Maaf Ya Dik !
Oleh. Hariyanto
Pagi ini dia datang memenuhi
panggilan Kepala Sekolahnya yang baru saja dikenalnya. Sebagai calon guru di
sekolah swasta elite dia harus menunjukkan disiplin, kali ini harus tepat waktu
memenuhi undangan jam 9 tepat.
Kantor Kepala Sekolah masih sepi
ketika dia datang, 10 menit sebelum jamnya. Dia pun mencoba melihat pintu
terbuka di sebelahnya sebuah ruangan guru. Beberapa guru tampak duduk menulis
sesuatu. Banyak kursi terlihat kosong. Sepi. Karena kegiatan pembelajaran Tatap
Muka masih belum diperbolehkan karena Pandemi Covid 19 ini. Tidak terlihat satu
siswa pun di sana.
Tiba-tiba dari arah belakang muncul
suara khas mempesilakan masuk kantornya. Setelah duduk dia melihat keheningan
itu seperti belum selesai. Ada beberapa detik yang menyelinap di balik senyum
Kepala Sekolah. Setelah berbicara mengenai beberapa hal situasi kondisi sekolah.
Ada sedikit keraguan diucapan Kepala Sekolah berikutnya, “Maaf Ya Dik! “ Ternyata kalimat
itu adalah kalimat pemberhentiannya sebagai calon guru yang belum sempat tampil
di depan kelas. Dengan alasan kuliah atau berhenti dan sebaliknya. Dia pun
maklum telah ada calon guru baru yang datang titipan Yayasan. Tetapi ketika
keluar pintu tidak bisa lagi menahan derasnya air mata, sabar hatinya
menghibur. Pikirannya menyusun kembali asa yang baru jatuh beterbaran.
Blitar, 21 Agustus 2021
#pentigraf pengalaman pahit honorer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar