Senin, 28 Februari 2022

ISRA MIRAJ NABI MUHAMMAD SAW ( RANGKAIAN PUISI 2.0)

 

Gambar : aspirasiku.id

ISRA’ MIRAJ NABI MUHAMMAD SAW

Oleh. Hariyanto

 

Dari masjidil Haram

Ke Masjid Aqsa

Dan ke langit tinggi

Sidratul Muntaha

Menerima amanah suci

Shalat 5 waktu

Saksi abadi

.

Miracle

Atas nabi Muhammad saw

Benar-benar mengharukan

Di atas tempat sangat mulia

Pesan suci dari Allah swt

Untuk umat-Nya

.

Bintang-bintang malam menari

Cahyanya berkedap-kedip ceria

Menyambut sang nabi agung

Yang melesat ke langit tujuh

Puncak maha-Nya bersemayam

Bertitah sunyi.

.

Kesyahduan-Nya menyentuh kalbu

Begitu khusyuk terasa di dada

Begitu jernih hati terpancar

Dan mata memandang

Tak jemu dalam takjub

Bersimpuh

.

Sujud

Bangkit memuji-Nya

Takbir menyingkap kebesaran-Nya

Ruku; dan sujud kembali

Alunan doa sepanjang napas

Pepujian tiada henti

Penuh ketakziman

Isra’

.

Masjid

Berjejak debu

Dan mozaik panjatan doa

Yang tercecer sejak dulu

Tersapu zaman terkirim pesan

Berantai mengikat generasi

Shalat khusyu’

.

Subuh penuh berkah

Dedaunan berembun doa

Angin segar aroma dzikir

Di sela kokok panjang ayam jago

Bintang pijar menyambut fajar

.

Duhur

Mentari tepat di atas kepala

Langit tegak berdiri pada porosnya

Burung-burung berkicau menyapa awan

Agar berhenti sejenak mendengar azan

.

Asar

Kepenatan mulai terasa

Di antara sendi yang telah bekerja

Mengolah dunia merajut ibadah

Bekal kembali

Sujud di ujung senja

.

Magrib

Senja itu datang

Hari melipat temaram

Kaki tangan bersuci nyalakan pelita

Penerang hati menyambut-Nya

DI sela bait syukur pada-Nya

.

Isya

Langit kemerahan mulai menghilang

Gelap pun mulai mencekam

Membungkus kecemasan

Atas hilangnya siang

Alpanya jiwa di jejak akhir

Memuji-Nya.

.

Semoga Isra Miraj

Perjalanan agung nan spektakuler

Memecah nadi ketakjuban

Memberikan berkah

mengingat-Nya

Di sela rukuk dan sujud

Sepenuh jiwa.

.

 

Tiba-tiba jiwa ini mengigil

Luruh segala rasa

Syahdu

Melayang angan

Pada satu harap

Sepenuh harapan

Menyelinap begitu saja

Ya Allah.

 

 

Blitar, 28 Feb.2022

Minggu, 27 Februari 2022

MINYAK GORENG DALAM PUISI 2.0

 


MINYAK GORENG (dan wajan)  (1)

Oleh. Hariyanto

 

ibu-ibu gusar

mencari minyak goreng di pasar

langka dan mahal

 

di dapur wajah wajan

telungkup muram

bersandar di dinding

 

Blitar, 27 Feb.2022

 

MINYAK GORENG  (dan sawit) (2)

Oleh. Hariyanto

 

menjadi barang langka

diburu seantero negeri

entah kemana menghilang

 

sementara pohon sawit

penuh berbuah matang

melambaikan tangan

pada pedagang gorengan.

 

Blitar, 27 Feb.2022

 

 

MINYAK GORENG   ( DAN REMPEYEK) (3)

Oleh. Hariyanto

 

Telah menumpuk

Tepung bumbu

Berbiji kacang kedelai

Ikan teri dan udang

Merengek

Minta disegerakan

Dirubahbentukkan

Sementara minyaknya

Belum bisa melumurinya.

 

Blitar, 27 Feb.2022

Sabtu, 26 Februari 2022

MAWAS DIRI ( SAJAK SEPENGGAL KISAH PERJALANAN SEORANG GURU)

 


MAWAS DIRI

oleh. Hariyanto

  

Anak ibu terbukti 

Menjadi seorang  klyptomania

Habis sudah diambilnua

Barang barang receh

Sampai berharga

Tapi uang pun jua.

.

Masa begItu pak?

Tanya polosnya seorang ibu

Setengah tidak percaya

Karena baru didengarnya.

 

Sekolah membuka jatidirinya

Untuk.membuka hati bersama

Agar orangtua merangkul puteranya

Yang masih perlu rengkuhan tangan

Tuk menatap lurus jalan di depan

.

Sungguh cobaan itu

Selalu menyelinap di antara langkah

Bersanding batu hitam

Berserakan di sepanjang jalan

Lancip menganga dan tajam

Mengiris daging kaki siapa pun

Yang melewatinya.

.

Tidak....tidak bukan begitu maksudnya

Ini bicara pembinaan

Agar tetap.di jalan lurus lempang.

Mulus hambatan

.

Semua harus diatasi bersama

Mari bersatu

Selamatkan generasi

Dari jejak keliru

Dsngan usaha dan doa.

Semoga Allah melindungi kita

Karena kita melindungi si kecil

Ke jalan-Nya

 

Aamiin

Ibu itu pun ikut lega

Mendengar cerita pedih

Namun nyata

Sunggguh tak dinyana

Si putri cantiknya

Terlewat dari pandangnya

.

Terimakasih Bapak Ibu Guru

Membantu kami

Menajam pandangan

Pada anak-anak kami.

.

Tertulislah hari ini

Sebuah berita kesepakatan

Yang tak terlihat

Tapi terjaga

Dalam hati sanubari.

Untuk memandu mereka.

.

Kami guru dan orangtua ribut

Meredam gusarnya hati

Dari  badai kecil pendidikan

Sementara sang anak

Tertawa ceria

Mengaji, les

bermain berlarian

Dalam canda tak merasa

Baru saja ada badai

Di tengah tawanya.

 

 

Blitar, 26.02.2022

Hariyanto

 

# catatan kecil kisah perjalanan seorang guru.

Kamis, 24 Februari 2022

ROMAN-ROMAN TERGOLEK

 



 

 

ROMAN-ROMAN TERGOLEK

Oleh. Hariyanto

 

Roman-roman tergolek lunglai

Tanpa tenaga

Tanpa daya

Begitu saja bersandar

Di atas bumi

.

Pandemi menghabiskan kekuatannya

Luluh lantakkan sendi hidupnya

Tak tersisa sedikit pun

.

Kapan semua berakhir

Apakah menunggu napas

Berhenti

Karena saat ini napas pun

Tinggal satu-satu

Keluar masuk

Antara mati hidup

Menunggu pasokan

Oksigen penghidupan

.

Menunggu

Menunggu

Satu harapan

kepastian

Sisa hidup

Dari yang Maha Menghidupkan.

 

Burung kutilang

Bernyanyi merdu

Dari balik sangkar emas

Memecah sunyi

.

Suara batuk terbata-bata

Tak lagi bisa ditahan

Oleh tangan melemah

Yang menutup sunyi.

 

Blitar, 24 Februari 2022

 

 





Senin, 21 Februari 2022

AYO IKUTAN LOMBA MENULIS PENTIGRAF PERIBAHASA 2022

Oleh, Hariyanto

SALAM LITERASI

Para sahabat dan pembaca yang berbahagia,...

Saya berdoa agar semua pembaca dalam keadaan sehat selalu, terbebas dari segala penyakit, termasik bebas dari virus Corona Omicron ini. Aamiin.

Para sahabat , tentu sudah mengenal Pentigraf ya ? Itu akronim dari Cerpen Tiga Paragraf yang digagas oleh Tengsoe Tjahjono seorang doktor dan dosen UNESA Surabaya. Beliau mendirikan Kampung pentigraf Indonesia (KPI) dalam laman fb nya. Sudah beranggotakan lebih 3000 orang di dalam Kampung itu, Sudah menerbitkan buku bersama (antologi) sekitar 6 judul.....dan saat ini membuka lomba lagi menulis pentigraf di sana. 

Masih ingat cirinya Pentigraf.

Ciri unik ini perlu diketahui lebih dulu oleh calon peeserta lomba, agar naskah yang dikirim sesuai kriteria dan tidak ditolak. 

Pentigraf seperti namanya disusun menjadi 3 paragraf saja, seperti cerpen lainnya diharapkan didalamnya ada alur, ada tokoh, ada dialog jika diperlukan ( dibatasi 1 dialog per paragraf).

Disarankan ceritanya to the point dengan alur.....ada konflik, dan ada akhiran, yang biasanya ditaruh di paragraf ke 3 dengan nama twist. Yaitu bangunan kalimat atau kata yang menyiratkan arti "mengejutkan" dalam cerita itu. Biasanya tidak diduga sebelumnya. Dan biasanya di sinilah letak kekuatan pentigraf itu. 

Ini yang penting diketahui lagi, yaitu jumlah kata.....Ya. Jumlah kata maksimal 210 kata saja. Ingat ini maksimal, artinya jika kurang dari itu diperbolehkan.

Ada beberapa tema buku sebelum lomba kali ini yang tinggal sekitar 38 hsri lagi alias lebih sebulan. seperti tema : korupsi, bebas, lingkungan hidup, cinta dll. 

Tema kali ini adalah Pentigraf Peribahasa. Artinya di dalam pentigraf harus dimunculkan peribahasa yang menjiwai ceritanya, Kira-kira sudah paham ? Ya , jika sudah paham berari tinggal aksi alias action......jangan sampai NATO hehehe......No Action, Talk Only.

Saya yakin para pembaca disini adalah penulis, atau setidaknya calon penulis. Baik penulis artikel, puisi maupun genre lainnya. Siapa saja bisa menulis pentigraf. Saya berharap semua pembaca mulai berani aksi dan menyambut tantangan ini, Semoga sukses. 

Lampiran : 

1/ Fllyer lomba Pentigraf Peribahasa

2. Contoh pentigraf Peribahasa, karya saya yang juga akan saya kirimkan ke Panitia, dengan harapan bisa untuk contoh sekaligus minta doa pembaca agar bisa lolos. Saya sudah menulis sekitar 9 judul dari 3 judul yang diminta panitia. Jika lebih akan saya tabung untuk dibendel jadi buku nantinya. 

Sekian terimakasih


SALAM LITERASI.


Blitar, 21 Februari 2022

Hariyanto


Catatan : 

LINK DWLOAD FILE CONTOH PENTIGRAF PEERIBAHASA :  di sini. 

PRASANGKA (pentigraf)

 

gbr. toped.com

PRASANGKA

Oleh. Hariyanto

 

Satu hari secara tidak sengaja aku bertemu Parto di jalan tikungan kampung. Ini pertemuan yang pertama kalinya sejak 20 tahun lalu, ketika kami masih sama-sama anak-anak. Bagaimana kenangan saling kejar layang-layang putus. Main kejar-kejaran petak umpet. Atau main benteng, dan gobag sodor.

