GADIS PUREL
ITU
Oleh.
Hariyanto
Parto menjadi juragan besi rongsok terkenal di kampung
Maju Jaya.
Gadis sebagai purel (pemandu karaoke) yang baru
dikenalnya sangat mengesankan Parto. Gadis
yang bernampilan lugu dengan rambut tergerai lurus. Perawakannya langsing ideal
dan kulitnya kuning lansat terkesan putih mulus terbalut lembut bedak khas saat
bertugas. Apa pun yang dimintanya, selalu diturutinya. Terutama permintaan uang
untuk bedak dan sabunnya si Nyai. Mungkin ini cinta pertamanya. Parto sungguh
tidak bisa berpaling. Hari-harinya menjadi terbagi antara bisnis dan bercinta
dengan si gadis purel. Mungkin terkena pelet demikian sahabatnya mengingatkan,
namun Parto tidak bergeming. Parto sungguh tidak menyadari akan peribahasa
habis manis sepah dibuang. Parto pun jatuh miskin. Gadis purel meninggalkannya.
“Begitulah Pak
kisah saya beberapa waktu lalu,” Parto mengakhiri ceritanya sambil memijit
lebih keras di bagian punggung pasiennya. Kini dia sukses praktik di rumahnya
sebagai tukang pijat. Pasiennya sangat terkejut mendengar kisah itu, buru-buru pamit setelah menyelipkan amplop di tangan
Parto yang kebingungan. Gadis purel itu persis gambaran anak gadisnya yang kini pergi ke luar negeri.
Blitar, 17 Februari 2022
#pentigraf
peribahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar