Kamis, 05 November 2020

 


Dalam takbir

Aku tenggellam

Larut ke dalam

Mega Besar-Mu

.

Dalam takbir

Aku pecah sebar

mengangkasa

Dalam bintang-Mu

.

Dalam takbir

Aku silau

Dalam lembut

Cahya-Mu

.

Dalam takbir

Aku rapuh

Luluh

Di Qalbu-Mu

.

Dalam takbir

Air mata pecah

Menderai

Sesalku

.

Dalam takbir

Aku melayang

Ringan

Dalam takjub-Mu

.

Adakah masih hari esok

Jika hari ini sudah di ujung

Tepian tanpa batas ?

Oh…jiwaku terpana

Dalam tegak sholatku

Tersungkur

Dalam sujud abadi

Di hadiratMu

Ya Rabbi

Allahu Akbar

Aku pun lenyap

Sirna tak terlihat.

.

Blitar 5 November 2020


@ Catatan : Sahabat blogger . Terimakasih atas perhatiannya. Turut berduka cita atas meninggalnya sahabat blogger dari Lumajang yang kebetulan bernama Hariyanto, dan banyak yang salah paham. Maka saya mengabarkan alhamdulillah keadaan saya masih sehat wal afiat. Semoga sahabat blogger Hariyanto almarhum mendapatkan husnul khotimah, Aamiin, 

Kalau ada yang menuliskan kemarin artikel saya yang terakhir, saat ini malam ini puisi inilah artikel terbaru saya. 

Selamat menikmati.

Salam,

Hariyanto, dari Blitar

2 komentar:

  1. Turut berduka, Pak. Semoga husnul Khotimah. Al Fatihah..
    Puisi Religinya merdu, Pak. Mantab
    Salam hangat dari Curup, Bengkulu 😊

    BalasHapus