Minggu, 29 Agustus 2021

PENTIGRAF KISAH PELARIAN

 


PENTIGRAF KISAH PELARIAN

Oleh : Hariyanto

 

Sungguh situasi Pandemi Covid 19 yang diawali Maret 2020 lalu telah membawa ketakutan bagi banyak warga. Terlebih lagi pada diri Parto yang saat ini merasa dikejar-kejar oleh Satgas Covid di Kampungnya. Dia merasa tidak aman dan tetap ingin berlari dan berlari menghindari pengejaran itu.

Entah sudah sampai daerah mana dia berlari. Satu tujuannya dia tidak mau ditangkap Satgas untuk diisolasi. Kabar terakhir dirinya disebut-sebut sebagai warga yang terkonfirmasi reaktif. Dia harus diisolasi. Dia harus dibawa ke tempat khusus bersama orang-orang lainnya yang menderita. Susah sedih dan sepi demikian gambaran buruk tentang isolasi itu. Karenanya dia memilih meninggalkan rumah dan kampungnya.

Dalam  kisah perjalanannya kali ini dia merasa sampai di sebuah tempat yang asing. Di hadapannya ada sebuah rumah joglo model kuno, dengan halaman luas dan pintu lebar. Parto merasakan capek luar biasa dan bermaksud menginap di rumah itu. Seseorang mengaku tuan rumahnya berpakaian adat Jawa memakai blangkon menyambutnya dengan ramah. Parto pun disambut dengan sajian makanan. Perutnya yang lapar memaksanya untuk langsung menyantapnya. Perutnya terisi dia pun tersenyum. “Syukurlah sudah sadar,” terdengar suara isterinya. Parto membuka matanya perlahan  dan dilihatnya selang infus menancap di tangannya. Dua hari lalu warga menemukan Parto pingsan di cungkup makam kampung sebelah.

 

Blitar, 29 Agustus 2021

#edisi_ pandemicovid19

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar