Trik Promosi Buku
Sungguh
luar biasa.. Buku pertama beliau berjudul berjudul Man Jadda Wa Jadda.telah
begitu meluas mendapat hati pembacanya. Buku ini berisi motivasi sesuai judulnya
dari bahasa Arab yang berarti Siapa bersungguh-sungguh maka dia akan sukses..
Buku yang ditulis oleh Dr, Akbar
Zainudin, M.Pd ini sukses masuk cetakan
ke-13, beredar 55.000 eksemplar. Setelah Man Jadda Wajada, beliau menulis 15
buku dari tahun 2010 sampai sekarang. Pada kesempatan ini beliau berbagi ilmu
tentang : TRIK PROMOSI BUKU.
Akbar Zainudin, lahir di Banyumas, Jawa Tengah
tanggal 7 Februari 1973. Menyelesaikan pendidikan dasar di MI Muhammadiyah
Wangon, meneruskan di Pondok Modern Gontor Ponorogo, kuliah S1 di IAIN
(Sekarang UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan S2 di Sekolah Bisnis Prasetiya
Mulya Jakarta.
Pernah bekerja sebagai konsultan di sebuah
perusahaan bidang Teknologi Informasi, lalu tahun 2007 mencoba mandiri dengan
mendirikan perusahaan bidang pelatihan dan konsultasi manajemen, yang diberi
mana MAN JADDA WAJADA EDUCATION.
Karya Buku Favoritnya
1. Man Jadda Wajada: The Art Of Excellent Life,
(Jakarta: Gramedia, 2010) 2. Man Jadda Wajada2: Buka Pintu-Pintu Keberhasilan
Anda (Jakarta: Gramedia, 2011)
Kita lihat clossing
statemennya pada kegiatan belajar menulis malam itu (gelombang ke 18 bersama Om
Jay melalui WA Rabu, 26 Mei 2021). Begini statemenya :
Mulai
malam ini, rasanya sudah saatnya berhenti kita menganggap diri kita tidak
mampu, tidak bisa. Kita bisa kalau kita yakin bahwa kita bisa. Kita mampu kalau
kita yakin bahwa kita mampu.
Berani
saja mulai menulis. Keberanian memang tidak menjamin kesuksesan, tetapi
percayalah hanya orang-orang berani yang akan sukses.
Menulis
itu tentang keterampilan. Semakin rajin dilatih, semakin hebat tulisan kita.
Berhenti ikut banyak seminar dan pelatihan kalau tidak pernah latihan. Buat
apa?
Buat
target, bikin rencana, jalankan, dan evaluasi. Buat rencana baru lagi,
targetkan, evaluasi lagi. Begitu seterusnya. Gagal? Coba lagi. Gagal lagi? Coba
lagi, lagi dan lagi. Sampai kapan? Sampai berhasil.
Sebegitu
besar tekadnya , niatnya dan langkahnya yang dilakukan, seolah terngiang
kata-kata dibalik itu semua, “ Ayo tirulah aku, bapak guru pasti bisa. Semangat
dan semangat pantang putus asa. Man Jadda Wa Jada.”
Karena
judul buku suksesnya “ Man Jadda Wa Jada
= ( Barang siapa bersungguh-sungguh maka dia akan mendapatkan sukses)
mengingatkan saya pada peran seorang guru
di pesantren Gontor dalam film “ Negeri
5 Menara” yang terkenal di tahun 2012 lalu. Dengan pidatonya berapi-api ,
membawa sebuah golok dan dipatahkannya sebatang bambu di depan kelas. Lalu
dengan semangat bersama siswanya berteriak “ Man Jadda Wa Jada.” Ruang kelas
pun bergema. Penuh dengan semangat.
Semoga
demikianlah semangat itu bisa merasuk kepada pembaca semua. Aamiin.
