Kamis, 30 September 2021

BELAJAR

 


BELAJAR

Oleh ; Hariyanto

 

Dalam menuntut ilmu

Ada sisi belajar bersama sang guru

Begitupula mengajar

Mereka bersatu dalam tekad

Leburkan niat meraup wawasan

Seni kehidupan

Mereka berkolaborasi dan menyatu

 

Tatkala Sang Guru menyapa Siswa

Melantunkan dendang bahasa dan logika

Mendendangkan literasi dan numerasi

Menyanyikan kehidupan kini dan nanti

 

Ketika Guru dan Siswa menatap Jumantara

Terbukalah cakrawala pengetahuan

Untuk mengenal Rahmat-Nya

Untuk menajami syukurnya

 

Belajar Mengajar Berkolaborasi

Menyatukan hati

Yang hakiki.

 

 

Blitar, 30 September 2021

#edisi Kamis Menulis

 



Rabu, 29 September 2021

PANDEMI COVID 19

gbr. Merdeka.com



Malam ini saya mencoba menuliskan sebuah puisi yang tersusun tidak lebih dari 20 kata. Puisi 2.0 mungkin itu namanya. Semoga bisa menghibur hati. Aamiin. 

Menurut kisahnya puisi 2.0 adalah sebagai berikut:

Puisi 2.0 merupakan model puisi yang dikreasi oleh Dr. Endang Kasupardi saat menyelesaikan studi S3 di UPI 2010. 

Puisi ini lahir sebagai antisipasi jawaban atas perkembangan zaman yang serba cepat dan digital dengan tingkat kesibukan orang yg luar biasa. Dgn kondisi ini ke depan tidak ada lagi waktu untuk menulis atau membaca dan menikmati puisi yang panjang. Bgm caranya dalam waktu terbatas orang masih sempat menikmati puisi, maka solusinya harus dibuat puisi yang hemat kata tapi bermakna. Atas dasar itulah lahir puisi yang hanya maksimal 20 kata tapi bermakn

Tema kematian ini berawal dari obrolan kosong di grup private puisi membahas mengenai aneka peristiwa yg terjadi yang berujung kematian. 

[23.11, 29/9/2021] +62 812-2069-9119: Akhirnya muncullah ide untuk membuat antologi dgn judul "Ujung Jalan" diambil dari puisi saya.

[23.12, 29/9/2021] +62 812-2069-9119: Dengan tema ini mudah"an kita senantiasa diingatkan bahwa kematian itu pasti datang. itulah cuplikan percakapan WA dengan Bapak Enang Cuhendi, dalam grup WA  SOCIUS WRITERS II FKGIPS

Ini gambar cover buku yang menginspirasinya :




1.                         KELABU KAMPUNGKU

Oleh : Hariyanto

 

Sejak pagi awan kelabu di kampungku

Menyusup di remang kabut

Dinginnya melebihi hari kemarin

Bunyi kentong bertalu

Berita kematian 5 kali hari ini

 

Blitar, 29 September 2021

 

2.                         PAMIT

Oleh Hariyanto

 

Sore kemarin kita masih bercanda

Di sela azan mahrib

Menanti jamaah lainnya

Sore ini mengapa engkau pamit

Bersama Corona

merenggut segalanya.

 

Blitar, 29 September 2021

 

3.                         JAMAAH  ALAM KUBUR

Oleh : Hariyanto

 

Aku terkesima

Ketika terdengar suara dzikir

Bergemuruh di sela bambu

Di antara setapak jalan

Alam pemakaman

Aku terkesiap

Ada suaramu disana.

 

Blitar, 29 September 2021

 

4.     PANDEMI

Oleh; Hariyanto

 

Pandemi Covid 19

Menggoyang sendi hidup

Rontokkan pegangan

Kasih sayang

 

Himpitan hidup

Membelenggu  emosi

Engkau pun buta

Mencabut nyawa begitu mudahnya

 

Blitar, 29 September 2021

 

 

5.     KETIKA LUPA

Oleh; Hariyanto

 

Deru derap langkah siang hari

Menabur debu sesak hati

Kebut raih harta hari ini

Tangan kokohnya membalik malam

Melubangi  kuburnya.

