Bencana Alam
merupakan satu hal yang selalu berdampingan dengan manusia dan karenanya menimbulkan
berbagai tanggapan terhadapnya. BNPB mencatat sebanyak 185 bencana terjadi
sepanjang 1 hingga 21 Januari 2021. Bencana hidrometeorologi masih mendominasi
jumlah bencana hingga minggu keempat Januari tahun ini. Bencana
hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan puting beliung mendominasi
kejadian bencana. Seperti Ebiet G. Ade yang menyanyikan syair lagunya “ Mengapa
di tanahku terjadi bencana? Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita.Yang selalu salah dan
bangga dengan dosa-dosa. Atau alam
mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.”
Kita
masih bersyukur seperti dalam lirik lagu di atas masih dikaitkan dengan Tuhan,
tentu sebaliknya kita tidak mengharap sebaliknya. Karena dalam satu kejadian
bencana, kadang ada orang tetap menganalisa dengan keberadaan hukum alam
semata, sebab akibat dalam putaran logika. Dan tidak ada kaitannya dengan doa.
Seolah tidak ada pendekatan keagamaan yang boleh dikaitkan dengan adanya
musibah bencana. Padahal sebenarnya akibat bencana adalah tekanan batin dan
kejiwaan yang tergoncang. Tentu obat terampuhnya adalah berdoa dan berserah
diri padaNya. Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun. Itulah salah satu upaya dalam
beragama.
Berikut
sedikitnya ada 5 cara melalui agama disamping upaya pencegahan mitigasi bencana
dll. Dari Republika, disebutkan
bahwa ada lima cara agar penderitaan yang dialami umat manusia diangkat Allah SWT.
Pertama, bertakwa kepada Allah SWT,
yang maksudnya adalah seorang Muslim haruslah menjalankan apa yang diperintah
Allah SWT. Ketaatan ini dilakukan dalam kondisi apapun termasuk saat sedang
mengalami kesusahan. Kedua, adalah dengan berdoa. Ibn
al-Qayyim mengatakan, "Doa adalah salah satu obat yang paling berguna. Doa
adalah musuhnya malapetaka. Doa itu menyembuhkan, mencegah, dan mengangkat atau
meredakan malapetaka. Ketiga, yakni perbanyak memohon
ampun kepada Allah SWT. Memohon ampunan berarti memohon keamanan dari keadaan
yang berkesusahan. Allah SWT berfirman:
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ "Tetapi Allah SWT tidak akan
menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan
tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon
ampunan." (QS Al-Anfal: 33).
Keempat, yaitu sholat dengan khusyu,
sampai Allah SWT membebaskan dari bala. Hal ini sebagaimana kisah yang
diriwayatkan Aisyah RA di mana saat itu terjadi gerhana yang membuat banyak
orang ketakutan untuk melaksanakan sholat. Lalu Rasululullah menyerukan untuk
melakukan sholat berjamaah.
Kelima, adalah bersedekah. Amalan ini
menjadi hal terpenting yang dapat meringankan malapetaka yang menimpa seorang
Muslim. Ibn al-Qayyim mengatakan, amalan sedekah ini bahkan bisa menghilangkan
malapetaka dari orang yang tidak beriman dan pelaku kejahatan.
Marilah kita
mengirimkan doa Al Fatihah untuk saudara-saudara kita diberbagai tempat di
Tanah Air ini yang sedang dilanda bencana dan musibah. Semoga Allah segera
memberikan jalan keluarnya. Aamiin.
@Blitar, 22
Januari 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar