Rabu, 13 Juli 2022

Menjadi Guru Merdeka untuk Kumer




Oleh ; Hariyanto

Kurikulum Merdeka (Kumer) benar-benar dipersiapkan untuk mengatasi ketertinggalan belajar yang diakibatkan Pandemi Covid selama 2 tahun terakhir.  Sehingga semangatnya adalah untuk pemulihan belajar. Berbagai kebijakan diambil untuk mendukung keberhasilan dan kesinambungan kumer ini.

Sering penulis temukan komentar pembaca di medsos jika sedang membahas kumer. Mereka cenderung memberikan komentar lucu dengan kalimat seperti, “ Memangnya selama ini kurikulum kita belum merdeka ?”  Jika kumer memerlukan guru merdeka, tentu akan muncul lagi pertanyaan, apakah gurunya belum merdeka ?

Tentu saja jawaban pertanyaan itu tidak perlu terlalu ditanggapi. Atau mungkin hanya perlu jawaban sederhana saja, Ya kita sedang memerlukan kemerdekaan. Sebetulnya hanya untuk mengingatkan filosofi Ki Hajar Dewantara  (1928) yang menyatakan bahwa manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung kepada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Lebih lanjut, KHD berpendapat bahwa maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan rakyat (Ki Hadjar Dewantara, 1928).

Bagaimana menjadi Guru Merdeka ?

Secara singkat dapat dijelaskan bahwa guru merdeka adalah guru yang mampu merancang pembelajaran di kelasnya dengan berbagai macam metode, tehnik dan pendekatan sesuai dengan kebutuhan anak didiknya. Guru semacam ini jelas buka guru yang biasa saja, tetapi luar biasa. Setidaknya selalu belajar sepanjang hayat memperbaiki diri terus menerus dan memikirkan yang terbaik bagi anak didiknya. Guru yang mampu mencarikan sumber belajar dari mana pun juga, buka hanya tergantung pada buku, namun juga non buku. Sesuai zamannya, bisa juga menggunakan media digital untuk mendapatkan informasi dengan baik. Memberikan teladan yang baik untuk pembentukan karakter siswa menuju Profil Pelajar Pancasila.

Untuk mencapai Kumer dan Guru Merdeka  (Gumer) diperlukan dukungan baik itu berupa kebijakan dari pemerintah, dan dukungan lingkungan sekitar, termasuk dukungan orangtua siswa.

Dukungan kebijakan Pemerintah sudah dilakukan dan ditetapkan antara lain :

1. Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022:

Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan peserta didik dari hasil pembelajarannya pada akhir jenjang pendidikan. SKL menjadi acuan untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat dan Kurikulum Merdeka.

 

2. Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022:

Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Standar isi dikembangkan melalui perumusan ruang lingkup materi yang sesuai dengan kompetensi lulusan. Ruang lingkup materi merupakan bahan kajian dalam muatan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan: 1) muatan wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 2) konsep keilmuan; dan 3) jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Standar isi menjadi acuan untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat dan Kurikulum Merdeka.

 

3. Permendikbudristek No. 56 Tahun 2022:

Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Memuat tiga opsi kurikulum yang dapat digunakan di satuan pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran beserta struktur Kurikulum Merdeka, aturan terkait pembelajaran dan asesmen, serta beban kerja guru.

 

4. Keputusan Kepala BSKAP No.008/H/KR/2022 Tahun 2022:

Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, pada Kurikulum Merdeka. Memuat Capaian Pembelajaran untuk semua jenjang dan mata pelajaran dalam struktur Kurikulum Merdeka.

 

5. Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/KR/2022 Tahun 2022:

Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Memuat penjelasan dan tahap-tahap perkembangan profil pelajar Pancasila yang dapat digunakan terutama untuk projek penguatan pelajar Pancasila.

 

Sementara untuk menjadi guru merdeka juga harus menyiapkan diri mempelajari hal baru dalam kumer dan menerapkannya di kelasnya. Bagaimana caranya ?

Solusinya saat ini adalah mempelajari secara mandiri dan kolaborasi dengan aplikasi Paltform Merdeka Mengajar (PMM). Apa  tujuan PMM itu ? Platform Merdeka Mengajar dipersembahkan untuk mempermudah guru mengajar sesuai kemampuan murid, menyediakan pelatihan untuk tingkatkan kompetensi, serta berkarya untuk menginspirasi rekan sejawat.

Hari-hari ini pembelajaran sudah dimulai dibeberapa daerah. Sudah saatnya guru merdeka menyesuaikan diri dengan keadaan menggunakan media digital. Selama ini pula guru dan siswa sudah belajar menggunakan model daring (dalam jaringan) secara on line. Selama ini pula guru menggerakkan siswanya agar aktif belajar. Hari ini guru merdeka harus membuktikan diri bahwa seorang guru juga harus aktif belajar. Menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat. Hanya dengan cara seperti ini pemulihan belajar akan cepat teratasi. Semoga aamiin.

 

Blitar, 13 Juli 2022

Hariyanto 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar