Oleh :
Hariyanto
Kang Dedy,
pejabat yang sedang naik daun, dikenal karena kebijakan-kebijakan
kontroversialnya. Gagasannya yang paling menyita perhatian adalah solusi untuk anak-anak
bandel, suka tawuran, dan melawan orang tua: pendidikan ala barak militer.
Anak-anak bermasalah dikirim ke pusat pelatihan, dididik disiplin, kebangsaan,
dan tanggung jawab. Pengamat pendidikan menolak keras, menyebutnya sebagai
militerisasi yang berbahaya. Pejabat lain ragu, menganggap tidak ada
presedennya. Namun, di balik polemik itu, ibu-ibu justru mendukungnya dengan
penuh semangat.
Di YouTube,
channel KD meledak popularitasnya. Orang tua menyaksikan kisah anak-anak yang
berubah menjadi lebih tertib setelah pelatihan. Bahkan di rumah, Kang Dedy
menjadi "metode ampuh". "Tidur Nak, nanti Kang Dedy datang!" menjadi kalimat
sakti yang membuat anak-anak patuh. Tak sedikit ibu-ibu yang langsung
meneleponnya untuk meminta bantuan menenangkan anak yang tantrum.
Namun,
suatu hari, seorang anak benar-benar demam, bukan karena takut, tetapi karena
sakit sungguhan. Kejadian berikutnya adalah sungguh mengejutkan. Kang Dedy
datang sendiri, membawa mainan, buku cerita, dan sepiring roti cokelat. Anak
itu perlahan tersenyum, lalu dengan suara pelan berkata, "Aku kira Kang
Dedy galak. Tapi ternyata Kang Dedy baik." Dari sosok yang awalnya
"menakuti", Kang Dedy berubah menjadi figur yang dirindukan anak-anak
dan orang tua bukan karena ancaman,
tetapi karena ketulusan.
Loteng, 19
Mei 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar