Oleh; Hariyanto
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir
kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya,
karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak
bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi
guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil,
karena pembelajaran berdiferensiasi bukan berarti pembelajaran yang membedakan
antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
Menurut Tomlinson (2000) dikatakan
bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha menyesuaikan pembelajaran di
kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid. Dari pengertian
di atas dapat disimpulkan bahwa diferensiasi tidak berarti bahwa guru harus
dapat memenuhi kebutuhan semua individu setiap saat dan setiap waktu. Guru
diharapkan dapat menggunakan berbagai pendekatan belajar sehingga sebagian
besar murid menemukan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Pembelajaran ini adalah salah satu ciri kumer yaitu pembelajaran
yang berorientasi pada siswa. Ciri-ciri atau kerekteristik pembelajaran
berdiferensiasi antara lain; lingkungan belajar mengundang murid untuk belajar,
kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas,
terdapat penilaian berkelanjutan, guru menanggapi atau merespon kebutuhan
belajar murid, dan manajemen kelas efektif.
Untuk dapat
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, hal yang harus dilakukan oleh
guru antara lain:
1)Melakukan pemetaan kebutuhan belajar
berdasarkan tiga aspek, yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil
belajar murid (bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey
menggunakan angket, dll)
2)Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi
berdasarkan hasil pemetaan (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi,
materi, maupun cara belajar)
3)Mengevaluasi dan erefleksi pembelajaran
yang sudah berlangsung.
Terdapat tiga strategi diferensiasi
diantaranya;
1.) Direfensiasi konten menguraikan konten
yang kita ajarkan kepada murid. Konten dapat dibedakan sebagai tanggapan
terhadapan kesiapan, minat, dan profil belajar murid maupun kombinasi dari
ketiganya. Guru perlu menyediakan bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan
belajar murid.
2. ) Diferensiasi proses yaitu
mengacu pada bagaimana murid akan
memahami atau memaknai apa yang dipelajari. Diferensiasi proses dapat dilakukan
dengan cara:
a.) menggunakan kegiatan berjenjang b) meyediakan pertanyaan pemandu atau
tantangan yang perlu diselesaikan di sudut-sudut minat, c) membuat agenda individual untuk murid (daftar
tugas, memvariasikan lama waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan
tugas, d.) mengembangkan kegiatan
bervariasi
3.) Diferensiasi produk
berhubungan dengan hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukkan
murid kepada kita (karangan, pidato, rekaman, doagram) atau sesuatu yang ada
wujudnya. Produk yang diberikan meliputi
2 hal : a.)
memberikan tantangan dan keragaman atau variasi, b) memberikan murid
pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan.
Penerapan
pembelajaran berdiferensiasi akan memberikan dampak bagi sekolah, kelas, dan
terutama kepada murid. Setiap murid memiliki karakteristik yang berbeda-beda,
tidak semua murid bisa kita beri perlakuan yang sama. Jika kita tidak
memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan murid maka hal tersebut dapat
menghambat murid untuk bisa maju dan berkembang belajarnya. Dampak dari kelas
yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi antara lain; setiap orang merasa
disambut dengan baik, murid dengan berbagai karakteristik merasa dihargai,
merasa aman, ada harapan bagi pertumbuhan, guru mengajar untuk mencapai
kesuksesan, ada keadilan dalam bentuk nyata, guru dan murid berkolaborasi,
kebutuhan belajar murid terfasilitasi dan terlayani dengan baik. Dari beberapa
dampak tersebut diharapkan akan tercapai hasil belajar yang optimal.
Dalam
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi tentunya kita akan mengalami berbagai
tantangan dan hambatan. Guru harus tetap dapat bersikap positif. Sikap positip itu antara lain : a) Terus belajar dan berbagi pengalaman
dengan teman sejawat lainnya yang mempunyai masalah yang sama dengan kita (membentuk
Learning Community) b) Saling mendukung dan memberi semangat dengan sesama
teman sejawat.
Menerapkan apa yang sudah kita peroleh
dan bisa kita terapkan meskipun belum maksimal.
c) Terus berusaha untuk
mengevaluasi dan memperbaiki proses pembelajaran yang sudah diterapkan.
Pembelajaran
berdiferensiasi sangat berkaitan dengan filosofi pendidikan menurut Ki Hajar
Dewantara, yang dikenal dengan sistem “among”, guru harus dapat menuntun murid
untuk berkembang sesuai dengan kodratnya.
Dalam
menerapkan pembelajaran differensiasi langkah guru harus melakukan assesmen
diagnosis, untuk mengetahui, profil siswa, kesiapan belajar dan minat siswa. Langkah
ini akan memberikan hasil positip menetapkan berbagai pendekatan belajar,
pemilihan tehnik, metode dan media pembelajaran. Sehingga dampak akhirnya
adalah mampu membelajarkan siswa sesuai dengan minat, kesiapan belajarnya. Bisa
dipastikan pembelajaran menjadi hal yang menarik dan menyenangkan. Inilah salah
satu pesan yang ada di dalam kurikulum merdeka. Semoga bisa diterapkan dengan
baik. Aamiin.
Blitar, 22 Juli
2022
Hariyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar