Kabar duka
menyelimuti Tanah Air. Belum genap satu bulan tahun 2021 berjalan, segenap
elemen bangsa merasakan duka mendalam atas insiden naas pada Sabtu (9/1/2020).
Pesawat
Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 jurusan Jakarta - Pontianak
dikabarkan telah kehilangan kontak dengan menara kendali setelah lepas landas
dari Bandara Soekarno Hatta.
Berdasarkan
informasi yang dihimpun, kontak terakhir terjadi pada pukul 14:40 WIB. Pesawat
jenis Boeing 737-524 itu membawa setidaknya 50 penumpang yang terdiri dari 12
orang kru kabin. Pesawat itu
mengangkut penumpang sebanyak 56 penumpang, terdiri dari 46 dewasa, 7
anak-anak, dan 3 bayi.
Inna Lillahi wa Inna ilaihi Rojiun...semoga merek yang
menjadi korban atas musibah ini mendapatkan ketenangan di surga. Dan keluarga
yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan. Aamiin.
Terus terang, sejak hari Sabtu kemarin hingga kini, penulis
selalu merasakan ikut berduka, ikut menahan air mata tatkala mendengar berita
TV yang menggambarkan beberapa penemuan serpihan pesawat. Bersamaan dengan hari
itu juga terjadi “ledakan” jumlah kasus terinfeksi Corona yang dianggap
terbesar selama ini yakni tembus angka
di tas 10.000. Padahal penulis pernah menulis di Gurusiana juga pada 1 Agustus
2020 lalu bahwa di awal Juli 2020 terjadi ledakan sebesar 2000 jiwa terinfeksi.
Dalam kurun 6 bulan di Januari 2021 ternyata jumlahnya melipat 5 kali lipat. Rata-rata kenaikan jika
diratakan hampir 2000 perbulan. Warning bagi kita semua.
Penerapan 3 M untuk langkah pencegahan hendaknya tetap
dipertahankan dengan penuh kesadaran ; memakai masker, mencuci tangan dengan
air mengalir pakai sabun , dan Menjaga jarak. Kasus meledaknya angka terinfeksi
diduga kuat akibat adanya libur panjang, sehingga membuat Pemerintah mengambil
langkah pengetatan pembatasan pergerakan masyarakat di Jawa Bali 11-25 Januari nanti.
Semoga duka Januari 2021 ini segera berlalu.
Aamiin.
@Blitar 10 Januari 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar