Menikmati 2 Penti yang Menarik dan Membuat Twistnya Semakin Menendang
Oleh:
Hariyanto
Hari ini
ada 2 pentigraf yang muncul di grup RVL sejak pagi-pagi. Penti ini mempunyai
ide yang bagus dan dikisahkan dengan alur yang lancer. Pada bagian akhir
pentigraf seperti biasa ditampilkan “twist” yang mengejutkan. Dalam pentigraf peranan twist ini sangat
menentukan, dan membuat pembaca jadi puas karena keterkejutannya. Terkejut,
mungkin sambil tersenyum karena ada unsur lucunya seperti di penti “Paket Misterius” atau terkejut karena ikut “sedih” kebagian
tugas yang tak kunjung selesai. Tetapi terkadang penulisan twist itu masih
memerlukan “kekuatan” lagi untuk bisa dikatakan “nendang” atau “hook” istilah
di YT ?
Bagaimana
merubah twist kita menjadi lebih “nendang” lagi ?
Salah
satunya adalah dengan cara menuliskan kalimat “jeda” dengan tepat. Tentunya kita juga harus sudah tahu berbagai
macam jenis twist, seperti telah dijabarkan oleh Bu Telly D di grup ini seperti
jenis ironi, pembalikan Nasib, kematian tragis, kalimat satir dll. Semua hal
itu dapat dicapai secara maksimal bisa dengan kalimat langsung seseorang
(monolog) atau kalimat reaksi “batin” seseorang, dicampur dengan reaksi
fisik. Reaksi semacam ini saya
menyebutnya “kalimat jeda dramatis”. Efek dari kalimat dramatis itu bisa
menggugah emosi pembaca,kejutan, ketegangan dll.
Contoh yang
ada dalam penti berikut “ WA grup yang biasanya sepi tiba-tiba meledak…”…..hanya bisa terdiam,…
Semua itu
akan menimbulkan ketegangan dan pertanyaan serta kaingintahuan pembaca. Bagaimana
jika “kalimat jeda dramatis”itu diletakkan di akhir pentigraf dan menjadi twist
“nendang”. Berikut ini kita perhatikan
contohnya dari 2 penti yang ada.
Selamat
menikmati dan semoga semakin memahami kepenulisan pentigraf. Aamiin.
1. Revisi Pentigraf – "Paket
Misterius"
Oleh :
Abdullah Makhrus
Pagi
menjelang siang, grup WhatsApp RT yang biasanya sepi tiba-tiba meledak dengan
pesan dari Pak RT. Bukan kabar duka atau kehilangan, tetapi foto kresek hitam paket
misterius yang mengatasnamakan dirinya. Pak RT terheran, ia tak pernah memesan
apa pun.
Anaknya,
yang menerima dan terlanjur membayar lunas paket itu, hanya bisa terdiam.
Padahal, Pak RT selalu mewanti-wanti agar tidak sembarangan menerima kiriman
dari kurir. Puluhan chat bergegas membanjiri layar ponsel, mencari solusi
terbaik. Beberapa warga bahkan berbagi pengalaman tentang modus penipuan
serupa.
Namun, dari
kejauhan terdengar suara Bu RT memecah keriuhan. Baru pulang membeli sayur, ia
mendekati suaminya, lalu berbisik: "Mas,
lihat paket yang aku beli beberapa hari lalu berisi celana kolor Korea? Katanya
sudah sampai, tapi aku cari kok nggak ada?" Pak RT hanya bisa mengusap wajahnya pelan.
Paket misterius itu ternyata bukan misterius sama sekali.
2. Revisi Pentigraf – "Map
Biru"
Oleh: Sumintarsih
Bu Yuli dan
kawan-kawan sedang melengkapi berbagai administrasi menjelang akreditasi
sekolah. Sebagai guru IPA yang teliti, tugas-tugasnya selalu beres. Namun,
masih banyak dokumen yang harus ia sentuh sebelum semuanya selesai. Kerja
lembur dikenakan pada semua guru.
Seiring
matahari tenggelam, Bu Yuli merasa resah—badannya lelah, keringat masih
menempel. Ia ingin segera pulang dan membasuh tubuhnya. Di sampingnya, Bu Wati
mulai beres-beres. Meskipun pekerjaan belum tuntas, masih ada hari esok. Mereka
nyaris mengenakan jaket ketika terdengar salam. Kepala sekolah masuk, segar dan
wangi.
"Saya
sudah siap lembur. Bu Yuli dan Bu Wati, tolong dokumen di dalam map biru
distempel semua." Tanpa basa-basi, tugas tambahan langsung jatuh ke tangan
mereka. Bu Yuli dan Bu Wati saling berpandangan, menelan ludah. Pulang hanyalah
angan. Beban administrasi terasa semakin berat.
Bagian
akhir dari Pentigraf awalnya adalah berikut:
Sesaat
setelah pulang membeli sayur, ia berbisik di telinga suaminya, "Mas, lihat
paket yang aku beli beberapa hari lalu yang berisi celana kolor Korea? Laporan
di gawaiku kok katanya sudah sampai. Aku cari kok nggak ada?"
Kalimat “
ia berbisik di telinga suaminya ,” adalah salah satu kalimat jeda dramatis yang
memberi efek pembaca untuk ingin tahu bisikan selanjutnya,…. Dan pada pentigraf
aslinya, selesai…..
Maka untuk
menciptakan “twist “yang menendang bisa di tambahkan kal. Jeda berupa, reaksi
pak RT yaitu ada 2 ; reaksi fisik, Pak
RT hanya bisa mengusap wajahnya pelan. Dan reaksi batinnya
dengan kesimpulannya yang humoris ironis … ” Paket misterius itu
ternyata bukan misterius sama sekali.”
“jleggggg”
begitulah kira-kira tendangan twist itu terdengar….
Untuk Penti
kedua dari Bu Mien berjudul “ Mab
biru “
mari kita perhatikan 2 kalimat terakhirnya dari penti kali ini sebagai
berikut
"Saya
sudah siap lembur. Bu Yuli dan Bu Wati, tolong dokumen di dalam map biru
distempel semua," perintah Bu Ina tanpa basa-basi. Bu Yuli dan Bu Wati
hanya menelan ludah dan saling berpandangan.
Edisi revisi
dengan menambahkan beberapa kata berubah menjadi berikut :
"Saya
sudah siap lembur. Bu Yuli dan Bu Wati, tolong dokumen di dalam map biru
distempel semua." Tanpa basa-basi, tugas tambahan langsung jatuh ke tangan
mereka. Bu Yuli dan Bu Wati saling berpandangan, menelan ludah. Pulang hanyalah
angan. Beban administrasi terasa semakin berat.
Ya….dengan
menambahkan 2 kalimat berikut Pulang
hanyalah angan. Beban administrasi terasa semakin berat. Terlihat twist pun semakin nendang.
Bagu,
Loteng, 15 Mei 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar