Kamis, 18 November 2021

FASE CEREBRUM PADA P.2.0

  PUISI 2.0  

FASE CEREBRUM PADA P.2.0

Oleh Hariyanto


SALAM LITERASI

Kali ini penulis mengajak pembaca mengenal satu lagi fase dalam puisi 2.0 yang langsung dari gurunya Dr. Endang Kasupardi. Ada beberapa fase dalam puisi 2.0 ini dan salah satunya adalah fase cerebrum. Apa dan bagaimana puisi ini mari kita sama-sama menyimak uraian singkat di bawah ini.

 

PUISI cerebrum adalah puisi yang mendokumentasikan berbagai peristiwa sekarang dan masa lampau. Puisi ini disusun merujuk pada hal-hal kecil yang tidak diperhatikan orang lain  ( catatan penulis....masih konsisten bicara fokus pada satu hal....bahkan bagian terkecil dari satu obyek)

 

Namun walaupun memperhatikan hal kecil penulis harus mampu mengungkapkan dengan detil atas sesuatu yang disusunnya. ( catatan penulis. Disinilah letak pentingnya untuk pembelajaran ke siswa, yaitu belajar menguraikan satu hal secara lebih detail, dari satu obyek yang dilihatnya. Ini akan mengasah siswa pada sisi belajar “pemahaman”)

 

P2.0 pada Fase Cerebrum menggunakan bahasa sebagai ungkapan untuk memperlihatkan daya nalar dan menunjukkan sikap bahwa yang dilihatnya itu memiliki pengaruh besar pada dirinya.

 

Ciri utama P2.0 fase cerbeum, ditunjukkan dengan dua paragrap yang seolah olah berbeda namun saling melengkapi. (catatan penulis, jelas ada hubungan erat antara 2 paragrap tersebut....tidak harus sebab akibat....tetapi bisa sinkron)

 

Contoh puisi fase cerebrum

 

REFORMASI

Oleh. Endang Kasupardi

 

atari oranye

ikan koi di aquarium

hanya mengecap tak dapat teriak

keruh

 

tahun itu 1998

pohon beringin

depan rumah

roboh

 

----

 

BULAN TETAP SEMBUNYI

Oleh, Endang Kasupardi

 

selepas hujan

hanya

menyisakan tetes air jatuh

pada kardus

aku hanya mendengar suara popcorn dipasak

saat semua warung sudah

tutup

 

 

dan malam ini penulis juga mencoba membuatnya. Terlepas betul tidaknya itu urusan nanti. Karena yang penting saat ini membuat sebanyak-banyaknya duli puisinya......baru nanti bicara kualitasnya....demikian secuil pesan sang guru puisi 2,0  Dr. Endang Kasupardi.

 

Inilah karya penulis malam ini (campuran...ada yang 2 paragrap ada yang masih tunggal.

 

HUJAN MALAM

Oleh. Hariyanto

 

rintisnya membasah

mendingin

menampung tetes hujan

berlanjut

semalaman

tanah padas pun

meretas bunyi

seperti rentetan

petasan cabe

 

18.11.2021

 

 

ADAT SIANG INI

Oleh. Hariyanto

 

matahari meredup

berlindung

di balik mendung

bisiknya pada angin

agar mendung

segera turun

ke bumi

 

di bawah sana

air belum surut juga

 

18.11.2021

 

 

 

AZAN

Oleh. Hariyanto

 

memanggil jamaah

salat

salatlah

segera

jangan ditunda

 

ingatlah

pada-Nya

di setiap tepi waktu

di tonggak kepastian

sebelum disalati

 

18.11.2021

 

KERUPUK

Oleh. Hariyanto

 

renyah

getas

bersuara gemeretak

lebur di gilas gigi

 

saat si jago merah

melalap bangunan

asap hitam

berhambur

remuk

 

18.11.2021

 

 

SEMOGA BERMANFAAT

 

SALAM LITERASI

BLITAR, 18.11.2021

HARIYANTO

3 komentar:

  1. Masih tentang puisi 2.0...
    Saya menyimak saja ya Pak...
    Menambah pengetahuan dalam dunia perpuisian...
    Sehat selalu Pak Har

    BalasHapus
  2. Aku suka sekali tulisan ttg puisi ini. Apalagi beserta contoh-contohnya.🤩
    Trims sudah berbagi

    BalasHapus
  3. Saya masih belum paham konstruksinya.

    BalasHapus