Minggu, 22 Agustus 2021

Pentigraf KACANG LUPA KULITNYA

 


Kacang Lupa Kulitnya.

@pentigraf_ hariyanto

 

Takdir Sang Maha Kuasa tidak bisa ditolak dalam keadaan apa pun. Kita sebagai hamba-Nya sering tidak bisa menduga kejadian akhir seseorang. Apa yang kita anggap buruk bisa jadi baik baginya, atau sebaliknya.

Kali ini menyangkut 3 anak yang hidup dalam keluarga yang “broken.” Sang ayah menikah lagi dan kini mempunyai  anak masih kecill. Problem terjadi karena ketiga anaknya harus tinggal bersama dalam satu rumah kecil. Untuk mengurangi beban keluarga akhirnya ke 2 anaknya ditiipkan kepada Saudara ayahnya. Satu lainnya masih tinggal bersama sang ayah dan keluarga barunya.

Dua anak peremouan diikutkan bibinya yang hidupnya bertani. Dalam keluarga petani maka pekerjaan sehari-hari adalah ke sawah. Ikut menanam padi, menyiangi, sampai masa panen tiba, menjemur padi dan menggiling padi. Akhir cerita sang Bibi tidak terlalu memperhatikan pendidikan keponakannya. Lulus SD selesai dan berbanding terbalik dengan saudara lakinya sempat lulus SPG dan menjadi Guru PNS di kampungnya. Maka di saat dewasa anak perempuan yang belum bisa membaca, bernasib baik bersuamikan orang terpandang dalam arti ekonomi cukup. Mereka semua tampak bahagia. Hanya ibu tirinya merasa kecewa merasakan anak asuhnya sebagai kacang lupa kulitnya. 

Blitar, 22 Agustus 2021

Hariyanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar