Dalam takbir
Aku tenggellam
Larut ke dalam
Mega Besar-Mu
.
Dalam takbir
Aku pecah sebar
mengangkasa
Dalam bintang-Mu
.
Dalam takbir
Aku silau
Dalam lembut
Cahya-Mu
.
Dalam takbir
Aku rapuh
Luluh
Di Qalbu-Mu
.
Dalam takbir
Air mata pecah
Menderai
Sesalku
.
Dalam takbir
Aku melayang
Ringan
Dalam takjub-Mu
.
Adakah masih hari esok
Jika hari ini sudah di ujung
Tepian tanpa batas ?
Oh…jiwaku terpana
Dalam tegak sholatku
Tersungkur
Dalam sujud abadi
Di hadiratMu
Ya Rabbi
Allahu Akbar
Aku pun lenyap
Sirna tak terlihat.
.
Blitar 5 November 2020
@ Catatan : Sahabat blogger . Terimakasih atas perhatiannya. Turut berduka cita atas meninggalnya sahabat blogger dari Lumajang yang kebetulan bernama Hariyanto, dan banyak yang salah paham. Maka saya mengabarkan alhamdulillah keadaan saya masih sehat wal afiat. Semoga sahabat blogger Hariyanto almarhum mendapatkan husnul khotimah, Aamiin,
Kalau ada yang menuliskan kemarin artikel saya yang terakhir, saat ini malam ini puisi inilah artikel terbaru saya.
Selamat menikmati.
Salam,
Hariyanto, dari Blitar
Turut berduka, Pak. Semoga husnul Khotimah. Al Fatihah..
BalasHapusPuisi Religinya merdu, Pak. Mantab
Salam hangat dari Curup, Bengkulu 😊
Terimakasih sudah berkunjung Bang Ozy.
Hapus