Senin, 07 Februari 2022

KISAH INSPIRATIF SEORANG PENULIS PUISI 2.0

 

buku 1 karya Cak Inin dan  buku ke 2 buku saya 

Oleh. Hariyanto

 

Salam Literasi.

Saya ingin mengisahkan seorang penulis puisi 2.0 yang inspiratif. Bukan hanya dalam hal produktifnya menulis. Namun dari banyak sisi bisa kita jadikan teladan seperti ketukunan dan keuletannya. Kegigihannya dalam mencari ilmu itulah yang menurut saya mampu mengantarkannya kepada sukses itu.

Beliau adalah Mukminin. S.Pd; M.Pd nama penyairnya Cak Inin Mukminin. Seorang guru di SMP 1 Lamongan, dan sudah menulis buku solo  sejak usia 55 tahun, dengan judul buku : 1. Buku solo 55 Pantun Nasihat  th.2020 Buku ke 2 . Jurus Jitu Menjadi Penulis Handal Bersama Para Pakar  2020 dan sekitar 8 buku antologi.

Saat ini sebuah buku sangat spesial dan dibranded BEST EDITION berjudul LARON. Buku ini berisi 57 puisi 2.0 yang menandai usia beliau di tahun ke 57. Isi puisinya penuh dengan pesan keagamaan dan juga pandangan kritis di masyarakat. Semua itu dikemas dalam genre puisi 2,0. Puisi yang terbentuk dari 20 kata saja. Puisi yang hanya fokus pada satu obyek saja, dan tentu saja ditambahkan majas serta tanggapan rasa penulisnya. Secara umum puisi 2.0 ini adalah puisi mengungkap fakta dalam bentuk minim secara obyektif. Dengan perbandingan 60 : 40  antara fakta dan rasa.

Dengan informasi yang sedikir ini penulisnya mampu membuat 57 karya puisi yang cantik dan hampir sempurna sesuai dengan ciri puisi 2.0. Setidaknya hal itu bisa dilihat dari tanggapan penggagas Puisi 2,0 Dr. Endang Kasupardi, M.Pd yang menanggapi dengan sangat apik terhadap puisi  “LARON”

Berikut cuplikan kata pengantar beliau terhadap puisi LARON karyanya.

LARON

 

ribuan Laron

beterbangan

berebut cahaya

rela sayapnya tercerabut

jatuh

sujud

 

Rumah Syiar Tlanak, 1211202.20.37

Karya : Cak Inin Mukminin

Puisi yang sudah bagus dan fokus. Menggambarkan tentang seekor Laron yang terbang memburu cahaya. Dekat. Ada disekitar cahaya. Lalu sayapnya jatuh.

Puisi yang fokus pada satu objek. Tidak hanya ungkapan, tapi dapat dibuktikan. Sebenarnya seperti itu. Tapi, saat disusun menjadi sebuah puisi kita seolah dibawa pada kenyataan untuk dimaknai. Puisi yang bagus, kalimat yang disusun sudah membawa pembacanya untuk merenung tentang Kuasa Allah SWT.

Beliau memiliki hobi membaca dan  menulis. Maka kali ini saya anggap sudah mampu membaca dan menulis satu obyek dalam bentuk puisi 2.0. Menulis satu obyek saja dalam puisi memang seperti kelihatan sederhana, namun memang sederhananya harus diupayakan dengan beberapa latihan kecil, yaitu menangkap satu benda dan menuliskannya.

Mungkin berkenalan dengan jenis puisi 2.0 ini baru 3 bulan lalu yaitu Oktober 2021. Sama dengan saya sekitar Oktober 2021. Tetapi proses perkenalan dengan puisi ini sungguh amat berbeda. Walau sama-sama melalui on line, blog dan WA namun saya mendapat arahan langsung dengan sang penggagasnya. Saya juga masuk dalam grup belajarnya, sedang beliau tidak. Melalui blog dan WA sajalah kami berkomunikasi.

Beliau membaca artikel saya tentang Puisi 2.0 di blog saya, lalua tertarik dan akhirnya mencoba membuatnya .  Beliau tertarik membuat beberapa puisi ini karena ada target tertentu untuk dijadikan buku solonya. Saya juga dipacu demikian dalam grup belajar, yaitu membuat sebanyak-banyaknya puisi 2.0 dan titik akhirnya diharapkan dijadikan buku.  Dari 2 niat dan tekad tersebut, rupanya semua berakhir dengan hasil baik yaitu menghasilkan buku solo kumpulan puisi yang ditulis sejak Oktober 2021 sampai Januari 2022.

Saya sendiri memberinya judul :MERAKIT ASA” PUISI 2.0 sedangkan Cak Ini diberinya judul : LARON.

Semua mendapat kehormatan diberi pengantar oleh Dr. Endang Kasupardi , M.Pd sang penggagas puisi 2.0. Alhamdulillah.

Dalam bukunya LARON Cak Inin mempercayakan saya sebagai editornya. Pada akhirnya tugas editor ini saya lakukan dengan sangat mudah, karena sesungguhnya proses editornya sudah berlangsung selama 3 bulan. Karena setiap kali Cak Inin menuliskan puisinya mengirimkan drafnya untuk dikoreksi sebelum diupload ke medsosnya. Praktis mengedit naskah menjadi semakin mudah. Selanjutnya proses layout , cover dsb sudah diurusnya sendiri karena beliau juga menangani penerbit Kamila di Lamongan.

Simpulan dan pelajaran yang bisa diambil dalam munculnya buku Puisi 2.0 ini adalah :

1.     Beliau yang sudah berumur di atas 50 tahun masih semangat belajar dan belajar. Karena dalam hal ini proses menulis dan menjadikan buku dengan melihat sedikit informasi dan langsung beraksi.

2.     Keuletan mempertahankan posionnya sebagai penulis dibuktikan dengan terus belajar dan belajar

3.     Selalu menuliskan pesan kebaikan dan mengingat Allah dalam hampir seluruh puisinya.

4.     Buku yang diterbitkan menjadi inspirasi bagi penulis lainnya, terutama di grup WA  RVL (Rumah Virus Literasi)  sebagai bukti menyelesaikan tantangan menulis buku tahun ini.

Cak Inin membuktikan bahwa motto hidupnya sedang dijalankannya dengan baik. Apa saja mottonya adalah berikut ini :

•Manjadda Wajada

•Jadikan hidup untuk bermanfaat bagi orang lain 

•Tiada kata terlambat untuk menulis, tulislah segera apa yang Anda suka, Anda lihat, Anda baca, Anda dengar,   Anda rasakan untuk berbagi kebaikan ( Cak Inin 2020)

•Torehkan penamu dari hikmah jejak kakimu siapa tahu itu jadi penolongmu (Cak Inin 2020)

 

Semoga bermanfaat.

Salam Literasi

 

Blitar, 7 Februari 2022

Hariyanto

15 komentar:

  1. Alhamdulilah terima kasih Cak Har atas ilmu puisi 2.0 yg ditularkan kepada saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggih Cak Inin. Selamat atas prestasinya. Prinsipnya kita belajar terus sepanjang hayat....

      Hapus
  2. Luar biasa. Alhamdulillah saya mengenal orang-orang hebat, Ust Inin dan Pak Har. Selalu menginspirasi.

    BalasHapus
  3. Saya belum pernah nulis puisi menginspirasi pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksudnya proses belajarnya menulis puisi 2.0 yang menginspirasi Bu. Kalau puisinya ya semoga saja bisa menginspirasi. Terimakasih atas kunjungannya. Salam

      Hapus
  4. SEmangat berkarya pantang mengenal usia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mr. Beje. Belajar sepanjang hayat. Salam

      Hapus
  5. Saluut sama teman2 lolita yg masih semangat belajar meningkatkan kompetensi literasinya. Mari semangat...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Ambu...mari semua semangat berliterasi.....

      Hapus
  6. Iya Pak Cak Inin sangat menjaga motivasi menulis. Memang luar biasa.

    BalasHapus
  7. Siip.....salam literasi Bung Padil

    BalasHapus