Kamis, 15 April 2021

Ngoprek KTI menjadi Buku Tips dari Noralia Purwa Yunita, M.Pd

 


Hari Senin, 12 April 2021 Om Jay memulai pelatihan menulis dan Bu Rita sebagai moderatornya. Hari ini adalah jadwal khusus di Bulan Suci Ramadhan, jika pelatihan biasanya malam hari mulai hari ini selama bulan Ramadhan berubah siang hari dari jam 13.00 – 15.00 WIB. Narsumber hari ini adalah ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd dari Semarang yang telah sukses mengubah tesisnya menjadi buku.  Sebagai pengantarnya Om Jay sendiri mencertiakan juga sudah pernah mengubah  hasil laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)  menjadi buku yang berjudul. “Melejitkan Keterampilan Menulis Siswa Melalui Pembuatan Buku Fiksi Dan Non Fiksi.” Berkat buku-buku yang ditulisnya Om Jay bisa sampai ke ngeri Cina selama 21 hari dalam program STEAM.

 Ibu Nora menceritakan kisah menulisnya diawali  sejak kuliah,namun terhenti ketika sudah bekerja dan berkeluarga. Beliau juga sebagai alumni pelatihan Belajar Menulis Om Jay dan PGRI ini angkatan 8 dan telah menerbitkan beberapa buku solo. Baginya di masa pendemi Covid 19 ini juteru menjadi momentum bangkitnya kembali tekad menulis, bahkan

.  Tema siang itu adalah  “Menulis Buku dari Karya Ilmiah” Bahasan ini cukup lengkap dalam blognya dengan link berikut ; https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/06/kiat-membukukan-laporan-ptk.html. Berikut isi tulisan lengkapnya.

Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil dari penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan (Wikipedia).

Terdapat berbagai macam karya ilmiah, diantaranya hasil seminar atau workshop, laporan penelitian, makalah, artikel atau jurnal penelitian dan lainnya. Skripsi, tesis, dan disertasi pun tergolong jenis karya ilmiah. Apapun tipe penelitian yang dilakukan, baik penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian dan pengembangan (R&D), penelitian kualitatif ataupun penelitian eksperimen, jika dibuat dalam bentuk laporan penelitian maka disebut karya ilmiah.

 Salah satu jenis laporan penelitian yang sering dibuat oleh pengajar  adalah laporan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan dalam rangka untuk memperbaiki pembelajaran di dalam kelas. 

Penelitian ini biasanya dilakukan oleh pengajar yang ingin memperbaiki mutu belajar siswanya di dalam kelas sehingga pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa. Banyak modifikasi yang dapat dilakukan guna perbaikan proses pembelajaran. Modifikasi media, metode, dan model pembelajaran bahkan pengembangan instrumen penelitian dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian PTK dalam kelas. 

Laporan PTK yang sudah dibuat dan dipublikasikan biasanya hanya diubah ke dalam bentuk jurnal penelitian ilmiah. Padahal dari laporan PTK ini dapat menghasilkan karya lain berupa buku. Dengan demikian, karya ini tidak hanya dibaca oleh kalangan tertentu saja melainkan dapat dikonsumsi oleh semua kalangan pembaca. 

(Laporan PTK versi Buku) 

Menurut Bu Hati, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk membukukan laporan PTK kita. Hal tersebut antara lain :

  1. Dalam mengubah PTK  menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel bebasnya. Kita dapat menentukan perluasan materi tersebut berdasarkan kata kunci judul buku kita. Dengan kata lain, PTK yang diubah menjadi buku berarti lebih memperluas isi bacaannya  berdasarkan sumber yang relevan. Misalkan  judul implementasi *Media  stereofoam  pembelajaran  Organisasi kehidupan untuk meningkatkan kreativitas*, maka yang harus dikembangkan adalah  tentang Media (Pengertian, manfaat, jenis),  Pembelajaran (materi tentang  belajar mengajar),  Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya).
  2. Hilangkan penyematan kata-kata PTK yang ada di bagian pendahuluan PTK.
  3. Pada PTK versi buku, selain diberikan penjabaran tentang materi dari judul PTK yang dibuat, juga dapat diulas mengenai materi lain, misalnya tentang pengenalan PTK (pengertian PTK, metode PTK, teknik penulisan PTK, dan lainnya).
  4. Boleh memasukkan data berupa grafik ke dalam PTK versi buku. Ini merupakan bukti bahwa PTK tersebut benar-benar telah dilaksanakan. Hanya saja cara penyajiannya dibedakan dengan PTK versi laporan. Data ini dapat dijelaskan ke dalam bagian aplikasi atau pelaksanaan di kelas.
  5. Secara kebahasaan dan penyajian, PTK versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas  terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide  dan kreativitas masing-masing  sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis  maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi PTK kita diubah menjadi buku.
  6. Laporan PTK yang dibukukan, haruslah yang sudah dipublikasikan, minimal tingkat sekolah atau MGMP di wilayah masing-masing.
  7. PTK versi buku minimal harus 70 halaman dalam bentuk format A5.

Agar karya ilmiah kita memiliki manfaat yang lebih, maka dapat diubah ke dalam bentuk buku. Fungsinya agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi file laporan PTK kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku PTK karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini sangat penting  dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. Selian itu, karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.

            Setiap guru pasti pernah membuat minimal satu karya ilmiah. minimal SKRIPSI. Karena saya yakin disini sudah melewati masa S1 dan salah satu prasyarat kelulusan sarjana adalah membuat karya ilmiah berupa skripsi.

Namun, ketika ujian skripsi telah dilakukan, palu kelulusan sudah diketuk, skripsi telah terjilid rapi, dia hanya menjadi pajangan di perpustakaan kampus. Mungkin beberapa mahasiswa tingkat akhir masih tertarik untuk membacanya, sekedar mencari referensi untuk tema yang sama. Namun, pembaca setia skripsi masih terbatas untuk kalangan mahasiswa saja. Informasi yang dihimpun di dalamnya belum dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Meskipun sekarang tersedia skripsi online, tetapi tidak semua dapat mengakses internet dengan mudah.

Hal ini juga berlaku untuk tulisan ilmiah seperti PTK, best practice dan lainnya

Setelah dibuat laporan penelitian, ujung-ujungnya hanya akan masuk ke perpustakaan sekolah.Sayang bukan kalau karya yang kita buat susah-susah hanya dibaca oleh teman satu sekolah saja.

Solusi agar karya ilmiah bapak ibu sekalian lebih bermanfaat yaitu dengan mengubah nya menjadi sebuah buku.

             Apa manfaat karya ilmiah VERSI BUKU??

1)    Dapat dibaca oleh masyarakat awam

2)    Buku dapat diperjualbelikan,,jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh

3)    Bagi bapak ibu ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit

4)    Jika buku bapak ibu banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama bapak ibu sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri

5)    Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi BUKU

 Cara Mengubah Karya Ilmiah Versi Buku :

1.  Ubah Judul

Judul karya ilmiah VERSI BUKU hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian.

contoh : JUDUL TESIS  Pengembangan Modul Berbasis Riset pada Materi Reaksi Redoks untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Siswa Kelas X SMA

Ketika diubah menjadi JUDUL BUKU  menjadi : Kiat Menulis Modul Berbasis Riset

 Dapat dilihat dari contoh judul ini, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada pengembangan / pembuatan modul,,jadi ketika diubah menjadi judul BUKU, sesuaikan dengan fokus penelitian itu. Tinggal ditambah kata : KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya.

 2. Ubah DAFTAR ISI

Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa

Bab 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah, definisi operasional, rumusan masalah

Bab 2 landasan teori

Bab 3 metode penelitian Berisi rumus2 statistika

            Bab 4 hasil dan pembahasan

            Bab 5 penutup   Berisi kesimpulan dan saran.

            Agar menjadi buku yang menarik maka perlu diubah menjadi berikut :

DAFTAR ISI KARYA ILMIAH VERSI BUKU  ( ikuti pedoman 2W+1H)

 Bab 1 ( Why )

Jelaskan mengenai pentingnya, alasan penggunaan media,metode, Strategi, atau model yang menjadi fokus.penelitian. dapat ditambahkan pula masalah- masalah mengapa harus menggunakan media, metode, strategi atau model tersebut.

 Jelaskan pula manfaat dari yang menjadi objek penelitian

HAPUS bagian Rumusan Masalah, Definisi Operasional Dan Tujuan Penelitian Pada Bab I

 Bab 2 ( Apa )

Di bab 2 Merupakan penjabaran teori dari landasan teori yang ada

Sebagai contoh, biasanya di bab 2 Versi Karya Ilmiah, ada penjelasan tentang media, jenis media, manfaat media, penjelasan media tertentu, karakteristik suatu media tertentu, hasil belajar, dll. Nah, teori-teori  ini dapat dijadikan beberapa bab dalam sebuah KARYA ILMIAH VERSI BUKU.

Misal : bab 2 hanya menjelaskan apa itu media. Isinya tentang pengertian, jenis, manfaat dan karakteristik suatu.medua tertentu

Bab 3 menjelaskan belajar dan pembelajaran. Isinya tentang hasil belajar, faktor yang mempengaruhi hasil belajar, dll

Bab 4 apa itu pembelajaran matematika. Isinya menjelaskan tentang belajar matematika, kesulitan dalam belajar matematika, paradigma belajar.

Selanjutnya adalah ( How ). Ini dapat dituliskan di bab berikutnya setelah penjabaran dari beberapa teori.

 Isinya menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, dan bagaimana penerapannya.

HILANGKAN SEMUA rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah

3. Ubah sedikit ISI karya ilmiah

1)    Dalam mengubah karya ilmiah  menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel bebasnya. Kita dapat menentukan perluasan materi tersebut berdasarkan kata kunci judul buku kita. Dengan kata lain, karya ilmiah yang diubah menjadi buku berarti lebih memperluas isi bacaannya  berdasarkan sumber yang relevan. Misalkan  judul implementasi Media  stereofoam  pembelajaran  Organisasi kehidupan untuk meningkatkan kreativitas, maka yang harus dikembangkan adalah  tentang Media (Pengertian, manfaat, jenis),  Pembelajaran (materi tentang  belajar mengajar),  Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya).

2)    Hilangkan semua kata Penelitian/ laporan PTK, laporan skripsi dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah

3)    Boleh menampilkan grafik tapi jangan terlalu banyak. Cukup grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam kalimat.

Cara mengolah  BAB 4 VERSI KARYA ILMIAH MENJADI BUKU.

Kembali lagi, ikuti HANYA PEDOMAN HOW.

Jadi cukup ambil isi di bab 4 itu tentang bagaimana pembuatan yang menjadi objek penelitian, ceritakan bagaimana ketika diaplikasikan dalam sebuah pembelajaran, kira2 menemui kendala apa, masalah apa, kelebihan apa, dan bagaimana hasilnya ketika yang menjadi fokus penelitian itu diterapkan di pembelajaran (dilihat dari hasil belajar siswa, aktivitas siswa selama pembelajaran, respon siswa dan sebagainya).

Bapak ibu dapat menyematkan sedikit hasil penelitian bapak ibu ketika menjelaskan tentang bagaimana hasil penerapannya.

Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas  terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide  dan kreativitas masing-masing  sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis  maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku

Nah, biasanya pengubahan karya ilmiah versi buku ini membuat kesalahpahaman seorang penulis. Ada yang memahami bahwa KTI menjadi buku ya tinggal copy paste isi di KTI kita,lalu ganti judul, hapus yang tidak perlu, selesai deh.

Untuk isi masih sama persis, bahkan daftar pustaka juga sama.

Itu adalah tindakan  salah karena ,sebagai penulis kita  akan terkena self plagiarisme.

Caranya bagaimana agar tidak terkena self plagiarisme ?

1)    Dapat menggunakan teknik parafrasa

2)    Tambah rujukan baru ke dalam karya ilmiah versi buku kita. Jadi akan ada informasi terbaru yang kita sematkan dalam karya ilmiah versi buku tersebut.

3)    Pilah isi dari karya ilmiah asli yang benar-benar dianggap penting untuk dicantumkan dalam karya ilmiah versi buku Dengan demikian, meskipun beberapa daftar pustaka ada yang sama, namun isi karya ilmiah versi buku kita akan berbeda karena kita sudah memparafrase kan isinya.

4)    Selain itu, dengan adanya tambahan rujukan baru, akan semakin memperkaya daftar pustaka karya ilmiah versi buku. 

5)    Laporan Karya Ilmiah yang dibukukan, haruslah yang sudah dipublikasikan, minimal tingkat sekolah atau MGMP di wilayah masing-masing.

6)    Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut

7)    Jika ada rujukan baru, maka rujukan yang diambil boleh menggunakan blog,  namun situs blognya haruslah situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya. JANGAN gunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dll

8)    Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit masing-masing

Terakhir agar karya ilmiah kita memiliki manfaat yang lebih, maka dapat diubah ke dalam bentuk buku. Fungsinya agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini sangat penting  dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. Selian itu, karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.

SEMOGA BERMANFAAT.

Blitar, 14 April 2021

By. Hariyanto

 

 

Hari / Tanggal             :   Senin / 12 April 2021

Resume Ke                  :  4

Tema                           :  MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH

Narasumber                 :  NORALIA PURWA YUNITA, M.Pd

Gelombang                  :  18

Oleh                            : Drs. Hariyanto

 



1 komentar: