Minggu, 24 Desember 2023

Belajar dari Kata Pengantar (4) : KREATIVITAS DALAM MENULIS PUISI

 

 Oleh : Hariyanto

Kali ini penulis bercerita tentang “Kreativitas dalam Menulis Puisi,” yang dipetik dari kata pengantar buku “Merakit Asa.” (2022) karya penulis. Berikut penulis kutipkan pengantar buku tersebut berikut ini.

 

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah swt akhirnya buku solo yang ke 5 selesai pada Januari 2022 ini, Buku ini adalah kumpulan puisi 2.0 yang sudah saya tulis sejak September 2021 hingga Januari 2022. Selama kurun waktu itu menulis hampir setiap hari jenis puisi 2.0 yang dikenalkan dan digagas oleh Dr. Endang Kasupardi sejak 2010 lalu.

Puisi 2.0 adalah salah satu jenis puisi baru yang minim kata. Puisi ini bercirikan dalam satu bait tidak boleh lebih dari 20 kata. Puisi ini juga fokus  menuliskan tentang satu obyek benda nyata secara detail. Obyek yang sering dilupakan orang, sering menjadi tema puisi 2.0 yang justeru  menarik.

Puisi 2.0 dalam bentuk sederhana, mempunyai kekuatan di dalamnya yaitu cepat dinikmati dengan tema yang bermacam-macam. Buku ini berusaha menggambarkan berbagai harapan yang dirakit menjadi satu untuk selalu diperjuangkan. Karenanya diberikan judul “Merakit Asa”

Apa yang bisa dipetik dari pengantar ini :

1.   Menulislah dengan fokus 1 objek secara detail.

2.   Objek itu terkadang sering dilupakan orang.

3.   Objek itu ada di sekitar kita. Apa hubungannya dengan kreativitas

 

Dalam kamus KBBI kreativitas dimaknai sebagai kemampuan untuk mencipta, daya cipta, perihal berkreasi ; kekreatifan. Jika dikaitkan dengan menulis puisi bisa diartikan kemampuan menulis puisi dari pengamatan objek tertentu yang jarang ditemui. Karena ada nilai “rasa” maka objek dimaksud berhubungan dengan kepekaan seseorang. Untuk selanjutnya marilah kita ikuti pembelajaran berikut dari kata pengantar Sang Penggagas Puisi 2.0 berikut :

 

KREATIFITAS LAHIR DARI KETEKUNAN

 

 

Saya tertarik pada karya-karya Puisi Hariyanto, dari Kota Blitar. Salah satu puisinya, adalah ini ;

 

PENSIL KECIL

Oleh. Hariyanto

 

ketika sulit dipegang

sulit diruncingkan

aku masih sayang

karena jasamu

jelas tak kulupakan

membantu

menggores ilmu

di satu pengertian

 

Blitar, 10.12.2021

 

Sungguh, hal sederhana. Memandang potlot yang sudah pendek. Selama ini lepas dari perhatian kita. Namun, penulis ini sungguh jeli dan menafsirkannya pada bentuk puisi.

 

Begini,

Kreatifitas muncul pada diri seseorang, jika dimulai dari hal sederhana. Sering dilakukan, ada proses perulangan dari gagal hingga berhasil.

 

Puisi, bagi siswa, bagi para pemula menjadi salah satu media berlatih menulis agar kemudian hari terampil mengungkapkan pikiran, perasaan, dengan segala masalah atau sesuatu yang terdapat di dalamnya.

 

Sungguh sangat banyak diantara kita yang tertarik untuk menulis, banyak teori dan para ahli membimbing, namun semuanya, hanya beberapa orang saja yang tertarik dan mempraktikannya.

 

Ada beberapa ahli yang mengatakan, menulis itu sulit, karena harus memperhatikan berbagai hal, seperti struktur kalimat, penempatan tanda baca, ungkapan yang semula terdapat pada pikiran dan biasa dilisankan kini menjadi sebuah tulisan.

 

Ada pula yang mengatakan, bahwa menulis itu mudah, apa yang dipikirkan, dirasakan, tuliskan, endapkan, dan perbaiki jika masih ada yang kurang.

 

Kedua teori dalam menulis, sudah banyak orang yang melaksanakannya, dan tidak sedikit berakhir dengan kebosanan dan ia merasa gagal.

 

Indikasi masalah dari kenyataan tersebut, ternyata dalam belajar menulis, bagi pemula, ia mengambil referensi yang sangat bagus, dan mungkin belum sampai pada tahap praktik menulis yang ia kuasai dalam belajar menulis sebagai pemula.

 

Berdasar pada pemikiran tersebut, saya memandang isi buku puisi 2.0 pada buku ini sudah bagus. Menjadikan puisi 2.0 sebagai sarana belajar dengan minim kata. Hanya maksimal 20 kata. Puisi ini, memang sebenarnya, adalah media untuk belajar sehingga penulis kelak kemudian hari menjadi penulis puisi yang mungkin panjang atau puisi yang sebenarnya ia kehendaki.

 

Sekali lagi, saya menyambut baik buku ini. Semoga menjadi semangat baru dalam menyuguhkan literasi yang dapat dijangkau oleh penulisnya dan pembacanya.

 

Garut, Januari 2022

 

Dr. Endang Kasupardi, M.Pd.

Pemerhati Budaya, Bahasa dan sastra.

 

 

Semoga bermanfaat.

 

 

Blitar, 24.12.2023

Salam Literasi

 

Hariyanto

 

 

 

 

 

 

 

6 komentar:

  1. Saya sepakat dan terus belajar. Terima kasih.

    BalasHapus
  2. Belajar mengungkap objek di sekitar kita untuk menjadi tulisan yang bermakna seperti Puisi adalah menyenangkan. Selamat Cak Har. Lanjut

    BalasHapus
  3. Mantap Pak! Terimakasih info teoritis P. 2.0.!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Bu Mimin, semoga bermanfaat, salam

      Hapus