Oleh : Hariyanto
Putiba adalah akronim dari Puisi Tiga Bait. Tidak ada ketentuan pastinya dalam tatanan 3 bait itu. Untuk sementara puiisi yang kita tulis disusun atas 3 bait. Jika dalam bentuk bebas tentu tidak ada aturan khususnya berapa baris dalam satu bait. Namun jika ingin melihat pola yang teratur dan dilihat menjadi indah lay outnya maka bisa ditulis dengan model misal 333, dis etiap bait juga disusun 3 kata semua.
Karena banyak variasi dan pilihan akan kemungkinan pola putiba, maka saya memilih bentuk pputiba bebas. Karenanya saya mencoba yang berpola 4 5 6 hitungan barisnya di setiap bait. atau 555. Pada akhirnya semua juga berpulang kepada penulisnya untuk menentukan tema sesuai permintaan kurator jika itu ingin menulis bersama dalam satu buku.
Berikut ini adalah contoh PUTIBA yang saya tulis dalam rangka memenuhi ajakan menulis buku bersama(antologi) yang dikuratori Tengsoe Tjahjono , seorang penyair sekaligus penggagas PUTIBA dalam hal puisi dan Pentigraf dalam hal Cerita Pendek Tiga Paragraf serta PUTIBAR = Puisi Tiga Baris. Ada lagi yang serba tiga gagagsan beliau yaitu TATIKA (Certa Tiga Kalimat). Sementara ini saya masih bisa menulis Pentigraf dan Putiba. Kali ini tantangan Putiba adalah bertema Aku, Alam, dan Kota
Tantangan yang sudah diumumkan beberapa bulan lalu dan akan berakhir 15 Agustus 2023 nanti :
- MEMELUK SEJUK
@ Hariyanto
Bebatuan menghijau
Memagut lumut
Diantara dingin dan gemricik air
Di puncak gunung beratap langit
Langit membiru elang mengepak
awan
Menjejak desir angin di padang
gurun
Harapan bersandar di ranting kering
Kapan fatamorgana berakhir bak
sumur zam-zam tercipta
Ranting dan dedaunan bergesekan
Mengalun dzikir merdu alam
Gunung
dan gurun menyatukan pesona
Pantai
sejuk tertiup debaran ombak lautan
Juli 2023
- DI MASJID NABAWI
@ Hariyanto
Indah cahaya malam hari
Berbinar di antara bintang di
langit masjid Nabawi
Dari menaranya cahaya kata-kata
saling menyapa
Di sejuta lampu ribuan belalang berterbangan
Diiringi dendang jengkerik yang
memecah malam
Di depan Raudhah kata-kata khusyuk
merangkai doa
seperti Rasul mendoakan
keberkahan Madinah
Di samping punggawa Abubakar dan
Umar
Salam Takzim Baginda Rasulullah
Kata-kata pun menitip salam di samping mimbar berukir
Indahnya payung Nabawi mekar di
senja hari
Di pelataran masjid tangan pun
terbentang
Di atas sajadah kata-kata duduk merasakan
hangat lantainya
sejuknya blower berembun menyapa jamaah tak kenal lelah
hingga azan maghrib langit menyeru Asma-Nya
Juli 2023
- DI MASJIDIL HARAM AKU HADIR YA ALLAH
@ Hariyanto
Ada Baitullah, Rumah-Mu ya Allah
Begitu agung dalam diamnya
Begita perkasa dalam tegaknya
Begitu anggun dalam jubahnya
Dalam pelukan kebesaran Masjidil
Haram
Semua terasa sejuk oleh alunan
indah
Nada-nada tilawah Al Quran
bersama doa
yang menembus langit
di angkasa engkau kemilau
bercahya
Pada jejak-jejak kaki di putaran thawaf
Menggetarkan syaraf bersama darah
pun bergegas lancar
ke arah dan nada yang sama di
muara hayat
Saat Nabi Ibrahim memanggil
datanglah wahai manusia
gema suaranya terngiang sampai kini, dari
sudut Masjidil Haram
Kaki-kaki berdebu pun berduyun
dari sgala penjuru
(Aku sudah hadir di rumah-Mu ya
Allah.....atas panggilan-Mu bisikku )
Blitar, 8 Agustus 2023
Menyimak. Untuk judul harus berapa kata? Apa ada ketentuannya
BalasHapusTerimakasih atas kunjungannya. Judul Bebas Bu jumlah katanya
BalasHapus