MAWAS DIRI
oleh.
Hariyanto
Anak ibu
terbukti
Menjadi
seorang klyptomania
Habis sudah
diambilnua
Barang
barang receh
Sampai
berharga
Tapi uang
pun jua.
.
Masa begItu
pak?
Tanya
polosnya seorang ibu
Setengah
tidak percaya
Karena baru
didengarnya.
Sekolah membuka
jatidirinya
Untuk.membuka
hati bersama
Agar
orangtua merangkul puteranya
Yang masih
perlu rengkuhan tangan
Tuk menatap
lurus jalan di depan
.
Sungguh
cobaan itu
Selalu
menyelinap di antara langkah
Bersanding
batu hitam
Berserakan
di sepanjang jalan
Lancip
menganga dan tajam
Mengiris
daging kaki siapa pun
Yang melewatinya.
.
Tidak....tidak
bukan begitu maksudnya
Ini bicara
pembinaan
Agar
tetap.di jalan lurus lempang.
Mulus hambatan
.
Semua harus
diatasi bersama
Mari
bersatu
Selamatkan
generasi
Dari jejak
keliru
Dsngan usaha
dan doa.
Semoga
Allah melindungi kita
Karena kita
melindungi si kecil
Ke jalan-Nya
Aamiin
Ibu itu pun
ikut lega
Mendengar cerita
pedih
Namun nyata
Sunggguh tak
dinyana
Si putri
cantiknya
Terlewat dari
pandangnya
.
Terimakasih
Bapak Ibu Guru
Membantu kami
Menajam
pandangan
Pada anak-anak
kami.
.
Tertulislah
hari ini
Sebuah berita
kesepakatan
Yang tak terlihat
Tapi terjaga
Dalam hati
sanubari.
Untuk memandu
mereka.
.
Kami guru
dan orangtua ribut
Meredam gusarnya
hati
Dari badai kecil pendidikan
Sementara sang
anak
Tertawa ceria
Mengaji,
les
bermain
berlarian
Dalam canda
tak merasa
Baru saja
ada badai
Di tengah
tawanya.
Blitar,
26.02.2022
Hariyanto
# catatan
kecil kisah perjalanan seorang guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar