Malam ini saya mencoba mulai menuliskan sebuah puisi yang tersusun tidak lebih dari 20 kata. Puisi 2.0 itu namanya. Semoga bisa menghibur hati. Aamiin.
Menurut kisahnya puisi 2.0 adalah sebagai berikut:
Puisi 2.0 merupakan model puisi yang dikreasi oleh Dr. Endang Kasupardi saat menyelesaikan studi S3 di UPI 2010.
Puisi ini lahir sebagai antisipasi jawaban atas perkembangan zaman yang serba cepat dan digital dengan tingkat kesibukan orang yg luar biasa. Dgn kondisi ini ke depan tidak ada lagi waktu untuk menulis atau membaca dan menikmati puisi yang panjang. Bgm caranya dalam waktu terbatas orang masih sempat menikmati puisi, maka solusinya harus dibuat puisi yang hemat kata tapi bermakna. Atas dasar itulah lahir puisi yang hanya maksimal 20 kata tapi bermakna
Menurut pengggasnya ada 9 Fase puisi 2.0. Dan pada fase ke 3 menampilkan fase FEAR......
Penjelasan singkatnya.
puisi ini memiliki objek
1. Meratapi keadaan dirinya
2. Meratapi keadaan lingkungannya.
Sifat puisi
1. individual ia sendiri yang menceritakan pengalaman dirinya
2. Menimpakan pengalaman dirinya pada tokoh yang dibuatnya. Penulis bertindak sebagai pengisah
Karakter puisi
Puisi tear menggunakan kisahan yang menerangkan sesuatu baik dirinya atau lingkungannya
Makna sintaksis puisi menggunakan adverb atau keterangan. Objek puisi diterangkan atau dikisahkan
Makna semantik
Meratapi suatu keadaan yang dialami dirinya atau lingkungannya.
CONTOH PUISI TEAR
POST POWER SYNDROM
hanya pagi berembun
bunga-bunga layu
pun
nama hanya kata yang pernah diucapkan
pengki
menjadi tempat tinggal
sementara
sebelum
dilupakan
[12.19, 3/10/2021] Hariyanto: Apa yang diratapi?
Suatu peristiwa yang ada pada wilayah ini
1. cinta kasih
2. keindahan
3. penderitaan
4. keadilan
5. pandangan hidup
6. tanggung jawab
7. kegelisahan
8. harapan
9. Keyakinan
10. Kesedihan
11. Kemiskinan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar