Senin, 16 Agustus 2021

YPTD RUMAH INSPIRATIF PENULIS MAJUKAN LITERASI NEGERI

 


YPTD Rumah Inspiratif Penulis Majukan Literasi Negeri

Oleh : Hariyanto

#edisi Lomba Menulis YPTD

 

YPTD (Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan) adalah sebuah yayasan nirlaba yang bergerak di bidang literasi.  YPTD telah berdiri dan konsisten menempuh jalan memajukan negeri bersama literasi. YPTD berdiri tidak sendirian. Untuk membuat suatu kemajuan mutlak diperlukan kolaborasi yang apik dengan banyak pihak.  Memajukan literasi sebuah negeri  itu tidak mudah namun YPTD telah kokoh berdiri diantara penggerak literasi lainnya. YPTD dengan ciri khasnya siap melesat maju dan maju terus bahkan dengan kecepatan yang tidak diduga. Apakah ini impian ? Tentu tidak.

YPTD lembaga yang masih berusia belia. Tepat 19 Agustus 2021 nanti akan genap 1 tahun. Telah banyak  yang dilakukannya demi majunya literasi dalam negeri. Terlebih khusus bagi penulis, YPTD menyediakan rumah isnpiratif yang siap memberikan mahkotanya untuk ratusan bahkan ribuan penulis baru ke depannya.  Dalam catatan H. Thamrin Dahlan ketua YPTD sampai saat ini telah  menerbitkan  buku ber-ISBN sebanyak 233 judul buku dalam waktu sesingkat itu. Jumlah itu tentu akan terus berkembang. Jumlah ini memang sedikit jika dibanding penggerak literasi seperti “Mediaguru” yang berhasil menerbitkan buku sekitar 10 ribu dalam jangka 4 tahun. Namun dalam usia 1 tahun jumlah itu adalah prestasi yang luar biasa, apalagi proses penerbitannya adalah dengan biaya seikhlasnya. Sebuah ciri khas YPTD yang tidak dimiliki lembaga literasi lainnya.

YPTD menjadi rumah yang inspiratif bagi para penulis, karena di dalamnya semua sadar akan pentingnya menulis. Jika sudah mengenal YPTD jelas ujungnya adalah akan mendapatkan mahkota, berupa buku hasil karya penulisnya. H. Thamrin Dahlan senantiasa memberi dorongan kepada para penulis di YPTD dalam setiap kesempatannya.  Saya masih ingat beliau memberikan catatan tanggapan artikel saya pada 22 April 2021 sebagai berikut

 

Thamrin Dahlan berkata:

April 22, 2021 pukul 5:56 am 

Terima kasih Pak Hariyanto atas apresiasi. Bersama kita bisa berkarya meningkatkan kualitas dan kuantitas Literasi Indonesia melalui jejaring masing masing dan di YPTD. Mahkota seorang penulis abadi sifatnya bersebab tidak berdurasi waktu. Seumur hidup bahkan ketika wafat Mahkota tersebut tetap tersematkan, bahkan Mahkota berupa Buku bukan hanya sebuah seperti milik seorang Raja namun bisa berdulang berlebih dengan semakin banyaknya menerbitkan Buku. Pak Guru telah menikmati kepuasan bathin dan kebahagiaan luar biasa sewaktu Buku bisa menembus penyekat birokrasi dan budaya ketika Buku sampai kebeberapa sahabat dan pejabat. Benarlah ungkapan Buya Hamka ” biarlah tulisanmu itu membela dirinya sendiri, biarlah bukumu itu mengikuti takdirnya.” Selamat dan sukses ditunggu buku buku selanjutnya..Tetap semangat menulis, Salam Literasi / YPTD.

            Tulisankku saat itu antara lain : Terimakasih Bapak H. Thamrin Dahlan yang telah memberiku Mahkota yaitu sebagai penulis buku solo perdana. Alhamdulillah, moment itu aku peroleh pada akhir Maret 2021. Saat itu  sebuah paket  buku yang bercover berjudul ,” Menggerakkan Literasi Sekolah, Mengangkat Martabat Bangsa.” (Mengawali Kisah di Masa Pandemi Covid 19) . Perhatikan covernya, tampak dua siswa sedang asyik belajar atau membaca buku di alam bebas. Lalu tampak bayangan masa depan tehnologi maju, dibawah warna hijau menunjukkan segarnya alam bebar masih benyak tumbuhan sekitar, semangatnya siswa menuntut ilmu melalui literasi Baca Tulis. Cover itu adalah karya  Ajinatha, tim  relawan YPTD dalam hal pembuatan cover buku. Terimakasih Bung Ajinatha, telah sukarela memberikan covernya untuk buku soloku yang perdana. Jazakallahu Khairan Katsira. Aamiin.

            Kisah saya menerbitkan buku pertama kalinya, mungkin akan dialami oleh banyak penulis berikutnya. Seperti kisah saya sebelumnya begitu sulit membayangkan menerbitkan buku, apalagi dengan biaya relatif besar seperti ditawarkan banyak pihak. Disinilah YPTD memberikan solusi mudah bagi calon penulis buku.

Menurut Haji Thamrin, menerbitkan buku mudah di YPTD terdiri dari 3 jenis program yang dapat dipilih, yaitu:

Program A : 

Penulis telah mempunyai naskah buku segera  kirim ke email: thamrindahlan@gmail.com

Program B :

YPTD menerbitkan Buku dari Para Penulis posting di website terbitkanbukugratis.id setelah terkumpul naskah 150 – 200 halaman.

Program C :

Penulis posting di website YPTD terbitkanbukugratis.id sampai 40-50 artikel kemudian buku diterbitkan YPTD

 

Sedangkan Proses  Penerbitan Buku YPTD menerima Naskah Buku Penulis via email thamrindahlan@gmail.com lengkap dengan Judul, Daftar Isi, cover depan belakang Buku dan Kata Pengantar. Ketentuan Standard baku Buku terbitan YPTD adalah: ukuran kertas A5, Font 12, Margin 1.5/1/1/1, huruf Times News Roman,Spasi 1.5, ketebalan 150–200 halaman. Setelah naskah memenuhi standard baku, admin YPTD setiap hari Senin akan mengajukan permohonan Lisensi Barcode ISBN (International Standard Book Number) ke Perpustakaan Nasional.

Setelah Barcode ISBN di keluarkan Perpustakaan Nasional,  Admin menginformasikan kepada para penulis melalui  WA Group terbitkan bukugratis agar para penulis melakukan editing atau persiapan buku sebelum naik cetak. Admin YPTD akan menyiapkan Kata Pengantar Penerbit, halaman judul dan nomor urut terbit serta Barcode ISBN.

 Harapan YPTD melesatkan Literasi di Indonesia :

Berikut beberapa saran dan masukan untuk membuat YPTD bisa lebih “berdaya” dan menjadi ‘hebat” melesatkan kemajuan literasi negeri.

  1. YPTD tetap konsisten dijalannya yaitu membantu para penulis mendapatkan mahkotanya untuk memajukan literasi bangsa.
  2. YPTD perlu menjalin kerjasama dengan banyak pihak. Misalnya dengan sponsor atau penyumbang dana yang tidak mengikat untuk menambah berbagai fasilitas penerbitan termasuk tim penerbit yang solid.
  3. YPTD perlu menjalin kerjasama dengan penerbit lainnya yang memiliki kesamaan visi seperti “Perpusnas Press” , yang mempunyai visi membantu mamajukan dunia menulis melalui berbagai kelompok penulis.
  4. YPTD perlu   “mencontoh” atau istilahnya ATM secara kreatif untuk model websitenya, yaitu perlu  di setting agar ada semacam ruang penulis tersendiri yang didalamnya ada arsip tulisan penulis lengkap, dan diberi juga apresiasi bagi penulis yang sanggup rutin menulis 1 bulan setiap hari tanpa putus dengan bintang 1 atau piagam (virtual tapi bisa diunduh penulisnya). Aturan menulis setiap hari bukan kewajiban namun ada “reward” berupa piagam tadi.
  5. YPTD perlu mengagendakan lomba menulis semacam event “HUT YPTD ke 1” ini dengan tema tertentu yang bisa disesuaiakan secara rutin. Bisa setiap bulan sekali sehingga 1 tahun menghasilkan 12 judul buku (minimal) tulisan bersama, dengan biaya cetak ditanggung bersama. (Dengan biaya serendah=rendahnya, dan akan free jika ada sponsor)
  6. YPTD perlu menjalin kerjasama dengan Kemendikbud, karena di Kementrian itu sebenarnya ada program SAGUSABU ( Satu Guru Satu Buku)  beberapa waktu lalu. Moment ini yang telah digarap oleh “MediaGuru” dengan melatih ribuan guru dengan pelatihan berbayar dan penerbitan buku berbayar, namun berhasil secara signifikan menerbitkan buku dalam jumlah yang banyak. YPTD perlu meniru dari sisi menggerakkan guru dan menjalin dengan guru sebanyak-banyaknya untuk dunia penulisan buku, dan diarahkan kepada “win-win solution” mengingat karya tulis buku bagi guru juga bisa dijadikan nilai Angka Kredit untuk kenaikan pangkatnya.  Namun kerjasama selanjutnya juga bukan hanya kepada guru tetapi kepada semua komunitas.
  7. YPTD perlu memperkenalkan diri secara intensif ke beberapa sekolah sambil membuat program menulis  bekerja sama dengan PGRI atau Om Jay dkk.
  8. YPTD harus mempunyai visi ke depan, yaitu segera menerbitkan majalah Digital. Ini  mungkin memerlukan SDM yang andal dan biaya besar. Disinilah tantangannya. Langkah ini sekaligus menerbitkan buku secara digital sesuai tantangan zaman ke depannya. Karena secara stok penulis, YPTD cukup banyak mempunyai anggota yang hebat sebagai penulis.
  9. YPTD juga mulai bergerak dalam pemasaran buku-bku unggulannya di media on line dan jalur lainnya yang potensial.

Demikian beberapa masukan di Hari Ulang Tahun yang ke 1 ini sembari ikut mendoakan semoga YPTD benar-benar menjadi maju pesat dan menjadi pelopor literasi memajukan negeri.  Aamiin. Selamat untuk Bapak H. Thamrin Dahlan, Ajinatha , editor dan  tim  YPTD lainnya. Dirgahayu ke 1 YPTD. Maju terus pantang surut, Sekali layar terkembang . Melesatlah kapal ke depan.

 

Blitar, 16 Agustus 2021.

@edisiulangtahun YPTDke1.

 

 

 

 

 

 


6 komentar:

  1. Salah satu media untuk menggalakkan literasi Indonesia, meskipun usianya memang terbilang sangat muda, tetapi hasil produksi bukunya sangatlah luar biasa.

    BalasHapus
  2. YPTD menjadi kran untuk mengalirkan literasi Indonesia. Semoga sukses.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Bu.....semoga YPTD tetap jaya dan sukses selalu

      Hapus
  3. MasyaAllah, luar biasa. Smg mjd pemberat pahala. Amin....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Terimakasih atas kunjungannya Bu Mien

      Hapus