Kerjasama sesama guru untuk menulis
bersama sebuah buku yang dikenal dengan buku antologi ternyata mengasyikkan dan
memperluas wawasan. Kerjasama kerennya disebut kolaborasi merupakan istilah
ampuh yang bisa diterapkan untuk satu kebaikan. Di dalam kerjasama itu memiliki
kesamaan tujuan, karena telah ditentukan temanya, juga dari sudut yang berbeda
karena berbeda latar belakang dan asalnya. Apalagi kolaborasi saat ini menulis
buku dengan tema : Wisata Sejarah atau Tempat Unik dari seluruh Nusantara.
Sudah beberapa kali saya mengikuti
proyek menulis buku antologi. Jangan diasumsikan proyek pembangunan jalan yang
ada dananya cukup, proyek disini yang misi tertentu dengan kumpulan orang
bekerja sama kali ini proyek menulis buku. Yang ada justru dananya cupet tapi menghasilkan karya
besar. Dari jumlahnya sekitar 15 orang, 38 orang sampai diatas 100 orang pernah
saya ikuti. Dari kerjasama dengan sesama guru sampai dosen yang bergelar
doktor. Dari buku bergenre puisi, pentigraf, pantun, artikel, saya ikuti yang
penting semua itu sesuai kemampuan dan latar pendidikan.
Kali ini saya ikut dan setor naskah
sekitar akhir Desember 2020, dan tanggal 20 Januari 2021 belum genap sebulan
buku sudah ada di tangan saya. Alhamdulillah, begitu cepatnya sebuah kolaborasi
menghasilkan sebuah produk. Saya membayangkan beginilah ampuhnya suatu
kerjasama dalam kebaikan. Tekanan pada kata kebaikan harus distabillo
karena kerja sama yang keliru tujuannya bisa berbahaya. Bekerja sama dengan 30
orang tanpa pernah kenal langsung bahkan dari mana asalnya semua menyatu dalam
menuliskan alam indah dari daerahnya masing-masing. Saya sendiri menuliskan
wisata sejarah 3 tempat berkaitan Bung Karno di Kota Blitar. Buku ini dikuratori
Rita Wati S.Com seorang Guru juga penulis aktif blog, saya kenal beliau melalui
grup WA Belajar Menulis bersama Om Jay. Beliau juga penulis buku “25 Tutorial
Tools Pembelajaran Daring dan Luring.” yang selalu sigap membantu sesama guru
menulis, dan menerbitkannya menjadi buku. Buku bersampul putih ini merupakan
karya antologiku yang ke-sebelasanlah. Anehnya dari sebelas karya itu satu yang
‘lose” yaitu buku solo. Nothing To Lose, Everything to Gain, barangkali
beberapa karya antologi inilah saya berharap , bermimpi, berdoa semoga menjadi
loncatan meraih karya lebih besar lagi : menulis buku solo. Aamiin.
@Blitar, 21 Januari 2021
# Terimakasih Bu Rita yang telah melibatkan saya dalam kolaborasi menulis
antologi “Pesona Nusantara.” Pentigraf ini sekaligus laporan bahwa bukunya
sudah saya terima kemarin 20 Januari 2021, bahkan hari ini buku itu sudah
diserahkan ke Ibu Kiky Deputy Produk Wisata dan MICE
Kementrian Pariwisata.
#Wow .....lose, bak melihat dari tempat tinggi saja kita bisa melihat
Keindahan Indonesia dari buku ini.
Selamat ya pak..
BalasHapusTerimakasih Pak Imam
Hapusselamat ya pak
BalasHapusTerimakasih Bu
Hapussukses buat pak Hariyanto
BalasHapusTerimakasih Bu
HapusAamiin.
BalasHapusAamiin, terimakasih doanya
HapusSelamat atas terbit bukunya pak.
BalasHapusTerimakasih Bu
HapusLuar biasa karyanya sudah banyak...
BalasHapusTerimakasih kunjungannnya Bu
HapusSemoga Mimpi menulis buku Solo bisa Terwujud Pak.
BalasHapusAamiin, terimakasih doanya Bung Indra
HapusAamiin. Terimakasih Bung Indra atas doanya.
HapusMantap, Pak Hariyanto. Selamat! Tinggal menemukan arti lose dalam Bahasa Indonesia 😅
BalasHapusSiap Pak
HapusSelamat pak,,
BalasHapusTerimakasih BU
Hapus