halaman parkir, dan pertamanan. Bangunan yang berbentuk rumah Joglo, didirikan dengan kayu jati pilihan yang penuh ukiran khas Jawa sangat indah  dinamakan Astono Mulyo. Lantainya berbahan  batuan marmer yang didatangkan dari daerah Tulungagung. Keindahan dan kesejukan tempat Makam tersebut membuat peziarah  betah disana, disamping khusuk berdzikir sambil mendoakan arwah Proklamator Bangsa Indonesia dan ayah bundanya.

Di dalam Astono Mulyo ada tiga makam yaitu makam Ayahanda R. Soekeni Sosrodirdjo dan Ibunda Ida Ayu Nyoman Rai. Di tengahnya adalah makam beliau Bung Karno ditandai dengan batu pualam hitan bertuliskan “Disini dimakamkan Bung Karno Proklamator Kemerdekaan dan Presiden Pertama RI, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia”. Makam ini setelah dipugar diresmikan oleh presiden Soeharto pada 21 Juni 1979. Sejak itu orang ramai berziarah kemakam Bung Karno, dan selalu meningkat jumlah kunjungannya dari tahun ke tahun.

            Ditinjau dari jenis ziarah ke Makam Bung Karno ada 3 macam ziarah umumnya, yaitu ziarah politik, ziarah spiritual . dan ziarah biasa termasuk petinggi militer Panglima TNI. Sebagai  ziarah politik, maka mereka politikus yang akan mencalonkan diri sebagai Calon Presiden (Capres) akan kesana seperti Megawati (Pilpres 2004), Joko Widodo (Pilpres 2014), dan Prabowo Subianto (Pilpres 2019). Jumlah "peziarah politik" diperkirakan sebanyak 400 hingga 500 ribu tiap tahunnya.

            Jenis kedua peziarah merupakan peziarah spiritual, yang sebagian besar menganut agama Islam. Ziarah ini merupakan wujud penghormatan orang yang telah meninggal, sesuai dengan tradisi Jawa mengunjungi makam orang-orang tertentu, seperti makam Wali Songo. Diperkirakan bahwa puluhan ribu orang mengunjungi makam Soekarno setiap tahunnya dengan alasan ini. Setiap tahunnya, juga ada tradisi ziarah dari Panglima TNI pada tanggal 18 September (hari jadi TNI). Di luar ziarah, makam tersebut juga merupakan destinasi wisata yang cukup populer untuk turis biasa.

Menurut data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar, ada sekitar 1.500 pengunjung kompleks makam setiap harinya sepanjang tahun 2019, dan kompleks tersebut merupakan penggerak ekonomi setempat sebagai penarik turis yang cukup penting.  Walaupun saat ini di masa pandemi pengunjung turun menjadi sekitar 300 prang perhari.

2)      Perpustakaan Proklamator Bung Karno

Jika Makam Bung Karno di resmikan pada 21 Juni 1979 oleh Presiden Soeharto, maka kompleks Makam Bung Karno berupa Perpustakaan dengan berbagai fasilitas lainnya diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 3 Juli 2004.

            Sudah lebih dari 15 tahun bangunannya masih nampak eksotis, indah dipandang mata dan terawat sehingga cocok dengan wisata kekinian, baik wisata studi tentang Bung Karno, wisata religi maupun wisata keluarga. Semuanya tempat itu  boleh dikunjungi siapa saja tanpa dipungut biaya,

            Pendirian Perpustakaan Bung Karno digagas oleh Drs. H. Djarot Saiful Hidayat MS., Walikota Blitar periode 2000-2010. Beliau menginginkan untuk generasi mendatang memperdalam Nasionalisme Indonesia yang kokoh untuk membendung arus paham globalisasi. Beliau juga mencita-citakan untuk menjadikan Blitar sebagai “dapur nasionalisme” Indonesia. Perpustakaan Bung Karno diharapkan menjadi wahana untuk “menyegarkan” pemikiran ideologis Bung karno khusunya tentang Pancasila, Trisakti dan masa depan Nasionalisme Indonesia            ( Perpustakaan Keprisidenan Bung Karno, Gagasan Yang Melandasi ; IL. Krisdarjono dan tim : 2010)

            Perpustakaan Bung Karno dibangun berdasarkan perhitungan cermat, baik arsitektur, tata letak, serta simbul-simbul yang dikaitkan dengan Bung Karno dan Bangsa Indonesia. harus lebih tinggi karena derajat dan urutannya. Sehingga titik nol bangunan keseluruhan Perpustakaan harus direndahkan, hasilnya bangunan kelihatan lebih rendah dibanding Makam Bung Karno. Pintu masuk utama Perpustakaan menuju makam harus dibuat satu poros mata angin seperti bangunan Keraton  Yogyakarta Utara Selatan.

Karena itu jika kita masuk dari pintu utama Selatan , lurus ke Utara  akan melewati 21 pilar yang ditengahnya ada kolam. Dari pintu utama itu poros jalan melalui 3 tahapan yang dalam ungkapan Jawa disebut “purwo, madyo, wasono”, pengunjung akan melalui pintu utama masuk dan berjalan seperti tahapan tapak  kehidupan Bung Karno termasuk kehidupan kita umumnya.

            Layaknya perpustakaan modern, maka disana juga sudah lengkap koleksi dari khuusu, umum, referensi, anak remaja, serial, langka , memorable, multi media, dan sumber elektronik. Jam buka layanan juga full selama 7 hari seminggu antara jam 08.00 – 16.00 WIB. Selama masa pandemi Covid 19 sejak Maret 2020 beberapa cara layanan peminjaman buku diubah. Selain menggunakan protokol kesehatan juga ada layanan baru,” Anda pesan, kami antar.” Jadi pembaca bisa memesan pinjam buku melalui WA khusus dan akan diantar bukunya sampai rumah.

            Begitu masuk pintu utama dari Selatan, maka akan terlihat sebuah patung Bung Karno yang sedang duduk membaca sebuah buku,  Patung itu merupakan bagian dari seluruh arsitektur Perpustakaan. Untuk patung  desain  dirancang oleh G. Sidharta dari Yogjakarta. Terbuat dari perunggu dengan berat 8 kuintal (penanda bulan 8/Agustus). Pesannya : Bangsa Indonesia suka membaca seperti Bung Karno .Ada patung lain serupa saat ini di depan Plaza Manahan  Kota Solo, di Stasiun Kereta Api Blitar dan Di Kantor Pemkot Blitar.

            Ada Ruang Memorabilia (Museum kecil) di perpustakaan tersebut. Hampir semua pengunjung dipastikan mampir di museum apabila hendak berziarah ke Makam Bung Karno, karena pintu masuk dari Selatan menuju makam selalu melewatinya.. Museum ini disebut juga ruang Memorabilia. Di dalam museum ada koleksi lukisan, foto-foto Bung Karno, bendera, mata uang bergambar Bung Karno,  Baju Jas dan koper Bung Karno  dan beberapa patung. Banya hal menarik disana seperti lukisan Bung Karno yang seolah berdegup jantungnya serta pandangan matanya mengikuti pengunjungnya. Disana juga ada Gong perdamaian yang desainnya cantik pantas untuk berselfi.

 

3)      Istana Gebang

Istana Gebang adalah rumah kediaman mantan Presiden Soekarno di Kota BlitarJawa Timur. Rumah ini berada di Jalan Sultan Agung Blitar, sekitar 2 kilometer dari Makam Bung Karno. Setiap tanggal 6 Juni, hari kelahiran Bung Karno, di rumah ini diselenggarakan acara memperingati hari lahir Bung Karno. Biasanya diisi dengan  acara kesenian gamelan atau wayang kulit.