“Hampir aku lupa,....soalnya pakai kacamata hitam legam, berjaket kulit, persis boss !” sapaku mulai mencairkan suasana. Parto tersenyum sambil menutup pintu mobil Alphardnya. Mobil yang terlihat mengkilap jarang ada di kampung. Parto sengaja ke kampung untuk mengajakku dan teman lainya.  Masih seperti dulu suka ngobrol dan mengaku kini sebagi bos. Ingin mengajakku ke kota bersama teman lainnya. Bagaimana bisa dipercaya ini ? pikirku

“Ayo Jo dimakan.....kita tidak punya waktu lama. Nanti sementara teman kita yang siap saja ikut dengan mobil saya.” Di restoran mewah di kotaku, aku benar-benar dijamu seperti raja. Penampilan Parto bertambah dewasa dan berwibawa. Dari senyumnya kulihat ketulusan dan kematangan pikirannya. Astagfirullah, ampunilah aku Ya Allah, aku telah salah sangka terhadap Parto. Emas disangka loyang.  Aku telah membayangkan hal jelek saja padanya. Kini sudah 1 tahun lebih aku diberi tugas mengelola musholla di perusahaannya. Teman sekampung lainnya di tempatkan sesuai kemampuannya. Parto sungguh menjadi orang yang sangat baik, pemurah lagi bijaksana.

 

#Pentigraf peribahasa

Blitar, 21 Feb. 2022

           

Minggu, 20 Februari 2022

MATI SATU TUMBUH SERIBU (Pentiigraf)

 


MATI SATU TUMBUH SERIBU

Oleh. Hariyanto

 

Kejadian di lapangan ini persis dengan perumpamaan itu. Satu banner diturunkan hari ini , muncullah besok banner lainnya. Seolah saling berlomba, siapa yang akan menang dalam bongkar pasang banner berisi “protes” itu. Peternak ayam protes melalui tulisan di banner. Isi tulisan itu terkesan curhat. Sehingga terkadang terdengar lucu. Seperti, Pak Presiden, kami sudah tidak kuat lagi untuk beternak. Kami serahkan semua nggih! Atau membandingkan Presiden saat ini dengan yang dulu, Enak zamanku  mbiyen tho ?

            Harus diakui, krisis peternak unggas kali ini telah menggulung ratusan usaha kelompok masyarakat. Belum termasuk usaha pribadi. Harga telur yang cenderung di bawah harga, ditambah pakan mahal membuat para peternak “mati suri.”  Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau. Bagi peternak besar, bahkan pemilik perusahaan pakan ini jelas bukan masalah.

            Di sebuah apel pagi. Seorang bawahan melaporkan kepada atasannya, bahwa dirinya belum berani menurunkan banner karena ada gambar komandan. Tentu saja komandan sangat terkejut mendengarnya. Sesuai laporan banner hari ini hanya berisi ucapan Selamat Ulang Tahun untuk komandan. “ Saya sampai lupa hari ini ulang tahun. Ini pasti ulah anakku.!” Apel pagi pun berakhir dengan kegaduhan kecil, suara riuh ucapan selamat anak buahnya. Dia tahu anaknya termasuk peternak yang bernasib sama dengan para pendemo damai ini.

# pentigraf peribahasa

Blitar, 20/02/2022



gbr. detik.com

DI BILIK KPK ( Penti Peribahasa)



 DI BILIK KPK

Oleh. Hariyanto

 

Sungguh pengalaman pertama yang mendebarkan. Aku harus duduk di sebuah kursi “nyaman”  di tempat yang “menakutkan.” Kantor KPK lantai 5 tepatnya di ruang periksa.  Seyogyanya aku tidak harus ketakutan apalagi berdebar seperti ini. Aku yakin bisa menjawab setiap pertanyaan yang akan ditanyakan nanti. Seyogyanya aku juga tidak secemas ini, karena yakin tidak bersalah.

            Ruang itu seperti memiliki  aura khusus. Ruang kecil berisi 1 meja panjang dan beberapa kursi itu menjadi saksi bisu pengakuan. Ruangan itu seolah membuat orang tidak bisa bersembunyi lagi. Tidak bisa berkelit kecuali pasrah, karena tangannya akan bicara, kaki pun bicara, rambut bicara, kulit bicara, bahkan ketika mulut hanya kaku terdiam. Dalam kesendirian di ruang ukuran 6 x 5 meter itu saya menggigil kedinginan, karena AC bersuhu rendah. Tetapi petugas segera menyapa ramah dan membetulkannya. Seolah tahu keluhanku dalam hati.“Sudah selesai Bapak, silakan meninggalkan ruangan. Terimakasih atas kerjasamanya.” Petugas membuka pintu sambil mempersilakan dengan sangat ramah.

            Bayanganku tak lepas dari wajah pimpinan kantor, bersama selusin pejabat  lainnya yang kini ada di balik jeruji. Ini zaman edan yen ra edan ra keduman *). orang yang lupa (gila), masih akan beruntung jika selalu ingat dan waspada. Wajah Ki Ronggo Warsita menyegarkan pikiranku untuk bersyukur kepada Tuhan bahwa aku tidak ikut edan. Nrimo ing Pandum.

*) edan = gila; jika tidak gila tidak kebagian ( = ra keduman)

#pentigraf peribahasa

Blitar, 18 .02. 22

Sabtu, 19 Februari 2022

BOOSTER (puisi 2.0)

 

gbr. detik.com

BOOSTER

Oleh. Hariyanto

 

Cairan itu masuk

Mengaliri darah

Menyentak

Ke ujung batas sadar

Penjagaan istimewa

Dari ancaman

Dan bahaya

Kebisuan

Menari di celahnya.

 

Blitar, 19 Feb. 2022

 

 

KERETA API

Oleh. Hariyanto

 

selalu tertinggal

satu dua kenangan

yang tercecer di rel baja

lari

mengantar deru

laju

jerujit besinya

menggilas nestapa

puisi merana

 

Blitar, 19 Feb. 2022

 

 

 

 

Jumat, 18 Februari 2022

KAMPUNG TUYUL (Pentigraf Peribahasa)

gbr. kilasberita.id
 

KAMPUNG TUYUL

Oleh, Hariyanto

 

Orang-orang percaya saja ketika aku dikabarkan memelihara tuyul. Makhluk yang dipercayai masyarakat kampung berwujud anak kecil yang bisa membantu memberikan kekeyaan pemiliknya. Tentu saja dengan mengambil uang dari warga lainnya. Berita heboh itu seperti api tersiram minyak berkobar tanpa ampun. Sekelompok orang mengepung rumah kakekku yang memang menjadi tempatku selama ini.

“Tangkap Toni, adili di Balai Kampung.” Teriakan banyak orang seperti angin topan hendak menerjang. Bergemuruh hendak merobohkan rumah kakekku.

Kakekku menengahi mereka dan mengajak beberapa tohoh di antara mereka bicara untuk melihat fakta sebenarnya. Kejadian itulah yang tidak pernah aku lupakan. Saat ini aku didapuk menjadi kepala “tuyul” beneran di kampung itu. Tak kenal maka tak sayang begitulah aku menyimpulkan sebuah kesalahpahaman itu. Kini hampir seluruh pemuda sudah ikut jejakku sebagai  “tuyul di mbah Google” Berpenghasilan dolar setelah belajar design dariku.Hampir setiap hari warga panen dollar. Kampungku menjadi makmur dan terkenal dengan julukan Kampung Tuyul.

*) didapuk = diposisikan seseorang  (kbbi)

Blitar, 17 Februari 2022

Kamis, 17 Februari 2022

GADIS PUREL ITU (Pentigraf Peribahasa)

 

gbr. kompasiana.com

GADIS PUREL ITU

Oleh. Hariyanto

 

Parto menjadi juragan besi rongsok terkenal di kampung Maju Jaya.  

Gadis sebagai purel (pemandu karaoke) yang baru dikenalnya  sangat mengesankan Parto. Gadis yang bernampilan lugu dengan rambut tergerai lurus. Perawakannya langsing ideal dan kulitnya kuning lansat terkesan putih mulus terbalut lembut bedak khas saat bertugas. Apa pun yang dimintanya, selalu diturutinya. Terutama permintaan uang untuk bedak dan sabunnya si Nyai. Mungkin ini cinta pertamanya. Parto sungguh tidak bisa berpaling. Hari-harinya menjadi terbagi antara bisnis dan bercinta dengan si gadis purel. Mungkin terkena pelet demikian sahabatnya mengingatkan, namun Parto tidak bergeming. Parto sungguh tidak menyadari akan peribahasa habis manis sepah dibuang. Parto pun jatuh miskin. Gadis purel meninggalkannya.

 “Begitulah Pak kisah saya beberapa waktu lalu,” Parto mengakhiri ceritanya sambil memijit lebih keras di bagian punggung pasiennya. Kini dia sukses praktik di rumahnya sebagai tukang pijat. Pasiennya sangat terkejut mendengar kisah itu,  buru-buru  pamit setelah menyelipkan amplop di tangan Parto yang kebingungan. Gadis purel itu persis gambaran  anak gadisnya yang kini pergi ke luar negeri.

 

Blitar, 17 Februari 2022

#pentigraf peribahasa.

Rabu, 16 Februari 2022

PUISI DARI SEPENGGAL BAKWAN

 




CERITA DARI SEPENGGAL BAKWAN

Oleh. HARIYANTO

 

Sepenggal bakwan jagung

Gorengan kemarin itu

kukunyah

Walau keras

.

Dalam bakwan jagung

Ada bekas tangan

Pengolah rasa

bumbu kasih sayang

Yang tak diragukan

.

Ada bawang dan daunnya

Menghias aroma

Lembut

Merasuk jiwa

 

Ketika jagung di mulut

Terkunyah

Paduan kata

Yang penuh gizi

Mengumpul makna

Mencari decak.

.

 

Dalam sepenggal bakwan jagung

Kutemukan irama gerusan

Berpadu di mulut

Melumat kebencian

Menyisakan sari

Kasih sayang

Ada rasa

Ada aroma

Ada jiwa

Renjana 

Yang hendak menyergap

Kerinduan

Di aliran darah merah

Hati.

 

Di dalam sepenggal bakwan jagung

Terselip doa

Di sela jemari

Dan butiran lembut  jagung

Meluruhkan jiwa

Dalam syukur-Nya.

 

Blitar, 16 Februari 2022

 

 


 


Senin, 14 Februari 2022

PUISI 2.0 ZOOM MEETING


 gbr belajarapapun.com

ZOOM MEETING

Oleh. Hariyanto

 

ada suara aneh

orang diskusi

saling menemukan

inovasi

saat kelaparan

tengah hari

keroncongan terlupakan

langsung di mute.

 

Blitar, 14.02.2022

 

BERITA OMICRON

Oleh. Hariyanto

 

terdengar merdu

suara dari langit

omicron datang

minggirlah semua

tersibaklah lubang besar

anak-anak berhenti belajar

tak bisa lagi bertatapmuka

 

Blitar, 14.02.2022

Minggu, 13 Februari 2022

PUISI 2.0 BELAJAR DI TENGAH PANDEMI OMICRON

 

gambar : cnbcindonesia.com

BELAJAR DI TENGAH PANDEMI OMICRON

Oleh. Hariyanto

 

Belajar di sela waktu

peperangan tak imbang

satu melihat

lainnya tak bisa

menjadi tertatih-tatih

antara keyakinan

dan langkah kaki.

 

Blitar, 12 Februari 2022

 

KERETA SENJA

Oleh. Hariyanto

 

jalannya semakin lambat

tertatih tatih

membawa beban sarat

bekal generasi

bahwa belajar harus

dipacu melampaui

capaian wajar

agar tak ketinggalan

 

Blitar, 12 Februari 2022