Kamis, 26 November 2020

#Pentigraf : Tahu Saja Kau

 



gambar : Gue Sehat.com

Parto punya kebiasaan unik yang mungkin jarang diketahui  oleh teman lainnya. Sejak kecil dia selalu mempunyai kebiasaan unik dalam hal minum air. Tidak seperti anak seusianya. Minum air ambil gelas, atau kendi, angkat, tuang air ke mulut lalu glek glek selesai. Bagi Parto tidak demikian. Minum air artinya semacam kenikmatan tersendiri yang harus dijalani. Tidak boleh ada orang yang mengganggunya.

Begini biasanya. Jika haus sudah datang. Parto harus mencari posisi yang nyaman untuk tempat duduk. Entah itu batu, atau “dingklik” semacam tempat duduk terbuat dari kayu pas untuk satu orang. Dan di tempat yang ….sepi. Lalu diambilnya gelas ukuran jumbo diisi air lalu duduk dan minum. Seperti orang mencari ide, Parto kecil melakukannya dengan pelan sekali menyedot setetes air demi air, sampai habis. Tahu akibatnya ? Bisa makan waktu lebih setengah jam untuk menghabiskan air segelas besar itu. Kebiasaan unik ini dilaluinya sampai dia besar menjelang masuk SMP. Tidak banyak yang tahu kecuali Parmin saudaranya.

Ketika dewasa Parto berkenalan dengan seorang wanita idamannya sebelum menjadi isterinya. Tentu saja perkenalan itu tidak sampai menemukan “rahasia" minum si Parto. Sampai akhirnya ada acara makan bersama di rumah “calonnya” Parto karena ada hajat kecil. Dalam situasi makan bersama tiba-tiba kebiasaan Parto muncul mendadak, minum air tidak seperti biasa. Minum menjadi luar biasa. Tiba-tiba Parto seperti kebingungan dan mendadak hilang keseimbangan. Parmin kebetulan di dekatnya  segera menuntunnya ke belakang dapur sambil memberikan kursi plastik  dan segelas besar air putih. “ Tahu saja kau Parmin, Saudaraku “ dengusnya sambil melihat Parmin mengipas-ngipaskan kardus bekas sekat air gelas Aqua ke wajahnya. “Akhirnya bisa sadar juga,” Parmin membatin

 

 

Blitar, 26 November 2020

 

 

23 komentar:

  1. Balasan
    1. Ya Bu, memang ada anak yang demikian itu. Bahkan dengan minum itu sampai bajunya basah.

      Hapus
  2. Balasan
    1. Ya Pak, terimakasih sudah mampir. Saya juga tidak tahu tanggapan isterinya nanti

      Hapus
  3. He...he...., membayangkan cara minum yg begitu, ada ya

    BalasHapus
  4. Ceritanya jadi lancar karena Jasa Parmin yg paham Parto

    BalasHapus
  5. Seandainya Parmin meninggal apakah Parto juga akan meninggal kehausan? Sepertinya, iya. 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah bahayanya......hehehe salam pak. Dari Lombok nggih ?

      Hapus
  6. Balasan
    1. Iya ...balas si Parmin, Terimakasih sudah mampir imbuhnya. Salam sukses Bung Indra

      Hapus
  7. Minum yang luar biasa. Hahaha
    Salam Pak

    BalasHapus
  8. Hm... malahan oleng wkwkwk
    Sukses selalu pak

    BalasHapus
  9. Adu pak Hari ide ceritanya unik bangat, endingnya bahagia namun kami yang membaca jadi was - was.

    Pak ini imajinasi atau kejadia nyata?

    Ceritanya sangat unik, saya suka dengan pengembangan ide ceritanya. Masalah minum air memberi pesan setiap orang memiliki keunikan masing - masing yang mesti dilihat sebagai suatu kekayaan dalam berelasi bukan keanehan yang perlu disoroti.

    Unik itu keren...

    Ceritanya sangat menarik

    BalasHapus
    Balasan
    1. paragraf 1 nyata kedua dan ketiga pengembangan imajinasi. Jadi based on true story , tetapi diceritakan secara prosa. Terimakasih atas apresiasinya. Salam dari jauh....Papua ya. Saya dulu juga pernah tinggal di Timika 17 tahun salam kenal

      Hapus
    2. Wah salam kenal sesama alumni Papua. hehhee maksudnya alumni guru yang pernah mengajar di Papua pak. Saya belum pernah ke Timika Pak, tetapi Jayapura, Sorong, Tambrauw, dan Kerrom saja Pak. Senang bisa berjumpa pak. Semoga pengalaman pengabdian di tanah Papua bisa dishere juga disini sehingga memberi inspirasi bagi rekan yang lain, tetap semangat dan terus berkarya pak.

      Hapus