Kamis, 21 Januari 2021

Pentigraf Buku Putih Antologi Wisata



Kerjasama sesama guru untuk menulis bersama sebuah buku yang dikenal dengan buku antologi ternyata mengasyikkan dan memperluas wawasan. Kerjasama kerennya disebut kolaborasi merupakan istilah ampuh yang bisa diterapkan untuk satu kebaikan. Di dalam kerjasama itu memiliki kesamaan tujuan, karena telah ditentukan temanya, juga dari sudut yang berbeda karena berbeda latar belakang dan asalnya. Apalagi kolaborasi saat ini menulis buku dengan tema : Wisata Sejarah atau Tempat Unik dari seluruh Nusantara.

Sudah beberapa kali saya mengikuti proyek menulis buku antologi. Jangan diasumsikan proyek pembangunan jalan yang ada dananya cukup, proyek disini yang misi tertentu dengan kumpulan orang bekerja sama kali ini proyek menulis buku. Yang ada  justru dananya cupet tapi menghasilkan karya besar. Dari jumlahnya sekitar 15 orang, 38 orang sampai diatas 100 orang pernah saya ikuti. Dari kerjasama dengan sesama guru sampai dosen yang bergelar doktor. Dari buku bergenre puisi, pentigraf, pantun, artikel, saya ikuti yang penting semua itu sesuai kemampuan dan latar pendidikan.

Kali ini saya ikut dan setor naskah sekitar akhir Desember 2020, dan tanggal 20 Januari 2021 belum genap sebulan buku sudah ada di tangan saya. Alhamdulillah, begitu cepatnya sebuah kolaborasi menghasilkan sebuah produk. Saya membayangkan beginilah ampuhnya suatu kerjasama dalam kebaikan. Tekanan pada kata kebaikan harus distabillo karena kerja sama yang keliru tujuannya bisa berbahaya. Bekerja sama dengan 30 orang tanpa pernah kenal langsung bahkan dari mana asalnya semua menyatu dalam menuliskan alam indah dari daerahnya masing-masing. Saya sendiri menuliskan wisata sejarah 3 tempat berkaitan Bung Karno di Kota Blitar. Buku ini dikuratori Rita Wati S.Com seorang Guru juga penulis aktif blog, saya kenal beliau melalui grup WA Belajar Menulis bersama Om Jay. Beliau juga penulis buku “25 Tutorial Tools Pembelajaran Daring dan Luring.” yang selalu sigap membantu sesama guru menulis, dan menerbitkannya menjadi buku. Buku bersampul putih ini merupakan karya antologiku yang ke-sebelasanlah. Anehnya dari sebelas karya itu satu yang ‘lose” yaitu buku solo. Nothing To Lose, Everything to Gain, barangkali beberapa karya antologi inilah saya berharap , bermimpi, berdoa semoga menjadi loncatan meraih karya lebih besar lagi : menulis buku solo. Aamiin.

                                               

@Blitar, 21 Januari 2021

# Terimakasih Bu Rita yang telah melibatkan saya dalam kolaborasi menulis antologi  “Pesona Nusantara.”  Pentigraf ini sekaligus laporan bahwa bukunya sudah saya terima kemarin 20 Januari 2021, bahkan hari ini buku itu sudah diserahkan   ke Ibu Kiky Deputy Produk Wisata dan MICE Kementrian Pariwisata.

#Wow .....lose, bak melihat dari tempat tinggi saja kita bisa melihat Keindahan Indonesia dari buku ini.

 





  

19 komentar:

  1. Luar biasa karyanya sudah banyak...

    BalasHapus
  2. Semoga Mimpi menulis buku Solo bisa Terwujud Pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, terimakasih doanya Bung Indra

      Hapus
    2. Aamiin. Terimakasih Bung Indra atas doanya.

      Hapus
  3. Mantap, Pak Hariyanto. Selamat! Tinggal menemukan arti lose dalam Bahasa Indonesia 😅

    BalasHapus