PENTIGRAF RAPAT KECIL
Oleh ; Hariyanto_pentigraf
Toni kelihatan diantara sekumpulan
orang itu. Dia pun menceritakan kisah dirinya bahwa dirinya sudah divonis Covid
19 kemarin. Padahal saya tidak ada masalah dengan covid. Saya tahu itu. Mereka
berbisik-bisik menyatakan bahwa pasien ini dicovidkan saja. Saya tahu semuanya,
tapi tidak kuasa.
Adi menimpali pembicaraan tentang
dirinya yang juga dianggap terpapar covid 19. Padahal dirinya sebenarnya
mempunyai penyakit gula dan jantung. Saya protes keras tetapi mereka seperti
tidak mengenal saya. Totok, Topo, Toni dan banyak lagi teman sebayanya
berkumpul, mereka membahas satu hal tentang covid 19 yang lagi ngetrend itu.
Kita semua berarti positip terkena Covid
19. Itu buktinya dia menunjuk sesuatu sebagai benda putih peti mati. Tapi kita
semua kok dimudahkan disini ya. Suasana santai, bahkan tidak pernah ditanya
lagi tentang banyak hal.
Mereka seketika menunjuk dirinya
yang sedang termangu tidak jauh dari mereka. Parto terkejut melihat dirinya
ditunjuk oleh mereka. “Hari gini kok tidak mau divaksin ya. Ikuti saja Parto.
Buktinya mereka menjadi sehat itu.!” Parto kelu lidahnya. Dia tidak bisa
berkata-kata. Ucapan mereka sangat menohoknya, dan dia mulai menyadarinya untuk
siap divaksin. Dia tidak sadar ketika dirinya sedang tertidur di sebuah cungkup
makam setelah merikan diri dari kampung menghindari TRACING dan SWAB Covid 19.
Blitar, 5 September 2021
#edisicovid19
Pentigraf. Terlihat mudah karena sedikit saja yang ditulis tapi sulit sekali untuk memaparkan ide yang lengkap.
BalasHapusMasih belajar dengan pentigraf. Singkat padat tapi mengena. Terima kasih berbagi pentigrafnya.
BalasHapusKadang menentukan konflik pada tokoh di pentigraf agak susah.
BalasHapusKeren... Master Haryanto, trimks share ilmunya pentigraf
BalasHapusParagraf terakhir saya kurang paham. Hehe..maaf. tapi kerenlah
BalasHapus