PUISI 2.0 : PENSIL-PENSIL YANG BERSERAK
Oleh : Hariyanto
Alhamdulillah kembali Puisi 2.0 bertema Pensil dibacakan oleh sang Empu Penggagas Puisi 2.0 Dr. Endang Kasupardi di channel You Tubenya. Penghargaan yang sebesar-besarnya kepada beliau karena telah sudi membacakannya. Ini adalah karena permintaan saya untuk mengantar buku kumpiulan puisi siswa kami kelas 4 yang berjudul "Pensi-Pensil yang Berserak."
Di Sekolah kami SDN Turi 1 Kota Blitar saat ini sedang mempersiapkan penerbitan buku kumpulan karya siswa dan guru berupa puisi 2.0. Karya ini kami persiapakan selama bulan November - Desember 2021 dengan berbagai upaya, seperti menjelaskan di depan kelas tentang Puisi tersebut. Melatihnya dan mengumpulkannya. Kami juga mencoba membuat tehnik pengumpulan menggunakan form, dengan cara serentak di dalam kelas dengan menyalin tulisan dari buku literasinya masing-masing. Selama ini siswa kelas tinggi kami tugaskan untuk mempersiapkan buku tulis khusus untuk menuliskan karya baik puisi maupun karya lainnya. Dan sebagai langkah awal adalah membuat puisi 2.0 yang digagas Dr. Endang Kasupardi.
Beliau Dr. Endang K ternyata sangat mengapresiasi karya yang kami kerjakan bersama siswa. Bahkan beliau menyanggupi membacakan karya siswa nantinya. Terimakasih Bapak.
Kali ini saya tulisakan beberapa karya untuk mengawali puisi siswa kami. Karena di dalam kelas siswa menuliskan puisi sesuai anjuran adalah menuliskan benda atau obyek yang dekat dengan dirinya, Sehingga karya mereka banyak yang menuliskan tentang, pensil, pena, kota pensil, tas, meja, penggaris, guru, bunga di sekolah dll. Kami ingin mereka senang dengan model puisi ini. Karena Puisi 2.0 adalah bentuk yang sederhana yang tidak boleh melebihi 20 kata.
Selamat menikmati karya sederhana kami, semoga terhibur.
SALAM LITERASI
Blitar, 15 Desember 2021
Hariyanto
PENSIL
Oleh.
Hariyanto
sebatang kayu
lurus berwarna
warni
berujung
runcing
hitam di
tengahnya
menggilas
angka dan huruf
menjadi satu
kesatuan
makna
Blitar,
10.12.2021
PENSIL WARNA
Oleh.
Hariyanto
matanya
indah
mewarnai bunga
merah dan hijau daunnya
memadukan seni
lukisan alam di sisinya
tangan pun
tak henti memolesnya
Oleh. Hariyanto
menusuk dindingnya
membekas hitam
jejak langkahnya
berisik merdu
di kotak seng
berlukis kucing
mengejar tikus
musuhnya.
Oleh. Hariyanto
garis terlukis
dalam kelembutan
menghias alam
dan mendung hitam
syahdu
ketika hujan
terlukis juga
di tengah malam
Oleh. Hariyanto
membuat tulisan besar
warna tak terang
membuat ibu guru
mengingatkan
orotan di lapak
membuat tangan
ragu menuliskan
Oleh. Hariyanto
sulit diruncingkan
aku masih sayang
karena jasamu
jelas tak kulupakan
membantu
menggores ilmu
di satu pengertian
Oleh. Hariyanto
Setia dipunggungku
membantu
mengemas buku
semua perlengkapan
tuk seklahku
sungguh besar jasamu
kukenng selalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar