Tendangan Itu
@Pentigraf
By. hariyanto
Sepasang pengantin baru tersenyum
bahagia setiap harinya. Hidup bagaikan ada di surga. Pemandangan sekitar seakan
indah semata. Makan seadanya bagai di restoran mewah di kota. Walau tinggal di
gubug serasa hotel bintang lima. Oh betapa nyaringnya suara burung-burung di atas sana.
Bulan ke tujuh ada tendangan
menyakitkan di perut sang isteri. Walau mengaduh sakit namun disambut tersenyum
bahagia. Sang suami dengan mesranya ikut mengelus kakinya walau masih di dalam
perut ibunya. “Aduh .....,” begitu keluhnya bahagia ketika sebuah tendangan
telak dan keras menonjok dinding perutnya.
Siang itu sungguh panas sekali.
Pertengkaran mulut hebat terjadi. Santo suami baru saja tiba rumah hendak istirahat dan makan siang. Tidak ada
uang tidak ada makan siang. Meledaklah perang
mulut. Teras rumahnya bergetar ketika sebuah tendangan telak mengenai perut
sang pelerai. Panas siang itu telah membakar hati Santo. Siaran TV memberitakan
seorang suami telah membunuh bapak mertuanya hanya karena soal sepele. Santo
mendengarnya dari sela jeruji besi. Dadanya sesak penuh penyesalan.
Blitar, 30 Mei 2021
Oleh. Hariyanto
Terima kasih
BalasHapusEndingnya ... Nendang. Membuat merenung, betapa penting menjaga amarah. Benarlah pesan Nabi, "Jangan marah!"
BalasHapus