Kamis, 31 Desember 2020

Patidusa Kenangan dan Harapan

 


Ketika hari menjadi penghujungnya

Sebuah ikatan warsa

Ada tersisa

Kenangan

.

Kenangan

Kisah dahsyatnya

Pandemi Corona mendunia

Tahunpun berlalu berselimut duka

.

Beban menjadi berat di pundak

Pekerja setiap hari

Beradaptasi baru

Kenyataan

.

Berduka

Jiwa-jiwa berguguran

Di balik sendu tangisan

Teriring doa dan harapan

.

# Semoga Corona berakhir di tahun depan 2021. Aamiin

 

Blitar, 31 Desember 2020

Rabu, 30 Desember 2020

Patidusa Pandemi Gaduh

 

Banyak sisi pandemi Covid

Terang hingga gelap

Hati manusia

Kebingungan

*

Jika hati terang lapang

Kebajikan semata ada

Kaya manfaat

Berhikmah

*

Tak sedikit anak korban

Bayi sayang dibuang

Karena hilangnya

rasa

*

Sejumlah nyawa hilang sia-sia

Bersama hilangnya hati

Berganti senjata

Berselisih

*

Jika pandemi pembawa gaduh

Merusak tata nurani

Kemanusiaan hilang

Carut-marut

*

Jika Pandemi pembawa Rahmat

Tertatalah suara riuh doa

Dzikir dan pengharapan

Hamba-Nya

*

Saatnya mengurai pandemi ini

Menata hati kembali

Saling kasih

Mengasihi

 

Blitar, 30 Desember 2020

Senin, 28 Desember 2020

Berhaji dengan Titian Keledai




Jangan salah sangka dulu dengan istilah titian keledai. Memang tidak enak menyebut keledai hewan yang sering dikonotasikan dungu. Apalagi melewati jembatan atau titian tentu sangat beresiko jadinya. Tetapi istilah ini bukan berdiri sendiri melainkan menyatu “Titian keledai.” Dalam bahasa Belanda diistilahkan jembatan keledai atau Ezelsbruggetje, sedangkan menurut bahasa latin disebut pons asinorum.

Jembatan keledai dipopulerkan oleh Tan Malaka sebagai cara untuk memudahkan mengingat sesuatu. Pada saat itu, banyak founding fathers bangsa bersembunyi dan menghindari pengejaran dari Belanda dan Jepang. Maka, dibuatlah metode-metode untuk mempermudah mengingat kata-kata dan kalimat panjang karena cukup mustahil membawa banyak buku untuk menulis. Itulah sebabnya, tokoh-tokoh seperti Tan Malaka, Moh. Hatta, Bung Karno dan KH Hasyim Asy’ari sering kali mengandalkan ingatan dan hafalan dalam membuat tulisan.

Dari Wikipedia disebutkan bahwa jembatan keledai adalah cara untuk mengingat atau menghafalkan sesuatu yang digunakan dalam bidang pendidikan. Jembatan keledai sering berupa kata atau suku kata yang ditambahkan pada susunan kata yang ingin dihafal agar terbentuk kalimat dengan arti yang menarik atau masuk di akal. Salah satu contoh yang paling populer adalah singkatan "mejikuhibiniu" untuk mengingat warna pelangimerah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu.

Penggunaan jembatan keledai berdasarkan asumsi bahwa otak manusia terdiri dari dua jenis, ingatan "alami" dan ingatan "buatan." Ingatan alami merupakan bakat sejak lahir dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan ingatan buatan dibangun dengan cara belajar dan bisa dilatih dengan menggunakan teknik jembatan keledai.

Jembatan keledai bisa digunakan untuk mengingat daftar yang panjang dan sulit diingat hanya dengan ingatan alami, misalnya dalam mengingat unsur kimiaanatomitaksonomitata bahasa dan rumus matematika.

Dalam kenyataan sehari-hari kita sering mendengar istilah seperti Jabodetabekpunjur adalah sebuah akronim dari Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Puncak-Cianjur, yaitu sebuah wilayah metropolitan Jakarta. Atau jika belajar sejarah ada istilah Supersemar = Surat Perintah Sebelas Maret. Dalam belajar kimia misalnya; Unsur Golongan 1A (Alkali)

1.   H = Hidrogen

2.   Li = Lithium

3.   Na = Natrium

4.   K = Kalium

5.   Rb = Rubidium

6.   Cs = Cesium

7.   Fr = Fransium

Maka dapat diberikan jembatan keledainya dengan berbagai variasi seperti :

·         HerLiNa Kawin Roberto Carlos Frustasi

·         Hari Libur Naik Kereta Rombongan Cisarua FR

·         HaLINA Kabur RoBin CemaS FRustasi

·         Hari Libur Nanti Kita Robohkan Cadas Firaun

Sekarang kalau belajar pembekalan haji, atau istilahnya manasik haji, ada istilah yang sangat populer untuk mengingat langkah dan rukun haji dan umroh disana. Karena di tengah jutaan jamaah yang ada disana, maka kemampuan mengingat sangat penting, agar tidak bingung nantinya.

Seperti umroh, yaitu kegiatan yang dilakukan bersamaan ibadah haji, namun juga bisa dilakukan di luar bulan haji. Menurut bahasa umroh berarti ziarah. Menurut istilah berarti mengunjungi Baitullah (ka’bah) dengan melakukan thawaf, sai dan cukur. Maka Titian keledai yang terkenal adalah IHTHOSAKUR .

IH : artinya Ihrom termasuk niat

Tho : Thowaf mengelilingi Ka’bah

Sa : Sa’i yaitu berlari-lari kecil dari bukit Shofa ke Marwa sebanyak 7 kali.

Kur : Cukur, memotong rambut sedikirnya 3 helai.

Lain halnya jika umroh wajib digabung dengan haji, maka ada titian keledai : IH-WU-MAMUZMIN-LON-THOIF-SAKUR.

Dengan cara dilagukan berulang-ulang, maka insyaAllah pembelajaran ini akan melekat lama diingatan kita.

IH = Ihron dengan niat                                

WU = Wukuf di Arofah

MAMUZMIN  = Mabit di Mudzalifah dan Mina

LON  = Melontar Jumroh

THOIF = Thowah Ifadoh

SAKUR  = Sai dan Cukur.

Jika rukun dan kewajiban diatas dilalui dengan baik, maka lengkap sudah jamaah dapat dipanggil sebagai Haji dan Hajjah.

Tulisan ini untuk memberi jalan mudah  kepada kita semua agar nantinya dapat memperlancar ibadah di tanah Arab, yaitu Madinah dan Mekkah.

Semoga kita semua dimudahkan memenuhi undangan dari Allah swt memenuhi panggilan-Nya, Aamiin.

Semoga Pandemi Covid 19 ini akan segera berakhir. Aamiin.

 

Blitar 28 Desember 2020

  

Minggu, 27 Desember 2020

Puisi; Kisah Haji Tahun Ini

 


Sungguh telah berlalu

Bulan haji bulan suci

Bulan harap dan impian

Jutaan Muslimin  pembawa iman

 

Telah berlalu bulan itu, berganti harap

Di ujung tahun 2020

Dalam penantian baru

Semangat baru Impian baru

Yang  telah dipendamnya

Lama sekali dalam hari bersulam warsa

.

Ya, Rabbi dekatkan kami akan rumah-Mu

Nan suci di Mekkah al Mukarramah

Kami menanti

Di depan pintu-Mu

Meniti hari berselimut  napas dan harap

Kesabaran

.

Kuyakin akan saatnya

Pandemi Corona sirna

Lalu muncullah cahaya lembut

Dari rumah-Mu nan suci

Dari pintunya yang terbuka

.

Ya Rabbi, rinduku

Memandang  Rumah-Mu

Dan memeluknya

Sepenuh iman

.

Ya Rabbi, hantarkan jiwa ragaku

Dengan kesempurnaan-Mu

Aku ingin sempurna

Di sana

Aamiin

 

@ catatan kecil disela kegiatan manasik akhir tahun 2020; di tengah semangat jamaah; di tengah situasi Pandemi Covid 19.

 

Blitar, 27 Desember 2020

Kamis, 24 Desember 2020

Kolaborasi Ala Parto

 



Sungguh enak kita mendengar kata “kolaborasi”. Kata yang sering diucap oleh pejabat ketika memberikan sambutan. Terutama pejabat eselon yang membawahi banyak bagian departemen. Arti kata kolaborasi adalah kerjasama. Kata ini sebenarnya bermakna bagus untuk menyelesaikan banyak hal, termasuk hal rumit pun. Namun sering terjadi di lapangan adalah kompetisi, walau pun kadang baik juga hasilnya.

Untuk  masalah kebersihan disekolah misalnya. Petugas kebersihan utama adalah petugas kebersihan resmi sekolah atau penjaga sekolah. Petugas tersebut akan melakukan tugasnya secara rutin di ruang kantor, kelas, atau WC sekolah. Namun usaha itu bisa gagal  apabila kesadaran warga sekolahnya tidak timbul, sehingga membuang sampah sembarangan. Jika  ada lomba kebersihan kelas tentu beda hasilnya.

Anjuran Lurah  untuk membuat kampung bersih semua warga harus kolaborasi. Saat itu Parto tidak paham memberanikan diri bertanya.  Pak Lurah menjawab “ kerjasama,”. Penjelasan itu sangat berkesan dan  membuat Parto menjadi sangat paham. Karena itu  setiap Ketua RT lantas diajaknya  kolaborasi. Parto pelopornya. Ada sekitar 12 RT di kampungnya, cukup membuatnya capek dengan “kolaborasi”nya. Hasilnya patut dibanggakan. Kampung jadi bersih, jalanan bersih dan di jembatan besar sungai dipasang jaring untuk menangkap sampah pedagang pasar nakal yang sering melempar kresek isi sampah  ketika lewat. Pokoknya “kolaborasi” ala Parto ini membuatnya kantongnya selalu damai. Dia menerima upah atas profesinya pembuang sampah warga.

 

Blitar, 24 Desember 2020

Selasa, 22 Desember 2020

Persembahan Untuk Ibu (Patidusa)

 


Ibu

Sungguh Agung

Curah kasihmu padaku

Mengantar kini pada kedewasaanku

.

Sabar

Nilai abadimu

Selalu subur tertanam

Berbuah manis kini dirasa

.

Mendidik

Tanpa membedakan

Begitu keadilan terlahirkan

Budi luhur takkan terlupkan

.

Putra-Putrinya

Mengalur senantiasa

Menebar benih kebajikan

Wali Tuhan penuntun generasi

.

Ibu

Berbahagilah di Surga-Nya

Bersama ibu-ibu “shobirin”

Allah bersama orang-orang sabar

.

Teriring doa bagimu Ibu

Tangan pasrah anak-anakmu

Tengadahkan jiwa

Khusuknya

.

Air mata tak mengalir

Namun meneteskan keringatnya

Berbalut senyuman

Membanggakan

.

Robbi...ampunilah khilaf bundaku

Selimutkanlah maghfiroh-Mu baginya

Di dalam Surga-Mu

Aamiin

.

Blitar, 22 Desember 2020

# Selamat Hari Ibu, teriring doa demi kebahagiaanmu bunda di Surga-Nya. Aamiin.

 


Senin, 21 Desember 2020

Pentigraf Kisah Mobil Terbang Parto

 


Sebenarnya biasa saja terjadi pertengkaran antara suami isteri. Ketika Tugiono tetangganya ribut, bertengkar dengan isterinya, sering Parto yang paling tahu karena rumahnya berdampingan. Dan suara jelas dari isterinya yang ribut semakin memanas, Parto juga tahu. Kata-kata yang keluar dari mulut kedua orang bertengkar, juga didengarnya walau pun tidak disengaja. Ya Parto selalu tidak sengaja mendengar justeru di saat  duduk santai di lincak sambil selonjor kaki di teras rumahnya.

“Prankk...” suara itu mengejutkan Parto. Terbayang piring yang berserakan berkeping-keping jatuh di depannya. Parto menghela napasnya. Parto seolah ikut berpikir keras mengikuti alur pertengkaran yang tidak sengaja di dengarnya. Ya dia paham sekali bahwa isterinya marah besar karena sudah sejak 6 bulan terakhir sepi proyek. Tidak ada pekerjaan Tugiona sang pemilik CV bangunan kecil-kecilan. Sejak wabah pandemi Covid 19 melanda negeri ini, rupanya berpengaruh langsung pada proyek-proyek bangunan yang menjadi sepi.

Apalagi ini Parto juga mengetahui di tengah sepinya proyek itu, Tugiono rupanya ikut terjun dalam pemenangan salah satu calon Walikota di pilkada kemarin. Tidak tanggung-tanggung, dengan janji proyek tertentu Tugiono seperti terbius angin surga pilkada. Dia sudah ikut hingga ratusan juta rupiah. Alhasil  satu mobil pick up ikut dijualnya. Hasilnya kalah di Pilkada. Parto tidak bisa membayangkan kisah pertengkaran selanjutnya.

 

Blitar, 21 Desember 2020

Kamis, 17 Desember 2020

Puisi Ibu Maafkanlah Anakmu


 

@ hariyanto

Ketegaran ibu selalu

Yang Engkau tampakkan pada anakmu

Seolah sejuta derita dan lara

Jangan sampai terlihatkan terkubur

Dalam rimbun hutan jauh disana

 

Karena itu

Aku terkejut ketika kesedihan itu

Ternyata telah ada di balik

Rimbun dan teduhnya

Hati ibu.

 

Ibu, maafkanlah anakmu

Yang baru tahu ketika dewasa

Bahwa airmatamu tetes satu persatu

Demi melepas rindu selama itu

Bagi anak-anaknya yang jauh merantau

Ibu…maafkan aku.

 

>@ Blitar, media Desember 2020

Rabu, 16 Desember 2020

Pentigraf Senyum Parto

 


Parto seorang petugas satpam di sekolah Menengah Atas di kotaku. Sudah 3 tahun ini dia bekerja dengan penuh dedikasi. Setiap kejadian dengan teliti dilaporkannya kepada kepada kepala sekolah. Apa saja hal yang berkenaan dengan kelancaran program sekolah menjadi prioritas tugasnya terutama keamanan dan ketertiban.

            Pagi itu seperti biasa Parto  mengikuti apel  pagi khusus karyawan dan guru di sekolah itu. Kepala Sekolah mengingatkan akan pentingnya program “green school” yaitu program sekolah hijau untuk sebutan sekolah peduli lingkungan hidup . Program baru andalannya adalah mengurangi polutan, dari emisi karbon kendaraan bermotor dengan cara menuntut kendaraan khususnya sepeda motor ketika memasuki gerbang sekolah yang berjarak sekitar 100 meter dari tempat parkir. Bagi pengendara mobil roda empat disediakan tempat parkir dekat pos satpam si Parto. Program ini harus diawasi dengan ketat agar berhasil, tegas kepala Sekolah.

            Sebulan kemudian, seperti biasa apel kembali dilaksanakan. Apel pagi ini menjadi luar biasa setelah Kepala Sekolah mengevaluasi program dengan menunjukkan foto-foto Parto. Hal itu membuat terkejut para guru dan karyawan di sekolahnya. Pasalnya CCTV yang dilaporkan rusak beberapa waktu lalu ternyata  berfungsi baik. Tampaklah  hampir semua pelanggar terekam kamera. Kepala Sekolah memberikan penghargan kepada Parto karena sejak itu  program “green school” berjalan dengan sangat amat  baik. Baru kali ini Parto tesenyum sendirian di Pos .