Buku
barunya saat ini tentang menulis adalah
UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Ini buku panduan menulis dari A
sampai Z. Di dalamnya juga dilampirkan 150 an alamat penerbit yang bisa dikirimi
naskah, anggota IKAPI. Selain itu, buku terbarunya adalah The Power of Man Jadda
Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama.
Trik
malam ini tentang Strategi Pemasaran Buku, beliau ambil dari bukunya UKTUB:
Panduan Menulis buku dalam 180 hari. Ringkasnya adalah sebagai berikut:
Ada 4 Trik jitu STRATEGI PEMASARAN BUKU.
terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P, yaitu
1) Product
(Strategi Produk),
2) Price
(Strategi Harga),
3) Place
of Distribution (Distribusi), dan
4) Promotion
(Promosi).
Penjelasannya :
Pertama, Strategi
Produk. Strategi Produk sebenarnya merupakan tanggung jawab penerbit. Kita
sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target
pembaca kita dan apa kebutuhan mereka terhadap buku kita.
Kedua, Strategi
Harga. Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit.
Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi.
1. Harga buku secara umum.
2. Buku dijual dengan harga premium (lebih mahal
dibandingkan buku biasa).
Ketiga,
Strategi Distribusi.
Distribusi secara umum dibagi menjadi dua:
distribusi tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional
adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun
toko buku lokal.
Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya
adalah:
1. Melalui MLM (Multilevel Marketing)
2. Melalui Penjualan Langsung
3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada,
Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).
Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai
nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover,
ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)
Keempat,
Strategi Promosi
Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun
penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.
1.
Launching buku
Launching buku merupakan program untuk meluncurkan
buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang
mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Lnatas, siapa yang membiayai launching
buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku
kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching
buku.
Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada
tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita
promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.
Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan
nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens.
2.
Bedah Buku
Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi
buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya
kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga
pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya
Kita perlu usaha yang keras dalam menawarkan bedah
buku bisa di suatu tempat dengan situasi yang memungkinkan kita tawarkan
bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi
sekarang ini eranya digital. Tak perlu banyak orang yang hadir, yang terpenting
kita bisa merekam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin
membuat orang mengenal kita.
3.
Seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita.
Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah
dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para
peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa
offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan
secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.
4.
Membangun komunitas.
Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang
kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka
kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun
komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang
Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun
komunitas bahasa.
Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca
sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.
Beliau sendiri membangun banyak komunitas untuk
mempromosikan bukuntya. Ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis,
dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya share materi-materi yang
ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota
komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya beliaubentuk di WA Grup.
5.
Membangun jaringan reseller
Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku
kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen
komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih
20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah
bagi mereka untuk menjual.
6.
Jualan di marketplace
Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak,
Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi
dan distribusi kita.
7.
Pemanfaatan Medsos
Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber
dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait
tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita
tulis. Tetapi jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak
sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para
pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita.
Pada dasarnya dalam mempromosikan buku kita harus
bisa memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama.
Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam
mengambil keputusan. Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca,
maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.
Sebagai catatan penutup.
Sekarang ini sebagai seorang penulis, kita harus bisa memiliki beberapa
keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku. Sedikitnya ada 3 hal di
bawah ini :
- Keterampilan berbicara yang baik di
depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara
ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.
- Kemampuan copywriting (membuat kata
menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah
satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21.
- Pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana
memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex,
Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau
kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.
Demikian Teknik Promosi Buku
yang sudah dipaparkan oleh Akbar Zanudin sebagai pemateri malam itu. SEMOGA
BERMANFAAT . Aamiin
Berikut saya lampirkan link you
tube beliau tentang 7 langkah promosi
yang sudah dijalankannya sukses tersebut
: https://www.youtube.com/watch?v=lZhAixv86wA&t=15s
Blitar, 28 Mei 2021
By. Hariyanto
Resume : Ke-18
Tema : Teknik Promosi Buku
Narasumber : Akbar Zainudin M.Pd
Tanggal : Rabu, 26 Mei 2021
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar