Siang ini pelatihan daring Belajar Menulis melalui WA bertopik
Kita Menulis Cerita Fiksi dibawakan oleh
narasumber Sudomo, S.Pt. Beliau adallah seorang guru yang sudah biasa menulis
berbagai genre baik itu fiksi maupun non fiksi. Terakhir beliau juga
memenuculkan ide puisi baru pengembangan dari “PATIDUSA” yang disebut
Darik ( Puisi Dasa Larik ) artinya
mempunyai 10 larik. Beberapa bukunya diterbitkan oleh penerbit mayor. Beliau
adalah seorang guru IPA SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat.
Karya fiksi beliau antara lain; 1) Menerbitkan
kumpulan flash fiction 123 kata tentang ibu dan perempuan berjudul CERMIN
melalui jalur self-publishing di Nulisbuku.com tahun 2011. 2) Menerbitkan
sekitar 30 judul antologi flash fiction/cerpen bersama penulis lainnya lewat
jalur self-publishing di Nulisbuku.com tahun 2011 – 2014. 3) Menerbitkan
antologi flash fiction bersama penulis lainnya berjudul THE COFFEE SHOP
CHRONICLES lewat penerbit PT By Pass tahun 2012. 4) Menerbitkan antologi cerpen
bersama penulis lainnya berjudul DEAR MAMA lewat penerbit PT Gradien Mediatama
tahun 2013,
Karya nonfiksi beliau seperti; 1) Menerbitkan
buku saku wisata Lombok seri pantai berjudul DONG AYOK KE LOMBOK! bersama
penulis Lombok lainnya lewat penerbit DIMENSI PUBLISHING tahun 2013. 2)
Menerbitkan buku antologi bersama penulis lainnya berjudul MY LIFE AS BLOGGER
lewat jalur self-publishing nulisbuku.com tahun 2015.
Pelatihan hari ini kembali dipandu oleh moderator bunda Kanjeng tercinta yang sudah terkenal dan
begitu hebatnya di dunia literasi. Dalam pertemuan ke-13 hari ini, materi yang
akan dibahas dimunculkan di dalam bentuk pertanyaan yang ditampilkan dalam
bentuk slide. Dan seperti biasa jawabannya dan pengembangannya dalam bentuk
rekaman audio WA.
Dari Pertanyaan 1 Mengapa harus belajar menulis Fiksi ? Maka jawabannya antara lain
cukup masuk akal :
1. Ada aspek penilaian dalam AKM (Assesmen
Kompetiesi Minimal) ada aspek Literasi Teks Non fiksi
2. Untuk menemukan passioan seseorang dalam
menulis
3. Untuk mengeksplore kemampuan menulis
4. Untuk upaya menyembunyikan diri dan
[enyebmbuhan di
Pertanyaan ke
2 : Apa saja syarat bisa menulis cerita
fiksi ?
Jawabannya adalah :
1. Komitmen dan niat yang kuat
2. Kemauan dan kemampuan melakukan Riset
3. Banyak membaca cerita fiksi
4. Mempelajari Kamus Besar Bahasa
Indonesiadan Pedoman Umum Ejaaan Bahasa Indonesia ( PUEBI)
5. Memahami dasar-dasar menulis cerita
fiksi
6. Menjaga konsistensi menulis
Pertanyaan ke 3 : Apa saja bentuk cerita fiksi ?
1. Fiksimini : terdiri daro beberapa kata
2. Flash Fiction : Jumlah katanya khusus tertentu
3. Pentigraf : cerita tiga paragraf
4. Cerpen : jumlah kata kurang dari 7.500 kata
5. Novelet
: Kata terdiri dari 7.500 – 17.500
kata
6. Novela
: jumlah kata terdiri dari 17.500 kata
- 40.000 kata
7. Novel
: jumlah kata lebih dari 40.000 kata
Pertanyaan ke 4 adalah
Apa saja unsur-unsur pembangun cerita
fiksi ?
1. Tema
: Ide pokok cerita, sebisanya digali dari sekitar kita
2. Premis : Ringkasan ceritanya dalam satu
kalimat, termasuk konfliknya.