 

Blitar, 21 September 2021

 

 

6.     SENYUMMU

Oleh : Hariyanto

 

Senyummu tak pernah kulupa

Seolah menyapa daa papa

Dalam bahagia

 

Nyanyian  bunga seroja

Kidung terakhir

Yang mama masukkan ke jiwa

 

Blitar, 29 September 2021

Selasa, 28 September 2021

BUKU BARUKU TAMBAH SATU LAGI

 


Buku Baruku Tambah Satu Lagi

Oleh: Hariyanto

 

Alhamdulillah, di penghujung bulan September 2021  ini buku saya terbit satu lagi. Sebuah buku kumpulan resume hasil pelatihan Guru Menulis bersama Om Jay di progam PGRI. Selama 2 bulan pelatihan melalui WA grup itu berjalan rutin 3 kali seminggu selama April Mei Juni. Sempat memasuki bulan Ramadhan tahun 2021 ini karenanya pelatihan diubah waktunya siang hari pukul 13.00 – 15.00 WIB. Sungguh suka duka yang menggembirakan, karena disini kami berjumpa ratusan Guru seluruh Indonesia yang belajar walau dalam suasana puasa dan melalui media sederhana WA.

Pelatihan yang digagas dan dipelopori oleh Om Jay sebutan Wijaya Kusumah, seorang guru di Labs School Jakarta, seorang kandidat doktor di bidang Teknologi Pendidikan, adalah seorang pekerja keras, blogger nasional dan penggerak literasi guru Indonesia.

Program Belajar Menulisnya sudah sampai gelombang ke 20 dan baru selesai September  ini. Hasilnya puluhan atau ratusan guru menjadi bisa menulis buku. Ratusan guru mempunyai blog, karena resume harus dimuat di blog. Karena salah satu impian Om Jay adalah sejuta guru mempunyai blog dan menulis.

Pelatihan menulis ini dapat dibilang sebuah gerakan inovasi  luar biasa. Karena belum pernah sebelumnya dilakukan. Meski pun hanya melalui media WA Grup bisa melatih ribuan guru seluruh Indonesia. Om Jay yang memulai dan Om Jay menghimpun Tim Guru solid sebagai narasumbernya. Luar biasa.

Hari ini alhamdulillah saya lulus pelatihan di gelombang ke 18. Walau belum mendapatkan sertifikatnya, karena baru kemarin mengajukan. Syarat kelulusan sudah saya penuhi yaitu membuat resume sedikitnya 20 kali pertemuan, dan terakhir membuat resumenya menjadi buku ber ISBN.

Hari ini buku saya berjudul ,”Kiat Sukses Menulis Buku, Belajar dari Para Guru.” Telah diterbitkan oleh Guepedia, sebuah penerbitan online.Buku itu sudah lengkap dengan  ISBN nya yaitu : 978-623-5616-07-0, dengan ketebalan buku 180 halaman ini saya catat juga sebagai laporan ke tim pelatihan....Bung Brian.

Buku ini isinya sangat penting mengingat para narasumber adalah para guru dan dosen yang sukses di bidangnya baik di  literasi maupun di lapangan dan penerbitan, serta prestasi di sekolah yang luar biasa. Sesuai judulnya tulisan semua mengarah kepada tip dan trk menulis yang benar, dan menjadikan tulisan menjadi sebuah buku yang diterbitkan. Tentang pilihan penerbitan juga dipandu di buku ini tinggal disesuaikan medannya.

Menerbitkan buku di penerbitan online gue pedia ini merupakan pengalaman pertama saya, sekaligus mengejutkan saya. Karena prosesnya yang begitu cepat....7 – 10 hari selesai. Bermula dari anak saya yang sudah menulis 2 buku dengan lancar disana, bahkan belum 10 hari sudah terbit tulisannya menjadi buku ber ISBN. Sementara saya selama setahun ini baru bisa menerbitkan buku solo (tunggal) 1 saja. Maka saya pun mencoba langkahnya dan ternyata benar begitu cepat buku saya terbit.  Tidak percaya saya pun cek ISBN saya asli atau palsu ke web perpusnas. Ternyata asli.

Menerbitkan buku dipenerbitan online ini mempunyai plus minus. Ada banyak kelebihan sebenarnya, antara lain layout buku sudah ada templatenya, cover dan ISBN diuruskan, buku dicetakkan, dan buku dipromosikan di berbagai media sosial seperti shoopee, buka lapak, tokopedia , guepediashop di FB dan instagramnya. Ini adalah cara penerbitan masa kini yang mulai ngetrend. Setidaknya  pemasarannya menggunakan cara modern di medsos. Kita juga ditawarkan promosi melalui youtube atau promosi luring. Hasil akhirnya tentunya jika bukunya sangat dibutuhkan orang tentu akan memberikan benefit berupa keuntungan 15 % dari hasil penjualan buku.

Kekurangannya jika dianggap kekurangan adalah kita terikat kontrak 5 tahun tidak diperbolehkan mencetak dan menerbitkan sendiri.

Menerbitkan dengan cara ini ternyata cukup banyak di dunia maya, Silakan dibrowsing, di pranala pasti akan menemukannya. Tinggal penulis menyiapkan naskahnya dalam berbagai genre. Dari pendidikan, novel, puisi, ....dan pentigraf...puluhan genre disediakan. Ribuan buku sudah diterbitkan. Saya rasa ini peluang baru bagi para penulis masa kini.

Harga buku dalam sistem ini telah ditentukan oleh pihak penerbit. Kita sebagai penulis hanya diberi kemudahan membeli dengan potongan harga normal. Kita juga tidak diberikan cetakan bukunya kecuali memesannya. Namun dari pengalaman ini saya menemukan cara baru bahwa menerbitkan buku disini begitu cepat lengkap dengan ISBNnya. Platform penerbit tidak sama, ada yang gratis seperti saya saat ini ada yang berbayar.....dicek saja ketersediaannya. Di Gue pedia ini tertulis ada program gratis sampai tanggal 30 September 2021 di websitenya. DI penerbitan lain belum saya coba lakukan.

Tapi kehadiran buku ini membuktikan, jika naskah kita siap maka tidak sampai 10 hari sudah terbit dengan segala persyaratannya.

Ingin mencoba ?

Kembali pada buku saya berjudul  Kiat Sukses Menulis Buku, Belajar dari Para Guru, semula saya beri judul Kita Sukses Menulis Buku, dari Sang Guru. Maka dalam benak saya ada pertimbangan di kata Sang Guru.....seandainya buku saya”meledak” dan diterjemahkan ke bahasa asing. Kata Sang Guru menjadi apa ? Tentu kesulitan....apa cukup dibilang A Teacher ? Padahal maksudnya adalah para guru banyak orangnya. Mereka adalah hebat di bidangnya. Karena judul terakhir itulah pilihan saya. Karena dalam benak terdalam saya, buku saya harus bermanfaat. Harus bermakna. Siapa tahu mudah juga dialihbahasakan.

Kayaknya cita-cita kita sama ya ?

 

Blitar, 28 September 2021

Hariyanto

Senin, 27 September 2021

TEKNOLOGI dalam PUISI TELELET




TEKNOLOGI

Oleh: Hariyanto_puisi telelet

 

Manusia dari dulu

Mencari tahu selalu

Makna yang bukan halu.

 

Hidup adalah perjuangan

Bukan sekedar mencari makan

Mempertahankan diri dalam kehidupan

Juga menangkap mimpi jadi sebuah harapan.

 

Karenanya umat manusia memang unik

Bukan sekedar wajahnya cantik

Atau sekedar untuk menarik

Berpikir satu perihal pelik

Menjadi sebuah epik.

 

Itulah perjuangan diri

Dalam hidup lebih mandiri

Keluar dari susah sambil mencari

Kemudahan diri semboyan berdikari

Bagi  terpenuhi hasrat bahagia sanubari

Maka inovasi, discovery, lalu teknologi intisari.

 

Teknologi membawa kemudahan bagi  kita

Sangat memanjakan kehidupan di cerita

Dengan duduk manja dunia di  mata

Mau berkisah jarak bukan derita

Bahkan tak berjarak itu nyata.

 

Hari ini detik ini besua bisa

Ribuan kilo meter asa

Jadi hal yang biasa

Indah itu berasa.

 

Teknologi bermata dua

Maka bijaklah pesan  tetua

Bersyukur pada-Nya ‘tuk bersua

 

Blitar, 27 September 2021

#edisi_teleleteknologi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Minggu, 26 September 2021

KISAH SWAB

gbr. Kompas.com
 

PENTIGRAF KISAH SWAB

Oleh : Hariyanto

 

 

Sungguh situasi Pandemi Covid membuat keadaan menjadi tidak bebas lagi. PPKM menjadikan manusia berjarak, berpergian harus memenuhi prokes. Setidaknya ada syarat swab sebelum masuk daerah tertentu atau test antigen jika jarak yang jauh.

Warga di testing.....maka dipanggillah beberapa rombongan warga ditempat pelayanan khusus, seperti puskesmas dan Rumah Sakit. Setiap orang yang datang hari itu harus di test swap. Sebagai warga yang patuh aturan maka mereka pun menjalaninya. Setiap orang ditest dengan cara dimasukkan alat ke dalam hidungnya. “Aduh-aduh sakit......aduh geli, aduh....” begitu beberapa reaksi warga yang ditest.

Hasil swab dari kampung  Parto, dari 10 warga, 3 diantaranya dinyatakan reaktif, termasuk Parto. Kebetulan ketiganya berteman, dan semalam berjaga bersama di pos ronda. Mereka menjaga keamanan warga agar tidak keluar rumah , termasuk warga “asing” yang masuk ke kampungnya. Mereka mengaku tidak tidur semalaman di pos ronda, bersarung bersendagurau, sesekali jalan keliling.

 

Blitar, 26 September 2021

#edisi_ pandemicovid19


Sabtu, 25 September 2021

KISAH VAKSINASI

 


KISAH VAKSINASI

Oleh : Hariyanto

 

Di Bulan-bulan ini kegiatan vaksinasi Covid 19 sangat digalakkan. Hampir setiap hari digelar vaksinasi gratis bagi warga. Bahkan hari-hari ini sudah untuk anak usia 12 tahun sampai 18 tahun. Vaksinasi massal seolah berkejaran dengan virus.

Parto yang tinggal di kampung ikut terimbas hebohnya vaksinasi itu. Secara bertahap warga diarahkan ke tempat-tempat pelayanan vaksinasi. Parto mendapat giliran hari ini, karena diajak temannya.

Betapa sedihnya Parto ketika sampai di tempat dia ditolak ikut vaksinasi.. Petugas bersikeras harus bisa menunjukkan KTP dan itu menjadi hal mustahil bagi Parto. Dia sudah lama tidak pernah melihat KTP nya karena hilang beberapa tahun lalu. Dia warga yang tidak tahu pentingnya KTP hanya pasrah ketika oleh petugas disarankan agar ditanyakan ke Kantor Desa. Di Kantor Desa disarankan ke Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Dia pun menurut meski mulai bingung dan kuatir. Benar juga disana diharuskan petugas menunjukkan bukti surat di vaksin. Parto semakin pusing....dia pulang sendirian dan malam hari  baru sampai di kampungnya.  Esok harinya Parto stress ringan dan suka tertawa sendirian. Ketika RT dan beberapa warga membawanya ke RS Gila, kembali tertahan di  depan pintu karena tidak bisa menunjukkan kartu vaksin. Kali ini Parto stress berat dan menjadi sangat agresif. Tepat di  gerbang RS itu matanya melotot sambil menggeram kesurupan.

 

Blitar, 25 September 2021

@edisicovid19

Jumat, 24 September 2021

ANTRE

 


ANTRE

Oleh : Hariyanto

 

“Antri mas, Antrii......yang tertib.” Begitu sering kita dengar petugas keamanan atau penyelenggaran event tertentu. Kali ini antrean terjadi pada kegiatan vaksinasi bagi pencegahan virus Covid 19. Meski sudah ditetapkan jamnya namun kerumunan dalam antrean tidak terhindarkan. Mereka saling desak ingin mendapat urutan pertama.

Tepat tengah  akhirnya  Parto selesai menjalani suntik vaksin.  Kegiatan antre yang memakan waktu lama karena pesertanya membludak. Bahkan di hari sebelumnya kerumunan luar biasa banyaknya melebihi hari ini. Kabarnya beberapa petugas justeru terpapar positip karena kerumunan itu.

Dalam perjalanan pulang Parto dan Isterinya melihat satu pemandangan yang tak biasa di tepi jalan. Orang mengantre mengular seperti  sedang membeli bensin, atau mendapatkan bantuan sembako dan BLT. Mereka antree di luar perkantoran mengarah pada trotoar di depan kantor PA. Parto dan Isterinya terkejut tatkala melihat seorang artis cantik dan aktor ganteng diantara gerombolan antrean. “Bu, sedang apa ya artis itu....?” Isterinya tidak bisa menjawab karena takjub dengan wajah artis. Mereka turun untuk melihat artis ibukota yang sedang mengurus gugatan perceraian.  Begitu pula barisan antrean yang lain.

 

Blitar, 24 September 2021

 

 


Kamis, 23 September 2021

MEGA LINTANG DAN BUANA

 


MEGA LINTANG DAN BUANA

Oleh : Hariyanto

 

Tatkala hati sedih

Menutupi hati bak mega datang berdiam diri

Langit pun tertutup hawa sedih mengigilkan

Karena mega membawa butiran embun kelabu

Menutup segala indah langit biru.

 

Jika malam tiba mega memutih

Diterpa sinar rembulan bertabur lintang

Meski mega membubung pelan

Meski sinar rembulan tertutupi

Dibalik redupnya temaram cahya menembus hati

 

Lintang di tengah malam bersinar walau jauh sekali

Bak pelita kecil di tengah padang sepi

Cahyanya tetap menegaskan

Pantang memendam hasrat

Raihlah cahyaku, rengkuhlah mari katanya

 

Lintang dengan kerlip kecilnya menjanjikan

Cahya melimpah dalam lembutnya

Buana bersaksi bahwa bulan dan lintang

Adalah teman abadi dalam sepi dan gundah

‘Kan usir pedih hati bak luluhnya mega menutupi.

 

 

Blitar, 23 September 2021

 


Rabu, 22 September 2021

MENJADI TUKANG SEHARI

 


Menjadi Tukang Sehari

Oleh : Hariyanto

 

Hari ini hari Minggu libur rutinku. Ada waktu senggang yang bisa kumanfaatkan untuk memperbaiki pipa bocor. Ya pipa air kami bocor menyebabkan air merembes ke dinding tembok lainnya. Dari hari ke hari rembesan itu bukannya mengecil lalu menghilang. Bahkan kini sudah masuk ke dinding kamar tidur. Udara pun menjadi lembab dan agak berbau.

 

Ternyata pekerjaan membuka dinding tembok cukup sulit. Dengan peralatan betel dan palu pekerjaan kumulai. Nyaring suaranya tapi cukup membuat gaduh. Yang jelas mengganggu orang tidur siang. Jangan bilang mudah ya.....pekerjaan yang seperti sepele ini telah menguras keringatku, membuat pegal tangan dan punggung. Membuat melepuh jari tanganku dan sesak terkena debu leburan bata merah dan kapur dinding.

 

Kekuatiran muncul tatkala hari menjelang sore. Pekerjaan belum selesai, karena ternyata sulit menyambung pipa dalam dinding. Kehobohan pun terjadi. Dinding kamar mandi itu belum selesai aku tambal kembali. Terjadilah antrean panjang anak dan isteri mau mandi. Pekerjaan pun aku kebut dan akhirnya selesai. Aku pun tersenyum puas. Di malam hari  aku dikejutkan oleh rembesan air di dinding kembali muncul. Ini muncul di bagian lain tepat disebelah dinding yang baru kututup adonan semen...banyak sekali.

 

Blitar, 22 September 2021

 

 

 

Selasa, 21 September 2021

DEMO SUKSES

 


DEMO SUKSES

Oleh Hariyanto

 

 

Bukan teriakan yang lantang

Menjadikan suara ‘kan didengar

Tapi ketetapan hati dan tekad suci

Tidak peduli apakah harus ditangkap Polisi

 

Bagaimana melawan hidupnya

Yang memerlukan jagung dalam kemahalan

Untuk menyambung nafas ayamnya

Agar terus bertelur, cantik warnanya.

 

Kini posternya yang digulung polisi

Terbukti tidak lantas mati, malah bicara

Bertatap muka dengan Presidennya

Pesan itu pun sampai dihadapannya.

 

Puluhan ton jagung

Bukti aspirasinya turun

Peternak tenang kembali

Menemukan jagung yang didamba

Untuk menyiasati sambungan nafasnya

Bersama ribuan ayam di kandangnya

Kisah Soroto sang peternak pun membawa berkah

Peternak di kampung pun tersenyum tersanjung

Presidennya tidak lupa

Presidennya bisa disapa

Presidennya bisa merasa

Mengurai benang kusut rakyatnya

 

Terima kasih Bapak Jokowi

Jasanya kan kukenang

Dalam keaabadian mimpi indah

Dalam kesunyian muncul mantera sakti

Sepi ing pamrih rame ing gawe

Kokok ayam pun riuh kembali

Merayakan telurnya kian berisi

 

Blitar, 21 September 2021

 

Senin, 20 September 2021

COVID DAN DICOVID

 


COVID DAN DICOVID

Oleh : Hariyanto

 

Persoalan Covid 19 sering muncul secara liar di satu daerah. Ini tergantung banyak faktor antara lain minimnya penjelasan tentang bahaya dan pencegahan  terhadap virus. Sudah lebih dari setahun membuat masyarakat semakin paham. Namun banyak juga menjadi berlebihan. Siapa yang disalahkan ?

 

“Pak Isterinya terkena  Covid 19 ya ?” tiba-tiba pertanyaan muncul dari salah satu jamaah musholla. Pak Hamid pengurus imam musholla sekaligus ustadznya terkejut. Ketika itu langsung disodorkannya selembar foto copy daftar nama 50 guru di SMP ABC. Baru saja mereka menjalani swab dan tracing. Ada 3 nama dinyatakan positip reaktif di daftar itu, dan diberi tanda stabilo orange. Isteri ustadz salah satunya.

 

“Itu tidak benar pak !” Pak Ustadz pun menjelaskan kronologis kejadian di sekolah isterinya. Surat yang tidak ada data tambahan penjelasan, kecuali stabillo warna “orange” membuat gempar di kampung. Rekan guru  yang di stabillo langsung cek ulang mandiri di Rumah Sakit hasilnya negatif. Rekan satunya keburu dibawa satgas dengan kawalan Polisi dan diisolasi. Pak Ustadz hanya merenung pasrah melihat musholla yang sepi. Lebih dari separuh jamaah rutinnya menghilang. Padahal tadi pagi sudah ke Puskesmas dan membuktikan isterinya negatif. Isterinya menjadi curiga pada seseorang yang menyebarkan surat “bodong” itu.

Blitar, 20 September 2021

#edisiprihatincovid

Sabtu, 18 September 2021

TUTUPEN BOTOLMU

 


TUTUPEN  BOTOLMU

Oleh; Hariyanto

 

Baru kali ini tangis Darto pecah. Meski tak terdengar keras namun air matanya tumpah. Apa yang ditangisinya ? Sedangkan selama ini jiwanya terlalu kuat untuk hal cengeng seperti menangis. Hidupnya terlalu keras dan kaku, serta happy selalu maunya. Sesama rekannya tidak bisa berbuat banyak karenanya diam saja.

Dalam ruangan berjeruji besi itu Darto menjalani hidup lebih dari 2 tahun. Kasus pembuatan miras “arjo”  (caca : arak Jowo) menjebloiskannya ke penjara ini, bersama banyak kawannya disana. Hari  ini ruangan sempit itu kedatangan 3 anak muda sekaligus. Kini ruangan itu semakin sempit.

Darto memberikan penjelasan singkat tentang konsekuensi tinggal bersama. Ketiga orang baru itu manggut-manggut kepalanya. Ada rasa segan dengan kepemimmpinan Darto. Tengah malam Darta masih berjaga. Matanya tidak bisa dipejamkan karena terbayang korban tewas akibat arjonya. Kali ini 3 anak muda justru  mencampur “hand sanitizer.” dalam minumannya.  Lima kawannya dibuatnya mati sia=sia. Lamat-lamat terdengar suara lagu dangdut koplo  .” Tutupen botolmu......” di luar penjara. Darto menutup rapat kedua telinganya......karena syairnya berubah menjadi “ Tutupen kupingmu....”

 

*)Tutupen botolmu : tutuplah botolmu.....judul sebuah lagu dangdut berbahasa Jawa.

^) Tutupen kupingmu (jw)= tutuplah telingamu.

 

Blitar, 18 September 2021

Jumat, 17 September 2021

SUBHANALLAH

 


SUBHANALLAH

Oleh : Hariyanto

 

Siang itu acara penggalian tanah makam sedang dikerjakan oleh Parto dan kawan-kawannya. Seorang warga kampung meninggal dunia. Sedang asyiknya menggali tanah yang agak dalam tiba-tiba salah seorang menemukan keanehan, ujung cangkulnya mengenai sesuatu benda.

Berita heboh itu segera tersebar viral sentero Kampung. Bahwa ada mayat yang masih utuh jasad dan kafannya.

Parto masih mengingatnya ketika sholat terawih, seseorang imam favoritnya. Bacaan dalam sholatnya begitu cepat, sangat disukai anak-anak dan sabar dalam mendidik anak mengaji Al Quran. Subhanallah. Parto yakin jasad di depannya itu adalah guru ngajinya.

 

Blitar, 14 September 2021

Kamis, 16 September 2021

DI ATAS TANAH PEKUBURAN

 


DI ATAS TANAH PEKUBURAN

Oleh Hariyanto

 

Sayangnya. Tempat itu kini berubah menjadi semacam pos anak-anak muda untuk mabuk. Orang kampung jadi resah. Mereka melaporkan hal itu ke RT dan RW setempat. Mereka yang datang ke tempat itu adalah pemuda luar kampung. Hanya ada 2 pemuda kampung menemani.....pesta mabuk. Mareka sudah tidak ingat lagi bahwa lokasi itu tepat di atas tanah pekuburan.

RT dan RW sangat tanggap dengan laporan warga. Mereka satu kata menolak adanya kegiatan minum minuman keras. Pemuda itu semua diperingati dengan keras dan  diusir dari sana. Namun seperti main kucing-kucingan mereka akan datang lagi belum sampai seminggu kemudian.

Akhirnya seorang ustadz muda berinisiatip menebang seluruh pohon seizin pemilik lahan, dan disulaplah menjadi kebun nanas. Tempat itu kini penuh tanaman nanas berduri nan subur. Anak pemabuk sudah hilang karena dilatih bertani di atas tanah pekuburan itu. Anak muda disadarkan dengan adanya suara rintihan dari kuburan bermohon ingin kembali ke dunia berbuat amal kebaikan. Setidaknya menanam pohon nanas.

 

Blitar, 16 September 2021

#edisimengingatmati