Alhamdulillah hari ini berkesempatan mengikuti webinar yang diselenggarakan
Media Guru Indonesia ( Minggu, 18 April 2021). Narasumber yang dihadirkan selain
Guru dan KS berpestasi para
alumni kelas menulis MediaGuru yang terbukti menghasilkan karya Best Practice
yang baik. BP-nya bukan saja lolos penilaian angka kredit untuk kenaikan
pangkat. Bahkan mengantarkan penulisnya mendapatkan penghargaan sebagai GTK
berprestasi.
Keynote
speaker: Dr Romi Siswanto, Koordinator Pokja Publikasi Ditjen GTK Dikdas
Kemendikbud Sambutan: Mohammad Ihsan, CEO MediaGuru dan Gurusiana Narasumber:
1. Eko Sulistyo Wahono, S.Pd. Kepala SMPN 1 Karanganyar Kab. Purbalingga
(angkatan 1) 2. Miswadi Warsono, S.Pd., Kepala SMPN 4 Bobotsari Kab.
Purbalingga (Angkatan 2) 3. Noviana, S.Pd., M.Pd., Guru MIN 1 Kota Malang
(angkatan 4) 4. Fatatik Maulidiyah, S.Ag., M.Pd.I, Guru MAN 2 Mojokerto
(angkatan 4) Host: 1. Dra. Nuraeni, M.Pd., Pengawas SMP Disdik Cianjur,
Instruktur Nasional MediaGuru 2. Bangun Pracoyo, S.Pd., M.Pd., Pengawas SMP
Disdik Purbalingga, Instruktur Nasional MediaGuru.
Resume kali
ini banyak menyorot tampilan yang berjudul “ Best Practicew Membawa Berkah.”
Ini adalah cerita dari Miswadi Warsono Kepala SMP Negeri 4 Bobotsari
Purbalingga, yang masih muda dan energik. Semua itu tercermin dari keberhasilan
ketika menjadi juara ke 3 Nasional sebagai Kepala Sekolah Berprestasi tahun
2020, katagori KS SMP inovatif.
Ada apa
dengan Best Practice. Dari pengalaman beliau best practice yang dibuatnya
begitu berharga, baik dalam menunjang karir di ASN maupun sebagai Kepala
Berprestasi. Dari satu karya Best Practice ternyata bisa diolah menjadi
beberapa karya yang semua memiliki nilai Angka Kredit . Misalnya dari
sertifikat pelatihan yang beliau ikuti 32 jam memiliki nilai AK 1, Laporan Best
Practice memiliki nilai AK 2, Ketika KTI
tersebut diubah menjadi buku ber ISBN mendapat nilai AK 3, lalu ketika diubah
menjadi artikel di Jurnal Nasional bernilai AK 3, terakhir dibuat artikel di
koran Jawa Pos (level Provinsi) mendapat nilai AK 1,5. Total angka kredit yang
diperoleh dari 1 karya itu ada 10,5. Luar biasa.
Prestasinya
yang luar biasa itu mendapat apresias1 dari Kementrian Pendidikan, berupa 1
buah Latop dan Uang Pembinaan 7,5 juta rupiah. Juga mendapat penghargaan dari
Gubernur Jawa Tengah.
Apa beda KTI
Best Praktice dan PTK yang sering dilakukan guru ? Begini penjelasan
singkatnya. Best practice adalah karya yang dibuat atas hasil pengalaman
terbaiknya baik sebagai guru maupun
Kepala Sekolah. Karyanya sudah ada dan terdokumentasi dan ditampilkan sebagai
best practice. Sedangkan PTK adalah karya yang direncanakan tindakannya baru
disimpulkan.
Best
practice jelas diangkat dari hasil karya terbaiknya selama melaksanakan tugas
tertentu, misal Kepala Sekolah dengan program tertentu, atau guru dengan tugas
bendahara BOS, atau pustakawan. Sedangkan PTK karya yang direncakan baru
dilaksanakan, hasilnya belum diketahui baik atau tidak.
Dari segi
nilai Angka Kredit yang diperhitungkan Best Practice mendapatkan nilai AK 2
sedangkan PTK nilai AK 4.
Tentang
susunan bab demi bab dari Best Practice bisa dilihat dalam Pedoman Buku 4
Penyusunan Angka Kredit bagi jabatan Guru dan KS.
Namun dalam
Webinar tersebut ada sedikit gambaran ketika Ibu Noviana menjabarkan susunan
bab di Best Practicenya berjudul “ Quiziz Solusi BDR di Masa Pendemi Covid-19.”
Seperti
biasa di Bab 1 PENDAHULUAN memuat Latar belakang Masalah, dan alasan solusinya dengan Quiziz. Setelah
itu dibuatlah Rumusan Masalah dalam bentuk pertanyaan. 1) Cara 2) Hasilnya.
Tujuan
dibeberkan dalam bentuk pernyataan untuk menjawab masalah pertanyaan tadi. Berikutnya
manfaat untuk Siswa, Guru dan Sekolah.
Dalam Kajian
Teori harus menjelaskan Quiziz dan beberapa kajian pustakanya.
Lalu Metode
Pemecahan masalah yang dilakukan dijabarkan.
Diberikan
bukti pelaksanaan baik itu melalui media WA , form, Quiziz maupun lainnya.Semua
diakhiri dengan Kesimpulan dan Saran.
Sulit
Ya ?
Tidak juga,
jika dilakukan dengan kesabaran. Kuncinya dokumentasi seluruh kegiatan bestnya.
Berikan penguatan pada kajian ilmiah biasanya dari kajian yang sama dalam
bentuk Jurnal Ilmiah. Dan tuliskan. Jika ingin kreatif lagi karya tersebut
dilakukan seperti di atas tadi dalam berbagai bentuk karya lain sehingga bisa
bernilai banyak dalam Angka Kredit.
Mau mencoba
?
Semoga
berhasil...semoga bermanfaat.
Blitar, 18
April 2021
By.hariyanto
Mencerahkan, Pak. Terima kasih sudah berbagi.
BalasHapusAyo kita coba sama+ sama.
BalasHapusKeren... Master Hariyanto, resume yg panjang lebar serta apik. Kalau emak paling malas membuat resume. Ngeditnya lama
BalasHapusSaya masih PTK ini, siap untuk membuat best practise....
BalasHapusKeren makasohvilmunya.
BalasHapus