 

Blitar, 16 Desember 2o2o

Selasa, 15 Desember 2020

Pentigraf Kasus Rika

Seorang ibu muda telah datang pagi-pagi sekali di ruang tamu Kepala Sekolah. Dengan pakaian rapi  tetapi sedikit menyolok karena memakai bawahan merah, ada pemerah di bibirnya .  Tas kecil ditentengnya, berisi surat panggilan sekolah salah satunya. Dia  menghadap Kepala Sekolah pagi ini terkait Rika putranya yang masih kelas 3.

            Kepala Sekolah dan wali kelas menanyakan beberapa hal sebelum meneruskan  penjelasannya. Pertanyaan yang diajukan adalah seputar pergaulan putranya di rumah dan di lingkungannya, termasuk pemberian  uang saku  sehari-hari. Sontak saja si ibu muda menjadi tersinggung dan menanyakan inti persoalan putranya. Kepala Sekolah pun akhirnya menjelaskan bahwa putranya terlibat  kasus “kehilangan” uang di kelasnya. Ibu Muda itu pun semakin tidak terima dengan tuduhan  pihak sekolah terhadap putranya. Mukanya memerah, siap marah.

            Benar saja . Suara  keras ibu muda bak meriam meledak bersautan tak  berhenti dengan segala pembelaannya, terdengar sampai ruang sebelah. Setelah selesai ibu muda mencurahkan  kekesalannya, sepi sesaat.  Guru kelas 3 pun mengeluarkan androidnya dan mengajak ibu muda melihat sesuatu. Sesaat ibu muda itu ragu sebelum melihatnya. Tampaklah video rekaman  putranya sedang “beraksi” di kelas sendirian, dan rekaman itu diulang kesekian kalinya.  Ibu muda tercekat, diam lalu terisak minta maaf. Sayup-sayup nyanyian  Rosa terdengar di TV sebelah. Berakhirlah drama satu babak pagi ini.  

 

 

Blitar, 15 Desember 2020

 

 



 

Senin, 14 Desember 2020

Ayo Menulis Pentigraf Bersama Profesor

 


Wah judulnya antusias sekali, mengajak menulis pentigraf bersama Profesor ? Apa tidak ngelantur itu ? Ah, serius ini. Ajakan dari Profesor Tengsoe Tjahjono penggagas “pentigraf” . Dosen Unesa Surabaya yang terkenal dengan pakar pentigrafnya, mendirikan komunitas, di fb : Kampung Pentigraf Indonesia, yang kini anggotanya lebih dari 2500.

Untuk kesekian kali baliau mengajak menulis bersama dalam Antologi Pentigraf dan kali ini salah satunya bertema : Antikorupsi.

Untuk mengikuti cukup mudah. Buatlah karya pentigraf, bercirikan umumnya tidak lebih 210 kata, dan sesuai tema dimaksud. Semula tantangan ini ditutup bulan Nopember awal, lalu diundur sampai Akhir bulan dan saat ini diundur kembali sampai 20 Desember 2020. Permintaannya aalah 4 karya, namun akan diseleksi oleh timnya, dan ditentukan lolos tidaknya.

Sudah siap mengikuti. Silakan menulis mulai sekarang mumpung ada kesempatan 6 hari lagi. Saya sendiri alhamdulillah sudah  lolos walau pun cuma 1 karya dari 4 yang saya kirimkan. Setidaknya jadi lebih  mengerti aturan dan penyesuaian tema sesuai ketentuan pentigraf.

Menurut saya pribadi tema ini berkaitan erat dengan perilaku penyalahgunaan wewenang atau uang untuk memperkaya diri atau kelompoknya. Sebut saja, suap dan sejenisnya , contohnya berjudul “KTP Sakti”. Contoh beberapa judul yang telah lolos antara lain : Tuhan pun di Tipu, Ibu Pejabat, SKTM, Gubuk Misteri, Arisan Asap, Uang Kembalian, Tutup Mulut, Uang Ketok. Saat ini sudah lolos 92 penulis untuk Proyek Kitab Pentigraf Abtikorupsi. Masih diberi tantangan bagi mereka yang biasa menulis pentigraf bersama pakarnya sendiri sampai 20 Desember 2020. Monggo, dan mari dijawab tentangan tersebut.

Siapa tahu kita semua lolos, dan yang pasti mereka yang lolos akan bertemu penulis pentigraf dari seluruh Indonesia. Keren kan !

Oya, sebelum saya tutup tulisan ini. Bahwa tidak semua penulis yang mengikuti akan lolos, jelasnya ada koreksi. Profesor berpesan dan memberi catatan tentang karya yang tidak lolos : “ Yang pentigrafnya tidak lolos rata-rata karena pentigraf itu masih berupa ringkasan cerita. Belum bisa memanfaatkan elemen narasi secara efektif. Karena hanya 3 paragraf  seharusnya fokus pada satu persoalan kecil yang mampu memberikan pesan besar.”

Saya berharap sekali guru dan para penulis aktif Gurusiana mampu menjawab tantangan ini. Selamat berjuang. Sampai jumpa di WAG Antikorupsi.

Semoga bermanfaat.

Selanjutnya saya lampirkan contoh Pentigraf saya yang tidak lolos, tetapi telah saya poles lagi seperti di bawah ini.

 

(1) Pentigraf Ruang Sidang Parto

 

            Tiga tahun lagi Parto akan memasuki masa pensiun sebagai guru. Persiapan pekerjaan selepas pensiun, belum dirancangnya , kecuali akan meneruskan kebiasaannya menanami tanaman di sawah yang ada 1 petak dekat rumahnya. Selebihnya  ada 1 ekor sapi, sebagai hiburan sore hari sembari mencari rerumputan makan malam sapinya.

            Dalam hal kepangkatan dia pun mengurusi ala kadarnya. Dia maklum sekali dirinya termasuk generasi tua,  tidak bisa mengoperasikan latop atau pun berbagai jenis aplikasi android. Beruntung guru-guru muda selalu membantu Parto dalam tugasnya, termasuk dalam pembelajaran jaeak jauh alias daring selama masa pandemic Covid 19 ini.

            Pagi ini dia memenuhi panggilan kepala Bendaharawan gaji di Kota. Parto merasa tidak ada masalah dengan  gaji. Dia memang tidak pernah mengurus masalah  gajinya, termasuk jumlah yang  diterima  sisa potongan  Bank. Tanda tanya di benaknya mulai berkecamuk ketika masuk ke ruangan  kepala bendarawan gaji. Dia tidak menduga, tatkala dijelaskan bahwa dirinya harus mengembalikan tunjangan putranya sebesar empat juta, karena teledor menyetorkan tanda tamat kuliahnya. Parto menjadi pucat mukanya, teringat simpanannya di Bank sudah habis untuk biaya pernikahan putrinya 2 bulan lalu. Apakah harus menjual sapinya yang tinggal satu ? Parto menelan ludahnya yang  pahit. Ruangan kantor bendahara gaji seketika berubah seperti ruang sidang dengan posisi hakim siap mengayun palunya. Tiba-tiba kepala Parto menjadi pening.

=====0=====

 

 

 

Catatan :

Jika ingin mendalami cara membuat pentigraf dari sumber asalnya bisa membuka channel YT Media Guru Indonesia dengan judul “ Belajar Pentigraf langsung dari Penemunya.”

Linknya :    https://www.youtube.com/watch?v=Xb7dPEZZBZ8

 

 

Blitar, 14 Desember 2020

 

 

Kamis, 10 Desember 2020

Sepenggal Keributan di TPS (Pentigraf)

 


Parto sudah bersiap melangkahkan kaki ke TPS untuk keperluan PILKADA serentak 2020 di kampungnya. Dia akan bertugas di TPS 05 dengan misi mengawasi. Aku harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya.  Maka Parto pun sudah mandi sejak subuh tadi, di luar kebiasaannya. Pakaian tidak harus baru, kaos berkrah warna putih, celana hitam. Bersandal kulit, berkaca mata hitam.

            Seperti biasa antrian tidak terelakkan. Di depan TPS sudah berjajar kursi untuk memanjakan antrian yang tidak mau berdiri. Karena terbatas kursinya, tetap saja ada banyak orang berdiri . Misinya adalah pengawasan untuk nomer satu agar selamat suaranya. Inilah tugas yang dirindukannya setiap lima tahun sekali. Ikut mengawasi walau pun bukan tim pengawas resmi.

            Ketika dilihatnya petugas pencatat selalu menunjukkan 2 jari kepada setiap calon pencoblos, Parto mulai curiga. Ini tidak boleh terjadi. Parto pun maju ke depan sebelum gilirannya. Dia protes karena petugas menunjukkan angka dua pada warga yang hendak mencoblos. Pertengkaran mulut pun terjadi, pencoblosan berhenti sementara. Pertengkaran reda ketika dijelaskan  hal itu untuk memberitahukan  pemakaian sarung tangan harus dipakai  dua-duanya. Setelah itu pun 2 jari tidak terjadi lagi. Parto tidak lagi emosi. Tugasnya purna. Inilah yang membuat “rindu” Parto, karena tugas ini amplopnya bertambah, walau setiap lima tahun sekali. Parto pun mengangkat jari tangannya “Bravo” jari V dengan tidak sadar.

 

Blitar, 10 Desember 2020

Rindu Ini

 


Rindu ini

Tersemat begitu saja

Larutkan ego yang berkarat,

Benamkan dalam  nafas kasih sayang

Berbalur lembutnya angin sepoi

Sejukkan kedamaian

.

 

Entah jalanan inikah

Yang mengurai rinduku

Tersebar dalam jejak-jejak kaki di pasir putih

Yang kulalui ?

.

Kurasakan kini jalanan

Pernah kujejak puluhan tahun silam

 

 

Blitar, 10 Desember 2020

 

 

 

 

Rabu, 09 Desember 2020

Puisi PILKADA 2020

 


Rabu 9 Desember 2020 serentak rakyat

Libur Nasional menakar calon pemimpin

Pengayom rakyat bak ratu adil

 

.

Meski hanya mencoblos di bilik suara

Ketegangan terasa dalam ancaman

Corona yang mengintai

.

Dalam  protokol sehat kami bermasker

Berjarak dan berbersih diri

Tuk memilih pemimpin, siapa pun harapan hati

.

Berbondong rakyat penuhi panggilan

Suara demokrasi yang diagungkan

Pada asa lima tahun mendatang

.

Siapa pun pemimpin terpilih nanti

Rakyat akan menggantung nasib

Atas nama pembangunan, dan janji nurani

.

Harap asa kotaku bersih senantiasa

Bukan saja bersihnya jalanan dengan trophi gagah Adipura

Tapi juga dari aroma korupsi dan pengkhianatan nurani.

.

Blitar, 9 Desember 2020

@ selamat memilih pemimpin yang adil, dan mengayomi rakyat

Jumat, 04 Desember 2020

Bertamu dan Hikmah Menerima Tamu

 


Bertamu ke rumah seseorang harus didasari dengan niat yang benar misalnya silaturrahmi. Dalam konteks keislaman, silaturahmi  sangat dianjurkan karena banyak faedah yang diperoleh dalam hidup ini. Sesuai ketentuan agama silaturahmi dapat mendatangkan pahala dan kebaikan bagi kedua belah pihak. Bagi tuan rumah , memuliakan tamu  merupakan anjuran agama dengan nilai kebaikan yang luar biasa di dalamnya. Sehingga urusan bertamu dan menerima tamu hendaknya menjadi satu tradisi yang patut dipertimbangkan dalam hidup ini. Sedangkan kebaikan bagi sang tamu akan memperoleh pahala silaturahmi antara lain bertambahnya rezki dan dipanjangkan umurnya.

Dalam sebuah riwayat, kisah sahabat Anshar membawa tamu Rasulullah namun keadaan sahabat anshar tersebut sebetulnya mempunyai makanan secukupnya saja untuk anak dan isterinya. Maka dengan kesepakatan sang isteri mereka menjamu tamu tersebut, sementara lampu di kamarnya dimatikan untuk alasan perbaikan. Maka perbuatan itu mendapatkan  pujian dari Allah swt. dengan turunnya surat al-Hasyr: 9, Allah berfirman, "Dan mereka (orangorang Anshar) mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan."

Malam itu, sahabat yang diketahui bernama Sayyidina Tsabit Al-Anshari beserta istrinya hanya duduk bersama dengan tamunya dan seolah-olah sedang makan pula. Nyatanya sebelum itu Tsabit berkata pada istrinya, "Aku akan membawa seorang tamu malam ini, jika dia mulai makan maka padamkanlah lampu dan pura-puralah memperbaikinya.

Selama tamu itu belum kenyang, maka kita jangan makan sedikit pun." Berdasarkan kisah dari kitab Durrul Mantsur, keesokan harinya, saat Tsabit hadir dalam majelis, Baginda Rasulullah bersabda, "Wahai Tsabit, Allah SWT sangat menyukai penghormatanmu kepada tamunya tadi malam."

Karena itu seyogyanya kita tidak bersedih jika menerima tamu, dan seharusnya dengan tulus menjamunya sesuai kemampuan . Mengingat banyaknya hikmah kebaikan dibalik itu seperti :

1)Membawa rizki dan kepulangannya membawa ampunan bagi tuan rumah. 2) Diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umur. "Barangsiapa ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim” (HR. Bukhari) 3) Tidak ada kebaikan seseorang yang tidak dikunjungi tamu. Sepatutnya merasa sedih jika dalam jangka sekian lama tidak ada tamu yang berkunjung kepada kita karena tamu yang datang membawa rahmat.  4)Biasanya orang yang bertamu mengucapkan salam dan kita menjawabnya maka kita memperoleh 10 s.d 30 pahala. (lihat hadist tentang mengucap salam)  5).Biasanya berjabat tangan  (tentunya di luar masa pandemi covid 19) maka mereka akan memperoleh ampunan dosa sampai mereka berpisah. 6) Biasanya mereka tersenyum maka mereka memperoleh kebaikan "Senyumanmu di wajah saudaramu adalah sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim). 

Sebaliknya kita harus mengerti batasannya agar terjadi silaturahmi yang benar-benar membahagiakan hati kedua belah pihak ( bagi penerima tamu dan tamunya) seperti :

Bagi Penerima tamu:

1)      Jangan menunggu sampai tamu datang, sebaiknya kita memasak makanan,kemudian mengundang orang untuk datang makan bersama kita.

2)      Hak seorang tamu untuk dilayani adalah selama 3 hari. Selama itu tuan rumah dianjurkan agar menghormati dan melayani tamu dengan sebaik-baiknya. Lebih dari 3 hari pelayanan kita dianggap sebagai sedeqah.

3)      Jangan sekali-kali menyusahkan tamu, disunnahkan agar melayani keinginan tamu.

4)      Disunnahkan bagi tuan rumah agar menemani tamu makan.

5)      Bila tamu akan pulang maka disunnahkan bagi tuan rumah untuk mengantarkannya sampai ke pintu rumah. 

 Bagi yang bertamu:

1)      Makanlah apa yang dihidangkan, jangan meminta sesuatu yang tidak dihidangkan.

2)      Jika akan puasa ( puasa sunat ataupun selain bulan Ramadhan )hendaknya meminta izin dulu dari tuan rumah.

3)      Jika sedang berpuasa selain Ramadhan, puasa nazar atau qadha, maka sebaiknya berbuka, jika bertamu kemudian dihidangkan makanan oleh tuan rumah.

4)      Dianjurkan agar jangan menjadi imam sewaktu shalat berjamaah, jika sedang bertamu di tempat orang lain.

Demikian semoga ada manfaat dan Niat mengamalkan Insyaallah...

 

Blitar, 4 Desember 2020.