Oleh : Hariyanto
Kopi darat atau Kopdar RVL 1 berhasil dengan sukses
digelar di kota Yogyakarta pada tanggal 21- 23 Oktober 2022 lalu. Acara yang
diadakan di tempat yang representatif itu, juga membuat RVL semakin keren.
Betapa tidak, tempat itu adalah Balai Besar Guru Penggerak, merupakan tempat
pelatihan para guru untuk berinovasi. Tempatnya para pendidik melatih diri dan
mengembangkan potensi hal yang identik dengan RVL, sebuah wadah penulis
menggembleng diri seperti temanya saat itu ,” Berliterasi Membangun Negeri ”.
Gaung
acara ini benar-benar bergema tatkala “CEO RVL” Bung M Khoiri mengundang pers
dan menuliskannya di media massa. Sehingga semakin menyebarlah beritanya bahwa
RVL hadir di Yogyakarta untuk membuat sejarah dengan menampilkan 185 judul buku
hasil dari 17 penulis anggota RV L di acara bazar buku dan workshop kepenulisan,
Acara yang juga dihadiri 100 pegiat literasi dari seluruh Indonesia disaksikan
Plt. Dirjen GTK Prof Nunuk Suryani yang mengapresiasi acara tersebut.
Acara
yang juga menyambut bulan bahasa tahun 2022 ini RVL berkesempatan memberikan
hibah 48 kepada Perpusda Yogyakarta.
Disamping itu RVL sebagai komunitas para penulis, penggerak literasi melakukan
perekutan anggota baru. RVL merupakan wadah penulis yang saling mengasah diri,
mengembangkan diri dan karyanya untuk berliterasi ikut membangun negeri.
Karenanya anggota RVL dituntut untuk selalu menulis dan mengembangkan karyanya
bersama anggotanya.
Kopdar 1
RVL ini tergolong sangat sukses.. Bukan hanya mendapat sambutan baik dari
banyak kalangan namun beberapa negosiasi dan pertemuan silaturahmi memberikan
hasil sangat positip. Buktinya adalah kelanjutan workshop kepenulisan oleh RVL
berlangsung pada November 2022 ini di Makasar.
Sebagai
salah satu anggota RVL dan sudah setor buku solo di acarfa Kopdar 1 kemarin,
namun saya tidak sempat ikut dalam acara yang membanggakan ini. Walau pun tidak
ikut kami anggota RVL juga mendapatkan materi workshop kopdar 1 melalui grup
WA RVL, Kami juga bisa mengikuti laporan sahabat yang
hadir di sana melalui tulisan-tulisannya. Dari sana kami ikut merasakan
semangat dan kegembiraan semua peserta kopdar, dengan berbagai hikmahnya.
Komunitas
RVL ini memang tumbuh menjadi sebuah komunitas penuh kekeluargaan. Hal ini saya
rasakan ketika membaca berbagai tulisan dan kpomentar di grup WA, saling
memberi semangat, saling mengomentari dan saling berkarya. DI samping itu ada program
secara periodik workshop kepenulisan dalam berbagai genre. Mochamad Khoiri
sebagai pimpinan dan pendiri komunitas RVL tidak bosan-bosan memberikan
kopmentar di grup, disamping rutin menayangkan karya artikel-artikel
terbarunya. Ada beberapa kewajiban di dalam grup RVL ini salah satunya adalah
menulis karya buku, baik buku antologi maupun buku solo. Karenanya suasana grup
menjadi lebih dinamis, seperti satu nada , satu irama, satu visi bersama.untuk.berkarya
dan selalu berkarya. Berliterasi untuk negeri demikian motivasi dan motto Bung
Emcho.
Saya
sendiri sudah berkarya satu buku solo kumpulan puisi berjudul ,” Merakit Asa,
kumpulan Puisi 2.0.” yang memuat sekitar 200 karya puisi pendek yang disebut
puisi 2.0. Puisi yang dibangun dengan jumlah kata tidak lebih 20 kata. Puisi
ini digagas oleh Dr. Endang Kasupardi seorang dosen , Pemerhati Budaya dan
Sastra serta penyair di Ciamis. Jawa
Barat. Saya bertemu beliau di dunia maya dalam sebuah grup WA guru di Jawa
Barat, dan dalam proyek penulisan puisi 2.0 saya banyak belajar langsung dengan
beliau (lewat WA). Dari sana beberapa teman juga sudah membukukan kumpulan
puisinya.
Di RVL
ini saya juga mendapatkan bimbingan dari Bung Emcho tentang penulisan puisi.
Beliau sempat mengirimkan beberapa tulisan dan pedoman menulis puisi dari
beberapa tinjauan. Dari beliau pula kami mendapatkan ilmu dan dorongan motivasi
untuk terus berkarya berbagai genre, termasuk puisi. Di RVL pula kamu berjumpa
beberapa sahabat menulis puisi seperi Cak Inin Mukminin, Bung Dhofar dan
beberapa lainnya setidaknya dalam genre puisi ini. Kami sempat bertemu pula di
grup Tengsoe Tjahjono dalam “Rumah Putiba.” dan “Sastra 3’” dalam kepenulisan
pentigraf. Karenanya banyak sahabat penulis di RVL yang sama genre tulisannya
membuat grup ini seperti rumah satu keluarga. Begitu nyaman dan menyenangkan.
Kopdar 1
kemarin seperti sebuah memontum kebangkitan RVL menjadi lebih besar lagi.
Karena terbukti jumlah anggota menjadi semakin bertambah, menjadi semakin
banyak tulisan dari berbagai genre dan dari berbagai daerah. Cakupan anggota
sudah mulai merambah ke Makasar Sulawesi. Dengan dukungan semangat dan motivasi
setiap anggotanya dipandu oleh pimpinan RVL maka insyaAllah grup RVL ini akan
menjadi besar dan menghasilkan karya-karya besar. Karena kita tahu di RVL ini
anggotanya adalah para penulis berpengalaman, bahkan penulis banyak buku.
Sebagaian besar mereka guru dan dosen yang tidak diragukan lagi pasiionnya
dalam berliterasi. Semangatnya teruji dan menggelora. Dibalik semua itu ada
para dosen doktor dan profesor dan praktisi lainnya yang selalu memberikan contoh karya tulisan yang enak
dibaca dan mendalam bahasannya. Anggota
RVL sungguh sangat dimanjakan dengan atmosfir yang ada di grup ini. Sungguh
saya merasakannya hal ini.
Entah
kebetulan atau memang takdirnya seperti ini, saya melihat di RVL ini adalah
kumpulan orang yang energik menempuh satu tujuan dan visi misi sama, menulis
dan berliterasi, Ada potensi yang luar biasa di dalamnya, karena ada yang
mewakili pakar : dari kalangan dosen dengan gelarnya Profesor dan Dr. Ada pihak
penerbit, ada pegiat literasi tingkat nasional, penulis profesional, pelatih
narasumber guru, dan berbagai kalangan
(stokeholder literasi) yang semua itu menjadi potensi luar biasa. Sebagai
contoh dalam acara Kopdar 1 kemarin, Bu Telly yang memfasilitasi di Balai Besar
GP Yogyakarta. Bukankah BPGP juga mempunyai visi sama dalam bidang literasi.
Sehingga bersambung ke Makasar. Om Jay di Jakarta juga bersama PGRI. Bu Kanjeng
juga bersama penulis Antologi se tanahair. Kesamaan visi dan kekayaan sdm
anggota RVL inilah menjadikan kekuatan besar untuk berkembang lebih maju lagi.
Saya
yakin dengan bertemunya penulis, pakar,praktisi dan penerbit, di RVL ini
menjadikan iklim semakin nyaman dan mudah untuk menerbitkan buku. Tinggal
ditunggu saja karya tulisan dan buku dari para anggotanya.
Blitar, 19 November 2022
Hariyanto
BIODATA :
Drs. Hariyanto. Pernah
menjadi guru SD di Papua, yaitu Timika pada tahun 1992-2010; Pada tahun 2010
pulang kampung di kota Blitar. Saat ini menjadi guru di SDN Turi 1 Kota Blitar Pengalaman menulis
beberapa buku bareng /antologi . Karya
buku pertamanya Antologi “ PPDB Zonasi; Dilema Pendidikan Indonesia”
(2020) Buku kedua antologi “Elearning
Menyenangkan Tanpa Takut Corona”
dan buku Antologi Pentigraf bersama KPI
(Kampung Pentigraf Indonesia) antara lain
: “Hanya Nol Koma Satu,”
(2020) ; “Nama-Nama yang Dipahat Di Batu Karang,” dan
terbaru 3 “Sekian Jalan Menuju Pasar (2021)
Di tahun 2021 menulis buku tunggal “ Menggerakkan Literasi Sekolah
Mengangkat Martabat Siswa.” dan .” Kiat Sukses Menulis Buku, Belajar
dari Para Guru.” Buku “Kisah 40 Hari Menulis Pentigraf’” adalah
buku solo ke 3. Sedang buku
ke 4, “Seri Guru Menulis; 100
PENTIGRAF KLASTER BICARA.” Buku
ke 5 ini kumpulan Puisi 2.0,” Merakit Asa.” (2022)
Email : Hariyanto.sentul1@gmail.com
WA ; 089518958898
Fb : Hariyanto
Blog : https://hariyanto17.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar