Senin, 01 November 2021

ALHAMDULILLAH BISA MENULIS 8 PUISI 2.0 HARI INI






Oleh. Hariyanto

SALAM LITERASI

Alhamdulillah, puji syukur pada Allah swt, yang telah melimpahkan banyak ide dan inspirasi menulis puisi jenis 2.0. Ya puisi baru yang digagas Prof. Endang Kasupardi memiliki ciri antara lain jumlah kata di dalamnya tidak boleh lebih 20 kata. Secara sederhana bentuk puisi selalu menggambarkan satu obyek tertentu dengan detail....tentu saja di tambah imaginasi pengarangnya.

Seperti biasa, Langkah pertama menulis puisi adalah menuliskan judul disarankan Benda atau OBYEK yang nyata. Misalnya meja, pensil, buku, sepatu, sepeda. Pohon, Bunga Melati. Carilah obyek yang dekat dengan kehidupan sekitar kita. Tulislah hal yang kita pahami. Jangan menulis hal yang tidak kita ketahui dan pahami. Jangan pula menulis judul kata benda abstrak (walau pun boleh, jika sudah mampu) untuk tahap awal jangan dulu. Benda abstrak misal ; kepandaian, Kesibukan, Rajin, Ketaatan, Menghormat, Kehijauan, dll

Hari ini ada tulisan Pak Endang Kasupardi tentang judul-judul puisi yang muncul BIASANYA.....seperti pagi hari tentang semangat, siang hari tentang sosial dan alam, sore hari tentang instrospeksi, malam hari tentang religius dan keluarga. Dan inilah tulisan beliau:

BIASANYA
Oleh Endang Kasupardi

PUISI yang lahir
1. pagi hari tentang semangat kerja dan religius
2. Siang hari : sosial dan alam
3. Senja: tentang instrospeksi
4. Malam hari : religius dan keluarga
(1.11.2021)

Pedoman ini mungkin bisa membantu,

Jika siswa dan anak-anak sekolah tentu saja bebas. Tulislah yang paling dekat dengan kalian, seperti Buku Tulis, Buku Halus, Buku Gambar, Pensil, Penggaris, Jendela Kelas, Baling-baling di kelas dan lainnya.....Sepeda , Tas, Uang Saku,

Karena cuaca hari ini di kota kita Blitar turun hujan deras, maka pak Guru menulis banyak tentang hujan. Sementara pak Enang, juga guru puisi 2.0 juga menulis puisi HUJAN tetapi dengan judul yang lain yaitu CUCURAN RAHMAT. Inilah bentuknya:

Cucuran Rahmat
Oleh. Enang Cuhendi

ada gemuruh tertabuh di ujung langit
awan pun sembab
tanda alam kan menangis bahagia
mengucurkan bulir-bulir penuh rahmat
karunia Illahi
(1.11.2021)


Dan alhamdulillah, hari ini pak Guru menulis 8 puisi berikut. Semoga bisa dinikmati dan bermanfaat, Aamiin.


1. SEPATU ANAK-ANAK
Oleh. Hariyanto

Suara derit alasnya
Menggesek lantai
Halaman sekolah
Membungkus kaki mungilnya
Menggesek semangat
Ikut lari
Mengejar cita-cita

Blitar. 01.11.2021

2. CANDANYA
Oleh. Hariyanto

Susul menyusul
Derai tawa dan canda
Saling kejar
Saling cerita
Tentang liburan
Tentang hujan
Turun semalam
Membuai
Mimpinya

Blitar. 01.11.2021


3.KELAS PAGI
Oleh. Hariyanto

Kelas pun terisi
Halaman sekolah
Sepi
Mendengarkan ikrar
Pancasila
Dan janji siswa
Menjaga.kehormatan
Ibu Bapak dan Sekolah
Berakhlak.mulia

Blitar. 01.11.2021

4. KELAS OLAHRAGA
Oleh. Hariyanto

Halaman depan sekolah
Menyatukan barisan
Menangkap bola
Di antara langkah anak-anak

Blitar. 01.11.2021


5.HUJAN SIANG INI
Oleh. Hariyanto

Terlalu deras
Jatuhnya bedebum
Mendera bumi
Pecah ribuan keping
Terpencar riuh
Suaranya menggetar
Sampai ke hati

Blitar. 01.11.2021


6.KISAH SEPEDA TUA
Oleh. Hariyanto

Masih berjalan
Melaju
Dalam kayuhan kaki
Derik rantainya
Tegang memutar
Roda gigi
Mengguncang jeruji
Ting tong
Menyapa setiap
Tanah jejaknya.

Blitar. 01.11.2021


7. TARIAN
Oleh. Hariyanto

Sepasang Penari
Meliukkan tubuhnya
Begitu serasi
Lemah lembut
Gemulai
Satukan gerak dan nada
Gemelan pengiringnya
Indah.

Blitar, 1.11.2021


8.GOWES RIA
Oleh. Hariyanto

Melaju
Menerjang angin
Berdesir
Di padang sawah
Menyusuri
Tepian pematang
Roda pun tak henti
Menulis kisah
Perjalanan.

Blitar, 1.11.2021

SALAM LITERASI
HARIYANTO  








12 komentar:

  1. Waahhh puisi apalagi ini....
    menulis puisi tidak boleh lebih dari 20 kata....
    ilmu baru lagi.. Terimakasih Pak Har

    BalasHapus
  2. Iya Bung Indra sama-sama, Menurut Penggagasnya sebetulnya bukan barang baru, sudah launching sejak 2011 an

    BalasHapus
  3. Waw,,puisinya dahsyat dan penuh makna sepertinya tuh pak. Keren banget...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Bung Wahid...masih proses belajar.....yang penting terus menulis sebanyakbanyaknya...nanti akan muncullah kualitasnya. itu pesan gurunya.

      Hapus
  4. Ada grup khusus perpuisian kah, Pak Hary? Sepertinya menarik sekali, jadi pengen ikut belajar

    BalasHapus
  5. Puisi adalah kata hati yang indah...

    BalasHapus
  6. Luar biasa letupan kata dlm puisi 2.0 Cak.Har.
    Kapan ada kls menulis puisi 2.0 lagi

    BalasHapus
  7. Luar biasa... Master, trimks share ilmu menulis puisi. Emak hrs banyak belajar cara menulis puisi

    BalasHapus
  8. Ini Guru Penggerak Literasi yang sesungguhnya. Makasih, Cak!

    BalasHapus
  9. Pingin belajar puisi... Terimakasih Pak Har

    BalasHapus
  10. Mantap puisinya pak. 8 puisi 2.0 keren dan luar biasa. Terima kasih sharingnya.

    BalasHapus
  11. Pak Har puisinya semakin berkibar dan cetar membahana. Mantabbe

    BalasHapus