Oleh
: Hariyanto
Benarkah
AI chatGBT mampu menulis puisi secepat itu ?
Benar,
dalam tempo kurang 10 detik chatGBT mampu menyajikan sebuah puisi sepanjang 5
bait dengan panjang setiap baitnya ada 4 baris. Contohnya adalah PUISI TENGAH
MALAM ini :
PUISI
TENGAH MALAM
Di tengah malam yang sunyi,
Bintang-bintang bersinar terang,
Seperti cahaya hati yang bersemi,
Dalam kegelapan yang tak berujung.
Malam ini, aku merenung sendiri,
Mendengarkan bisikan angin malam,
Mengalirkan kata-kata dalam jiwa,
Menyusun puisi yang penuh dengan
lamunan.
Kata-kata terjalin indah seperti benang
sutra,
Mengungkapkan rasa dalam-dalam,
Malam ini adalah waktu untuk merenung,
Di dalam dunia yang tenang dan hening.
Dalam gelapnya malam, ada keindahan yang
terselip,
Seperti mimpi-mimpi yang tak terucapkan,
Puisi tengah malam adalah pelukanku,
Ketika dunia tidur dalam kelembutan.
Dalam diam, kata-kata datang bersama,
Mengalir seperti sungai yang tenang,
Malam ini, aku menulis puisi,
Untuk merayakan keindahan malam yang mendalam.
Kemudian
ketika kita merasa tidak puas dengan puisi tersebut, maka mesin chat itu kita
perintahkan untuk memperbarui lagi . Maka tekan tombol “regenerate”; dan dalam
waktu sekitar 7 – 10 detik muncullah
karya baru lagi . Contohnya berikut ini
:
2.
Tengah malam bersembunyi dalam gelap
Di bawah langit yang terhampar luas
Bintang-bintang berkilauan di atas sana
Seakan menyapamu dengan diamnya.
Di malam ini, rasa sunyi menghampirimu
Seperti gelap yang merayap dalam hatimu
Namun, jangan biarkan rasa itu
menguasaimu
Karena malam juga punya keindahannya
sendiri.
Di dalam malam, ada pesona yang
tersembunyi
Suara angin yang pelan, menyusuri
pepohonan
Gelombang samudra yang berbicara dalam
bisikan
Malam ini, mereka menjadi sahabatmu.
Tengah malam bukanlah waktu untuk
berduka
Tapi untuk merenungi dan berpikir
dalam-dalam
Tentang hidup, cinta, dan impian yang
membara
Di dalam hatimu yang penuh harapan.
Jadi, biarkan malam ini menjadi temanmu
Di tengah gelap, ada cahaya yang bersinaDi
tengah sunyi, ada kata-kata yang terucap
Puisi tengah malam, menyiratkan makna
yang dalam.
Coba
kita bandingkan dari sisi bahasa dan pengertiannya pada 2 puisi ini,
Puisi
Judul Tengah Malam
Analisa
Bait ke 1 Puisi 1
Di tengah
malam yang sunyi, Bintang-bintang
bersinar terang, Seperti cahaya
hati yang bersemi, Dalam kegelapan yang tak berujung |
Analisa
Nait ke 1 Puisi 2
Tengah malam
bersembunyi dalam gelap Di bawah
langit yang terhampar luas Bintang-bintang
berkilauan di atas sana Seakan
menyapamu dengan diamnya.
|
Analisa Bait ke 5 Puisi 1
Dalam diam,
kata-kata datang bersama, Mengalir
seperti sungai yang tenang, Malam ini, aku
menulis puisi, Untuk
merayakan keindahan malam yang mendalam.
|
Analisa Nait ke 5 Puisi 2
Jadi, biarkan
malam ini menjadi temanmu Di tengah
gelap, ada cahaya yang bersinar Di tengah
sunyi, ada kata-kata yang terucap Puisi tengah
malam, menyiratkan makna yang dalam.
|
Tujuan
dari penyandingan 2 bait puisi ini adalah untuk melihat berbagai aspek
kebahasaan. Bisa dari segi kosa kata maupun arti . Secara umum bahasa yang
digunakan berbeda, tidak ada persamaan yang signifikan. Ini bisa kita artikan
pembedaharaan kosa katanya cukup kaya. Penggunaan gaya bahasa ada menandakan
puisi ini cukup bernilai. Mungkin cukup seperti ini saja penilaian itu, dan
kita akan melihat puisi berikutnya. Hal penilaian lebih jauh misal penggunaan
bahasa dan kata serta diksi yang tepat dan padat mungkin bagian dari
pengembangan puisi itu sendiri. Artinya
produk mesin ini sepertinya masih ada “kekauan “ dalam diksimya.
Hal ini memang fakta, dalam waktu sekitar 21 – 30 detik dengan rata-rata 7- 10 detik perkarya puisi, maka kita bisa simpulkan
jika ingin berkarya 100 karya puisi, diperlukan waktu 10 x 100 = 1000 detik/60 x 1 menit maka hasilnya adalah 16,66
menit. Luar biasa kemajuan
tehnologi. Makanya ada saja youtuber
membuka videonya dengan angka matematika seperti ini.....selama ini seseorang
mampu membuat 1 karya puisi berapa lama ? 1 jam, 1 hari, 1 bulan ? Jika 50 puisi 1 tahun ? Kenyataannya tidak, jika saat ini kita
nekerjasama dengan chatGBT. Analisa dengan waktu 10 detik perp 1 puisi maka
dalam 16 menit, kita mampu membuat 100 puisi. Luar biasa mesinnya. Lalu
Bagaimana kandungan puisinya. Sedikit analisa bahasa di atas dapat ditambahkan
dengan kedalaman arti, dengan perbandingan puisi berikutnya:
Masih
dengan judul yang sama sengaja saya ketik tanda lingkaran bertuliskan “regenerate”
yang berarti diperbarui. Masih Puisi Tengah Malam yang ke 3 seperti berikut :
Tengah malam sunyi berbisik pelan,
Bintang-bintang bersinar di langit biru.
Di keheningan, hati merenung jauh,
Mencari makna dalam kegelapan malam.
Dalam gelap, mimpi pun berkembang,
Seperti bunga yang mekar di kegelapan.
Kisah-kisah tersembunyi pun terungkap,
Di antara bayangan dan cahaya bintang.
Tengah malam, dunia terasa berbeda,
Seperti dunia lain yang tak terjamah.
Di bawah cahaya bulan yang bersinar
redup,
Hati ini terbuka untuk misteri malam.
Dalam hening, kita merenung dan
bermimpi,
Mengarungi lautan pikiran yang dalam.
Tengah malam, saat kehidupan mereda,
Kita temukan kedamaian dalam pelukan
malam.
Berikutnya
puisi ke 4 “regenerate”
Di malam yang sunyi, bintang-bintang
bersinar,
Seperti mata-mata cahaya, di langit yang
begitu dalam.
Di bawah cahaya bulan yang bersinar
lembut,
Aku merenung, hati ini tak bisa
terbendung.
Tengah malam yang gelap, pikiran
melayang jauh,
Ke tempat-tempat yang tak terjangkau
oleh mata.
Di dalam keheningan, aku merenung dan
berpikir,
Tentang kehidupan, cinta, dan semua yang
hilang.
Tengah malam yang tenang, ku duduk
seorang diri,
Menghirup udara malam yang begitu sejuk
dan segar.
Aku merenung tentang mimpi-mimpi yang
tak tercapai,
Dan semua harapan yang masih terpendam
di dalam hati.
Tengah malam yang sunyi, ku tulis puisi
ini,
Dengan kata-kata yang keluar begitu saja
dari hati.
Malam ini, di bawah langit yang gelap
dan tenang,
Aku merenung, dan puisi ini pun tercipta
dalam hening.
Malam yang dalam, di malam yang begitu
sunyi,
Puisi ini kutulis, sebagai ungkapan hati
yang sepi.
Tentang kehidupan yang penuh misteri dan
tanya,
Di tengah malam yang sunyi, aku merenung
dan berpantun
Sampai
4 ini saja tidak saya teruskan lagi, walau jika diteruskan bisa lebih dari 10
puisi dengan judul yang sama. Setiap puisi saya hitung antara 7 – 10 detik
dengan rata-rata 5 bait per bait ada 4 baris. Dari 4 puisi ini kita coba teliti
lagi pada bait terakhirnya sebagai berikut :
Malam yang dalam, di malam yang begitu
sunyi,
Puisi ini kutulis, sebagai ungkapan hati
yang sepi.
Tentang kehidupan yang penuh misteri dan
tanya,
Di tengah malam yang sunyi, aku merenung
dan berpantun
Menurut
penilaian saya penggunaan bahasanya masih cenderung panjang dan terlalu “resmi” .Kata-katanya masih bisa diringkas dan
dibuang pengulangan yang tidak perlu misal pada baris 1
Malam yang dalam, di malam yang begitu
sunyi
( mungkin bisa ditulis Malam yang dalam,
begitu sunyi)
Mengubahnya dengan cara menghilangkan
beberapa bagian kata atau kalimat dapat disebut menyunting . Kegiatan ini
sangat penting jika menulis puisi, bahkan diendapkan dulu tulisan puisinya baru
disunting beberapa waktu kemudian untuk menghasilkan kata yang tepat, atau
diksi.
Kita coba sunting 1 bait tersebut :
Malam yang dalam, di malam yang begitu
sunyi,
Puisi ini kutulis, sebagai ungkapan hati yang sepi.
Tentang kehidupan yang penuh misteri dan tanya,
Di tengah malam yang sunyi, aku merenung
dan berpantun
Jadinya....
Malam yang dalam, begitu sunyi
Puisi ini kutulis
Tentang kehidupan yang penuh misteri
Di tengah malam yang sunyi kurenungi
Ternyata AI pembuat puisi bukan hanya
Chat GPT. Ada Canva, Ada Catcut, Ada AI Rovoco dll, yang penggunaannya ada yang
gratis ada yang berbayar. Kebetulan chatGPT ini versi gratisnya.
Pembaca yang ingin mencoba chatGPT dapat
mendaftar dulu dengan email melalui link https://chat.openai.com/
Setelah terdaftar , masuk dengan login
dan meulai dengan kolom seperti chat WA.....kita beri perintah dan AI akan
menjawabnya.
Semoga bermanfaat.
Blitar, 16 September 2023
Matur nuwun bermanfaat
BalasHapusMaturnuwun sudah berkunjung
BalasHapus