Israna Gebang merupakan saksi bisu yang sangat bersejarah yang berkaitan dengan Ir. Soekarno, berupa rumah tua yang dahulu menjadi kediaman orang tua sekaligus rumah masa kecil bagi beliau. Masyarakat lebih mengenal tempat ini dengan sebutan Istana Gebang, Istana masa kecil yang turut mengantar kesuksesan beliau, sang proklamator sekaligus presiden pertama kita Ir. Soekarno. Istana Gebang terletak di kelurahan Bendo Gerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar.

Banyak wisatawan luar Blitar yang tak tahu menahu dengan kediaman ini. Rumah tua ini yang berkaitan erat dengan Bung Karno karena menjadi tempat istirahat di masa kecilnya. Asal usul rumah ini berawal dari Sang Ayahanda Bung Karno yaitu R.Soekeni Sosrodihardjo yang dipindahkan tugaskan dari Mojokerto ke Blitar. Beliau menjabat sebagai Guru Sekolah Guru Laki-Laki (Normal Jongens School) yang sekarang bernama SMAN 1 Blitar.

Dulunya, Istana Gebang ini tidak begitu dikenal, karena rumah tersebut masih dimiliki dan dikuasai oleh ahli waris atau kerabat Bung karno. Namun, kini rumah tua tersebut telah dimuseumkan dan diserahkan kepada Pemkot Blitaruntuk dikelola dan  dapat dikunjungi wisatawan.

            Sebelum memasuki rumah (Istana Gebang), kita akan disuguhkan dengan patung Bung Karno di depan rumah. Selanjutnya, disambut bangunan tua yang terawat dengan baik.Ciri khas perumahan masa lalu dengan aksen Belanda cukup kental di setiap sudutnya. Arstitektur unik ini ternyata berasal dari pemilik terdahulunya  seorang warga Belanda CH. Porteir,  pegawai kereta api di Blitar.

            Nuansa khas zaman dulu jelas terasa saat memasuki setiap ruangannya. Hampir setiap ruangan dilengkapi dengan perabotan yang masih utuh. Mulai dari ruang tamu yang masih utuh dengan kursi-kursi kayu anyaman hingga kamar tidur tamu yang tertata rapi. Daya tarik lain hadir dari kamar Sang Proklamator yang masih tertata seperti aslinya. Rapi dengan sprei putih dan tudung kamar tidur.

            Selain kamar Bung Karno, tempat istirahat Ibundanya pun tak kalah menarik perhatian. Ruangan tersebut dilengkapi dengan cermin rias besar dan kamar mandi dalam. Halaman belakang lengkap dengan sumur tuanya dan berbagai ruangan lainnya. Sangat bersih, wangi, dan tertata rapi. Disana juga terpampang kenangan dalam foto ketika Bung Karno pulang ke Blitar tahun 1965 dan sungkem mohon doa restu ibunda, terasa sangat mengharukan.

            Kita juga dibuat takjub ketika memasuki dapur.  Ruangan ini dilengkapi dengan perabotan lengkap. Ada pemanggang roti, toples, alat penggorengan, lemari es, lemari kuno, sepeda kuno, hingga meja makan yang tertata seperti aslinya.

Rumah masa kecil presiden pertama Indonesia memiliki beberapa ruangan. Ada rumah induk, bangunan belakang, rumah keluarga cikal bakal, paviliun, dapur, rumah pembantu, balai kesenian, bekas kandang kuda, bekas lumbung padi dan garasi yang masih menyimpan mobil sedan Merzedez Bung Karno yang beliau gunakan saat berkunjung ke Blitar.

            Saat ini Istana Gebang juga dilengkapi duplikat Gong Perdamaian yang ada di pojok utara halaman timur. Gong ini aslinya ada juga di kompleks Perpustakaan Bung karno, dan bisa untuk tempat berfoto. Sementara di bagian barat bangunan sudah tersedia beberapa warung makan dan kuliner, berhalaman luas sekaligus parker bus dan mobil pengunjung.

            Sementara wisata budaya yang berkaitan dengan Bung Karno di kota Blitar  yaitu adanya peringatan setiap bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno. Ada berbagai event digelar di bulan Bung Karno, antara lain malam tirakatan sebelum 1 Juni, dilanjutkan Gerebeg Pancasila, Membawa gunungan lima diarak dari aloon-aloon ke makam Bung Karno dilanjutkan Kenduri Pancasila di area Perpustakaan Proklamator Bung Karno. Pada setiap tanggal 21 Juni juga ada event “Haul Bung Karno” dengan acara seperti, Semaan Al Quran, Doa Lintas Agama, Manaqib dan  Tabarok, Yasiin Tahlil dan diakhir dengan acara 1000 tumpeng yang digelar disepanjang jalan depan makam sampai Istana Gebang dengan panjang sekitar 2 km. Acara pawai dan 1000 tumpeng tahun 2020 dan 2021 ini tidak digelar karena adanya Pandemi Covid 19.

 

Blitar, 19 Agustus 2021

Catatan :

  •       Sampai hari ini 19 Agustus 2021 ke 3 tempat wisata itu masih ditutup karena adanya PPKM dan kondisi Pandemi Covid 19
  •         Diantara ke 3 tampat itu ditengah-tengahnya ada Taman Kebon Rojo yang amat rindang dan pepohonan yang tinggi, sejuk di bawahnya dan gratis tiketnya. Letakntya sekitar 100 meter dari Istana Gebang. Saat ini juga masih ditutup.
  •         Ada masjid unik baru  yaitu Masjid Ar Rahman, sekitar 200 meter dari Makam Bung Karno menjadi tempat singgah sekaligus ibadah bagi banyak wisatawan, dengan arsitektur indah mirip masjid Nabawi di Madinah.  Saat ini juga masih ditutup.
  •        Artikel ini adalah bagian tulisan dari buku Antologi “ Pesona Nusantara : Khazanah Wisata Sejarah dan Wisata Alam Indonesia.”

 

Blitar, 23 Desember 2020

Sumber :

Rabu, 18 Agustus 2021

DUKA PANDEMI

 

Gambar : Kompas.com

 

DUKA PANDEMI

Oleh : Hariyanto

 

 

Negriku dan dunia diamuk badai

Diusia 76 tahun  duka pandemi sampai

Meluluh jiwa mengalirkan air mata berderai.

.

Korban satu-satu berjatuhan

Tidak mengenal siapa pun bergantian

Menanti sedih menahan duka di satu antrean

Di barak bergilir, siang datang malam jadi kenangan.

 

Di kampung kentong bertalu berkali-kali

Tanda kabar duka datang  kembali

Suaranya mendayu sedih sekali

Lubang bumi kembali digali

Menuju kampung azali

.

Bunyi sirine memecah langit seperti berdentam

Hari ini awan putih  berubah menjadi kelam

Jiwa tenang pergi  lagi sejak tadi  malam

Buliran air mata jatuhi  wajah suram

Dinding kuburan mencekam

Kesedihan selimuti alam.

.

Ya Rabbi ampunilah kesalahan dan khilaf ini

Tatkala nafsu menjerat erat makhluk insani

Berilah satu ilham di dada atas nama nurani

Satukanlah semua dengan  yang kami yakini

Agar kami menghirup lagi segarnya harmoni

.

Engkaulah sumber segala  kekuatan dahsyat

Hamba tak berdaya hamba bermunajat

Penuh harap  menjadi pribadi kuat

Melawan virus ‘tuk sehat.

.

Corona dan segala ketakutan jiwa

Menjadi ujian cobaan istimewa

Semoga manusia bertaqwa.

 

-==o0o==-

 

Blitar, 18 Agustus 2021

#edisi prihatin pandemi