Jumat, 22 Januari 2021

Menghindari Bencana dengan 5 Cara Agama

 


Bencana Alam merupakan satu hal yang selalu berdampingan dengan manusia dan karenanya menimbulkan berbagai tanggapan terhadapnya. BNPB mencatat sebanyak 185 bencana terjadi sepanjang 1 hingga 21 Januari 2021. Bencana hidrometeorologi masih mendominasi jumlah bencana hingga minggu keempat Januari tahun ini.  Bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan puting beliung mendominasi kejadian bencana. Seperti Ebiet G. Ade yang menyanyikan syair lagunya “ Mengapa di tanahku terjadi bencana? Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita.Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa. Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.”

Kita masih bersyukur seperti dalam lirik lagu di atas masih dikaitkan dengan Tuhan, tentu sebaliknya kita tidak mengharap sebaliknya. Karena dalam satu kejadian bencana, kadang ada orang tetap menganalisa dengan keberadaan hukum alam semata, sebab akibat dalam putaran logika. Dan tidak ada kaitannya dengan doa. Seolah tidak ada pendekatan keagamaan yang boleh dikaitkan dengan adanya musibah bencana. Padahal sebenarnya akibat bencana adalah tekanan batin dan kejiwaan yang tergoncang. Tentu obat terampuhnya adalah berdoa dan berserah diri padaNya. Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun. Itulah salah satu upaya dalam beragama.

Berikut sedikitnya ada 5 cara melalui agama disamping upaya pencegahan mitigasi bencana dll. Dari Republika, disebutkan bahwa ada lima cara agar penderitaan yang dialami umat manusia diangkat Allah SWT. 

Pertama, bertakwa kepada Allah SWT, yang maksudnya adalah seorang Muslim haruslah menjalankan apa yang diperintah Allah SWT. Ketaatan ini dilakukan dalam kondisi apapun termasuk saat sedang mengalami kesusahan. Kedua, adalah dengan berdoa. Ibn al-Qayyim mengatakan, "Doa adalah salah satu obat yang paling berguna. Doa adalah musuhnya malapetaka. Doa itu menyembuhkan, mencegah, dan mengangkat atau meredakan malapetaka. Ketiga, yakni perbanyak memohon ampun kepada Allah SWT. Memohon ampunan berarti memohon keamanan dari keadaan yang berkesusahan. Allah SWT berfirman: 

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ "Tetapi Allah SWT tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan." (QS Al-Anfal: 33). 

Keempat, yaitu sholat dengan khusyu, sampai Allah SWT membebaskan dari bala. Hal ini sebagaimana kisah yang diriwayatkan Aisyah RA di mana saat itu terjadi gerhana yang membuat banyak orang ketakutan untuk melaksanakan sholat. Lalu Rasululullah menyerukan untuk melakukan sholat berjamaah.

Kelima, adalah bersedekah. Amalan ini menjadi hal terpenting yang dapat meringankan malapetaka yang menimpa seorang Muslim. Ibn al-Qayyim mengatakan, amalan sedekah ini bahkan bisa menghilangkan malapetaka dari orang yang tidak beriman dan pelaku kejahatan.

Marilah kita mengirimkan doa Al Fatihah untuk saudara-saudara kita diberbagai tempat di Tanah Air ini yang sedang dilanda bencana dan musibah. Semoga Allah segera memberikan jalan keluarnya. Aamiin.

 

@Blitar, 22 Januari 2021

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar