Salam Literasi,
Kali ini saya mencoba menulis puisi bertema "IBU" untuk mengenang kasih sayang Ibunda di hari Ibu tahun ini. Semoga tulisan ini menjadikan kasih sayang ibu semakin abadi. Semoga Ibuda dan Ayahanda mendapat tempat termulai di sisi-Nya. Al Fatihah. Aamiin.
Ada yang ingin saya tampilkan sebuah puisi lain di sini disamping puisi saya sendiri. Saya ingin menampikan sebuah puisi yang bertema Ibu karya sastrawan dan penyair, dosen Unesa Tengsoe Tjahjono. Tujuannya adalah berharap untuk mendapatkan gambaran lebih luas tentang sang IBU dalam tulisan puisi. Ini untuk menambah cakrawala wawasan dalam menulis puisi.
Tentu saja saya juga ingin belajar banyak dari puisi beliau, yang sering menggunakan bahasa lugas, sederhana namun pilihan diksinya yang mendalam.
Semoga pembaca juga memperoleh manfaat dari tampilan puisi beliau. Aamiin.
Salam Literasi,
Blitar, 23 Desember 2021
Hariyanto
IBU
Oleh :
Hariyanto
Kini aku harus
mengenang
Betapa dulu
aku ditimang
Dalam hangat
dekapan
Penuh kasih
sayang
Pagi siang
malam
Aku juga
merasa nyaman
Walau sakit,
betapa kasihnya
Menyelimuti harap
dan doanya
Melindungiku
Dari kelemahan
ringkihku
Tatkala lapar
Tiada pernah
terlupakan
Air susu kasih
sayang
Membesarkan badanku
Tumbuh sehat
selalu
Tatkala sulit
mengeja
Sebuah kata
terbata
Engkau nyalakan
pelita
Menghalau gelap
Mengantar fajar
ilmu
Tak banyak
cakap
Selain doa
penuh harap
Untuk diriku
mulia
Harus tinggi
di langit
Tak terbatas
di atasnya.
Kini aku
termangu
Melihat anak-anakku
Tumbuh dewasa
Mengalir darah
ibunda
Dan ayahanda
tercinta
Cucu dan cicit
terlahir
Entah untuk
keberapa kali lagi
Ujung perjalanan
ini
Jejak sang ibu
mengukir sejarah
Kasih sayang
sepanjang masa.
Ya Allah
Tempatkanlah ayah
bundaku
Dalam tempat
termulia di sisi-Mu
Sungguh anganku
tak menjangkau membalasnya
Hanya doa
terpatri untukmu
Semoga
teladanmu
Menjadi permata
di surga
Semoga kasih
sayangmu pada kami
Menjadi abadi
di sana
Bersama senyum
tulusmu. Aamiin.
Blitar, 23
Desember 2021
Hariyanto
Berikut karya baru Tengsoe Tjahjono yang bertema IBU
Mama, tiada duanya.
BalasHapus