sumber gambar : Tempo.co
Pandemi Covid 19
Di tahun dua ribu dua puluh Corona
makna kerumunan lalu lebih istimewa
.
Kerumunan tidak lagi
bak semut di sekitar gula
Pabrik-pabrik keluarkan surat PHK
Memisahkan segalanya
.
Shaf-shaf sholat pun berongga kini
Agar angin mengusir Corona
Yang bersembunyi di balik karpet yang sudah hilang
.
Kerumunan pun menjadi momok
Diantara kluster dan rumah pesakitan
Yang siap memangsa kurbannya
.
Kerumunan meneror pejabat berjatuhan
Bersama debu di antara gemuruh ribuan orang
Terbang liar ke langit biru lalu pekat hitam
.
Kerumunan simbul guyub kerukunan
Berubah menjadi simbul kematian
Entah sampai kapan ?
.
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh
Berjarak kini pun tangguh, bersatu melawan Corona
Entah sampai kapan ?
.
Andai Corona tampakkan diri
Pastikan pesannya nyaring bernyanyi sendu
Kembalilah kerumuman, kembalilah kebersamaan
Rengkuhlah bersama kebaikan
Jaga warisan nenek moyangmu
Bersih lahir batin.
.
Blitar, 18 November 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar