Kali
ini penulis bercerita tentang “Kreativitas dalam Menulis Puisi,” yang dipetik
dari kata pengantar buku “Merakit Asa.” (2022) karya
penulis. Berikut penulis kutipkan pengantar buku tersebut berikut ini.
Alhamdulillah,
puji syukur kehadirat Allah swt akhirnya buku solo yang ke 5 selesai pada
Januari 2022 ini, Buku ini adalah kumpulan puisi 2.0 yang sudah saya tulis
sejak September 2021 hingga Januari 2022. Selama kurun waktu itu menulis hampir
setiap hari jenis puisi 2.0 yang dikenalkan dan digagas oleh Dr. Endang
Kasupardi sejak 2010 lalu.
Puisi
2.0 adalah salah satu jenis puisi baru yang minim kata. Puisi ini bercirikan
dalam satu bait tidak boleh lebih dari 20 kata. Puisi ini juga fokus menuliskan tentang satu obyek benda nyata
secara detail. Obyek yang sering dilupakan orang, sering menjadi tema puisi 2.0
yang justeru menarik.
Puisi
2.0 dalam bentuk sederhana, mempunyai kekuatan di dalamnya yaitu cepat
dinikmati dengan tema yang bermacam-macam. Buku ini berusaha menggambarkan
berbagai harapan yang dirakit menjadi satu untuk selalu diperjuangkan.
Karenanya diberikan judul “Merakit Asa”
Apa yang bisa dipetik dari pengantar ini :
1. Menulislah dengan fokus 1 objek secara detail.
2. Objek itu terkadang sering dilupakan orang.
3. Objek itu ada di sekitar kita. Apa hubungannya dengan
kreativitas
Dalam kamus KBBI kreativitas dimaknai sebagai
kemampuan untuk mencipta, daya cipta, perihal berkreasi ; kekreatifan. Jika
dikaitkan dengan menulis puisi bisa diartikan kemampuan menulis puisi dari
pengamatan objek tertentu yang jarang ditemui. Karena ada nilai “rasa” maka
objek dimaksud berhubungan dengan kepekaan seseorang. Untuk selanjutnya marilah
kita ikuti pembelajaran berikut dari kata pengantar Sang Penggagas Puisi 2.0
berikut :
KREATIFITAS
LAHIR DARI KETEKUNAN
Saya tertarik pada karya-karya Puisi
Hariyanto, dari Kota Blitar. Salah satu puisinya, adalah ini ;
PENSIL KECIL
Oleh. Hariyanto
ketika sulit dipegang
sulit diruncingkan
aku masih sayang
karena jasamu
jelas tak kulupakan
membantu
menggores ilmu
di satu pengertian
Blitar, 10.12.2021
Sungguh, hal sederhana. Memandang
potlot yang sudah pendek. Selama ini lepas dari perhatian kita. Namun, penulis
ini sungguh jeli dan menafsirkannya pada bentuk puisi.
Begini,
Kreatifitas muncul pada diri
seseorang, jika dimulai dari hal sederhana. Sering dilakukan, ada proses
perulangan dari gagal hingga berhasil.
Puisi, bagi siswa, bagi para pemula
menjadi salah satu media berlatih menulis agar kemudian hari terampil
mengungkapkan pikiran, perasaan, dengan segala masalah atau sesuatu yang
terdapat di dalamnya.
Sungguh sangat banyak diantara kita
yang tertarik untuk menulis, banyak teori dan para ahli membimbing, namun
semuanya, hanya beberapa orang saja yang tertarik dan mempraktikannya.
Ada beberapa ahli yang mengatakan,
menulis itu sulit, karena harus memperhatikan berbagai hal, seperti struktur
kalimat, penempatan tanda baca, ungkapan yang semula terdapat pada pikiran dan
biasa dilisankan kini menjadi sebuah tulisan.
Ada pula yang mengatakan, bahwa
menulis itu mudah, apa yang dipikirkan, dirasakan, tuliskan, endapkan, dan
perbaiki jika masih ada yang kurang.
Kedua teori dalam menulis, sudah
banyak orang yang melaksanakannya, dan tidak sedikit berakhir dengan kebosanan
dan ia merasa gagal.
Indikasi masalah dari kenyataan
tersebut, ternyata dalam belajar menulis, bagi pemula, ia mengambil referensi
yang sangat bagus, dan mungkin belum sampai pada tahap praktik menulis yang ia
kuasai dalam belajar menulis sebagai pemula.
Berdasar pada pemikiran tersebut, saya
memandang isi buku puisi 2.0 pada buku ini sudah bagus. Menjadikan puisi 2.0
sebagai sarana belajar dengan minim kata. Hanya maksimal 20 kata. Puisi ini,
memang sebenarnya, adalah media untuk belajar sehingga penulis kelak kemudian
hari menjadi penulis puisi yang mungkin panjang atau puisi yang sebenarnya ia
kehendaki.
Sekali lagi, saya menyambut baik buku
ini. Semoga menjadi semangat baru dalam menyuguhkan literasi yang dapat
dijangkau oleh penulisnya dan pembacanya.
Garut,
Januari 2022
Dr.
Endang Kasupardi, M.Pd.
Pemerhati
Budaya, Bahasa dan sastra.
Semoga bermanfaat.
Blitar, 24.12.2023
Salam Literasi
Hariyanto
Saya sepakat dan terus belajar. Terima kasih.
BalasHapusMatur nuwun Bu Kanjeng atas rawuhipun ,
HapusBelajar mengungkap objek di sekitar kita untuk menjadi tulisan yang bermakna seperti Puisi adalah menyenangkan. Selamat Cak Har. Lanjut
BalasHapusTerimakasih Cak Inin. Salm
HapusMantap Pak! Terimakasih info teoritis P. 2.0.!!
BalasHapusTerimakasih Bu Mimin, semoga bermanfaat, salam
Hapus