3. Alur/plot :
rangkaian kejadian dalam satu cerita,bisa alur maju, mundur atau
campuran
4. Penokohan : Penjelasan selangkah demi slangkah karekater
tokoh, bisa antagonis, tritagonis, protagonis
5. Unsur setting : penggambaran waktu
tempat dan suasana
6. Sudut pandang ; cara penulis
menempatakan dirinya
Pertanyaan ke 5 Bagaimana Kita Menulis Cerita Fiksi
1.
Niat dan Membaca : Tujuannnya untuk menetapkan tujuan dan memantapkan hati
dan membaca untuk memperkaya referensi
2.
IDE dan Genre : catat ide dan tentukan karyanya dalam berbagai bentuk yang
disuka
3.
OUTLINE : kerangka untuk menentukan berbagai insur cerita, termasuk tema,
tokoh, alur dll
4.
MENULIS : menuliskannya termasuk didalamnya konflik sampai ending yang baik
5.
SWASUNTING : dilakukan mengoreksi kembali tulisan yang sudah jadi.
Materi yang memang sudah tersusun dalam bentul pdf ini terasa singkat dan
poin-point saja, namun dalam pelatihan tersebut diperjelas dalam bentuk tanya
jawab sebagai pengembangan materi : sebagian tanya jawab itu sebagai berikiut ;
1. Apa
semua jenis fiksi mudah dibukukan, dan bagaimana pemasaran buku fiksi itu?
2. Apa syarat
masuk komunitas fiksi, bisakah saya masuk komunitas fiksi?
Jawaban:
1. Pada
dasarnya semua hal tidak ada yang sulit. Yang membuat tidak mudah itu adalah
tidak ada niat kita menjadikannya mudah. Terkait pemasaran saya rasa
masing-masing buku sudah memiliki takdirnya masing-masing. Pemasaran buku fiksi
pada dasarnya sama saja dengan buku nonfiksi. Tergantung pada upaya keras
dilandasi kreativitas kita untuk memasarkannya kalau diterbitkan secara indi.
Beda halnya kalau di penerbit mayor seperti beberapa buku saya, Alhamdulillah
pemasaran juga bagus karena penerbitan disesuaikan dengan selera pasar.
2. Terkait
komunitas fiksi, dulu saya bergabung tapi sekarang komunitasnya sudah mati
suri. Bergabung dengan komunitas fiksi tentu syaratnya adalah mau menulis
fiksi.
Pertanyaan:
3. Jika sulit
menghadirkan sosok antagonis dalam sebuah fiksi. Apakah ada kiatnya?
Jawaban:
Cara mudah
menghadirkannya adalah dengan membayangkan seseorang yang sangat tidak kita
sukai. Dari situ kembangkan tokoh tersebut menjadi tokoh yang berlawanan dengan
tokoh utama. Kalau tokoh utama kita pilih yang jahat, cara menghadirkan
antagonis ya cari seseorang yang sangat kita sukai.
Pertanyaan:
4.Apa
perbedaan antara fiksi, fiktif dan khayal? Kemudian apakah para penulis fiksi
itu pengkhayal ? lalu beda khayal dengan mimpi?
Jawaban: (setelah dibukakan kamusnya)
Fiksi = cerita
rekaan (roman, novel, dan sebagainya); rekaan; khayalan; tidak berdasarkan
kenyataan; pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran.
Fiktif =
Bersipat fiksi, hanya terdapat dalam khayalan.
Khayal =
Lukisan (gambar) dalam angan-angan; yang diangan-angankan seperti benar-benar
ada.
Mimpi =
sesuatu yang terlihat atau dialami dalam tidur; angan-angan.
Blitar, 5 Mei
2021
By.hariyanto
Tanggal pertemuan
ke-13: Senin, 3 Mei 2021
Tema : Kiat
Menulis Cerita Fiksi
Narasumber : Bapak Sudomo,
S.Pt.
Gelombang : 18
Resumer : Drs. Hariyanto
Terima kasih resumenya, Pak Hariyanto. Singkat, padat, dan jelas. Ayo menulis fiksi!
BalasHapus