PUISI 2.0
FASE CEREBRUM PADA P.2.0
Oleh Hariyanto
SALAM LITERASI
Kali ini
penulis mengajak pembaca mengenal satu lagi fase dalam puisi 2.0 yang langsung
dari gurunya Dr. Endang Kasupardi. Ada beberapa fase dalam puisi 2.0 ini dan
salah satunya adalah fase cerebrum. Apa dan bagaimana puisi ini mari kita
sama-sama menyimak uraian singkat di bawah ini.
PUISI cerebrum adalah puisi yang mendokumentasikan berbagai peristiwa
sekarang dan masa lampau. Puisi ini disusun merujuk pada hal-hal kecil yang
tidak diperhatikan orang lain ( catatan
penulis....masih konsisten bicara fokus pada satu hal....bahkan bagian
terkecil dari satu obyek)
Namun walaupun memperhatikan hal kecil penulis harus mampu
mengungkapkan dengan detil atas sesuatu yang disusunnya. ( catatan penulis. Disinilah
letak pentingnya untuk pembelajaran ke siswa, yaitu belajar menguraikan satu
hal secara lebih detail, dari satu obyek yang dilihatnya. Ini akan mengasah
siswa pada sisi belajar “pemahaman”)
P2.0 pada Fase Cerebrum menggunakan bahasa sebagai ungkapan untuk
memperlihatkan daya nalar dan menunjukkan sikap bahwa yang dilihatnya itu
memiliki pengaruh besar pada dirinya.
Ciri utama P2.0 fase cerbeum, ditunjukkan dengan dua paragrap yang
seolah olah berbeda namun saling melengkapi. (catatan penulis, jelas
ada hubungan erat antara 2 paragrap tersebut....tidak harus sebab
akibat....tetapi bisa sinkron)
Contoh puisi
fase cerebrum
REFORMASI
Oleh. Endang
Kasupardi
atari oranye
ikan koi di
aquarium
hanya mengecap
tak dapat teriak
keruh
tahun itu 1998
pohon beringin
depan rumah
roboh
----
BULAN TETAP
SEMBUNYI
Oleh, Endang
Kasupardi
selepas hujan
hanya
menyisakan
tetes air jatuh
pada kardus
aku hanya
mendengar suara popcorn dipasak
saat semua
warung sudah
tutup
dan malam ini
penulis juga mencoba membuatnya. Terlepas betul tidaknya itu urusan nanti.
Karena yang penting saat ini membuat sebanyak-banyaknya duli puisinya......baru
nanti bicara kualitasnya....demikian secuil pesan sang guru puisi 2,0 Dr. Endang Kasupardi.
Inilah karya
penulis malam ini (campuran...ada yang 2 paragrap ada yang masih tunggal.
HUJAN MALAM
Oleh.
Hariyanto
rintisnya
membasah
mendingin
menampung
tetes hujan
berlanjut
semalaman
tanah padas
pun
meretas bunyi
seperti
rentetan
petasan cabe
18.11.2021
ADAT SIANG
INI
Oleh.
Hariyanto
matahari
meredup
berlindung
di balik mendung
bisiknya pada
angin
agar mendung
segera turun
ke bumi
di bawah sana
air belum
surut juga
18.11.2021
AZAN
Oleh.
Hariyanto
memanggil
jamaah
salat
salatlah
segera
jangan ditunda
ingatlah
pada-Nya
di setiap tepi
waktu
di tonggak
kepastian
sebelum
disalati
18.11.2021
KERUPUK
Oleh.
Hariyanto
renyah
getas
bersuara
gemeretak
lebur di gilas
gigi
saat si jago
merah
melalap
bangunan
asap hitam
berhambur
remuk
18.11.2021
SEMOGA
BERMANFAAT
SALAM LITERASI
BLITAR,
18.11.2021
HARIYANTO
Masih tentang puisi 2.0...
BalasHapusSaya menyimak saja ya Pak...
Menambah pengetahuan dalam dunia perpuisian...
Sehat selalu Pak Har
Aku suka sekali tulisan ttg puisi ini. Apalagi beserta contoh-contohnya.🤩
BalasHapusTrims sudah berbagi
Saya masih belum paham konstruksinya.
BalasHapus