Minggu, 05 September 2021

PENTIGRAF RAPAT KECIL

 

Gb. kumparan.com


PENTIGRAF RAPAT KECIL

Oleh ; Hariyanto_pentigraf

 

Toni kelihatan diantara sekumpulan orang itu. Dia pun menceritakan kisah dirinya bahwa dirinya sudah divonis Covid 19 kemarin. Padahal saya tidak ada masalah dengan covid. Saya tahu itu. Mereka berbisik-bisik menyatakan bahwa pasien ini dicovidkan saja. Saya tahu semuanya, tapi tidak kuasa.

Adi menimpali pembicaraan tentang dirinya yang juga dianggap terpapar covid 19. Padahal dirinya sebenarnya mempunyai penyakit gula dan jantung. Saya protes keras tetapi mereka seperti tidak mengenal saya. Totok, Topo, Toni dan banyak lagi teman sebayanya berkumpul, mereka membahas satu hal tentang covid 19 yang lagi ngetrend itu. Kita semua berarti  positip terkena Covid 19. Itu buktinya dia menunjuk sesuatu sebagai benda putih peti mati. Tapi kita semua kok dimudahkan disini ya. Suasana santai, bahkan tidak pernah ditanya lagi tentang banyak hal.

Mereka seketika menunjuk dirinya yang sedang termangu tidak jauh dari mereka. Parto terkejut melihat dirinya ditunjuk oleh mereka. “Hari gini kok tidak mau divaksin ya. Ikuti saja Parto. Buktinya mereka menjadi sehat itu.!” Parto kelu lidahnya. Dia tidak bisa berkata-kata. Ucapan mereka sangat menohoknya, dan dia mulai menyadarinya untuk siap divaksin. Dia tidak sadar ketika dirinya sedang tertidur di sebuah cungkup makam setelah merikan diri dari kampung menghindari TRACING dan SWAB Covid 19.

 

Blitar, 5 September 2021

#edisicovid19

5 komentar:

  1. Pentigraf. Terlihat mudah karena sedikit saja yang ditulis tapi sulit sekali untuk memaparkan ide yang lengkap.

    BalasHapus
  2. Masih belajar dengan pentigraf. Singkat padat tapi mengena. Terima kasih berbagi pentigrafnya.

    BalasHapus
  3. Kadang menentukan konflik pada tokoh di pentigraf agak susah.

    BalasHapus
  4. Keren... Master Haryanto, trimks share ilmunya pentigraf

    BalasHapus
  5. Paragraf terakhir saya kurang paham. Hehe..maaf. tapi kerenlah

    BalasHapus