Kamis, 15 Mei 2025

Bagaimana Membuat Twist "nendang" dengan Kalimat Jeda



 Menikmati 2 Penti yang Menarik dan Membuat Twistnya Semakin Menendang

Oleh: Hariyanto

 

Hari ini ada 2 pentigraf yang muncul di grup RVL sejak pagi-pagi. Penti ini mempunyai ide yang bagus dan dikisahkan dengan alur yang lancer. Pada bagian akhir pentigraf seperti biasa ditampilkan “twist” yang mengejutkan.  Dalam pentigraf peranan twist ini sangat menentukan, dan membuat pembaca jadi puas karena keterkejutannya. Terkejut, mungkin sambil tersenyum karena ada unsur lucunya seperti di penti “Paket Misterius”  atau terkejut karena ikut “sedih” kebagian tugas yang tak kunjung selesai. Tetapi terkadang penulisan twist itu masih memerlukan “kekuatan” lagi untuk bisa dikatakan “nendang” atau “hook” istilah di YT ?

Bagaimana merubah twist kita menjadi lebih “nendang” lagi ?

Salah satunya adalah dengan cara menuliskan kalimat “jeda” dengan tepat.  Tentunya kita juga harus sudah tahu berbagai macam jenis twist, seperti telah dijabarkan oleh Bu Telly D di grup ini seperti jenis ironi, pembalikan Nasib, kematian tragis, kalimat satir dll. Semua hal itu dapat dicapai secara maksimal bisa dengan kalimat langsung seseorang (monolog) atau kalimat reaksi “batin” seseorang, dicampur dengan reaksi fisik.  Reaksi semacam ini saya menyebutnya “kalimat jeda dramatis”. Efek dari kalimat dramatis itu bisa menggugah emosi pembaca,kejutan, ketegangan dll.

Contoh yang ada dalam penti berikut “ WA grup yang biasanya  sepi tiba-tiba meledak…”…..hanya bisa terdiam,…

Semua itu akan menimbulkan ketegangan dan pertanyaan serta kaingintahuan pembaca. Bagaimana jika “kalimat jeda dramatis”itu diletakkan di akhir pentigraf dan menjadi twist “nendang”.  Berikut ini kita perhatikan contohnya dari 2 penti yang ada.

Selamat menikmati dan semoga semakin memahami kepenulisan pentigraf. Aamiin.

 

1.       Revisi Pentigraf – "Paket Misterius"

Oleh : Abdullah Makhrus

 

Pagi menjelang siang, grup WhatsApp RT yang biasanya sepi tiba-tiba meledak dengan pesan dari Pak RT. Bukan kabar duka atau kehilangan, tetapi foto kresek hitam paket misterius yang mengatasnamakan dirinya. Pak RT terheran, ia tak pernah memesan apa pun.

 

Anaknya, yang menerima dan terlanjur membayar lunas paket itu, hanya bisa terdiam. Padahal, Pak RT selalu mewanti-wanti agar tidak sembarangan menerima kiriman dari kurir. Puluhan chat bergegas membanjiri layar ponsel, mencari solusi terbaik. Beberapa warga bahkan berbagi pengalaman tentang modus penipuan serupa.

 

Namun, dari kejauhan terdengar suara Bu RT memecah keriuhan. Baru pulang membeli sayur, ia mendekati suaminya, lalu berbisik:  "Mas, lihat paket yang aku beli beberapa hari lalu berisi celana kolor Korea? Katanya sudah sampai, tapi aku cari kok nggak ada?"  Pak RT hanya bisa mengusap wajahnya pelan. Paket misterius itu ternyata bukan misterius sama sekali.

 

2.       Revisi Pentigraf – "Map Biru"

              Oleh: Sumintarsih

 

Bu Yuli dan kawan-kawan sedang melengkapi berbagai administrasi menjelang akreditasi sekolah. Sebagai guru IPA yang teliti, tugas-tugasnya selalu beres. Namun, masih banyak dokumen yang harus ia sentuh sebelum semuanya selesai. Kerja lembur dikenakan pada semua guru.

 

Seiring matahari tenggelam, Bu Yuli merasa resah—badannya lelah, keringat masih menempel. Ia ingin segera pulang dan membasuh tubuhnya. Di sampingnya, Bu Wati mulai beres-beres. Meskipun pekerjaan belum tuntas, masih ada hari esok. Mereka nyaris mengenakan jaket ketika terdengar salam. Kepala sekolah masuk, segar dan wangi.

 

"Saya sudah siap lembur. Bu Yuli dan Bu Wati, tolong dokumen di dalam map biru distempel semua." Tanpa basa-basi, tugas tambahan langsung jatuh ke tangan mereka. Bu Yuli dan Bu Wati saling berpandangan, menelan ludah. Pulang hanyalah angan. Beban administrasi terasa semakin berat.

Bagian akhir dari Pentigraf awalnya adalah berikut:

Sesaat setelah pulang membeli sayur, ia berbisik di telinga suaminya, "Mas, lihat paket yang aku beli beberapa hari lalu yang berisi celana kolor Korea? Laporan di gawaiku kok katanya sudah sampai. Aku cari kok nggak ada?"

 

Kalimat “ ia berbisik di telinga suaminya ,” adalah salah satu kalimat jeda dramatis yang memberi efek pembaca untuk ingin tahu bisikan selanjutnya,…. Dan pada pentigraf aslinya, selesai…..

Maka untuk menciptakan “twist “yang menendang bisa di tambahkan kal. Jeda berupa, reaksi pak RT yaitu ada 2  ; reaksi fisik, Pak RT hanya bisa mengusap wajahnya pelan. Dan reaksi  batinnya  dengan kesimpulannya yang humoris ironis … ” Paket misterius itu ternyata bukan misterius sama sekali.”

“jleggggg” begitulah kira-kira tendangan twist itu terdengar….

 

 

Untuk Penti kedua dari Bu Mien berjudul   “ Mab biru  “  mari kita perhatikan 2 kalimat terakhirnya dari penti kali ini sebagai berikut

 

"Saya sudah siap lembur. Bu Yuli dan Bu Wati, tolong dokumen di dalam map biru distempel semua," perintah Bu Ina tanpa basa-basi. Bu Yuli dan Bu Wati hanya menelan ludah dan saling berpandangan.

Edisi revisi dengan menambahkan beberapa kata berubah menjadi berikut :

"Saya sudah siap lembur. Bu Yuli dan Bu Wati, tolong dokumen di dalam map biru distempel semua." Tanpa basa-basi, tugas tambahan langsung jatuh ke tangan mereka. Bu Yuli dan Bu Wati saling berpandangan, menelan ludah. Pulang hanyalah angan. Beban administrasi terasa semakin berat.

 

Ya….dengan menambahkan 2 kalimat berikut  Pulang hanyalah angan. Beban administrasi terasa semakin berat.  Terlihat twist pun semakin nendang.

 

Bagu, Loteng, 15 Mei 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar