Pilkada baru saja berlalu, tetapi
masih banyak meninggalkan hal pilu. Parto bukan pemain utama hanya sebatas
bagian dari tim sukses di kampungnya
pada Pilkada itu. Parto ikut mencatat calon pemilih dari beberapa wilayah
dengan janji proyek tertentu, dan nominal tertentu.
Sebagai anggota tim sukses tingkat
kampung Parto telah kehilangan sebuah mobil, dijual untuk keperluan kampanye
dan lain-lain. Kini Parto menemukan kenyataan pahit kehilangan sebuah mobil
untuk membayar sebuah “proyek” yang dijanjikan calon pemimpinnya. Parto
terpukul dengan berita KPU yang mengumumkan
kekalahannya. Harapannya lepas dan ambyar
bersama berita kekalahan calon yang didukungnya. Kenyataan di lapangan
ternyata berbeda dengan gambaran di kertas. Jumlah calon pemilih dikalkulasikan
lebih dari 70 % ternyata meleset saat pencoblosan. Ada kisah dobel janji dan
upeti yang diterima calon pemilih sehingga menggoyahkan pilihannya, dan
berakibat pahit bagi Parto dan timnya. Tim IT juga pusing tujuh keliling tidak
tahu apa penyebabnya pasti, karena gambar peta di layarnya meyakinkan. Mutlak
menang.
Hari-hari ini Parto hanya bisa
meratapi nasibnya, banyak merenung apalagi isterinya sudah mulai uring-uringan,
terkena imbas kehilangan kalung dan gelangnya. Beberapa petak sawahnya juga
tergadaikan. Beberapa proyek borongan lepas akibat ditinggalkan sesaat untuk
kampanye. Parto telah terbuai proyek atas awan yang menghembuskan angin surga
sesaat. “Pak....Gass habis!”, Parto
terkejut dengan suara yang sangat dikenalnya.
@Blitar, 6 Januari 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar