Selasa, 30 November 2021

Kisah Menyenangkan Membuat Pantun Bersama Siswa







Kisah Menyenangkan Membuat Pantun Bersama Siswa

Oleh. Hariyanto




SALAM LITERASI

Membuat pantun bisa menjadi hal yang menyenangkan jika dikerjakan bersama. Kali ini saya mencoba membuat pantun bersama anak-anak siswa kelas 4 dan 5. Memang banyak cara yang bisa dilakukan. Setelah anak dipernalkan secara umum ciri pantun dan beberapa contohnya, kali ini siswa kita beri tugas meneruskan bagian pantun yang belum diisi.

Ada 2 bagian pantun yaitu baris 1 dan 2 disebut SAMPIRAN ini biasanya berisi kalimat umum yang sering tidak terlalu berhubungan dengan bagian ISI yaitu bari 3 dan 4. Tetapi bagian SAMPIRAN bisa juga menjadi kalimat yang menarik. Sedangkan baris 3 dan 4 bagian isi maka bisa kita buat sesuai jenis pantunnya. Ada pantun jenaka yang lucu-lucu, ada pantun nasehat berisi pedoman atau tuntunan dalam bertingkah laku yang baik.

Nah kali ini bagian pantun yang dikosongkan adalah bagian SAMPIRAN yaitu baris 1 dan 2. Ana-anak disuruh melengkapi ke dua baris tersebut. Melalui media WA grup ternyata anak-anak mampu menjawab tantangan itu dengan baik. Tentu saja beberapa karya siswa masih ada catatan perlu diperbaiki.

Inilah contoh tantangan Pantun pada Sabtu, 19 Juni 2021 lalu.

Diawali dengan adanya tantangan menulis pantun yang di tulis di papan layar WA.

Bunyi tantangannya sebeagi berikut :



Isilah bagian SAMPIRAN pantun yang belum terisi. semua siswa boleh mengisinya......selamat berkarya.

PANTUN LITERASI

Karya. .....,....kelas

........

........

Jika bulat niat literasi

Hari libur pun tetap berkarya.





........

........

Teruslah kalian rajin mambaca

Yakinlah kelak banyak manfaat

Blitar, 19 Juni 2021



==o0o==



Hasilnya adalah tanggapan siswa seperti di bawah ini.



Pantun literasi



Karya galaxsy kelas 4

Kepasar membeli terasi

Jangan lupa beli pepaya

Jika bulat niat literasi

Hari libur pun tetap berkarya



Jalan jalan ke rumah kaca

Banyak bunga yang aku lihat

Teruslah kalian rajin membaca

Yakinlah kelak banyak manfaat

==o0o==



Pantun literasi

Karya:Desta kls:4



Makan nasi

Dihari raya

Jika bulat niat literasi

Hari libur pun tetap berkarya



Beli kaca

Dirumah pak ahmat

Terus kalian rajin membaca

Yakinlah kelak banyak manfaat

==o0o==





Nama =Elva betha Kelas =5



Pagi pagi memasak nasi

Dimakan dengan sayur daun pepaya

Jika bulat niat literasi

Hari libur pun tetap berkarya.



Burung dara nabrak kaca

burung merpati makan ulat

Teruslah kalian rajin mambaca

Yakinlah kelak banyak manfaat

===o0o===





Nama: Rahma Dacia zher fajara

Kls:5



Pantun jenaka



Baik baik mengirai padi

Takut mercik ke muka orang

Biar pandai menjaga diri

Takut nanti di ejek orang



Ada kucin di kejar ular

Melompat ia ke pohon jambu

Jadilah anak yang rajin belajar

Agar tercapai cita-citamu

==o0o==



Marcheline Bintari

Kelas 4



Nasi kemarin sudah basi

Beli beras ke Surabaya

Jika bulat niat literasi

Hari libur pun tetap berkarya



Ke Toko besi beli kaca

Ada kelinci melompat lompat

Teruslah kalian rajin membaca

Yakinlah kelak banyak manfaat

==o0o==



Hazanda Eka Putri D.

kelas.5



Berlibur ke kota bekasi

Bermain dengan riya

Jika bulat niat literasi

Hari libur pun tetap berkarya



Ke warung beli merica

Sekalian beli tomat

Teruslah kalian rajin mambaca

Yakinlah kelak banyak manfaat





PANTUN LITERASI

Karya : Aurellia Callista P

Kelas : 4



Kelinci kecil berlari lari

Ditengah taman penuh bunga

Jika bulat niat literasi

Hari libur pun tetap berkarya



Tiap minggu pergi tamasya

Jangan lupa selalu sholat

Teruslah kalian rajin membaca

Yakinlah kelak banyak manfaat



Blitar, 19 Juni 2021

==o0o==



Dayanara adinda

Kelas:5



Buah salak enak rasanya

Serat tanpa pohon berduri

Orang galak seram rupanya

Tampang saja bukan dari hati





PUISI LITERASI ABADI

# Hariyanto



Nenek moyang kita mengajarkan

Membaca tanda-tanda zaman

Menuliskannya dalam goresan abadi

Di gua-gua dan batu cadas hitam

Mengirimkan bersama angin gunung

Bersama burung-burung

Melintasi generasi



Pada daun lontar kering

Goresan rapi tertata

Dalam kotak rahasia

Yang tak bisa dibuka

Hingga saatnya generasi kini

Semangat berliterasi



Blitar, 19 Juni 2021





PANTUN LITERASI

Karya: Nabilla Ayudya Putri

Kelas: 4



Ada meja ada kursi

Ada si miskin ada si kaya

Jika bulat niat literasi

Hari libur pun tetap berkarya



Bermain di lapangan bersama si Caca

Ada tong sampah di rubung lalat

Teruslah kalian rajin membaca

Yakinlah kelak banyak manfaat





Nama Chantika Desty

Kelas=5



Pantun jenaka

Orang Sasak pergi ke Bali

Membawa pelita semuanya

Berbisik pekak dengan tuli

Tertawa si buta melihatnya

=o0o==



Reyvan deren utama

Kls 4



Makan pecel dipinggir Embong

Burung camar mematok ular

Zahra jatuh ketiban rombong

Gara gara rodanya melar

==o0o==



Satria mandala

Kelas 5



Pagi hari berangkat kerja

Sore hari pulang kerja

Rajin rajinlah berdoa dan berusaha

Untuk menggapai cita cita

==o0o==



Hamdhan Muhammad sholeh

Kelas 5



Petir datang kilat menyambar

Hujan deras sedang ditunggu

Datang sekolah untuk belajar

Pulang sekolah dapat ilmu



Yogjakarta kota pelajar

Di malioboro membeli oleh oleh

Giatlah untuk belajar

Banyak ilmu yang kita peroleh

Satria

Kelas 5



Radit Arya Ardiansyah

Kls 4



Pagi pagi berangkat. Sekolah

Pulang sekolah dijemput ayah

Rajin rajinlah belajar Untuk

Meraih cita cita

==o0o==



Nama: Bunga Wahyu Safira

Kelas: 6



Rusa lari ke padang datar

Harimau datang tuk mengejar

Jika ingin tambah pintar

Tentu kita harus belajar

==o0o==



==o0o==



Nama:Cynthia rasya oktavia

Kls:5



Bunga bunga sangat indah

Sungguh indah ada lebah

Jangan mencampur amal ibadah

Dengan musyrik atau pun bid'ah

==o0o==



Nama:Dhealova Quinshey

Kelas:5



Ikan gabus di rawa rawa

Ikan belut nyangkut di jaring

Perut ku sakit menahan tawa

Gigi palsu loncat ke piring

==o0o==



Nama : Vania Putri Athalia

Kelas 5

Jalan jalan ke pasar Legi

Jangan lupa membawa tas

Jika ingin sehat jasmani

Jangan suka makanan pedas

===o0o===



Nama :. Radit Arya Ardiansyah

Kls 4

Beli duku. Dipasar Legi

Naik angkot bawa sandal

Kalau mau pergi

Jangan lupa bawa bekal



Daun sirih Daun kelapa

Dimasak siang hari

Siapa suruh alpa

Masuk sekolah siap siap dimarahi

===o0o===

Fiyo Alfa Tira

Kelas 5



Cempedak diluar pagar

Tarik galah tolong jolokkan

Saya budak baru belajar

Kalau salah tolong tunjukkan

===o0o===

Nama:aditya kelas:4.

Ke pasar beli terasi.

Melihat banyak buah pepaya.

Jika bulat niat litetasi.

Hari libur pun tetap berkarya

===o0o===



Catatan Guru : ini namanya giat berliterasi pantang menyerah. Libur pun tetap berkarya. Bagusss. Pak Guru angkat topi alias saluut. Jempuoll 2

Nama:Aditya kelas:4

Di depan cermin sedang mengaca.

Sore hari waktu sholat.

Teruslah kalian rajin membaca.

yakinlah kelak banyak manfaat.

==o0o===



Nama:Vidiansyah P. P.

Melihat sarang lebah

Menempel di atas gua

Jangan kau suka marah

Nanti lekas menjadi tua



Kalau kau tanya kapan

Aku manjawab entar

Jika kau merasa bosan

Bermainlah sebentar

==o0o==

Demikianlah pengalaman menulis pantun bersama siswa kelas 4 dan 5 hari ini. Mereka yang lain juga menuliskan pantun di luar tantangan tadi. Tetapi rata-rata mereka sudah benar menuliskannya. Semoga mereka semakin pandai dalam berpantun. Aamiin.



Blitar, 19 Juni 2021 (saat pembelajaran Daring)

Ditulis kembali 30 November 2021 dalam situasi PBM terbatas. @ Hariyanto




Gambar Siswa  SDN Turi 1 Kota Blitar menerima hadiah dan piagam lomba menulis puisi di HUT Kemerdekaan RI ke 76 Agustus 2021 kemarin. 

Mengenal Buku 100 Pentigraf Klaster Bicara (2) : Kata Pengantar dari Penggagasnya Pentigraf

 


Mengenal Buku 100 Pentigraf Klaster Bicara (2) :

Kata Pengantar dari Penggagasnya Pentigraf

Oleh . Hariyanto


Salah satu keistimewaan buku ini adalah diberi pengantar singkat oleh Dr. Tengsoe Tjahjono, M.Pd seorang dosen sekaligus penyair dan penggagas pertamakalinya genre sastra Cerpen Tiga Paragraf (Pentigraf). Penulis bersyukur mengenal beliau di Kampung Pentigraf Indonesia. Beliau adalah founder KPI tersebut. Disana kita bisa belajar pentigraf bersama sesama  pentigrafis (istilah penulisnya) dari berbagai daerah. Di sana pula kita akan lebih mengenal tipe pentigraf, pola penulisan dan berbagai unsur di dalamnya. Di sana bertemunya semua pentigrafis dari yang pemula sampai yang tingkat senior.

Pentigraf merupakan akronim dari cerpen tiga paragraf. Karya sastra jenis baru  ini, kali pertama digagas dan dikembangkan oleh sastrawan dan akademikus dari Unesa, Dr. Tengsoe Tjahjono.

Dinamakan pentigraf sebab syarat utamanya adalah terdiri dari tiga paragraf, tidak kurang dan tidak lebih. Namun demikian, pentigraf haruslah memiliki tokoh, alur cerita, dan konflik yang kuat. Untuk itulah, mengapa dalam menuliskan pentigraf harus memperhatikan pemilihan diksi untuk menciptakan kalimat yang efektif.

Siapakah sesungguhnya Tengsoe Tjahjono, ketika googling maka muncullah beberapa data beliau. Antara lain dari  wikipedia Indonesia Tengsoe menyelesaikan pendidikan pascasarjana dan doktoralnya di Universitas Negeri Malang (UM). Dia merupakan penggagas terbitnya majalah kebudayaan Kalimas di Surabaya. Selain menjadi dosen bahasa dan sastra Indonesia di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dia juga memimpin biro sastra, Dewan Kesenian Malang (DKM) dan Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT). Ketokohannya di bidang sastra menjadikan dirinya kerap diundang menjadi juri pada lomba cerpen/puisi, narasumber di berbagai seminar, dalam dan luar negeri. Dan, kesetiannya mengasuh sanggar sastra Kalimas berbuah penghargaan di bidang sastra dari gubernur Jawa Timur, tahun 2012. Saat ini Tengsoe tercatat sebagai dosen Bahasa dan sastra Indonesia di Hankuk University of Foreign Studies, Korea.

·        Penghargaan :

·        5 Besar Lomba Cipta Puisi Nasional Universitas Sarjana Wiyata Yogyakarta, 1983

·        10 Besar Lomba Cipta Puisi Sanggar Minum Kopi Denpasar Bali, 1992

·        10 Besar Lomba Cipta Puisi Yayasan Selakunda Tabanan Bali, 1998

·        Sastrawan Berprestasi Jawa Timur, 2012


Jika bersandar pada informasi itu terasa sekali kurang up date beritanya. Bahwa beliau penggagas pentigraf dan menjadi nominasi cipta puisi 2021 penyair beberapa hari lalu belum tercatat disini.



Bahwa KPI yang dirintisnya  sudah genap 5 tahun dan telah menerbitkan buku bersama sebanyak 6 buku Kitab Pentigraf. Buku ke 6 adalah “ Sekian Jalan Menuju Pasar” yang akan terbit akhir tahun 2021 ini.

Saya beruntung sempat meloloskan 2 karya pentigraf di buku ke 6 KPI ini berjudul “Kapak Bertuah” dan “Pelarian.”  Surprisenya karya itu juga ada di dalam bagian buku 100 Pentigraf ini.



Sebagai catatan akhir, walau pun saya mengenal beliau 1 tahun yang lalu (2020) lewat pentigraf namun sebenarnya secara pribadi saya sering menemukan tulisan beliau sewaktu mahasiswa di kurun waktu 1980-an. Saya sering membaca nama beliau di koran Komunikasi IKIP Negeri Malang saat itu. Ternyata beliau penulis sejak mahasiswa jurusan Pendidikan dan Sastra Indonesia. Secara fisik saya juga pernah bertemu  beliau ketika beliau menjadi juri  seleksi guru prestasi di tahun 2015 di Kota Batu. Saya termasuk yang diujinya pada presentasi karya tulis. Sastrawan dan penyair Tengsoe Tjahjono yang saya ingat berpenampilan sama dengan saat ini berambut gondrong.

Ketika peringatan HUT Kampung Pentigraf  yang ke 5 di Malang 14 November kemarin diperingati dengan sederhana namun meriah. Bagaimana kemeriahan peringatan itu, nantikan reportase tulisan berikutnya.

Salam Literasi,

Blitar, 30 November 2021

Hariyanto



Senin, 29 November 2021

Mengenal Buku 100 PENTIGRAF KLASTER BICARA

Oleh: Hariyanto

Alhamdulillah, sore ini pengajuan ISBN buku saya berjudul “100 Pentigraf KLASTER BICARA” diajukan oleh Pak Haji Thamrin Dahlan selaku ketua Tim YPTD.  Sekaligus ini menandai calon buku saya ke 3 yang diterbitkan YPTD. Sebagai guru yang sebelumnya tidak pernah membayangkan menerbitkan buku secepat ini, maka YPTD lah solusinya. Di tahun 2021 ini adalah sejarah titik awal sejarah menulis dan menerbitkan buku pertama kalinya bagi saya.. Terimakasih Bapak Haji Thamrin Dahlan dan seluruh awak Tim YPYD yang membantu kamu menerbitkan buku.

Sebelumnya buku ke 2 saya berjudul “Kisah 40 Hari Menulis Pentigraf'” sudah mendapatkan ISBN dan tinggal menunggu proses cetaknya. Maka buku ke 3 ini melengkapi kisah buku saya tentang pentigraf.

Khusus buku 100 Pentigraf ini adalah hasil dari kumpulan karya pentigraf saya selama 1 tahun terakhir yang tersebar di blog. Agustus 2020 lalu saya mengenal cerpen tiga paragraf (pentigraf) yang diperkenalkan dan digagas pertamakalinya oleh Dr. Tengsoe Tjahjono dosen Unesa, penyair dan founder KPI (Kampung Pentigraf Indonesia). Selanjutnya saya mulai praktik dan dengan berusaha mengikuti proyek penulis antologi pentigraf di KPI. Saya bersyukur bisa meloloskan karya pentigraf di  3 buku terbitan KPI. Beberapa karya itu saya sertakan di buku 100 pentigraf ini.

Buku ini berjudul 100 PENTIGRAF KLASTER BICARA , diambil dari  salah satu judul pentigraf di dalam buku ini, Mengisahkan beberapa kejadian di sebuah kampung. Beberapa pemuda tidak percaya adanya virus Covid 19 dan berusaha mencegat ambulans. Kejadian selanjutnya adalah pemulasaraan jenazah secara paksa dan berakibat fatal. Kisah ini dengan sangat bagus diangkat dalam illustrasi cover buku ini oleh Bung Ajintha. Terimakasih untuk Bung Ajinatha.

Dengan terbitnya buku ini saya berharap 100 pentigraf sudah cukup untuk mempelajari pola tulisan dan cara menuangkan tulisan dalam bentuk pentigraf. Karena struktur pentigraf ini adalah jumlah katanya tidak boleh lebih dari 210 kata. Tersusun dalam 3 paragraf. Dan mengubah fakta menjadi bentuk sastra yang menampilkan tokoh, konflik dan ending yang menggigit.

Semoga

Salam Literasi.

 

Blitar, 29 November 2021

Hariyanto 

WIJAYA KUSUMA MEKAR




WIJAYA KUSUMA MEKAR

Oleh, Hariyanto


Salam Literasi,

Alhamdulillah cuaca pagi ini cerah sekali. Begitu pula masih dikaruniai sehat dari Sang Maha Pemberi Sehat. 

Setelah melihat foto indah dari sahabat di Grup Pentigraf .....maka foto indah itu penulis bagikan disini dengan puisi 2.0 nya. Unggahan ini anggaplah sebagai rasa syukur kami untuk menggerakkan apa yang ada di diri. dari tangan menuliskan, ide dari dalam diri dan rasa indah yang ada di alam walau lewat foto,

Selamat menikmati, semoga terhibur

Salam literasi.





Minggu, 28 November 2021

Pentigraf MAKAN HATI BERULAM RASA

 


MAKAN HATI BERULAM RASA

Oleh. Hariyanto

 

Sebagai guru kelas 3 yang bertanggungjawab hari ini saya memanggil orangtua siswa dengan bantuan dan koordinasi Kepala Sekolah. Salah satu siswa saya mengalami lambat belajar membaca huruf, apalagi kata dan kalimat. Berbagai upaya sudah saya upayakan, berbagai metode saya kerahkan, hasilnya nihil, si anak tidak menunjukkan perkembangan berarti. Anak kesulitan menyebut d dan p begitu pula huruf lainnya. Mengeja huruf pun sulit dan terbata-bata. Persis  hari ini dihadapan ibunya. 

 “Ssssst......hemm. Ssst heeem....ssst heem!” kali ini sang ibu menahan emosi sambil mendesis. Wajahnya menunjukkan kegusaran. Napasnya naik turun dan nada desisnya meninggi. Kini di hadapan saya terlihat seperti ular hendak menerkam mangsanya. Sang ibu yang ikut mendampingi putranya belajar membaca duduk di belakang anak dengan sangat resah. Dia merasa “tertipu” dengan kemampuan anaknya, dengan penilaian neneknya dengan hadiah sepedanya. Ada rasa masygul di dadanya dan sesal tidak pernah mendampingi belajar anaknya. Bercampu rasa kesal di dada.  Hari ini di depan guru kelas putranya dia merasakan makan hati berulam rasa.

“Ada apa Bunda? Di sini adalah wewenang dan kekuasaan saya, ibu dilarang menggunakan kekerasan  fisik maupun non fisik.” Suara saya menghentikan gerakan tangan sang ibu yang terlanjur maju. Sejenak sang Ibu tertegun. Kembali  desisan panjang terdengar, seperti ular meninggalkan mangsanya. Sang ibu terduduk lesu dengan sedikit menggeleng kepala perlahan. "Gitu saja tidak bisa!" 

 

Blitar, 27.11.2021

 #pentigrafperibahasa

Senin, 22 November 2021

DIRGAHAYU KE 1 LAGERUNAL

DIRGAHAYU KE 1 LAGERUNAL

Oleh Hariyanto

 

SALAM LITERASI,

 

Pada kesempatan ini, saya bersyukur bisa menyaksikan LAGERUNAL semakin berkembang di usianya 1 tahun. Sungguh waktu yang sangt berharga, bersama kita bisa, bersama kita belajar, bersama saling memacu prestasi. Semua itu berkat wadah LAGERUNAL.

 

Mereka yang berkomitmen masuk anggota LAGERUNAL, terbukti adalah penulis yang sudah melangkah lebih maju yaitu memiliki blog. Sebagian besar bahkan mungkin semuanya adalah guru. Mereka semua berasal dari seluruh pelosok Indonesia. Dan tentu saja semua dengan segala latar belakang keahliannya masing-masing.

 

Jika kita memandang positip wadah ini. Pastilah akan merasakan betapa sangat berharganya sudah bisa ikut di dalamnya. Semua bisa belajar dan saling belajar. Apalagi dalam skope Nasional, maka ibarat cita-cita, kita sudah mengaitkan cita-cita di langit sana. Orang-orang hebat di dalamnya berpotensi membentuk semua anggotanya untuk berpestasi secara maksimal.

 

DIRGAHAYU LAGERUNAL yang ke 1 tahun.  Semago ke depan semakin maju dan maju. Bermanfaat untuk kemajuan literasi bangsa. Bermanfaat bagi seluruh anggotanya. Aamiin

 

Tidak ada kado yang bisa saya kirim hari ini kecuali sebait puisi 2.0 dibawah ini. Semoga bermanfaat ,

 

SALAM LITERASI.

 

Blitar, 22 November 2021

HARIYANTO

 

 

 

 

LAGERUNAL

Oleh. Hariyanto

 

Wadah kreasi

Para blogger guru

Se nusantara

Memacu karya

Menangkap ide

Membaca

Merajut imajinasi

Dalam silaturahmi

Sungguh

Sumber inspirasi

Menaungi.

 

Blitar, 22 November 2021

# Selamat ulangtahun ke 1 LAGERUNAL



Kamis, 18 November 2021

FASE CEREBRUM PADA P.2.0

  PUISI 2.0  

FASE CEREBRUM PADA P.2.0

Oleh Hariyanto


SALAM LITERASI

Kali ini penulis mengajak pembaca mengenal satu lagi fase dalam puisi 2.0 yang langsung dari gurunya Dr. Endang Kasupardi. Ada beberapa fase dalam puisi 2.0 ini dan salah satunya adalah fase cerebrum. Apa dan bagaimana puisi ini mari kita sama-sama menyimak uraian singkat di bawah ini.

 

PUISI cerebrum adalah puisi yang mendokumentasikan berbagai peristiwa sekarang dan masa lampau. Puisi ini disusun merujuk pada hal-hal kecil yang tidak diperhatikan orang lain  ( catatan penulis....masih konsisten bicara fokus pada satu hal....bahkan bagian terkecil dari satu obyek)

 

Namun walaupun memperhatikan hal kecil penulis harus mampu mengungkapkan dengan detil atas sesuatu yang disusunnya. ( catatan penulis. Disinilah letak pentingnya untuk pembelajaran ke siswa, yaitu belajar menguraikan satu hal secara lebih detail, dari satu obyek yang dilihatnya. Ini akan mengasah siswa pada sisi belajar “pemahaman”)

 

P2.0 pada Fase Cerebrum menggunakan bahasa sebagai ungkapan untuk memperlihatkan daya nalar dan menunjukkan sikap bahwa yang dilihatnya itu memiliki pengaruh besar pada dirinya.

 

Ciri utama P2.0 fase cerbeum, ditunjukkan dengan dua paragrap yang seolah olah berbeda namun saling melengkapi. (catatan penulis, jelas ada hubungan erat antara 2 paragrap tersebut....tidak harus sebab akibat....tetapi bisa sinkron)

 

Contoh puisi fase cerebrum

 

REFORMASI

Oleh. Endang Kasupardi

 

atari oranye

ikan koi di aquarium

hanya mengecap tak dapat teriak

keruh

 

tahun itu 1998

pohon beringin

depan rumah

roboh

 

----

 

BULAN TETAP SEMBUNYI

Oleh, Endang Kasupardi

 

selepas hujan

hanya

menyisakan tetes air jatuh

pada kardus

aku hanya mendengar suara popcorn dipasak

saat semua warung sudah

tutup

 

 

dan malam ini penulis juga mencoba membuatnya. Terlepas betul tidaknya itu urusan nanti. Karena yang penting saat ini membuat sebanyak-banyaknya duli puisinya......baru nanti bicara kualitasnya....demikian secuil pesan sang guru puisi 2,0  Dr. Endang Kasupardi.

 

Inilah karya penulis malam ini (campuran...ada yang 2 paragrap ada yang masih tunggal.

 

HUJAN MALAM

Oleh. Hariyanto

 

rintisnya membasah

mendingin

menampung tetes hujan

berlanjut

semalaman

tanah padas pun

meretas bunyi

seperti rentetan

petasan cabe

 

18.11.2021

 

 

ADAT SIANG INI

Oleh. Hariyanto

 

matahari meredup

berlindung

di balik mendung

bisiknya pada angin

agar mendung

segera turun

ke bumi

 

di bawah sana

air belum surut juga

 

18.11.2021

 

 

 

AZAN

Oleh. Hariyanto

 

memanggil jamaah

salat

salatlah

segera

jangan ditunda

 

ingatlah

pada-Nya

di setiap tepi waktu

di tonggak kepastian

sebelum disalati

 

18.11.2021

 

KERUPUK

Oleh. Hariyanto

 

renyah

getas

bersuara gemeretak

lebur di gilas gigi

 

saat si jago merah

melalap bangunan

asap hitam

berhambur

remuk

 

18.11.2021

 

 

SEMOGA BERMANFAAT

 

SALAM LITERASI

BLITAR, 18.11.2021

HARIYANTO

Sabtu, 13 November 2021

TRIK FOKUS PADA OBYEK VERSI PUISI 2.0



TRIK FOKUS PADA OBYEK VERSI PUISI 2.0

Oleh. Hariyanto


Selingan ya......bahwa saat ini karya puisi 2.0 saya sudah ada di dalam buku Antologi Puisi 2.0 di Ujung Jalan. Saya sangat berterimakasih kepada guru kami Dr. Endang Kasupardi dan Enang Cuhendy yang telah mengantar kami belajar bersama dalam grup WA,


Kembali pada judul saat ini tentang FOKUS dalam menulis puisi 2.0.

Bahwa Puisi 2.0 yang berisi 20 kata dalam satu puisi, harus mampu menggambarkan sesuatu obyek dangan fokus. Sekali lagi hal fokus ini ternyata cukup sulit diterapkan jika kurang berlatih. Fokus dalam arti konsisten sesuai judul yang diambil, dan tetap dengan detail melukiskannya. 

Melukis satu obyek "nyata" merupakan  ciri khas puisi ini. Fokus adalah bidikannya pada obyek tertentu yang telah dipilih. Menggunakan sudut pandang yang konsisten, tidak terlalu berpindaha ketika mengambil sudut pandang. Misal dari samping, ya hasilnya adalah penggambaran obyek dari samping. Hal ini tentu akan berbeda jika digambarkan dari atas atau bawah.

Hari ini saya mendapat pelajaran kembali dari puisi saya yang belum sempurna. Intinya bahwa puisi saya masih mempunyai masalah dengan kurang fokus. Padahal obyeknya sudah ditunjukkan sebuah gambar kulit jerus terkelupas, dan ada tissu. Benda semuanya ttu ditunjukkan dengan sebuah gambar :

Inlah contohnya : 

 

BUAH PENUTUP
Oleh. Hariyanto

tuntas
perhelatan
kali ini
berirama sendawan
kulit merekah
putih menyala
berbalut 
tissu
di atas.meja

13.11.2021
puisi yang saya tulis 

Inilah pelajarannya, yaitu masukan dari Dr. Endang Kasupardi yang sangat berharga,

Pandangannya selalu utuh. Padahal lagi lagi saya katakan, p2.0 itu, fokus pada 1 sudut pandang. Kiri kanan depan belakang, nah, p2.0 hanya mengambil satu saja. Misalnya memilih hanya kanan saja. Sisi lainnya biarkan pembaca memiliki ruang untuk bernafas dan memberi makna sendiri.

Jika saya menyuguhkan satu photo kulit jeruk itu, ambil hal terkecil sebagai sudut pandang kita. Biasanya orang lupa akan hal kecil, penulis puisi 2.0 justru mengambil porsi itu. 

Saya lihat, dari photo kulit jeruk itu, ada beberapa bagian. Bagian lainnya ada tissu. 

Kulit jeruk utuh terbelah menjadi 3 bagian, dan sisanya terpisah. 

Dari kulit jeruk itu, hal menariknya bagi saya adalah ujung kulit jeruk yang menjentik itu. Maka bagian itu saya jadikan puisi. Bukan kukit jeruk yang ada tisunya, karena orang lain pasti sudah jelas melihatnya. 

Ketika kulit jeruk menjentik itu saya jadikan p2.0 maka saya mengungkapkannya begini. 


menguliti jeruk

tak melepas bagian pecah

di ujung kiri lurik-lurik menjentik 

menatap

bayang sudah hilang 

Demikianlah pelajaran singkat kali ini. Semoga kita semua mampu menerapkannya. Aamiin.
SEMOGA  BERMANFAAT.

SALAM LITERASI
HARIYANTO

Blitar, 13.11.2021


Jumat, 12 November 2021

TEHNIK PEMENGGALAN KALIMAT DALAM PUISI 2.0 (seri 2)


TEHNIK PEMENGGALAN KALIMAT DALAM PUISI 2.0  (seri 2)

Oleh. Hariyanto

 

SALAM LITERASI,

Puisi 2.0 adalah model puisi yang digagas oleh Dr. Endang Kasupardi dengan ciri khusus jumlah kalimatnya tidak boleh lebih dari 20 kata. Puisi yang pendek itu menjadi menarik, karena harus mampu membuat keindahan disamping kedalaman arti. Ibarat dai sebuah Teses , maka Puisi 2.0 adalah abstraksnya.

Menurut beliau, pemenggalan kalimat dalam puisi memiliki arti sangat penting, karena Pemenggalan itu, berprinsif pada salah satunya intonasi kita dalam memaknai dan membacanya.

Pemenggalan kalimat berhubungan dengan jeda dan diksi kalimat. Artinya dipenggal untuk jeda dan diksi artinya dipilih kata yang paling sesuai dan memberi arti lebih dalam.

Karenanya dalam Puisi 2.0 hal ini memeliki peranan penting, tentu saja disamping penggunaan rima, ritme, majas, dan diksi lainnya.

Begitu pentingnya sehingga dalam 2 hari terakhir ini beliau membahas tentang pemenggalan kalimat dalam puisi 2.0 ( Kamis, Jumat, 11 -12 November 2021) di grup WA puisi 2.0.

Ada 2 cara pembelajarannya saat itu. Pertama, puisi dibuat dan didiskusikan untuk dipermak dengan cara pemenggalan kalimat.  Kedua, beliau memberikan satu kalimat, untuk disusun menjadi bait puisi dengan penggalan khusus sesuai tafsiran penulisnya. Semua cara tersebut sama-sama menarik untuk diikuti. Karena itu dalam kesempatan ini saya laporkan beberapa “pembelajaran” tersebut.

Melanjutkan pembahasan pembelajaran selanjutnya yaitu cara yang kedua memberikan bahan sebuah kalimat dan diberikan tugas untuk menyusun puisi dengan pemenggalan kalimat. Itulah pembelajaran hari ini Jumat, 12 November 2021, Berikut catatannya,

Inilah tantangannya, berupa sebuah kalimat indah berikut :

 

Ajakan Endang Kasupardi hari ini di grup WA : KITA BELAJAR PEMENGGALAN KATA.

Perhatikan kalimat di bawah ini

 

Dua bait terakhir membuat dia menangis betapa tidak kalimat itu keluar dari bibir kritingnya saat sebelum menghembuskan nafas.”

 

*Silahkan penggal-penggal menjadi puisi yang indah

Maka penulis pertama Ibu Ai Setiawati. M, Pd :

 

Dua bait terakhir

Membuat dia menanggis

Betapa tidak kalimat itu keluar dari bibir kritingnya

saat sebelum

menghembuskan nafas

Catatan Endang Kasupardi: 1

 

Pemulis ke 2 Hariyanto:

 

Dua bait terakhir

Membuat dia

menanggis

Betapa tidak

kalimat itu

keluar

dari bibir kritingnya

saat sebelum

menghembuskan nafas

 

 

62 823-1552-3589:  penulis ke 3

 

dua bait

terakhir

membuat dia

menangis

betapa tidak

kalimat itu

keluar

dari

bibir keitingnya

saat sebelum

menghembuskan nafas

 

Penulis ke 4 :

 

dua bait terakhir

membuat

dia menangis

betapa

tidak kalimat itu

keluar dari

bibir keritingnya

saat

sebelum menghembuskan

nafas

 

Penulis ke 5

 

Dua bait terakhir

Membuat

Dia menangis

Betapa tidak

Kalimat itu keluar Dari bibir kritingnya

Saat

Sebelum

Menghembuskan nafas

Catatn Endang Kasupardi:  ke 4 dan  5

 

Penulis ke 6

 

dua

bait

terakhir

membuat dia menangis

betapa tidak

kalimat itu

keluar

dari

bibir kritingnya

saat

sebelum

menghembuskan nafas

 

Penulis ke 7:

 

Dua bait

terakhir

membuat dia

menangis

 

betapa tidak

kalimat itu keluar

dari bibir kritingnya

saat

sebelum

menghembuskan

nafas

 

 

Penulis ke 8

 

dua bait terakhir

membuat dia

menangis

betapa tidak

kalimat itu

keluar

dari

bibir kritingnya

saat

sebelum menghembuskan

napas

 

 

Catatan  Endang Kasupardi hari ini untuk simpulan di grup : Pemenggalan itu, berprinsif pada salah satunya intonasi kita dalam memaknai dan membacanya.

 

SEMOGA BERMANFAAT.

SALAM LITERASI

Blitar,  12 November 2021

Hariyanto