Oleh : Hariyanto
Kumer
demikian dipendekkan istilah Kurikulum Merdeka, menjadi satu bahasan yang
menarik dalam dunia pendidikan saat ini. Disamping sebagi kebijakan baru
Mendikbudristek juga menyangkut kepentingan
orang banyak, khususnya guru , siswa dan orangtua. nantinya. Sebuah
kebijakan yang dianggap strategis dan harus sesegera mungkin dilaksanakan mulai
tahun 2022 sambil terus diperbaiki dalam pelaksanaannya sampai tahun 2024
nanti.
Apa
sebenarnya Kumer itu ?
Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu sebagaimana termaktub
dalam Ketentuan Umum UU No. 20 Tahun 2003.
Dalam
buku Kajian Akademik terbitan Badan
Kurikulum dan Standar Assesmen Pendidikan berjudul “ Kurikulum untuk
Pemulihan Pembelajaran’” disebutkan “kurikulum yang terbentuk oleh Kebijakan
Merdeka Belajar akan berkarakteristik fleksibel, berdasarkan kompetensi,
berfokus pada pengembangan karakter dan keterampilan lunak (soft skills), dan
akomodatif terhadap kebutuhan dunia” (Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020, p.55).
Dalam pengembangan karakter juga dilandasi oleh filosofi dari Bapak Pendidikan
kita Ki Hajar Dewantara “menurut Dewantara, dicapai melalui pengembangan budi
pekerti.”
Menurut Direktorat
Pendidikan Dasar dijelaskan Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran
intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta
didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta
didik.
Projek untuk menguatkan
pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang
ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai
target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata
pelajaran.
Ada
sisi kebaharuan di Kumer ini karena ada Projek Profil Pelajar Pancasila di
dalamnya. Projek ini harus dilaksanakan dalam satu periode tertentu dan dengan
tahapan tertentu sampai pada puncaknya.
Dapat
disimpulkan bahwa kehadiran Kumer ini disamping untuk pembaharuan dalam
Kurikulum juga untuk tujuan pemulihan pembelajaran akibat adanya Pandemi Covid
19 selama 2 tahun yang lalu.
Kurikulum
Merdeka
meneruskan
proses
peningkatan kualitas pembelajaran yang
telah diinisiasi kurikulum-kurikulum
sebelumnya, Yaitu berbasis kompetensi, fleksibel dan karakter Pancasila.
Kurikulum Merdeka
menguatkan
praktik
kurikulum berbasis konteks satuan
pendidikan yang sudah diatur dalam kurikulum-kurikulum sebelumnya.
Ada
beberapa istilah baru yang bisa disejajarkan dengan istilah pada kurikulum 2013
yaitu adanya Capaian Pembelajaran untuk menggambarkan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar, dan Tujuan Pembelajaran adalah hasil analisis KI dan KD dari
Capaian Pembelajaran. Hl lain yang harus dilakukan oleh guru sebagai pelaku
utama dalam kurikulum ini adalah membuat modul ajar yang akan disajikan kepada
para siswanya. Sementara metode, pendekatan dan teknik pembelajaran tidak
banyak berubah dari kurikulum sebelumnya yang berbasis kompetensi.
Menyambut
tahun pembelajaran baru 2022 /2023 ini sudahkah para Guru dan Kepala Sekolah
siap menghadapinya. Semoga semua nanti berjalan lancar. Aamiin.
Blitar,
7 Juli 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar