Oleh ; Hariyanto
Kurikulum
Merdeka (Kumer) benar-benar dipersiapkan untuk mengatasi ketertinggalan belajar
yang diakibatkan Pandemi Covid selama 2 tahun terakhir. Sehingga semangatnya adalah untuk pemulihan
belajar. Berbagai kebijakan diambil untuk mendukung keberhasilan dan
kesinambungan kumer ini.
Sering
penulis temukan komentar pembaca di medsos jika sedang membahas kumer. Mereka
cenderung memberikan komentar lucu dengan kalimat seperti, “ Memangnya selama
ini kurikulum kita belum merdeka ?” Jika
kumer memerlukan guru merdeka, tentu akan muncul lagi pertanyaan, apakah
gurunya belum merdeka ?
Tentu saja
jawaban pertanyaan itu tidak perlu terlalu ditanggapi. Atau mungkin hanya perlu
jawaban sederhana saja, Ya kita sedang memerlukan kemerdekaan. Sebetulnya hanya
untuk mengingatkan filosofi Ki Hajar Dewantara (1928) yang menyatakan bahwa manusia merdeka
adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung kepada orang lain,
akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Lebih lanjut, KHD berpendapat
bahwa maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama
ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan rakyat (Ki Hadjar Dewantara,
1928).
Bagaimana menjadi
Guru Merdeka ?
Secara
singkat dapat dijelaskan bahwa guru merdeka adalah guru yang mampu merancang
pembelajaran di kelasnya dengan berbagai macam metode, tehnik dan pendekatan
sesuai dengan kebutuhan anak didiknya. Guru semacam ini jelas buka guru yang
biasa saja, tetapi luar biasa. Setidaknya selalu belajar sepanjang hayat
memperbaiki diri terus menerus dan memikirkan yang terbaik bagi anak didiknya.
Guru yang mampu mencarikan sumber belajar dari mana pun juga, buka hanya tergantung
pada buku, namun juga non buku. Sesuai zamannya, bisa juga menggunakan media
digital untuk mendapatkan informasi dengan baik. Memberikan teladan yang baik
untuk pembentukan karakter siswa menuju Profil Pelajar Pancasila.
Untuk
mencapai Kumer dan Guru Merdeka (Gumer)
diperlukan dukungan baik itu berupa kebijakan dari pemerintah, dan dukungan
lingkungan sekitar, termasuk dukungan orangtua siswa.
Dukungan
kebijakan Pemerintah sudah dilakukan dan ditetapkan antara lain :
1.
Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022:
Standar
Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal
tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian
kemampuan peserta didik dari hasil pembelajarannya pada akhir jenjang
pendidikan. SKL menjadi acuan untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat dan
Kurikulum Merdeka.
2.
Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022:
Standar
Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah. Standar isi dikembangkan melalui perumusan ruang lingkup materi yang
sesuai dengan kompetensi lulusan. Ruang lingkup materi merupakan bahan kajian
dalam muatan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan: 1) muatan wajib sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 2) konsep keilmuan; dan 3)
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Standar isi menjadi acuan untuk Kurikulum
2013, Kurikulum darurat dan Kurikulum Merdeka.
3.
Permendikbudristek No. 56 Tahun 2022:
Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Memuat tiga opsi
kurikulum yang dapat digunakan di satuan pendidikan dalam rangka pemulihan
pembelajaran beserta struktur Kurikulum Merdeka, aturan terkait pembelajaran
dan asesmen, serta beban kerja guru.
4.
Keputusan Kepala BSKAP No.008/H/KR/2022 Tahun 2022:
Capaian
Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah, pada Kurikulum Merdeka. Memuat Capaian Pembelajaran untuk
semua jenjang dan mata pelajaran dalam struktur Kurikulum Merdeka.
5.
Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/KR/2022 Tahun 2022:
Dimensi,
Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Memuat
penjelasan dan tahap-tahap perkembangan profil pelajar Pancasila yang dapat
digunakan terutama untuk projek penguatan pelajar Pancasila.
Sementara
untuk menjadi guru merdeka juga harus menyiapkan diri mempelajari hal baru
dalam kumer dan menerapkannya di kelasnya. Bagaimana caranya ?
Solusinya
saat ini adalah mempelajari secara mandiri dan kolaborasi dengan aplikasi
Paltform Merdeka Mengajar (PMM). Apa
tujuan PMM itu ? Platform Merdeka Mengajar dipersembahkan untuk
mempermudah guru mengajar sesuai kemampuan murid, menyediakan pelatihan untuk
tingkatkan kompetensi, serta berkarya untuk menginspirasi rekan sejawat.
Hari-hari
ini pembelajaran sudah dimulai dibeberapa daerah. Sudah saatnya guru merdeka
menyesuaikan diri dengan keadaan menggunakan media digital. Selama ini pula
guru dan siswa sudah belajar menggunakan model daring (dalam jaringan) secara
on line. Selama ini pula guru menggerakkan siswanya agar aktif belajar. Hari
ini guru merdeka harus membuktikan diri bahwa seorang guru juga harus aktif
belajar. Menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat. Hanya dengan cara seperti
ini pemulihan belajar akan cepat teratasi. Semoga aamiin.
Blitar, 13
Juli 2022
Hariyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar