Oleh : Hariyanto
Sebuah pentigraf terkadang mengisahkan nasib tragis seseorang. Kisah seperti ini semakin banyak terjadi dalam kehidupan akhir-akhir ini. Seolah napsu, ambisi, keinginan dan kecemburuan menjadi salah satu senjata paling mematikan. Sebuah keputusan yang ringan. Dalam tatanan kewarasan seharusnya hal itu dihindari, tetapi kehidupan terkadang memberikan jalan sulit. Disinilah kebijakan dan nurani seseorang harus terjaga. Semoga kisah ini bisa menginspirasi.
Sumber Gambar : https: www.liputan6.com/news/read/5463911/6-fakta-terkait-temuan-jasad-wanita-dicor-semen-dalam-rumah-di-blitar
PATUNG ANEH
Seperti biasa Halimah meninjau rumah
yang baru dibelinya. Bagi Halimah rumah ini merupakan rumah yang ke sekian kali
dibelinya, seperti biasa akan dijual kembali jika selesai direhap.
Ada yang aneh dalam perasaan Halimah
saat transaksi pembayaran rumah ini. Sepanjang percakapannya dengan pemilik
rumah dia merasakan seperti ada hal yang disembunyikannya. Anton pemilik rumah itu berstatus seorang
duda ditinggal isterinya 1 tahun lalu besarta satu anak laki-laki berumur 5
tahun. Sang anak begitu lengket dengan Bapaknya. Dari penuturan Anton isterinya
telah pergi meninggalkannya bersama kekasih barunya. Karenanya dia sendiri
mengurus cafenya dan berencana tinggal
di sana bersama anaknya. Senyumannya biasa namun beberapa kata yang ditekan
kekecewaan terlihat di antara percakapan Anton.
Atas laporan tukangnya, Halimah ikut
menyaksikan sebuah benda aneh di dalam kamar yang selama ini terkunci. Sebuah
benda yang ditutup sebuah selimut kusam. Halimah memeriksanya dengan hati-hati
dan sangat terkejut ketika didapatinya benda di balik selimut itu ternyata
sebuah patung dengan beberapa rambut terjuntai dibalik kerasnya semen. Rambut
manusia yang panjang. Halimah pun segera melaporkan keanehan itu pada pihak
Polisi dan ketika dibongkar ternyata ditemukan
jasad diduga isteri Anton yang hilang setahun lalu. Kini Anton pun
menjadi tersangka dan dipenjarakan. Halimah mengigil mengingat peristiwa itu
dan segera menjual kembali rumah tersebut sebelum merehapnya tuntas.
Blitar, 20 Januari 2024
Blitar, 30 Januari 2024
Salam literasi
Mantab Cak Har.Lanjut jadi buku solo
BalasHapus