Bertamu ke rumah seseorang harus didasari dengan niat yang
benar misalnya silaturrahmi. Dalam konteks keislaman, silaturahmi sangat dianjurkan karena banyak faedah yang
diperoleh dalam hidup ini. Sesuai ketentuan agama silaturahmi dapat mendatangkan
pahala dan kebaikan bagi kedua belah pihak. Bagi tuan rumah , memuliakan tamu merupakan anjuran agama dengan nilai kebaikan
yang luar biasa di dalamnya. Sehingga urusan bertamu dan menerima tamu
hendaknya menjadi satu tradisi yang patut dipertimbangkan dalam hidup ini.
Sedangkan kebaikan bagi sang tamu akan memperoleh pahala silaturahmi antara
lain bertambahnya rezki dan dipanjangkan umurnya.
Dalam sebuah riwayat, kisah sahabat Anshar membawa
tamu Rasulullah namun keadaan sahabat anshar tersebut sebetulnya mempunyai
makanan secukupnya saja untuk anak dan isterinya. Maka dengan kesepakatan sang
isteri mereka menjamu tamu tersebut, sementara lampu di kamarnya dimatikan
untuk alasan perbaikan. Maka perbuatan itu mendapatkan pujian dari Allah swt. dengan turunnya surat al-Hasyr: 9,
Allah berfirman, "Dan mereka (orangorang Anshar) mengutamakan (orang-orang
Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan."
Malam
itu, sahabat yang diketahui bernama Sayyidina Tsabit Al-Anshari beserta
istrinya hanya duduk bersama dengan tamunya dan seolah-olah sedang makan pula.
Nyatanya sebelum itu Tsabit berkata pada istrinya, "Aku akan membawa
seorang tamu malam ini, jika dia mulai makan maka padamkanlah lampu dan
pura-puralah memperbaikinya.
Selama
tamu itu belum kenyang, maka kita jangan makan sedikit pun." Berdasarkan
kisah dari kitab Durrul Mantsur, keesokan harinya, saat Tsabit hadir dalam
majelis, Baginda Rasulullah bersabda, "Wahai Tsabit, Allah SWT sangat
menyukai penghormatanmu kepada tamunya tadi malam."
Karena
itu seyogyanya kita tidak bersedih jika menerima tamu, dan seharusnya dengan
tulus menjamunya sesuai kemampuan . Mengingat banyaknya hikmah kebaikan dibalik
itu seperti :
1)Membawa rizki dan kepulangannya membawa ampunan bagi tuan rumah.
2) Diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umur. "Barangsiapa ingin diluaskan
rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali
silaturrahim” (HR. Bukhari) 3) Tidak ada kebaikan seseorang yang tidak
dikunjungi tamu. Sepatutnya merasa sedih jika dalam jangka sekian lama tidak
ada tamu yang berkunjung kepada kita karena tamu yang datang membawa
rahmat. 4)Biasanya orang yang
bertamu mengucapkan salam dan kita menjawabnya maka kita memperoleh 10 s.d
30 pahala. (lihat hadist tentang mengucap salam) 5).Biasanya berjabat tangan (tentunya di luar masa pandemi covid 19) maka
mereka akan memperoleh ampunan dosa sampai mereka berpisah. 6) Biasanya mereka
tersenyum maka mereka memperoleh kebaikan "Senyumanmu di wajah saudaramu
adalah sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebaliknya
kita harus mengerti batasannya agar terjadi silaturahmi yang benar-benar
membahagiakan hati kedua belah pihak ( bagi penerima tamu dan tamunya) seperti
:
Bagi
Penerima tamu:
1) Jangan menunggu
sampai tamu datang, sebaiknya kita memasak makanan,kemudian mengundang orang
untuk datang makan bersama kita.
2)
Hak seorang tamu untuk dilayani adalah selama
3 hari. Selama itu tuan rumah dianjurkan agar menghormati dan melayani tamu
dengan sebaik-baiknya. Lebih dari 3 hari pelayanan kita dianggap sebagai
sedeqah.
3)
Jangan sekali-kali menyusahkan tamu,
disunnahkan agar melayani keinginan tamu.
4)
Disunnahkan bagi tuan rumah agar menemani tamu
makan.
5)
Bila tamu akan pulang maka disunnahkan bagi
tuan rumah untuk mengantarkannya sampai ke pintu rumah.
Bagi
yang bertamu:
1) Makanlah apa yang
dihidangkan, jangan meminta sesuatu yang tidak dihidangkan.
2) Jika akan puasa (
puasa sunat ataupun selain bulan Ramadhan )hendaknya meminta izin dulu dari
tuan rumah.
3) Jika sedang
berpuasa selain Ramadhan, puasa nazar atau qadha, maka sebaiknya berbuka, jika
bertamu kemudian dihidangkan makanan oleh tuan rumah.
4) Dianjurkan agar
jangan menjadi imam sewaktu shalat berjamaah, jika sedang bertamu di tempat
orang lain.
Demikian
semoga ada manfaat dan Niat mengamalkan Insyaallah...
Blitar,
4 Desember 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar