Hari Senin, 12 April 2021 Om Jay memulai
pelatihan menulis dan Bu Rita sebagai moderatornya. Hari ini adalah jadwal
khusus di Bulan Suci Ramadhan, jika pelatihan biasanya malam hari mulai hari
ini selama bulan Ramadhan berubah siang hari dari jam 13.00 – 15.00 WIB.
Narsumber hari ini adalah ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd dari Semarang yang
telah sukses mengubah tesisnya menjadi buku. Sebagai pengantarnya Om Jay sendiri mencertiakan
juga sudah pernah mengubah hasil laporan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) menjadi buku yang berjudul. “Melejitkan Keterampilan Menulis
Siswa Melalui Pembuatan Buku Fiksi Dan Non Fiksi.” Berkat buku-buku yang
ditulisnya Om Jay bisa sampai ke ngeri Cina selama 21 hari dalam program STEAM.
Ibu Nora menceritakan kisah menulisnya
diawali sejak kuliah,namun terhenti
ketika sudah bekerja dan berkeluarga. Beliau juga sebagai alumni pelatihan
Belajar Menulis Om Jay dan PGRI ini angkatan 8 dan telah menerbitkan beberapa
buku solo. Baginya di masa pendemi Covid 19 ini juteru menjadi momentum
bangkitnya kembali tekad menulis, bahkan
. Tema siang itu adalah “Menulis Buku dari Karya Ilmiah” Bahasan ini
cukup lengkap dalam blognya dengan link berikut ; https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/06/kiat-membukukan-laporan-ptk.html. Berikut isi tulisan lengkapnya.
Karya
ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil dari
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan (Wikipedia).
Terdapat
berbagai macam karya ilmiah, diantaranya hasil seminar atau workshop, laporan
penelitian, makalah, artikel atau jurnal penelitian dan lainnya. Skripsi,
tesis, dan disertasi pun tergolong jenis karya ilmiah. Apapun tipe penelitian
yang dilakukan, baik penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian dan
pengembangan (R&D), penelitian kualitatif ataupun penelitian eksperimen,
jika dibuat dalam bentuk laporan penelitian maka disebut karya ilmiah.
Salah
satu jenis laporan penelitian yang sering dibuat oleh pengajar adalah
laporan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah suatu penelitian yang
dilakukan dalam rangka untuk memperbaiki pembelajaran di dalam kelas.
Penelitian
ini biasanya dilakukan oleh pengajar yang ingin memperbaiki mutu belajar
siswanya di dalam kelas sehingga pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar
siswa. Banyak modifikasi yang dapat dilakukan guna perbaikan proses
pembelajaran. Modifikasi media, metode, dan model pembelajaran bahkan
pengembangan instrumen penelitian dapat dijadikan acuan untuk melakukan
penelitian PTK dalam kelas.
Laporan
PTK yang sudah dibuat dan dipublikasikan biasanya hanya diubah ke dalam bentuk
jurnal penelitian ilmiah. Padahal dari laporan PTK ini dapat menghasilkan karya
lain berupa buku. Dengan demikian, karya ini tidak hanya dibaca oleh kalangan
tertentu saja melainkan dapat dikonsumsi oleh semua kalangan pembaca.
(Laporan PTK versi Buku)
Menurut Bu Hati, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan untuk membukukan laporan PTK kita. Hal tersebut antara lain
:
- Dalam mengubah PTK menjadi
buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel bebasnya. Kita dapat
menentukan perluasan materi tersebut berdasarkan kata kunci judul buku
kita. Dengan kata lain, PTK yang diubah menjadi buku berarti lebih
memperluas isi bacaannya berdasarkan sumber yang relevan.
Misalkan judul implementasi *Media stereofoam
pembelajaran Organisasi kehidupan untuk meningkatkan kreativitas*,
maka yang harus dikembangkan adalah tentang Media (Pengertian,
manfaat, jenis), Pembelajaran (materi tentang belajar
mengajar), Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya).
- Hilangkan penyematan kata-kata PTK
yang ada di bagian pendahuluan PTK.
- Pada PTK versi buku, selain diberikan
penjabaran tentang materi dari judul PTK yang dibuat, juga dapat diulas
mengenai materi lain, misalnya tentang pengenalan PTK (pengertian PTK,
metode PTK, teknik penulisan PTK, dan lainnya).
- Boleh memasukkan data berupa grafik
ke dalam PTK versi buku. Ini merupakan bukti bahwa PTK tersebut
benar-benar telah dilaksanakan. Hanya saja cara penyajiannya dibedakan
dengan PTK versi laporan. Data ini dapat dijelaskan ke dalam bagian
aplikasi atau pelaksanaan di kelas.
- Secara kebahasaan dan penyajian, PTK
versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan
bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan
kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan
bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku
yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu
rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus
mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan
mengena apabila menjadi PTK kita diubah menjadi buku.
- Laporan PTK yang dibukukan, haruslah
yang sudah dipublikasikan, minimal tingkat sekolah atau MGMP di wilayah
masing-masing.
- PTK versi buku minimal harus 70
halaman dalam bentuk format A5.
Agar
karya ilmiah kita memiliki manfaat yang lebih, maka dapat diubah ke dalam
bentuk buku. Fungsinya agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih
baik daripada berbagi file laporan PTK kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan,
selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku PTK karya kita juga akan
memiliki ISBN. Ini sangat penting dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar
untuk menambah nilai angka kredit. Selian itu, karya kita juga tidak akan
lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.
Setiap
guru pasti pernah membuat minimal satu karya ilmiah. minimal SKRIPSI.
Karena saya yakin disini sudah melewati masa S1 dan salah satu prasyarat
kelulusan sarjana adalah membuat karya ilmiah berupa skripsi.
Namun,
ketika ujian skripsi telah dilakukan, palu kelulusan sudah diketuk, skripsi
telah terjilid rapi, dia hanya menjadi pajangan di perpustakaan kampus. Mungkin
beberapa mahasiswa tingkat akhir masih tertarik untuk membacanya, sekedar
mencari referensi untuk tema yang sama. Namun, pembaca setia skripsi masih
terbatas untuk kalangan mahasiswa saja. Informasi yang dihimpun di dalamnya
belum dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Meskipun sekarang tersedia skripsi
online, tetapi tidak semua dapat mengakses internet dengan mudah.
Hal ini
juga berlaku untuk tulisan ilmiah seperti PTK, best practice dan lainnya
Setelah
dibuat laporan penelitian, ujung-ujungnya hanya akan masuk ke perpustakaan
sekolah.Sayang bukan kalau karya yang kita buat susah-susah hanya dibaca oleh
teman satu sekolah saja.
Solusi
agar karya ilmiah bapak ibu sekalian lebih bermanfaat yaitu dengan mengubah nya
menjadi sebuah buku.
Apa
manfaat karya ilmiah VERSI BUKU??
1) Dapat dibaca oleh masyarakat awam
2) Buku dapat diperjualbelikan,,jadi ada
keuntungan material yang dapat kita peroleh
3) Bagi bapak ibu ASN, buku dapat dijadikan
publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit
4) Jika buku bapak ibu banyak yang baca,
banyak yang beli, ada kemungkinan nama bapak ibu sebagai penulis akan dikenal
oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri
5) Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa
sekat jika sudah diubah menjadi BUKU
Cara Mengubah Karya Ilmiah Versi Buku :
1. Ubah Judul
Judul
karya ilmiah VERSI BUKU hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan
materi, subjek, tempat penelitian.
contoh : JUDUL TESIS Pengembangan Modul Berbasis Riset pada
Materi Reaksi Redoks untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Siswa Kelas X
SMA
Ketika diubah menjadi JUDUL BUKU
menjadi : Kiat Menulis Modul Berbasis Riset
Dapat dilihat dari contoh judul ini,
objek/fokus penelitian Tesis terletak pada pengembangan / pembuatan modul,,jadi
ketika diubah menjadi judul BUKU, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.
Tinggal ditambah kata : KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya.
2.
Ubah DAFTAR ISI
Biasanya untuk beberapa karya ilmiah,
daftar isi berupa
Bab 1
Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah,
definisi operasional, rumusan masalah
Bab 2
landasan teori
Bab 3
metode penelitian Berisi rumus2 statistika
Bab 4 hasil dan pembahasan
Bab 5 penutup Berisi kesimpulan dan saran.
Agar menjadi buku yang menarik maka perlu diubah
menjadi berikut :
DAFTAR ISI KARYA ILMIAH VERSI BUKU
( ikuti
pedoman 2W+1H)
Bab 1 ( Why )
Jelaskan mengenai pentingnya, alasan
penggunaan media,metode, Strategi, atau model yang menjadi fokus.penelitian.
dapat ditambahkan pula masalah- masalah mengapa harus menggunakan media,
metode, strategi atau model tersebut.
Jelaskan pula manfaat dari yang
menjadi objek penelitian
HAPUS bagian Rumusan Masalah, Definisi Operasional Dan
Tujuan Penelitian Pada Bab I
Bab 2 (
Apa )
Di bab 2 Merupakan penjabaran teori dari
landasan teori yang ada
Sebagai contoh, biasanya di bab 2 Versi Karya Ilmiah, ada penjelasan
tentang media, jenis media, manfaat media, penjelasan media tertentu,
karakteristik suatu media tertentu, hasil belajar, dll. Nah, teori-teori ini dapat dijadikan beberapa bab dalam sebuah
KARYA ILMIAH VERSI BUKU.
Misal : bab 2 hanya menjelaskan apa itu
media. Isinya tentang pengertian, jenis, manfaat dan karakteristik suatu.medua
tertentu
Bab 3 menjelaskan belajar dan
pembelajaran. Isinya tentang hasil belajar, faktor yang mempengaruhi hasil
belajar, dll
Bab 4 apa itu pembelajaran matematika.
Isinya menjelaskan tentang belajar matematika, kesulitan dalam belajar
matematika, paradigma belajar.
Selanjutnya adalah ( How ). Ini dapat
dituliskan di bab berikutnya setelah penjabaran dari beberapa teori.
Isinya menjelaskan bagaimana tahap
pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, dan bagaimana penerapannya.
HILANGKAN SEMUA rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya
ilmiah
3. Ubah sedikit ISI karya ilmiah
1) Dalam mengubah karya
ilmiah menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel
bebasnya. Kita dapat menentukan perluasan materi tersebut berdasarkan kata
kunci judul buku kita. Dengan kata lain, karya ilmiah yang diubah menjadi buku
berarti lebih memperluas isi bacaannya berdasarkan sumber yang
relevan. Misalkan judul implementasi
Media stereofoam pembelajaran Organisasi kehidupan
untuk meningkatkan kreativitas, maka yang harus dikembangkan
adalah tentang Media (Pengertian, manfaat,
jenis), Pembelajaran (materi tentang belajar
mengajar), Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya).
2) Hilangkan semua kata Penelitian/ laporan
PTK, laporan skripsi dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah
3) Boleh menampilkan grafik tapi jangan
terlalu banyak. Cukup grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak
ditampilkan, ubah dalam kalimat.
Cara mengolah BAB 4 VERSI KARYA ILMIAH MENJADI BUKU.
Kembali lagi, ikuti HANYA PEDOMAN HOW.
Jadi cukup ambil isi di bab 4 itu tentang
bagaimana pembuatan yang menjadi objek penelitian, ceritakan bagaimana ketika
diaplikasikan dalam sebuah pembelajaran, kira2 menemui kendala apa, masalah
apa, kelebihan apa, dan bagaimana hasilnya ketika yang menjadi fokus penelitian
itu diterapkan di pembelajaran (dilihat dari hasil belajar siswa, aktivitas
siswa selama pembelajaran, respon siswa dan sebagainya).
Bapak ibu dapat menyematkan sedikit hasil
penelitian bapak ibu ketika menjelaskan tentang bagaimana hasil penerapannya.
Secara kebahasaan dan penyajian, karya
ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya
tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki
ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan
pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan
semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis
adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita
harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan
mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku
Nah, biasanya pengubahan karya ilmiah
versi buku ini membuat kesalahpahaman seorang penulis. Ada yang memahami bahwa
KTI menjadi buku ya tinggal copy paste isi di KTI kita,lalu ganti judul, hapus
yang tidak perlu, selesai deh.
Untuk isi masih sama persis, bahkan daftar
pustaka juga sama.
Itu adalah tindakan salah karena ,sebagai penulis kita akan terkena self plagiarisme.
Caranya bagaimana agar tidak terkena self plagiarisme
?
1) Dapat menggunakan teknik parafrasa
2) Tambah rujukan baru ke dalam karya ilmiah
versi buku kita. Jadi akan ada informasi terbaru yang kita sematkan dalam karya
ilmiah versi buku tersebut.
3) Pilah isi dari karya ilmiah asli yang
benar-benar dianggap penting untuk dicantumkan dalam karya ilmiah versi buku Dengan demikian, meskipun beberapa daftar pustaka ada
yang sama, namun isi karya ilmiah versi buku kita akan berbeda karena kita
sudah memparafrase kan isinya.
4) Selain itu, dengan adanya tambahan rujukan
baru, akan semakin memperkaya daftar pustaka karya ilmiah versi buku.
5) Laporan Karya Ilmiah yang dibukukan,
haruslah yang sudah dipublikasikan, minimal tingkat sekolah atau MGMP di
wilayah masing-masing.
6) Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan
kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda
benar-benar telah melakukan penelitian tersebut
7) Jika ada rujukan baru, maka rujukan yang
diambil boleh menggunakan blog, namun situs blognya haruslah situs
blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah
lainnya. JANGAN gunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan
domain blogspot, wordpress, dll
8) Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman
format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan
aturan Penerbit masing-masing
Terakhir agar karya ilmiah kita memiliki manfaat yang lebih,
maka dapat diubah ke dalam bentuk buku. Fungsinya agar dapat dibaca oleh para
pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah
kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberikan manfaat dalam berbagi
ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini sangat
penting dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai
angka kredit. Selian itu, karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang
kebermanfaatannya.
SEMOGA BERMANFAAT.
Blitar, 14 April 2021
By. Hariyanto
Hari /
Tanggal : Senin
/ 12 April 2021
Resume
Ke : 4
Tema : MENULIS
BUKU DARI KARYA ILMIAH
Narasumber : NORALIA
PURWA YUNITA, M.Pd
Gelombang : 18
Oleh :
Drs. Hariyanto
Mantap,resumenya.
BalasHapus