KISAH VAKSINASI
Oleh :
Hariyanto
Di Bulan-bulan ini kegiatan
vaksinasi Covid 19 sangat digalakkan. Hampir setiap hari digelar vaksinasi
gratis bagi warga. Bahkan hari-hari ini sudah untuk anak usia 12 tahun sampai
18 tahun. Vaksinasi massal seolah berkejaran dengan virus.
Parto yang tinggal di kampung ikut
terimbas hebohnya vaksinasi itu. Secara bertahap warga diarahkan ke
tempat-tempat pelayanan vaksinasi. Parto mendapat giliran hari ini, karena
diajak temannya.
Betapa sedihnya Parto ketika sampai
di tempat dia ditolak ikut vaksinasi.. Petugas bersikeras harus bisa
menunjukkan KTP dan itu menjadi hal mustahil bagi Parto. Dia sudah lama tidak
pernah melihat KTP nya karena hilang beberapa tahun lalu. Dia warga yang tidak
tahu pentingnya KTP hanya pasrah ketika oleh petugas disarankan agar ditanyakan
ke Kantor Desa. Di Kantor Desa disarankan ke Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil. Dia pun menurut meski mulai bingung dan kuatir. Benar juga disana diharuskan
petugas menunjukkan bukti surat di vaksin. Parto semakin pusing....dia pulang
sendirian dan malam hari baru sampai di
kampungnya. Esok harinya Parto stress
ringan dan suka tertawa sendirian. Ketika RT dan beberapa warga membawanya ke RS
Gila, kembali tertahan di depan pintu
karena tidak bisa menunjukkan kartu vaksin. Kali ini Parto stress berat dan menjadi
sangat agresif. Tepat di gerbang RS itu
matanya melotot sambil menggeram kesurupan.
Blitar, 25 September 2021
@edisicovid19
Waduh kasihan parto.
BalasHapusHahaha.. bisa aja Pak Har bikin tertawa.
BalasHapusTp kasihan juga ya warga semacam parto ada di lingkaran setan kartu vaksin dan KTP..
Mau vaksin ditanya KTP. Ngurus KTP ditanya kartu vaksin. Ke RSJ juga ditanya kartu vaksin. Parto ... Parto ...
BalasHapus